Anda di halaman 1dari 13

Tugas Catatan Pertemuan ke 8 Geologi Umum

Nama: Siti Nurfani


A. Batuan Beku
Nim : 20136032  Berasal dari
bahan cair pijar
dan panas yang disebut magma dari dalam bumi yang membeku cepat dipermukaan
bumi.
 Tempat-tempat proses membekunya batuan beku terdiri atas:
a. Batuan dalam, membeku secara perlahan di dalam
b. Batuan korok, membeku didaerah korok
c. Batuan Leleran, membeku dipermukaan bumi
 Contoh batuan beku
1. Batuan obsidian

 Disebut juga batu kaca , permukaanya halus dan mengkilap.


 Proses terbentuk : Hasil kegiataan erupsi gunung api bersusun asam asam hingga
basa yang pembentukanya sangat cepat sehingga terbentuk kaca(kaca amorf dan
sedikit kristal fedspar, mineral hitam dan kuarsa).
 Massa jenis : 2,36-2,5 gram/cm3
 Warna : Bening seperti kaca kadang hitam mulus, merah tua, agak hijau, dan abu-
abu.
 Kekerasan : 5-5.5 skala Mohs dan termasuk batu mulia
 Manfaat : Perhiasan , cincin, kerajinan.

2. Batu Apung (Pumice)

 Berwarna cokelat bercampur abu-abu muda dan berongga-rongga. Digunakan


untuk mengampelas kayu dan sebagai bahan penggosok.
 Proses terbentuk : Hasil erupsi gunung api yang membeku ketika didalamnya
masih terdapat udara sehingga mempunyai sifat berongga-rongga. Batu apung
mengandung silika tinggi, dan termasuk jenis batuan beku luar.
 Massa jenis : Dibawah 1gram/cm3
 Warna : Putih dan cokelat muda.
 Karakteristik lain : Dapat terapung diair, kedap suara , batu apung juga tahan
terhadap api, kondensi jamur dan panas.
 Manfaat: Disetor industri digunakan sebagau bahan pengisi (filler),
pemoles/penggosok (polishing), pembersih (cleaner), stonewshing, abrasif,
isolator temperatur tinggi dan lain-lain.

3. Batuan Skoria

 Skoria merupakan batuan yang terbentuk jika air dan gelembung-gelembung gas
lainnya keluar melalui lava yang mampat (stiff lava), dan lubang-lubang nya
lebih besar dibandingkam dengan pumice.
 Warna skoria: cokelat kemerahan sampai abu-abu gelap dan hitam.

 Scoria sering digunakan dalam lansekap dan drainase karya. Hal ini juga sering
digunakan dalam pemanggang barbekyu gas. Scoria dapat digunakan untuk
isolasi suhu tinggi. Scoria digunakan di situs sumur minyak untuk membatasi
masalah lumpur dengan lalu lintas truk berat.
4. Batuan Granit

 Tersusun atas butiran yang kasar. Ada yang berwarna putih dan ada yang
berwana keabua-abuan.
 Termasuk batuan beku dalam.
 Proses terbentuk, hasil pembekuan magma berkomposisi asam merupakam
jenis batu beku dalam,
 Kegunaan, batu bahan bangunan, monumen, jembatan sebagai dekorasi ,
bahan tegel.
 Massa jenis, sekitar 2,2-2,3 gram/cm3.

5. Batuan Basal

 Disebut juga batu lava. Berwarna hijau keabu-abuan dan terdiri dari buitiran
yang sangat kecil. Termasuk batuan beku dalam.
 Proses terjadinya , berasal dari magma yang membeku dibawah lapisan kerak
buni, tercampur dengan gas sehingga berongga-rongga kecil.
 Proses terbentuk, berasal dari hasil pembekuan magma basa
dipermukaan/dekat permukaan bumi.
 Massa jenis, 2,7-3gram/cm3
 Manfaat, bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan.

6. Batuan Gabro

 Proses terbentuk, Pembekuan magma didalam kerak bumi (beku dalam).


 Massa jenis, 2,9-3,21 gram/cm3
 Warna, Gelap kehijauan, cokelat bercampur putih
 Kandungan silika rendah, bersifat basa. Struktur batuan massive, tidak
terdapat rongga udara, tekstur fanerik, mineral besar-besar, derajat kristalisasi
sempurna dan holocrystaline.
7. Batuan Diorit

 Proses terbentuk, Batuan terobosan batuan beku (instruksi) yang bersifat mafic
pada suatu subduction zone. Termasuk jenis batuan beku dalam.
 Massa jenis, 2,3-2,9 gram/cm3
 Warna, Kelabu bercampur putih atau hitam bercampur putih .
 Kegunann, Batu ornamen dinding maupun lantai bangunan, batu belah untuk
pondasi bangunan/jalan raya.
8. Batuan Andesit

 Proses terjadinya, berasal dari magma yang membeku sangat cepat dibawah
kerak bumi.
 Proses terbentuk, pembekuan lelehan lava gunung merapi yang meletus.
 Jenis batuan beku luar.
 Massa jenis, 2,8-3 gram/cm3
 Warna, agak gelap (abu-abu tua)
 Kegunaan, cobek, cungkup.
9. Batuan Lipari dan Dasit
Liparit merupakan batuan berstruktur porfiris dan umumnya berwarna putih,
mineral pembentukan nya feldspar, kuarsa, biotit, dan mungkin juga mineral
berwarna gelap.

gambar batuan liparit.

