Anda di halaman 1dari 10

BAB II PERILAKU BIAYA

PENGERTIAN
Perilaku biaya adalah pola perubahan biaya dalam kaitannya dengan perubahan
kegiatan perusahaan, seprti misalnya perubahan volume produksi, volume penjualan). Atas
dasar hal tersebut /perubaha volume kegiatan biaya digolongkan atas biaya variabel, biaya
tetap dan biaya semi tetap dan atau biaya semi variabel
BIAYA VARIABEL
Biaya variabel adalah biaya yang totalnya selalu berubah secara proposional dengan
perubahan volume kegiatan perusahaa. Contoh: Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung
Biaya variabel total selalu berubah sesuai esuai dengan perubahan volume kegiatan produksi,
sedang biaya variabel per unit mempunyai perilaku tetap, meski volume produksi berubah
Contoh:
Unit produksi BBB per Unit BB Total
100 Rp.500 Rp.50.000
200 Rp.500 Rp.100.000
300 Rp.500 Rp.150.000

Gamba biaya variabel total

BIAYA TETAP
Biaya tetap adalah biaya yang di dalam jarak kapasitas tertentu totalnya tetap,
meskipun volume kegiatan perusahan berubah. Contoh: biaya penyusutan, biaya gaji
pimpian.
Jarak kapasitas adalah serangkaian tingkat volume kegiatan perusahaan yang dapat
dicapai tnpa merubah kapasitas.
Biaya tetap secara total relatif tidak berubah pada berbagai tingkt volume produksi.
Sedang biaya tetap per unit akan selalu berubah paa berbagai tingkt volume produksi
Contoh: jika perusahaan memproduksi pada tingkat antara 1 sampai dengan 500 unit
biaya tetao total adalah Rp.75000
Volume Produksi Biaya tetap
Total Per Unit
100 unit Rp.75.00 Rp.750
200 unit Rp.75.000 Rp.375
300 unit Rp.75.000 Rp.250

BIAYA SEMI VARIABEL


Biaya semi variabel adalah biaya yang totalnya berubah tetapi tidak proposionL
dengan perubahan tingkat volume kegiatanperusahaan. ContoH: biaya energi
Berubahnya biaya ini tidak dalam tingkat perubhan yang konstan
BIAYA SEMI TETAP
Biaya semi tetap adalah biaya yang pada tahapan tertentu tetap jumlahnya, namun bila
setelah tahapn tertentu tsb jumlahnya melonjak dalam jumlah tertentu.
Biaya semi tetap disebut pula biaya tahapan (step function cost) merupakan biaya yang dalam
tahapan berikutnya jumlahnya tetap namun bila akan sampai pada tahapan berikutnya
jumlahnya kan melonjak dalam jumlah tertentu
POLA PERILAKU DAN FUNGSI BIAYA
Untuk keperluan pengendalian biaya maka biaya harus dikelompokkan pada baiya
tetap dan biaya variabel. Biaya semi variabel dan biaya semi tetap harus dipisahkan menjadi
biaya variabel dan biya tetap. Perilaku biaya tetap dan biaya variabel dianggap bersifat linier.
Biaya total = Biaya tetap total + biya variabel total
TC = TFC +TVC
TC = TFC ++ (VC/unit x Volume kegiatan)
Atau Y = a + b X
Y = TC
a = TFC
b = VC/unit
METODE PENENTUAN POLA PERILAKU BIAYA
Untuk memisahkan biaya semi variabel dan biaya semi tetap, ke dalam biaya tetap dn
biaya variabel digunkan berbagai cara/pendekatan. Pendekatan yang paling umum digunakan
adalah pendekatan analisis biaya masa lalu. Atas dasa analissi biaya masa lalu cara
pemisahan biaya semi variabe dan semi tetap ada bbrp metode: metode tiitk tertinggi an titik
terendah, metode biaya cadangan, metode satterplot, metode kuadrat terkecil dan metode
regresi.
METODE TITIK TERTINGGI DAN TITK TERENDAH (HIGH AND LOW POINT
METHOD) sbb
Contoh 1.
Total Biaya reparasi thun 2013 sbb:
Bulan Volume produkai (Unit) Total biaya reparasi (rp)
Jan 150 175.000
Feb 200 200.000
Mrt 250 225.000
April 300 250.000
Mei 275 237.500
Jun 225 212.500
Jul 175 187.500
Agst 125 162.500
September 100 150.000
Okt 120 160.000
Nov 160 180.000
Des 220 210.000
Tentukan fungsi biaya reparasi tsb, tentukan biaya variabel per unit dan biaya tetapnya
Menghitung VC/Unit:
Volume Produksi TC biaya reparasi
Tertinggi (april) 300 unit Rp.250.000
Terendah (Sept) 100 unit Rp.150.000
Selisih 200 unit Rp. 100.000
100.000
VC/ unit = b = = Rp.500
200
Menghitung TFC sbb:
TC = Y = Rp.250.000
TVC = Rp. 500 x 300 unit Rp.150.000
TFC Rp. 100.000
Fungsi biaya reparasi : Y = 100.000 + 500X
Contoh 2
Total biaya reparasi dan pemeliharaan tahun 2016 sbb
Bulan Volume produksi Biaya reparasi dan
(Unit) pemeliharaan
1 6000 700.000
2 5.500 715.000
3 4.250 630.000
4 4.000 600.000
5 4.500 650.000
6 7.000 875.000
7 6.000 800.000
8 8.000 1.000.000
9 6.000 800.000
10 6.000 800.000
11 4.500 650.000
1 4.500 650.000

