Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RUTIN 13

1. Uap masuk turbin dengan kecepatan 35 bar temperatur 500 ° C dan kecepatan 160 m/s.
Saturated Vapor pada 115° C keluar dengan kecepatan 100 m/s. Pada Steady State, turbin
Membangkitkan Kerja sebesar 540 kj/kg uap mengalir melalui turbin. Heat transfer antara
turbin dan lingkungan terjadi pada temperatur rata rata permukaan pada 500k. Tentukan
laju dimana entrophy dihasilkan dalam turbin perkilogram Uap mengalir (kj/kg × k ¿. Abaikan
perubahan energi potensial antara keluar dan masuk
JAWAB :
Dik:
P1 = 35 Bar
T1 = 500C
V1 = 160 m/s
Dit:
Laju produk entropi per Kg Uap aliran uap

Skem a dan data yang diberikan :


Asumsi :
1. Control volume ditunjukkan disertai sketsa sebagai steady state
2. Heat transfer antara turbin dan lingkungan terjadi pada temperatur yang diberikan
3. Perubahan energi potensial antara keluar dan masuk dapat diabaikan

Analysis.
Untuk menentukan produksi entropy per unit massa aliran melalui turbin dimulai dengan
kesetimbangan massa dan entropy untuk one-inlet, one- exit c ontrol volume pada steady
state :
0 = m 1−m 2
Qj
0=∑ + m1 s 1−m2 s 2+ σ cv
j Tj

dari heat transfer hanya terjadi pada T b = 500K, suku pertama pada bagian kanan dari
kesetimbagan laju entropy berkurang menjadi Q cv /T b. Gabungkan kesetimbangan masa dan
entropy:
Q cv
0= +m ( s 1−s2 ) + σ cv
Tb
Dimana m adalah laju aliran massa. Penyelesaian :

σ cv −Q cv /m
= +(s2−s1 )
m Tb
Reduksi dari Kesetimbangan massa dan energi menghasilkan :
QCV W CV V 2−V 21
m
=
m
+ ( h2−h 1) + 2
2 ( )
Dimana perubahan energi potensial dari inlet ke outlet diabaikan dengan asumsi 3. Dari table
A-4 pada 35 bar, 500C → h1 = 3450,9 kJ/kg dan dari table A-2 → h2=hg(115C)= 2698,9 kJ/kg,
maka :
QCV KJ kJ 1002−160 2 m2
m
=540
Kg
+ ( 2698,9−3450,9 )
Kg
+ ( )(
2 )( )( 1 kg1.Nm/s )( 101 KJNm )
s2 2 3

Q CV
=540−752−7,8=−219,8 KJ / Kg
m

Dari table A-2, S2=¿ 7,1842KJ/Kg.K dan dari table A-4, s1=7.2338 kJ/Kg.k.
Masukan harga ke dalam persamaan produksi entropy :

QCV −(−219,8 kJ / Kg ) kJ kJ
m
=
500 K
+(7,1842−7,2338)
Kg . K (
=¿ 0,39 )
kg . K ( )
Untuk dua keadaan yang mempunyai entropy spesifik, persamaan 24 menjadi :
P2
0=S ° ( T 2 ) −S ° ( T 1) −R∈
P1

Persamaan 44 meliputi empat sifat : P1 ,T 1, P2,T 2 dan, jika ketiga diketahui, maka keempat
P2
dapat ditentukan. Jika untuk contoh, diketahui, temperatur pada keadaan 2 dapat
P1
° ° P2
ditentukan dari : S ( T 2 )=S ( T 1 ) + R∈
P1

° °
Dari T1 diketahui, S ( T 1 ) akan diperoleh dari pendekatan table, harga S ( T 2 ) akan dihitung
dan temperatur T 2akan ditentukan dengan interpolasi. Jika P1 T 1 dan T 2 dipilih dan tekanan
pada keadaan 2 tidak diketahui persamaan 44 akan menjadi :