Dasit berwarna abu-abu terang, mineral plasiokas berbutir kasar dalam massa
dasr lebih halus. Dasit mengandung 15-20% kwarsa, kurang lebih 60% feldspar
dan 10-20% biotit atau hornblande, dan augit. Jika panerisnya plagiokas atau
kwarsa banyak disebut dengan pofir dan dasit. Maka dasar dari batuan ini
biasanya berbutir halus, tetapi juga menjadi glass.

gambar batuan dasit.

10. Batuan Tufa Gelas

 Proses pembentukan, tufa gelas merupakan batusan piroklastik yang disusun


oleh material hasil gunung api yang banyak mengandung debu vulkanik dan
mineral gelas.
 Warna, putih keabu-abuan, abu-abu, dan kuning kecokelatan.
 Kegunaan, sebagai bahan timbunan.

B. Batuan Sendimen
Batuan sendimen adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan .
Batuan ini dapat pula terbentuk dari batusan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa
binatang dan tumbuhan.
Klasifikasi batuan sendimen:
a. Berdasarkan proses pengendapannya
  batuan sedimen klastik
  batuan sedimen kimiawi
  batuan sedimen organik
b. Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut
      batuan sedimen aerik
      batuan sedimen aquatik
      batuan sedimen marin
      batuan sedimen glastik
c. Berdasarkan tempat endapannya
      batuan sedimen limnik
      batuan sedimen fluvial
      batuan sedimen marine
      batuan sedimen teistrik
Contoh Batuan Sendimen:
1. Batu Kapur

 Terdiri dari butiran butiran kapur halus, berwarna agak putih, agak keabu-abuan,
sebagai bahan campuran pembuatan semen
 Proses terjadinya, berawal dari endapan pelapukan tulang dan cangkang hewan-
hewan laut.
 Keselarasan, 2,7-3,4 Skala Mohs.
 Manfaat, bahan pupuk, pestisida, penjernih air.

2. Stalaktit dan stalagmit

 Terdapat didaerah karst. Sangat sering ditemui didaerah gua.


 Proses terbentuknya, Air yang larut di daerah karst akan masuk ke lobang-lobang
(doline) kemudian turun ke gua dan menetes-netes dari atap gua ke dasar gua. Tetesan-
tetesan air yang mengandung kapur yg lama kelamaan kapurnya membeku dan
menumpuk sedikit demi sedikit lalu berubah jadi batuan kapur yang bentuknya runcing-
runcing.
 Warna, kuning , cokelat, krem, keemasan, putih.
 Manfaat, sebagai keindahan alam.
3. Batu Travertin

 Travertin adalah bentuk batu kapur yang didepositkan oleh mata air mineral,


terutama air panas.
 Travertin sering memiliki penampilan berserat atau konsentris dan ada yang berwarna
putih, cokelat dan varietas berwarna krem. Hal ini dibentuk oleh suatu proses
pengendapan cepat kalsium karbonat, sering di mulut sumber air panas atau di gua
kapur.
 Pada keduanya dapat membentuk stalaktit, stalagmit dan speleothem lainnya. Batu ini
sering digunakan di Italia dan di tempat lain sebagai bahan bangunan.

Travertin merupakan jenis batuan yang popular,identik dengan motif abstrak dengan
lubang hitam dipermukaannya. Travertin merupakan batuan kapur yang berasal dari
mata air mineral, terutama air panas. Travertine dihasilkan dari proses pengendapan
cepat kalsium karbonat dan dapat ditemukan dimulut sumber air panas atau di gua
kapur.
 Travertine biasa digunakan sebagai komponen hiasan kamar mandi, lantai, dan juga
dapat digunakan sebagai bahan pembuatan monument patung.

4. Batu Breksi

 Terdiri atas kerikil-kerikil yang permukaanya tajam.


 Proses pembentukan, berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku.
 Warna, merah kecokelatan, keemasan cokelat.
 Manfaat, bisa sebagai vas bunga.
5. Batu Konglomerat

 Terdiri atas kerikil-kerikil yang permukaanya tumpul


 Berasal dari endapan pelapukan batuan beku.
 Berwarna alami
 Manfaat, sebagai batuan penyimpanan hidrokarbon atau natuan induk penghasil
hidrokarbon.

