2 Pertemuan 3 Kalkulus 1
2 Pertemuan 3 Kalkulus 1
Penulis:
Ganjar Susilo
Universitas Balikpapan
Kalkulus 1. i
DAFTAR ISI
KALKULUS I..........................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
A.5...................................................................................................................11
Kalkulus 1. ii
A.4 Pengenalan Pertidaksamaan
Pekerjaan pertidaksamaan didasarkan pada sifat urutan pada bilangan riil yang
diberikan di sub materi sebelumnya. Pada bagian ini akan dibahas pertidaksamaan
yang melibatkan variabel dalam kalkulus. Untuk menyelesaikan pertidaksamaan
dengan variabel x adalah dengan cara mencari bilangan x yang memenuhi
pertidaksamaan yang diberikan. Angka-angka ini merupakan suatu himpunan
penyelesaian yang biasa disebut himpunan solusi atau penyelesaian dari suatu
pertidaksamaan yang diberikan.
Menyelesaikan pertidaksamaan sama seperti menyelesaikan persamaan, tetapi
ada satu perbedaan yang penting yaitu dengan mempertahankan pertidaksamaan
dengan menambahkan bilangan yang sama di kedua sisi, atau dengan mengurangkan
bilangan yang sama dari kedua sisi, atau bisa juga dengan mengalikan atau membagi
kedua sisi dengan bilangan positif yang sama. Akan tetapi jika mengalikan atau
membagi dengan angka negatif, maka tanda pertidaksamaanya berubah.
Contoh 1:
Selesaikan pertidaksamaan berikut dan carilah himpunan penyelesaiannya.
a . x−2<4
b . x+ 2< 4
1
c .− x <4
2
Penyelesaian:
a . x−2<4
x−2+2< 4+2 , kedua ruas ditambah 2
x−0< 6
x <6
Jadi Hp={x ∨x< 6 , x ∈ R }
b . x+ 2< 4
x +2−2< 4−2 ,kedua ruas dikurang 2
x +0<2
x <2
Jadi Hp= { x| x< 2, x ∈ R }
1
c .− x <4
2
Kalkulus 1. 1
(−2 ) . ( −12 ) x > 4. (−2 ) , kedua ruas dikali (−2 )
x >−8 , tanda pertidaksamaanberubah
Jadi Hp= { x| x>−8 , x ∈ R }
Contoh 2:
Selesaiakn pertidaksamaan berikut:
−3( 4−x)≤12
Jawab:
−1
Kalikan kedua ruas pertidaksamaan dengan , sehingga diperoleh
3
Kalkulus 1. 2
−b ± √ b2−4 ac
x 1,2=
2a
Metode yang kedua ini selalu berhasil dengan catatan dibawah tanda akar tidak boleh
negatif.
Kalkulus 1. 3
Contoh 3:
Selesaikan pertidaksamaan berikut
x 2−4 x+3> 0
Jawab
Dengan cara memfaktorkan diperoleh
→ x2−4 x +3>0 Jika dengan rumus akar kuadrat,
→(x−1)(x−3)>0 a = 1, b = -4 dan c = 3. Subtitusi nilai a, b,
nilai pembuat nol dan c kerumus berikut.
x – 1 = 0 atau x – 3 = 0
x=1 x=3 −b ± √ b2−4 ac
x 1,2=
2a
−(−4) ± √(−4)2−4( 1)(3)
¿
2(1)
4 ± √ 16−12
¿
2
4 ± √4
¿
2
4±2
¿
2
untuk,
4−2 4+2
x 1= atau x 2=
2 2
2 6
¿ =
2 2
¿ 1=3
Dari nilai x1 = 1 dan x2 = 3 dapat dibuat garis intervalnya sebagai berikut untuk
menentukan daerah himpunan penyelesaiannya.
I II III
1 3
Pada gambar 1, pada garis bilangan diperoleh pembagian daerah I, II, dan III, daerah
ini akan diuji nilainya apakah nilainya negatif atau posisif. Berikut cara pengujiannya.
Untuk daerah I:
Pada daerah I merupakan interval terbuka (−∞, 3), dan ambil sebarang nilai
dari interval tersebut, misal x = 0. Kemudian subtitusi nilai x = 0 ke persamaan
x 2−4 x+3 .
Kalkulus 1. 4
x=0 →(0)2−4 ( 0 ) +3=3(bernilai positif )
Untuk daerah II
Pada daerah II merupakan interval terbuka (1,3), dan ambil sebarang nilai dari
interval tersebut, misal x = 2. Kemudian subtitusi nilai x = 2 ke persamaan
x 2−4 x+3 .
x=2 →(2)2 −4 ( 2 ) +3=4−8+3=−1( bernilainegatif )
Untuk Daerah III
Pada daerah III merupakan interval terbuka (3 , ∞ ), dan ambil sebarang nilai
dari interval tersebut, misal x = 4. Kemudian subtitusi nilai x = 4 ke persamaan
x 2−4 x+3 .
