Anda di halaman 1dari 9

CARA MENULIS ARTIKEL

Artikel adalah salah satu jenis tulisan di media massa berisi analisis, kajian, paparan, ulasan, atau
pendapat tentang suatu masalah atau peristiwa.

Artikel termasuk karya jurnalistik selain berita dan feature.

BACA JUGA

 Pengaruh Media Sosial pada Jurnalistik

 Pengertian Jurnalistik secara Bahasa dan Istilah

 Pengertian dan Perbedaan Jurnalistik, Media, Pers

Perbedaan artikel dengan berita adalah sebagai berikut:

 Artikel berisi pendapat atau dominan berisi pendapat penulis;


 Berita murni berisi fakta, data, informasi, tanpa penilaian ataupun opini;
 Feature paduan antara berita dan opini dengan gaya bertutur (story telling) dengan
menggunakan gaya bahasa sastra.

Pengertian Artikel
Dalam buku Kamus Jurnalistik, saya mengartikan artikel sebagai berikut:
 Karangan atau tulisan tentang suatu masalah berikut pendapat subjektif penulisnya tentang
masalah tersebut yang dimuat di media;
 Sebuah karangan faktual (nonfiksi) tentang suatu masalah secara lengkap, yang panjangnya
tak tentu, untuk dimuat di suratkabar, majalah, buletin, dan sebagainya, dengan tujuan untuk
menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan
suatu masalah, atau menghibur.

Di suratkabar, artikel biasanya ditempatkan di halaman opini (opinion page) bersama-sama


Tajukrencana (Editorial), Kolom, dan Surat Pembaca.

Nama penulis artikel –asli ataupun samaran– dicantumkan secara jelas di bawah judul (by line).
Struktur tulisan artikel terdiri darai judul, nama penulis, pembukaan, pembahasan, dan penutup.

Kamus Bahasa Indonesia mengartikan artikel sebagai “karya tulis lengkap, misalnya laporan berita
atau esai dalam majalah, surat kabar dan sebagainya”.

Wikipedia mencatat pengertian artikel sebagai “karangan faktual secara lengkap dengan panjang
tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan
menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.”

Berikut ini beberapa pengertian artikel lainnya:

 The America Heritage Desk Dictionary: artikel adalah bagian tulisan nonfiksi yang
berbentuk bebas bagian dari penerbitan seperti laporan esai.
 Rillan E. Wolseley: artikel adalah karangan tertulis yang panjangnya tak tentu. Bertujuan
menyampaikan gagasan dan fakta dengan maksud meyakinkan, mendidik dan menghibur.
 Webster’s Collegiate Thesaurus: artikel adalah karangan, catatan, kritik, manifes, reportase,
putusan, pelajaran, survey.
 Ensiklopedia Pers Indonesia: artikel adalah karangan prosa dalam media massa yang
membahas pokok masalah secara lugas.
 Andi Baso Mappatoto: pengertian artikel adalah karya tulis lengkap, tulisan nonfiksi dan
karangan tertulis yang panjangnya tak tentu.
 Webster’s Collegiate Thesaurus: artikel dalam Webster’s Collegiate Thesaurus didefinisikan
sebagai karangan, catatan, kritik, manifes, reportase, putusan, pelajaran atau survey.

Jenis-Jenis Artikel
Jenis-jenis  artikel dalam jurnalistik dibedakan berdasarkan tujuan penulisannya.

Dalam buku Jurnalistik Praktis untuk Pemula, saya mengemukakan empat jenis artikel berdasarkan
tujuan penulisannya:

1. Artikel Deskriptif.

Artikel deskriptif (to describe = menggambarkan) adalah tulisan yang isinya menggambarkan secara
detail ataupun garis besar tentang suatu masalah, sehingga pembaca mengetahui secara utuh suatu
masalah yang dikemukakan.

2. Artikel Eksplanatif.

Artikel eksplanatif (to explain = menerangkan, menjelaskan) isinya menerangkan sejelas-jelasnya


tentang suatu masalah, sehingga si pembaca memahami betul masalah yang dikemukakan.

3. Artikel Prediktif.

Artikel prediktif (to predict = meramalkan) berisi ramalan atau dugaan apa yang kemungkinan
terjadi pada masa datang, berkaitan dengan masalah yang dikemukakan.

4. Artikel Preskriptif.

Artikel preskriptif (to prescribe = menentukan, menuntun) isinya mengandung ajakan, imbauan,
atau “perintah” bagi pembaca agar melalukan sesuatu. Kata-kata “harus”, “seharusnya”,
“hendaknya”, “seyogianya”, dan sema¬cam¬nya mendominasi tulisan jenis ini.

Secara sederhana dapat disimpulkan:

 Artikel deskriptif menjawab pertanyaan “apa”.