Tentukan fungsi biaya reparasi dan pemeliharaan tsb, tentukan biaya variabel per unit dan
biaya tetapnya

Menghitung VC/Unit:
Volume Produksi TC biaya reparasi
Tertinggi (april) 8000 unit Rp.1.000.000
Terendah (Sept) 4000 unit Rp.600.000
Selisih 4000 unit Rp. 400.000
400.000
VC/ unit = b = = Rp.100
4000
Menghitung TFC sbb:
TC = Y = Rp.1.000.000
TVC = Rp. 100 x 8.000 unit Rp.800.000
TFC Rp. 200.000
Fungsi biaya reparasi dan pemeliharaan : Y = 200.000 + 100X
METODE BIAYA CADANGAN / METODE BIAYA BERJAGA(stand by cost method)
Yaitu metode untuk memisahkan biaya dengan cara menentukan biaya tetap yang
harus dikeluarkan seandainya perusahaan ditutup untuk sementara, jadi volume produksinya
nol
Langkah pertama: menentukan unsur biaya tetap dari biaya ybs. Penetuan unsur biaya
tetap dengan cara menghentikan kegiatan perusahaan sementara waktu. Biaya yang timbul
selama kegiatan perusahaan dihentikan disebut biaya cadangan (standby cost) yang
merupakan unsur biaya tetap dari biaya yang dianalisis. Selisih antar biaya cadangan dengan
biaya biaya yang terjadi selama kegiatan perusahaan berjalan merupakan unsur biaya
variabel.
Contoh: Data biaya listrik pada tingkat produksi 100.000 unit adalah Rp.1.200.000,
sedang biaya listrk yg harus dibayar pada saat produksi dihentikan (produksi sama dengan
nol) adalah sebesar Rp.800.000 Tentukan fungsi biaya listrik.
Penetuan pola perilaku biaya listrik sbb:
Volume produksi Biaya Keterangan
100.000 unit Rp.1.200.000 Total cost
0 unit Rp. 800.000 Total Fixed Cost ( Biaya
cadangan)
100.000 unit Rp.400.000 Selisih (TVC)
Biaya tetap (a) = Rp.800.000
400.000
VC/unit = = Rp.4
100.000
Jadi fungsi biaya listrik = 800.000 + 4 X
METODE SCATTERPLOT
Yaitu metode untuk menentukan persamaan sebuah garis dengan memplot data
dalam suatu grafik ( scattergraph) sehingga terlihat hubungan antara volume produksi dengn
biaya (misal biaya reparasi). Tujuan dari grafik scatter adalah untuk melihat apakah asumsi
hubungan linier terlihat wajar atau tidak.
Grafik scatterplot hubungan volume produksi dengan biaya reparasi:

Dari grafik di atas:


Bulan Volume produksi TC
Januari 150 Rp.175.000
September 100 Rp.150.000
Selisih 50 Rp.25.000

SelisihTC 25.000
VC/Unit = = = Rp. 500/unit
Selih Vol Produksi 50
Menghitung TFC (memakai data Januari):
FC = Rp.175.000 – (Rp. 500 x 150) = Rp. 100.000
Jadi TC = FC + VC = 100.000 + 500 X
Metode ini dianggap kurang obyektif sebab garis yang dihasilkan tergantung pada kualitas
penilaian dalam menntukan titik titik yang paling Fit (subyrktif)