x=4 →(4 )2−4 ( 4 ) +3=16−16+3=3(bernilai positif )
Perhatikan pertidaksamaan yang diberikan yaitu x 2−4 x+3> 0, memiliki tanda
pertidaksamaan “>” yang artinya himpunan penyelesaiannya yang dicari adalah daerah
positif, sehingga diperoleh daerah penyelesaiannya adalah
1 3
Contoh 3:
Selesaikan pertidaksamaan berikut
x 2−2 x−15 ≤0
Jawab:
Faktorkan pertidaksamaan x 2−2 x+5 ≤ 0 dan diperoleh
→ x2−2 x−15 ≤ 0
→(x +3)( x−5)≤ 0
Kalkulus 1. 5
Pembuat nol
→ ( x +3 )( x−5 ) =0
→ x+3=0 atau x−5=0
→ x=−3 x=5
I II III
-3 5
x 2−2 x−15.
x=−4 → (−4 )2−2 (−4 )−15=16+8−15=9 (bernilai positif )
Untuk daerah II
Pada daerah II merupakan interval terbuka (−3,5), dan ambil sebarang nilai
dari interval tersebut, misal x = 0. Kemudian subtitusi nilai x = 0 ke persamaan
x 2−2 x−15.
x=0 →(0)2−2 ( 0 ) −15=−15 (bernilai negatif )
Untuk Daerah III
Pada daerah III merupakan interval terbuka (5 , ∞) , dan ambil sebarang nilai
dari interval tersebut, misal x = 6. Kemudian subtitusi nilai x = 6 ke persamaan
x 2−2 x−15.
x=6 →(6)2−2 ( 6 )−15=36−12−15=9( bernilai positif )
Perhatikan pertidaksamaan yang diberikan yaitu x 2−2 x−15 ≤0 , memiliki tanda
pertidaksamaan “≤” yang artinya himpunan penyelesaiannya yang dicari adalah daerah
negatif, sehingga diperoleh daerah penyelesaiannya adalah
-3 5
Kalkulus 1. 6
Selesaikan pertidaksamaan berikut
x 2−2 x+5 ≤ 0
Jawab:
Untuk menyelesaikan persaman ini di cek terlbih dahulu nilai D (diskriminan), diperoleh
untuk a = 1, b = -2, dan c = 5. Subtitusi nilai a, b, dan c ke rumus.
→ D = b2 – 4ac
→ D = (-2)2 – 4 . 1 . 5
→ D = 4 – 20
→ D = -16 ,karena nilai D < 0 maka tidak ada akar-akar penyelesaiannya dari
pertidaksamaan kuadrat tersebut.
Sehingga Hp = { } atau ∅ atau himpunan kosong.
k1, k2, …, kn bilangan bulat positif, a1 < a2 < … < an. Karena ekspresi ini adalah nol pada
a1, a2, …, an. Ini positif pada interval dimana jumlah faktor negatif genap dan negatif
pada interval dimana jumlah faktornya negatif ganjil.
Misal, diambil
(x + 2)(x – 1)(x – 3)
Pembuat nol dari ekspresi tersebut adalah untuk x + 2 = 0 → x = -2, x - 1 = 0 → x = 1,
dan x - 3 = 0 → x = 3. Jika dibuat garis bilangannya adalah
I II III IV
-2 1 3
Kalkulus 1. 7
Daerah III, merupakan interval (1,3). Diambil nilai x = 2, subtitusi ke ekpresi
(x + 2)(x – 1)(x – 3) = (2 + 2)(2 – 1)(2 – 3)
= (4)(1)(-1)
= -4 (bernilai negatif)
Daerah IV, merupakan interval (3 , ∞ ). Diambil nilai x = 4, subtitusi ke ekpresi
(x + 2)(x – 1)(x – 3) = (4 + 2)(4 – 1)(4 – 3)
= (6)(3)(1)
= 18 (bernilai positif)
Sehingga garis bilangan kita peroleh daerah positif dan negatif adalah.
-2 1 3
Contoh 5:
Selesaikan pertidaksamaan berikut.