 Artikel eksplanatif menjawab perta-nyaan “kenapa”.
 Artikel prediktif menjawab pertanyaan “apa yang bakal terjadi”
 Artikel preskriptif menjawab pertanyaan “apa yang harus dilakukan”.

Umumnya, keempat jenis artikel tersebut bisa dikenali melalui judulnya.  Contoh:

 “Strategi Pembangunan Masyarakat Madani” (deskriptif).


 “Mengapa Terjadi Kerusuhan?” (eksplanatif)
 “Tantangan Bangsa Indonesia pad Abad 21” (prediktif)
 “Mewaspadai AIDS: Hindari Seks Bebas” (preskriptif).
Pada praktiknya, di media massa cetak kita sering sulit menemukan atau membedakan, mana artikel
yang murni deskriptif atau prediktif, misalnya. Pada umumnya, tulisan yang bertebaran di media
massa cetak merupakan jenis artikel atau tulisan “gabungan” dari jenis-jenis di atas.

Jenis-jenis artikel lainnya:

 Artikel Narasi – artikel yang menceritakakan dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi artinya
pengisahan suatu cerita atau kejadian; cerita atau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa;
kisahan.
 Artikel Argumentasi – membuktikan kebenaran suatu pendapat, kesimpulan dengan fakta
ataupun data sebagai alasan serta bukti.
 Artikel Persuasi – tulisan yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca untuk
berbuat sesuatu.

Cara Menulis Artikel: Jalur Cepat


Berikut ini cara cepat menulis artikel:

1. Temukan ide, tema, lalu buatlah judul sementara.


2. Kembangkan ide/tema dengan baca referensi sebanyak mungkin. Mandeg saat menulis? Pasti
kurang referensi atau bahan ‘kan?
3. Buat outline, garis besar tulisan, lalu simpan.
4. Lupakan sejenak outline, tulis saja apa yang mau disampaikan dalam tulisan itu. Tulis saja
apa yang ada di hati/pikiran soal tema tersebut. Bebas, abaikan dulu data akurat dan ejaan,
nulis saja lah. Just write! Free writing! Do it as rapidly as you can!
5. Tulis ulang. A good writer is also good rewriter. Rapikan konten/isi tulisan dan sesuaikan
dengan outline.
6. Edit, rapikan redaksional tulisan –ejaan, kalimat, tanda baca. Pastikan tiap penulisan kata
sudah benar, penulisannya juga udah esuai dengan EYD, bermakna, dan tiap kalimat logis.

Masih bingung?

Coba latih kemampuan menulis Anda dengan menjawab secara tertulis pertanyaan di bawah ini;

1. Mau nulis apa, sebutkan tema!


2. Soal apanya? Sempitkan tu tema!
3. Kenapa milih tema itu? Emangnya aktual? Penting? Tulis alasannya.
4. Apa yang mau dikemukakan? Pendapat Anda tentang hal itu bagaimana? (Mau ngutip
pendapat orang? Boleh… sebutkan sumbernya!)

Struktur Naskah Artikel


Struktur naskah artikel terdiri dari:

1. Judul
2. Nama penulis
3. Intro, pembuka
4. Bridge, penghubung antara intro dan bahasan
5. Bahasan (biasanya per subjudul, 2-3 tiga subjudul, biar fokus
6. Penutup/kesimpulan.

Judul

Judul artikel disesuaikan dengan jenis artikel dan kata kunci atau topik yang menjadi fokus bahasan.

Pendahuluan

Cara paling mudah menulis artikel adala dengan mengawali penulisan dengan kutipan

 Kutipan berita aktual, berita yang terkait dengan topik yang ditulis
 Kutipan pepatah atau pendapat pakar/ahli/hasil penelitian

Bridge / Identifikasi Masalah

Bagian ini ditulis setelah pendahuluan. Berupa jembatan atau pengait. Biasanya dalam bentuk
pertanyaan yang nantinya menjadi subjudul.

Isi/Bahasan

Bisanya dibagi dalam sub-subjudul sesuai dengan pertanyaan yang dikemukakan dalam bridge.

Penutup

Artikel bisa ditutup dengan ringkasan (kesimpulan), saran, atau ajakan.

Contoh Artikel
Silakan simak: Tabloid Indonesia Barokah, Media Propaganda
Dalam artikel deskriptif itu saya mengawali tulisan dengan ringkasan, tabloid Indonesia Barokah
sebagai media propaganda, bukan media jurnalistik atau media pers.

Di bagian berikutnya saya mengutip data (berita), dilanjutkan dengan menyimpulkan, lalu pendapat
yang menegaskan tabloid itu sebagai media propaganda.

