Psikologi Klinis
Disusun oleh :
Dosen Pengampu:
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya. Sehingga makalah dengan judul “
Intervensi dalam Populasi Khusus” dapat kami selesaikan.
Disadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena
keterbatasan dari kemampuan dan pengalaman. Oleh karena itu, kami mohon
maaf jika makalah ini terdapat kesalahan. Penulis juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun, serta penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kelompok 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Intervensi adalah usaha yang dilakukan untuk mengubah
kehidupan klien. Konseling Populasi khusus adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli baik secara
individu atau kelompok yang mengalami suatu masalah dengan ciri-
ciri yang sama pada waktu tertentu secara khusus sehingga konseli
memperoleh pemahaman yang lebih tentang dirinya, lingkungannya
dan masalahnya. Serta mampu memecahkan masalah yang di
hadapinya hingga mengarahkan potensi yang di miliki kearah
perkembangan yang optimal dan dapat mencapai kebahagiaan dalam
hidupnya. Sehingga intervensi populasi khusus dapat juga di artikan
usaha seorang konselor dalam membantu klien dengan tujuan untuk
mengubah hidup klien menjadi lebih baik dan dapat membantu mereka
dalam menyelesaikan masalah yang di alaminya.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan kami bahas pada makalah ini yaitu :
1. Apa yang di maksud dengan definisi intervensi dalam populasi
khusus ?
2. Apa saja jenis-jenis populasi ?
3. Bagaimana teknik dalam intervensi ?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan yaitu :
1. Untuk dapat mengetahui tentang intervensi dalam populasi khusus
2. Untuk dapat mengetahui tentang jenis intervensi
3. Untuk dapat mengetahui tentang teknik dalan intervensi
BAB II
PEMBAHASAN
https://imissu.unud.ac.id/ServiceLoginAuth/getAuth/auth/dso4kuehhs635t5qpocq74sbh1/redirect_
url/http%7C3A%7C2F%7C2Fsimdos.unud.ac.id%7C2F.
3. Sasaran intervensi populasi khusus
Pada dasarnya sasaran yang di tuju konselor adalah konseli
yang mengalami permasalahan dalam kehidupannya seperti : anak
jalanan, wanita tuna susila, anak broken home, traumatic,
penyandang HIV AIDS, anak pank dll.
4. Tujuan Konseling
a. Agar konseli dapat mencapai suatu kondisi yang normal dari
perilaku negative.
b. Menghilangkan pandangan negative tentang sesuatu.
c. Kemampuan berfikir secara rasional.
d. Menumbuhkan rasa percaya diri.
e. Membangkitkan motivasi dalam hidup untuk menjadi lebih
baik.
f. Menyediakan informasi baru (edukasi).
g. Mengembangkan keyakinan, harapan, dan keinginan untuk
berubah.
h. Mendorong katarsis.
i. Mengurangi ketidaknyamanan emosional.2
B. Jenis – Jenis Populasi
1) Populasi Biasa
Subjek yang mendapatkan pelayanan bisa satu orang, ataupun
lebih, bisa dalam beberapa kelompok, misalnya rehabilitasi pengguna
narkoba, traumatik, dll. Tidak berfokus hanya pada satu problem saja,
karena problematikanya heterogen.
2
http://prodibkunsyiah.weebly.com/konseling-populasi-khusus.html.
2) Populasi Khusus
Subjek pasti lebih dari 2 orang (keseluruhan dari subjek/konseli).
Fokus permasalahan yang dihadapi, atau dinamika konseli yang sama.
Misalnya Populasi siswa berbakat, anak jalanan, klien trauma, dan
lembaga pemasyarakatan.
Peran konselor untuk pelayanan bagi populasi berikut yaitu:3
1) Populasi Anak Berbakat
Implikasi bagi guru pembimbing anak berbakat disimpulkan oleh
Barbie dan Renzulli (1975) sebagai berikut:
a) Guru pembimbing perlu memahami diri sendiri, karena anak
yang belajar tidak hanya dipengaruhi oleh apa yang dilakukan
guru pembimbing, tetapi juga bagaimana guru pembimbing
melakukannya.
b) Guru pembimbing perlu memiliki pengertian tentang
keterbakatan
c) Guru pembimbing hendaknya mengusahakan suatu lingkungan
belajar sesuai dengan perkembangan yang unggul dari
kemampuan-kemampuan anak.
d) Guru pembimbing memberikan tantangan daripada tekanan
e) Guru pembimbing tidak hanya memperhatikan produk atau hasil
belajar siswa, tetapi lebih-lebih proses belajar.
f) Guru pembimbing lebih baik memberikan umpan balik daripada
penilaian
g) Guru pembimbing harus menyediakan beberapa alternatif
strategi belajar Guru pembimbing hendaknya dapat menciptakan
suasana di dalam kelas yang menunjang rasa harga diri anak
serta dimana anak merasa aman dan berani mengambil resiko
dalam menentukan pendapat dan keputusan.