P2=P1 exp ¿

Persamaan diatas disajikan sebagai dasar alternatif pendekatan table untuk menghubungkan
tekanan dan temperatur pada dua keadaan gas ideal yang mempunyai entropy spesifik yang
sama. Untuk mengantarkan ini, tulis lagi persamaan seperti :

P2
=exp ¿¿
P1
S° ( T )
Jumlah exp
[ ]
R
terlihat dalam persamaan ini semata -mata sebagai fungsi temperature. ¿

biasa disebut relative pressure dan diberikan symbol Pr ( T ) . Pada suhu tekanan relative,
P 2 Pr 2
persamaan selanjutnya menjadi : = ( S 1=S 2 )
P 1 Pr 1

Hubungan antara volume spesifik dan temperatur untuk dua keadaan dari gas ideal
mempunyai entropy spesifik yang sama dapat dikembangkan. Dengan persamaan keadaan
RT V 2 RT 2 P1
gas ideal, V =
P
, rasio volume spesifik : =
V1 P2( )( ) RT 1
, kemudian dari dua keadaan

yang mempunyai entropy spesifik yang sama persamaan 45 dapat memberikan :

V2 RT 2 Pr( T1) RT
=
(
V 1 Pr ( T 2 ) )( RT 1 )rasio
P r (T )
kelihatan pada bagian kanan dari persamaan tersebut

RT
semata-mata sebagai fungsi temperature. biasanya disebut relative volume dan diberi
P r (T )
symbol V r ( T )…. Pada suhu volume relative, persamaan selanjutnya menjadi :
V 2 V r2
= ( S 1=S 2 )
V 1 V r1

Selanjutnya bagaimana sifat-sifat dihubungkan pada proses isentropis gas ideal ketika panas
spesifik konstan. Maka persamaan 25 dan 26 :
T2 V2
0=CV ∈ + R∈
T1 V1

T2 P2
0=C P ∈ + R∈
T1 P1
kR R
Pengantar hubungan gas ideal : C P = , CV= maka persamaan diatas dapat
K −1 K−1
diselesaikan menjadi :

k−1
T2 V 1
= ( )
T1 V 2
→ ( S 1=S 2 , K konstan )

Dengan mengikuti hubungan diatas dapat diperoleh :

P2 V 1 k
= ( )
P1 V 2
→ ( S 1=S 2 , K konstan )
Persamaan 49 dapat disimpulkan bahwa proses politropis pvk=konstan dari gas ideal dengan
k konstan adalah proses isentropis.
Untuk n = 1 adalah proses isotermal, n=0 adalah proses iso baric dan n= 
adalah isovolumik (isometris).

2. Suatu turbin pada steady state menerima udara pada tekanan p1= 3bar dan temperature T1 =
390K. Udara keluar turbin pada tekanan p2= 1 bar. Kerja yang dibangkitkan diukur sebesar 80
J/Kg aliran udara melalui turbin. Turbin beroperasi secara adiabatic dan perubahan energi
potensial dan kinetik antara inlet dan keluar dapat diabaikan. Gunakan model gas ideal untuk
udara , Tentukan efisiensi turbin.
Jawab:
Penyelesaian:
Diketahui : udara berekspansi melalui turbin pada steady state dari pemilih an keadaan inlet
sampai tekanan keluar yang dipilih. Kerja yang dibangkitkan per kg udara mengalir melalui
turbin diketahui.
Tentukan : efisiensi turbin
Skem a dan data yang diberikan:

Asumsi :
1. Kontrol volume ditunjukkan mengikuti sketsa adalah steady state
2. Ekspansi adalah adiabatic dan perubahan energi kinetik dan potensial antara inlet dan
keluar dapat diabaika n
3. Udara adalah model sebagai gas ideal

Analisis :
Kerja yang dibangkitkan pada ekspansi isentropis dari keadaan inlet yang diberikan pada

tekanan keluar adalah ( Wm )=h −h


CV
1 2

Dari table A-13 pada 390 K, h 1 = 390,88 kJ/kg. Untuk menentukan h 2s


P2
gunakan : Pr ( T 2 S ) =( ) P (T )
P1 r 1
dimana P2= 1 bar, P1= 3 bar dan Pr 1 = 3,481 dari table A-13 pada 390 K