( x +3 )5 ( x−1 )( x−4 )2 <0
Jawab:
Tinjau pertidaksamaan ( x +3 )5 ( x−1 )( x−4 )2 <0 merupakan hasil dari tiga faktor:
I II III IV
-3 1 4
Daerah I, merupakan interval (−∞ ,−3 ). Diambil nilai x = -4, subtitusi ke ekpresi
Kalkulus 1. 8
¿ ( 3 )5 (−1 )(−4 )2
¿ ( 243 ) (−1 )( 16 )
¿ 3888(bernilai negatif )
Daerah III, merupakan interval (1,4). Diambil nilai x = 2, subtitusi ke ekpresi
-3 1 4
Aturan (i)
Kalkulus 1. 9
dimana δ adalah bilangan positif. Untuk mengatakan |x|<δ berarti x berada dalam unit
δ pada 0, pernyataan ini sama dengan x terletak diantara −δ dan δ . Jadi
Aturan (ii)
|x|<δ Jika dan hanya jika−δ< x <δ
Aturan (iii)
|x−c|< δ Jikadan hanya jika c −δ < x <c +δ
Aturan (iv)
0<| x−c|<δ jika dan hanya jika c−δ < x <c +δ atauc < x< c+ δ
Kalkulus 1. 10
↔ 4< x<6 ,[ Hp={ 4,6 }]
3. 0<|x−5|<1 jika dan hanya jika 4 < x <5 atau 5< x <6 , Hp={(4,5)∪(5,6)
Contoh 6:
Selesaikan pertidaksamaan berikut:
|x +2|<3
Jawab:
Perlu diketahui bahwa |x + 2| = |x – (-2)|, hal ini sudah pasti bahwa daerah yang sudah
diketahui yaitu
→|x−(−2 )|<3 ↔−2−3< x <3+ (−2 )
↔−5< x<1
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah interval terbuka (-5,1) atau
Hp={−5< x <1 , x ∈ R }
Contoh 7:
Selesaikan pertidaksamaan berikut
|3 x−4|< 2
Jawab: Karena
4
→|3 x−4|= 3 x−| ( )|
3
| 43|
¿∨3∨ x −
4
¿ 3|x− |
3
pertidaksamaan ini dapat ditulis
| 43|< 2
3 x−
ini memberi
| 43|<2
→ 3 x−
4 2 2 4 2
→|x− |< jika dan hanya jika− < x− <
3 3 3 3 3
−2 4 4 4 2 4 4
+ < x− + < + , ketigaruas ditambah
3 3 3 3 3 3 3
Kalkulus 1. 11
2 6
<x<
3 3
2
< x <2
3
2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah Hp= { x| < x <2 , x ∈ R }atau
3 ( 23 ,2 )
Cara lain untuk menyelesaikan pertidaksamaan ini adalah/
→|3 x−4|<2 ↔−2<3 x−4 <2
↔−2+ 4<3 x−4+ 4< 2+ 4 , ketiga ruas ditambah 4
↔ 2< 3 x <6
Kalkulus 1. 12
Misal ε > 0. Jika dipikir |a| sebagai jarak a dan 0, maka
Aturan (v)
|a|>ε jika dan hanya jika a> ε atau a←ε
Contoh 8:
Selesaikan pertidaksamaan berikut
|2 x+ 3|>5
Jawab: Secara umum berdasarkan aturan (v) dapat diketahui bahwa
Sekarang telah sampai pada salah satu pertidaksamaan mendasar kalkulus yaitu
untuk setiap bilangan riil a dan b.
Aturan (vi)
|a+ b|≤|a|+ ¿ b∨¿
Aturan ini biasa disebut sebagai pertidaksamaan segitiga dalam analogi pengamatan
geometris bahwa ”dalam setiap segitiga, panjang setiap sisi kurang dari atau sama
dengan jumlah panjang kedua sisi lainnya”.
Bukti pertidaksamaan segitiga. Kuncinya adalah memisalkan |x| sebagai √ x2 .
Pertama yang harus diperhatikan adalah.
Kalkulus 1. 13
2 2 2
(a+ b)2=a2 +2 ab+ b2 ≤|a| + 2|a||b|+|b| =(|a|+|b|)
Membandingkan ketidaksamaan yang ekstrem dan mengambil akar kuadrat, diperoleh
√(a+b)2=|a+b|. ∎(terbukti)
Berikut adalah varian dari pertidaksamaan segitiga yang juga muncul dalam
kalkulus yaitu untuk semua bilangan riil a dan b
Aturan (vii)
¿
A.5 Latihan
Selesaikan pertidaksamaan berikut dan tuliskan himpunan penyelesaiannya
1. 2 + 3x < 5 10. x 2−4 x−5>0
1 11. 2 x2 + x−1 ≤ 0
2. ( 2 x +3 ) <6
2
12. 3 x 2+ 4 x−4 ≥ 0
3. 16 x+ 64 ≤ 16
13. x(x – 1)(x – 2) > 0
1
4. 3 x+ 5> (x−2) 14. x(2x – 1)(3x – 5) ≤ 0
4
15. x3 – 2x2 + x ≥ 0
1 1
5. ( 1+ x )< (1−x ) 16. x2 – 4x + 4 ≤ 0
2 3
6. 3 x−2 ≤1+6 x 17. x3(x – 2)(x + 3)2 < 0
18. x2(x – 3)(x + 4)2 > 0
7. x 2−1<0
2 19. x2(x – 2)(x + 6) > 0
8. x + 9 x+20< 0
20. 7x (x – 4)2 < 0
2
9. x −x−6 ≥ 0
Selesaikan pertidaksamaan nilai mutlak dan tuliskan himpunan penyelesaiannya
21. |x| < 2
22. |x| ≥ 1 | 12|<2
26. x−
Kalkulus 1. 14
1 1
29. 0<| x−2|< 33. |2 x+ 1|<
2 4
1
| 12|<2
30. 0< x− 34. |5 x−3|<
2
31. 0< x−3∨¿ 8 35. |2 x+ 5|>3
Kalkulus 1. 15