3
http://nopinaahpharahap.blogspot.com/2014/11/jawaban-ujian-akhir-semester-konseling.html?
m=1
2) Populasi Anak Jalanan
Dalam pelayanan bagi anak – anak jalanan ini, konselor berperan
dalam memberikan pelayanan bimbingan konseling kepada anak
jalanan, guna untuk mengurangi jumlah anak jalanan, dan
memberikan arahan kepada anak jalanan, bahwa dunia pendidikan itu
lebih penting dan mereka juga masih dapat berpenghidupan yang
layak. Selain itu juga, konselor berperan dalam hal memberikan
layanan - layanan yang dapat mengembangkan kepribadian anak
jalanan, sesuai dengan tahap perkembangannya.
3) Populasi Penderita Trauma
Peran konselor dalam menghadapi klien yang mengalami trauma,
adalah untuk mengarahkan klien memaknai kejadian yang telah
terjadi, dan mengarahkan klien untuk berpikir tentang apa yang
dialami oleh klien tersebut itu merupakan suatu peristiwa yang dapat
diambil makna dan pelajaran, bukan suatu kejadian atau peristiwa,
ataupun kondisi yang harus selalu dikhawatirkan ataupun selalu
ditakuti.
4) Populasi Lembaga Pemasyarakatan
Peran konselor dalam memberikan layanan kepada klien yang
merupakan warga binaan adalah mempersiapkan klien untuk dapat
kembali ke lingkungan masyarakat, agar pada saat klien keluar dari
penjara klien dapat menghadapi dan siap untuk berbaur kembali ke
masyarakat, dengan kepribadian yang lebih baik lagi dibandingkan
sebelum klien masuk penjara. Peran konselor juga untuk menyadarkan
klien bahwa, perbuatan atau pun tingkah laku klien selama ini telah
salah, sehingga dapat merugikan berbagai pihak, dan hal ini perlu
klien sadari, agar saat keluar dari penjara, dirinya tidak melakukan hal
yang sama lagi dimasa yang akan datang.
C. Teknik Intervensi
1. Diagnosis
Diagnosis pada umumnya yaitu suatu analisis atas masalah-
masalah klien, dimana konselor dapat memperoleh pengetahuan
yang cukup mengenai tingkah laku klien sekarang sehingga
rencana treatment yang berlainan bisa di buat.
2. Pengambilan data secara secara lengkap
Dimana dalam tahap ini konselor mencari tau data tentang
klien baik fisik dan data pribadinya, nama nya ciri tubuhnya,
alamat rumahnya dan nama kedua orang tuanya.
3. Bertanya dan menggali informasi
Hal ini dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak
langsung oleh konselinya. Jika dilakukan secara langsung maka
seorang konseli akan mewawancarai klien nya secara langsung dan
bertatap muka, sementara jika tidak langsung yaitu melalui
keluarga dekat, teman dekat, tentangga misalnya konseli yang tuna
wicara.
4. Dukungan dan pemberian keyakinan
Konselor secara aktif memperhatikan dan mendengarkan
pesan-pesan yang halus dari klien, menerima klien sebagai pribadi
yang patut dihormati, memahami dunia internal pasien dan
mengkomunikasikan pemahaman ini, mengungkapkan
kepercayaan dan harapan yang tulus pada kesanggupan klien untuk
berubah dan memberi keleluasaan untuk mengeksplorasi segenap
perasaan dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 4
4
Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi(bandung:reflika aditama,2013),
hlm.340-352.
BAB III
KESIMPULAN
https://imissu.unud.ac.id/ServiceLoginAuth/getAuth/auth/dso4kuehhs635t5qpocq
74sbh1/redirect_url/http%7C3A%7C2F%7C2Fsimdos.unud.ac.id%7C2F
http://prodibkunsyiah.weebly.com/konseling-populasi-khusus.html
Corey Gerald. 2013. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung.
reflika ADITAMA
http://nopinaahpharahap.blogspot.com/2014/11/jawaban-ujian-akhir-semester-
konseling.html?m=1