( 13 ) ( 3,481 )=1,1603
Pr ( T 2 S ) =

interpolasi pada table A-13 memberikan h 2s = 285,27 kJ/kg, maka :

( Wm )
CV
= 390,88−¿ 285,27= 105,6 KJ/Kg

Sehingga efisiensi isentropisnya adalah :


W

n=
( m )
=
CV

74
=0,7 ( 70 % )
t
W 105,6
(m) CV

3. Aluminium pada suhu 100 C ditempatkan dalam tangki besar berinsulasi yang memiliki 17 Kg air.
Pada suhu 30 C jika massa aluminium adalah 0,7Kg, cari suhu ketimbangan akhir dari aluminium dan
air, perubahan entropi alam semesta karena proses ini. Sebelum kita selesaikan masalahnya menurut
Anda apa jawaban yang seharusnya ? Adalah perubahan entropi akan menjadi positif atau negatif ?
Bagaimana tentang entropi yang dihasilkan saat proses berlangsung ?

Jawab :

Sistem: Sistem tertutup termasuk aluminium dan air.


air
Batas tangki terisolasi

AL

Hubungan Properti: ?

Proses: Volume konstan, adiabatik, tidak ada pertukaran energi kerja antara

aluminium dan air.


Prinsip Konservasi:

Terapkan hukum pertama, sistem tertutup untuk sistem air aluminium.

Q−W =∆U system

0−0=∆ U Water +∆ U AL

Dengan menggunakan hubungan cairan yang solid dan tidak dapat dimampatkan, kami memiliki

mair C air (T 2−T 1 )air + mAL C AL (T 2−T 1 ) AL=0

Tetapi pada kesetimbangan, T 2 AL = T 2 ,air = T 2

mair C air (T 1)air +m AL C AL (T 1 ) AL


T 2=
mair C air +m AL C AL

10 Kgair (4.18 kJ /Kgair . K )(303 K )+ 0.5 Kg AL (0.941 kJ /Kg AL . K)( 373 K )


¿
10 Kgair (4.18 kJ / Kg air . K )+ 0.5 Kg AL (0.941 kJ /Kg AL . K)

¿ 303.8 K ]
Hukum kedua memberikan produksi entropi, atau perubahan total entropi alam semesta, sebagai

S gen=∆ Stotal =∆ S air +∆ S AL ≥ 0

Menggunakan persamaan perubahan entropi untuk padatan dan cairan,

T2
∆ S AL =m AL C AL ∈
T 1. AL

kJ 303.8 K
(
¿ 0.5 Kg 0.941
Kg . K
∈ )(
( 100+273 ) K )
kJ
¿−0.0966
K
T2
∆ S A ir =m A ir C A ir ∈
T 1. air
kJ 303.8 K
¿ 10 Kg(4.177 ¿∈( )
Kg. K ( 30+273 ) K
kJ
¿+0.1101
K
Mengapa ∆ S AL negatif? Mengapa∆ S Air positif?
S gen=¿ ∆ Stotal =∆ S Air +∆ S AL

kJ
¿( 0.1101−0.0966)
K
kJ
¿+0.0135
K

4. Uap masuk nozzle yang beroperasi pada steady state pada p 1 = 140 lbf/in 2 dan T1 = 600 F
dengan kecepatan 100 ft /s. Tekanan dan temperatur pada saat keluar adalah p 2 = 40 lbf/in 2 dan T2
= 350 F. tidak ada heat transfer antara nozzle dan lingkungannya dan perubahan energi potensial
antara inlet dan keluar dapat diabaikan. Tentukan efisiensi nozzle.

Penyelesaian :

Diketahui : uap berekspansi melalui nozzle pada steady state dari keadaan inlet yang khusus
sampai keadaan luar yang khsusus. Kecepatan pada inlet diketahui.

