Anda di halaman 1dari 3

 FARMAKO

1. Analgesik
 Terdapat berbagai macam pilihan pengobatan awal untuk artritis lutut.
Pedoman terkini yang dikemukakan oleh American College of
Rheumatology menekankan penggunaan acetaminophen sebagai terapi lini
pertama untuk osteoarthritis. Pasien harus diinstruksikan untuk
mengonsumsi 650-1.000 mg asetaminofen hingga empat kali sehari untuk
meredakan gejala osteoartritis. Administrasi Makanan dan Obat Amerika
Serikat merekomendasikan tidak lebih dari 4.000 mg asetaminofen per
hari untuk menghindari toksisitas hati (Sinusas, 2012).
 Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) dengan inhibitor selektif
COX-2
Jika asetaminofen gagal mengontrol gejala, atau jika gejala sedang hingga
berat, terapi NSAID dianjurkan. NSAID sebagai kelas lebih unggul dari
asetaminofen untuk mengobati osteoarthritis. Pasien yang memakai
NSAID harus berhati-hati tentang efek samping, yang mungkin termasuk
perdarahan gastrointestinal, disfungsi ginjal, dan peningkatan tekanan
darah. NSAID dengan inhibitor selektif COX-2 (penghambat
siklooksigenase-2), seperti celecoxib (celebrex), memiliki profil keamanan
yang lebih baik untuk efek samping gastrointestinal (Sinusas, 2012).
2. Injeksi intraartikular/intralesi
Injeksi intraartikular bukan merupakan pilihan utama dalam penanganan
osteoartritis. Pada dasarnya ada 2 indikasi suntikan intraartikular yakni
penanganan simtomatik dengan steroid, dan viskosuplementasi dengan
hyaluronan.
 Kortikosteroid
(triamsinolone hexacetonide dan methyl prednisolone)
Dapat diberikan pada OA lutut, jika mengenai satu atau dua sendi dengan
keluhan nyeri sedang hingga berat yang kurang responsive terhadap
pemberian NSAID. Dosis untuk sendi besar seperti lutut 40-50 mg/injeksi,
sedangkan untuk sendi-sendi kecil biasanya digunakan dosis 10 mg
(Perhimpunan Reumatologi Indonesia, 2014).
 Hyaluronan
Terdapat dua jenis hyaluronan di Indonesia: high molecular weight dan
low molecular weight atau tipe campuran. Penyuntikan intra artikular
hyaluronan ini dapat diberikan untuk sendi lutut. Karakteristik dari
penyuntikan hyaluronan ini adalah onsetnya lambat, namun berefek
jangka Panjang dan dapat mengendalikan gejala klinis lebih lama. Cara
pemberian: diberikan berturut-turut 5 sampai 6 kali dengan interval satu
mingg, 2 - 2,5 ml Hyaluronan untuk jenis low molecular weight mg
(Perhimpunan Reumatologi Indonesia, 2014).

 EDUKASI

Edukasi yang dapat diberikan pada penderita dengan osteoarthritis genu meliputi: istirahat yang
cukup, mengurangi stress, menghindari berdiri terlalu lama, menaiki tangga mapun berlutut (Sein
et al, 2015).

DAPUS :

Sinusas, Keith. 2012. Osteoarthritis: Diagnosis and Treatment. American Family Physician,
Volume 85, Nomor 1

Sein M, Willkins AN, Phillips EM. 2015. Knee Osteoarthritis. Elsevier Inc, 361-368

Perhimpunan Reumatologi Indonesia. 2014. Diagnosis dan Penatalaksanaan Osteoartritis.


Jakarta: Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI

UNTUK POMR

 Farmako
1. Asetaminofen 600-1000 mg/hari
2. NSAID dengan inhibitor selektif COX-2
3. Injeksi intraarticular kortikosteroid
4. Injeksi intraarticular hyaluronan

 Edukasi
1. istirahat yang cukup
2. mengurangi stress
3. menghindari berdiri terlalu lama
4. menaiki tangga mapun berlutut

Anda mungkin juga menyukai