METODE KUADRAT TERKECIL (LEAST SQUARE METHOD)


Persamaan biaya Y = a + bX
n ∑ xy−∑ x ∑ y
b= 2
n ∑ x −( ∑ X )2
∑ y−b ∑ x
a =
n
Contoh1.
contoh data gaji sales dan volume penjualan selama tahun 2014 sbb:
Bulan ke Gaji Sales Volume XY X2
Penjualan
Y X
1 750.000 6.000 4.500.000.000 36.000.000
2 600.000 4.000 2.400.000.000 16.000.000
3 600.000 4.500 2.700.000.000 20.250.000
4 900.000 7.500 6.750.000.000 56.250.000
5 800.000 6.000 4.800.000.000 36.000.000
6 600.000 4.500 2.700.000.000 20.250.000
7 700.000 5.500 3.850.000.000 30.250.000
8 600.000 4.000 2.400.000.000 16.000.000
9 850.000 7.000 5.950.000.000 49.000.000
10 500.000 4.000 2.000.000.000 16.000.000
11 1.000.000 8.000 8.000.000.000 64.000.000
12 600.000 5.000 3.000.000.000 25.000.000
Jumlah 8.500.000 66.000 49.050.000 385.000.000
N=12 Y X XY X2

n ∑ xy−∑ x ∑ y
b= 2
n ∑ x −( ∑ X )2
12 x 49.050 .00.000−66.000 x 8.500 .000 588.600.000 .000−561.000.000 .000
b= = =
12 x 385.000.000−66.000 x 66.000 4.620 .000 .000−4.356 .000 .000

27.600.000 .000
= 104, 545454
264.000.000
∑ y−b ∑ x
a =
n
8.500.000−(105,545454 x 66.000)
a= = 133,3
12
Jadi fungsi biaya gaji sales : Y = 133,33 + 104, 54545 X
Dalam analisis yang lebih mendalam sebelum suatu biaya ditentukan sebagai fungsi dari hal
tertentu, terlebih dulu dilakukan analisis regresi korelasi
Contoh2.

MODEL REGRESI
Regresi sederhana akan menghasilkan satu biaya vriabel sedangkan regresi berganda
akan menghasilkan lebih dari satu biaya variabel. Pemisahan biaa ymenggunakan analisis
regresi dapat mnggunakan software statistik spss, e-Views. Semaki besar nila R squarenya
berarti ..
PENGGOLONGAN BIAYA LEBIH LANJUT
BIAYA TETAP KOMITET DAN BIAYA TETAP DISKRSIONARI
Berdasarkan pada mudah tidaknya biaya tetap tsb dieliminasi atau dikurangi oleh
manajemen biaya tetap dapat digolongkan lebih lanjut ke dalam tetap komitet dan biaya tetap
diskresionari.
Biaya tetap komitet yaitu biaya tetap yang tidak mudah dieliminasi atau dikurangi
oleh manajemen sb biaya ini timbul dari pendirian perusahaan atau kepemilikan
equipmment. Biaya tetap komitet terjadi akibat keputusan manajemen dalam jangka panjang,
biaya ini akan tetap timbul meskipun perusahaan menghentikan usahanya. Contoh: biaya
depresiasi gedung parik, depresiasi peralatan kantor, PBB, Biaya sewa jangka panjang, gaji
direksi
Biya tetap deskresionari yaitu boaya tetap yang dapat di elimimnasi atau dikurangi
oleh manajemen sebab umumnya biaya ini timbul dari kebijakan manjemendalam
penyusunan anggaran. Contoh : biaya promosi, biaya riset dan pengembangan, biaya
konsultan, gaji pegawai honorer
BIAYA VARIABEL ENJINER DAN BIAYA VARIABEL DISKRESIONARI
Penggolongan lebih lanjut biaya variabel adalah biaya variabel enjiner dan biaya
variabel diskresionari. Penggolongan ini atas dasar jelas tidaknya hubungan antar masukan
dan keluaran/ atas dasar apa yang menyebabkan variabilitas biaya tersebut.
Biaya Variabel Enjiner yaitu biaya yang mempunyai hubuga fisik dengan volume
kegiatan perusahaan. Contoh : biaya bahan baku. Sebagai masukan bahan baku mempunyai
hubungan yang optimum dengan hasilproduksi.
Biaya Variabel diskresionari yaitu biaya yang bersifat variabel karena
kebijakanmanajemen. Contoh biaya komisi penjualan yg ditentukan manajemen sebesar 5%
dari hasil penjualan.
PENGGOLONGAN BIAYA BERDASARKAN FUNGSINYA/DEPARTEMEN
1. Biaya Produksi/Biaya Manufaktur:
 Biaya yang terjadi di departemen produksi dan departemen pembantu
 Biaya untuk memproduksi produk jadi yang siap dijual, dari biaya menperoleh
bahan baku sampai barang jedi siap untu k dijual.
 Terdiri atas: Biaya Bahan baku, Biaya tenaga kerja langsung dan Biaya overkead
pabrk.
 Biaya produksi menjadi elemen harga pokok produk
 Elemen harga pokok produk:
a. Biaya bahan: Bahan baku dan bahan penolong. Biaya bahan baku dapat
diidentifikasikan dengan produk jadi. Misal papan kayu pada perusahaan
mebel adalah biaya bahan baku,biaya bahan penolongnya adalah paku.
b. Biaya tenaga kerja: BTK Langsung dan BTK Tidak Langsung. Contoh BTKL
pada perusahaan mebel adl upah tukang amplas. Besarnya BTKL bisa
diidentifikasikan dengan produk jadi. Contoh BTK tidak langsung adalah gaji
supervisornya gaji andor produksi
c. Biaya overhead pabrik=Biaya produksi tidak langsung yaiyu semua biaya
produksi yang tak mudah diidentifikasikan/ tak mudah ditelusur ke produk jadi
atau produk setengah jadi. Contoh BOP pada perusahaan mebel: sarung
tangan, amplas, biaya listrik, depresiasi gedung pabrik dll.
2. Biaya Penjualan:
 Biaya penjualan adalah biaya untuk memasarkan produk jadi dari barang jadi
keluar dari gudang sampai ke tangan pembeli(biaya iklan, biaya gaji salesman,
biaya amgkut barang yg terjual, gaji manjer pemasaran.
 Biaya penjualan terjadi di departemen penjualan
3. Biaya Administrasi: Biaya yang terjadi di departemen administrasi umum
 Biaya Administrasi Umum terjadi di departemen admiistrasi umum.
 Biaya untuk mengarahkan, mengawasi dan mengoperasikan suatu perusaan.
 Contoh: gaji direktur, gaji pegawai bagian administrasi