Ilustrasi
Menulis (Pixabay)

Tips Menulis Artikel dari Tempo Institute


Laman Tempo Institute memberikan panduan praktis 7 langkah menulis artikel, khususnya bagi
pemula. Disebutkan, ada Tujuh Langkah Cara Menulis Artikel:

1. Menemukan ide
2. Menetapkan angle
3. Mengumpulkan bahan tulisan
4. Kerangka tulisan
5. Menulis
6. Editing
7. Publikasi

Menemukan Ide

Bagaimana menemukan ide? Ide bukanlah hal ruwet yang harus selalu dicari-cari. Sering ide datang
sendirinya di sela aktivitas sehari-hari. Catat ide yang muncul, misalnya ketika kita berada dalam
perjalanan atau sedang bekerja, membaca, berbincang, menghadiri seminar, dan menonton.
Menetapkan Angle

Pilih satu saja aspek dari ide tersebut yang paling menarik dan paling penting. Inilah yang
disebut angle, yaitu membidik suatu persoalan hanya dari satu sudut pandang.

Agar mudah, rumuskan angle dalam kalimat tanya. Gunakan unsur 5W+1H.

Mengumpulkan Bahan Tulisan

Seberapa pun bagusnya, ide hanya akan menjadi pepesan kosong jika tak diikuti penggalian bahan
atau riset data. Seorang penulis bisa menggunakan tiga senjata untuk mengumpulkan bahan: riset,
observasi, dan wawancara.  Referensi saat ini mudah didapat. “Berserakan” di internet. Tinggal
“Googling” aja!

Kerangka tulisan

Kerangka tulisan (outline) akan membantu penulis artikel dalam dua hal:

1. Memetakan kronologi peristiwa, data yang dibutuhkan, serta informasi utama lain (berupa
kesan atas narasumber hingga referensi tertulis)
2. Mengalirkan cerita jurnalistiknya.

Di tahap ini Anda dapat memberikan gambaran dengan angle apa tulisan bisa disusun,
model lead (paragraf pertama) yang dirasa menarik, meletakan urutan peristiwa agar tak
menimbulkan data yang bias, hingga menutupnya dengan kesimpulan yang menggigit.

Menulis

Tahap berikutnya adalah menuliskan semua bahan yang telah terkumpul, berdasarkan ide dan angle.
Tuliskan dengan bantuan kerangka yang telah dibuat agar tulisan tak melantur.

Dalam tahap ini, penulis tak perlu terlalu memikirkan detail-detail kecil yang bisa mengganggu
fokus penulis. Tuliskan saja! Kesalahan-kesalahan kecil dan detail bisa diperbaiki di tahap
berikutnya, yaitu editing atau penyuntingan.

Editing

Editing (penyuntingan) tak hanya bertujuan menajamkan isi berita dengan gaya bahasa tertentu, tapi
juga membuat berita jadi menarik.
Jika sudah selesai, tulisan harus diperiksa aspek kebahasaannya. Tulisan juga diuji kembali dalam
proses proof reading untuk mengecilkan risiko kesalahan dalam tulisan.

Publikasi

Tahap terakhir adalah menyebarkan tulisan ke pembaca. Kirimkan ke media massa atau
publikasikan sendiri di blog atau website pribadi, dan bagikan (share) di media sosial.

Demikian cara menulis artikel dari Tempo Institute. Tak jauh beda dengan tips membuat artikel
yang sudah saya sampaikan sebelumnya.

Cara Menulis Artikel SEO Friendly


Untuk menulis artikel di blog atau website, ada aturan tambahan.

Selain harus memenuhi kaidah menulis online agar ramah pengguna (user friendly), artikel yang
kita tulis di blog atau website juga harus ramah mesin pencari (SEO Friendly).

Pengertian artikel dalam konteks blog/website yaitu segala jenis tulisan atau postingan teks.
Umumnya berupa esai, tips, atau feature.

Artikel blog harus SEO Friendly karena agar terayap dan terindeks mesin pencari, sehingga
muncul di halaman hasil pencarian dan mendatangkan pembaca.

Dalam dunia content marketing atau SEO, menulis artikel ramah mesin telusur disebut SEO
Writing, yaitu membuat tulisan dengan mengptimalkan mesin telusur.

Ini adalah tulisan yang difokuskan untuk menarik perhatian mesin pencari (Google, Bing, Yahoo)
menggunakan kata-kata atau frasa spesifik yang ditargetkan –disebut kata kunci (keywords) atau
frasa kata kunci (keywords phrase), dan menggunakannya dalam cara-cara tertentu.
Di halaman Search Engine Journal ada 47 tips menulis artikel SEO. Saya hanya akan
mengemukakan sebagian kecil saja.

1. Tentukan kata kunci (topik/tema) dan tempatan kata kunci di judul, alinea pertama, di tengah
artikel, di akhir tulisan, dan di alt text gambar.
2. Sertakan Link Internal dan Eksternal
3. Optimasi Gambar
4. Usahakan menulis artikel secara lengkap, mendalam (artikel panjang)
5. Gunakan Heading Tags (Subjudul).

Anda mungkin juga menyukai