Tentukan : efisiensi nozzle

Skem a dan data yang diberikan :

Asumsi :

1. Kontrol volume ditunjukkan mengikuti sketsa yang beroperasi sec ara adiabatic
pada steady state

2. Untuk c ontrol volume W CV =0 dan perubahan energi potensial antara inlet dan exit
dapat diabaikan

Analisis :

Kesetimbangan laju massa dan energi untuk kontrol volume satu-inlet,


V 22 V 21
satu-exit direduksi memberikan : =h1−h2 +
2 2
Persamaan ini menggunakan ekspansi a ctual dan isentropis

Dari table A-4E pada T 1=600 F dan p 2 = 140 lbf/in 2, h1 = 1326,4 Btu/lb, s1 =1,7191 Btu/lb.R. Juga
dengan T 2 = 350 F dan p 2 = 40 lbf/in 2, h2 = 1211,8 Btu/lb. Dengan demikian, energi kinetik dipilih
pada keluar adalah
2
ft
V2
2

= (1326,4−1211,8 )
Btu
+
( 100
s ) =114,8
btu
2 lb ft lb

( 2) ( 32,2lb .

1lbf
S2
)( 788 ft .lbf
1 btu )
interpolasi pada table A-4E pada 40 lbf/¿2 dengan S2 s =S 1=1,7191 Btu/lb menghasilkan h2 s=1202,3
Btu/lb, maka :
2
ft
V
2
2
= (1326,4−1202,3 )
Btu
+
( 100
s ) =124,3
btu
2 lb ft lb

(2) ( 32,2lb.

1 lbf
S2
)( 788 ft . lbf
1btu )
V 22

sehingga efisiensi nozzle adalah : n nozzle=


( )
2
=
114,8
=0,924 ( 92,4 % )
V 2 124,3
( )
2
2

5. Steam pada 1 Mpa 600 C, mengembangkan dalam turbin menjadi 0,01Mpa. Jika proses nya
Isentropik, Cari suhu akhir, Final entalpi uap dan turbin Kerja .

Jawab:

Sistem: Volume kontrol dibentuk oleh turbin

Hubungan Properti: Meja uap

Proses dan Diagram Proses: Isentropik (membuat sketsa proses relatif terhadap

garis saturasi pada diagram Ts)

Prinsip Konservasi:

Asumsikan: kondisi-mapan, aliran-mantap, satu pintu masuk, satu pintu keluar, abaikan KE dan PE
Konservasi massa: m 1=m2=m

Hukum Pertama atau konservasi energi:

Prosesnya isentropik dan karena itu adiabatik dan reversibel; oleh karena itu Q = 0. Konservasi energi
menjadi

E¿ =EOUT

m1 h1=m2 h 2+W OUT

Karena laju aliran massa masuk dan keluar sama, pecahkan untuk pekerjaan yang dilakukan per
satuan massa

E¿ =EOUT

W OUT =m1 h 1+ m2 h2

¿ m(h1−h2)
W OUT
w=¿ =h1 −h2
m
Sekarang, mari kita pergi ke meja uap untuk menemukan huruf h.

KJ
P 1=1 Mpa
} {
h1=3698,6
Kg
T 1 =600° C S =8.0311 kJ
1
Kg

Prosesnya isentropik, karena itu; S2 = S1 = 8.0311 kJ / (kg K) Pada P2 = 0,01 MPa, Sf = 0,6492 kJ / kg.K,
dan S g= 8,1488 kJ / (kg K); dengan demikian, Sf < S2 < S g.

Status 2 berada di wilayah saturasi, dan kualitas diperlukan untuk menentukan status.

S2=S f + X 2 Sfg

S2 −S f
X2=
S fg
8.0311−0.6492
¿ =0.984
7.4996
h2 =hf + X 2 hfg

¿ 191.8+(0.984)(2392.1)
kJ
¿ 2545.6
Kg
Karena keadaan 2 berada di wilayah dua fase, T 2=T Sat .at P 2=45.81 ° C

W =h1−h2

kJ
¿(3698.6−2545.6)
Kg
kJ
¿ 1153
Kg

Anda mungkin juga menyukai