BIAYA UTAMA DAN BIAYA KONVERSI


1. Biaya utama(prime cost) adalah biaya yang terdiri atas BBB langsung dan
BTKL.Disebut biaya utama sebab berhubungan langsung dengan produksi;
merupakan biaya utama untuk memproduksi barang atau jasa
2. Biaya konversi terdirisemua biaya produksi selain BBB dan TKL. Biaya konversi
terdiri atas BTK tidak langsung, Biaya bahan penolong dan BOP

BIAYA MENURUT KONSEP PENDEKATAN VARIABEL


Pendekatan pelaporan biaya dibagi 2:
1. Konsep variabel costing; digunakan untuk kepentingan manejerial dalam pengambilan
keputusan
2. Konsep Absorption= costingfull costing; digunakan untuk pelaporan akuntansi keuangan
yang ditujukan bagi pihak eksternal
Penggolongan Biaya Menurut Konsep Pendekatan Variabel dibagi/biaya menurut pendekatan
variable costing dibagi menjadi:
1. Biaya produk terdiri atas biaya variabel untuk memproduksi barang/jasa(BBB +
BTK langsung)
2. Biaya periodik terdiri atas BOP tetap, BTK tetap ( gaji direktur, biaya depresiasi
gedung pabrik, depresiasi gedung kantor)
PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ADA 3
1. Persediaan bahan baku/bahan langsung
2. Persediaan barang dalam proses
3. Persediaan barang jadi
Biaya produk= Biya produksi=BBB+BTK langsung+ BOP
Biaya Bahan baku dihitung sebagai berikut:
Persediaan awal Bhn Baku xx
Pembelian bahan baku xx +
Bahan baku yang siap digunakan xx
Persediaan akhir BB xx -
Biaya Bahan baku xx

Perhitungan harga pokokproduksi sebagai


berikut:
Persediaan awal BDP xx
Biaya bahan baku xx
BOP xx +
xx

Persediaan Akhir BDP xx -


Harga Pokok Produksi xx

Perhitungan harga pokok penjualan sebagai berikut:


Persediaan awal barang jadi xx
Harga pokok produksi xx +
Barang tersedia untuk dijual xx
Persediaan akhir barang jadi xx -
Harga Pokok Penjualan xx

Anda mungkin juga menyukai