6. Batu Pasir

 Terdiri atas butiran-butiran pasir, berwarna abu-abu, merah, kuning atau putih.
 Berasal dari endapan pelapukan batuan beku yang butirannya kecil-kecil
 Manfaat, bahan bangunan.
7. Batu Serpih

 Terdiri dari butiran-butiran batu lempung atau tanah liat, berwarna abu-abu atau
kuning.
 Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan tanah liat.
 Dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
8. Batu Lempung

  Menurut terjadinya terdiri dari lempung residu dan lempung letakan (sedimen), lempung
residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena proses pelapukan (alterasi) batuan
beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian material lempung ini
mengalami proses diagenesa sehingga membentuk batu lempung.
 Warna, Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu.
 Manfaat Dapat dijadikan kerajinan, seperti asbak, patung, celengan, dll
 Tempat, Sering ditemukan di Pinggiran Sungai ataupun pinggiran danau.

C. Batuan Metamorf
Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sendimen yang mengalami perubahan
(metamorfosis). Batuan sendimen ini mengalami perubahan karena mendapat panas dan
tekanan dari dalam bumi. Jika mendapat panas terus menerus.
Faktor Pembentukan batuan metamorf:
a) Komposisi mineral batuan asal
b) Tekanan dan temperatur saat proses metamorfisme
c) Pengaruh gaya tektonik
d) Pengaruh fluida
Jenis-jenis Metamorfisme
a. Metamorfisme kontak/termal
Metamorfisme oleh temperatur tinggi pada intrusi magma atau ekstrusi lava.
b. Metamorfisme regional
Metamorfisme oleh kenaikan tekanan dan temperatur yang sedang, dan terjadi pada daerah yang luas.
c.  Metamorfisme Dinamik
Metamorfisme akibat tekanan diferensial yang tinggi akibat pergerakan patahan lempeng.
Contoh batuan mrtamorf:
1. Batu genes

 Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam
temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan
foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole..
 Asal                                   : Metamorfisme regional siltstone, shale, granit
 Warna                                : Abu-abu
 Ukuran butir                      : Medium – Coarse grained
 Struktur                             : Foliated (Gneissic)
 Komposisi                         : Kuarsa, feldspar, amphibole, mika
 Derajat metamorfisme       : Tinggi
 Ciri khas                            : Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling dengan
lapisan tipis

2. Batu Marmer

 Terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami
perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer
bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi.
 Asal                             : Metamorfisme batu gamping, dolostone
 Warna                          : Bervariasi
 Ukuran butir                : Medium – Coarse Grained
 Struktur                       : Non foliasi
 Komposisi                   : Kalsit atau Dolomit
 Derajat metamorfisme : Rendah – Tinggi
 Ciri khas                      : Tekstur berupa butiran seperti gula, terkadang terdapat fosil,
bereaksi dengan HCl.

3. Batu Sabak

Sabak merupakan batuan berbutir halus dan homogen, mempunyai achistosity planar,
tergantung pada pelapisannya. Oleh karena itu biasanya mempunyai beberapa sudut
untuk masing-masing perlapisan sehingga batuan menjadi balah/rekah kedalam lapisan
yang tipis.
Sabak merupakan salah satu istilah struktur dan tidak ada kaitannya dengan
komposisinya. Perlapisan asli dari slate masihg dapat terlihat, apabila berasal dari abtuan
beku basalt seperti struktur amigdoloidal. Sabak berbutir sangat halus dan hanya dapat
dideterminasi dengan mikroskop.
Hanya sedikit mineral sabak yang berbutir kasar seperti: kwarsa, feldspar, cholorite,
biotite, magnetite, hematite, kalsit, dan ineral-mineral yang terdapat pada batuan shale. 
Warna yang ditimbulakan dari warna merah, hijau, abu-abu, hingga hitam. Warna merah
karena ada mineral yang hemalit, hijau karena ada mineral cholorite. Warna abu-abu
karena adanya mineral-mineral dari karbon dan bahan-bahan organik seperti grafit.
Sabak yang berasal dari batu pasir “ graywacke” disebut “ graywacke slate”.
4. Batu Sekis

o Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit,
horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas
bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap.
o Asal                             : Metamorfisme siltstone, shale, basalt
o Warna                          : Hitam, hijau, ungu
o Ukuran butir                : Fine – Medium Coarse
o Struktur                       : Foliated (Schistose)
o Komposisi                   : Mika, grafit, hornblende
o Derajat metamorfisme : Intermediate – Tinggi
o Ciri khas                      : Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang terdapat kristal
garnet

5. Batuan Kuarsit

 Adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir
(sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir
bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan
biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus oleh proses metamorfosis .
 Asal                             : Metamorfisme sandstone (batupasir)
 Warna                          : Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah
 Ukuran butir                : Medium coarse
 Struktur                       : Non foliasi
 Komposisi                   : Kuarsa
 Derajat metamorfisme : Intermediate – Tinggi
 Ciri khas                      : Lebih keras dibanding glass

6. Batuan Serpentinit

 
 Serpentinit, batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine dimana mineral
ini dibentuk oleh proses serpentinisasi (serpentinization). Serpentinisasi adalah proses
proses metamorfosis temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air, sedikit
silica mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-hidrolize dengan air menjadi
serpentinit.
 Asal               : Batuan beku basa
 Warna            : Hijau terang / gelap
 Ukuran butir  : Medium grained
 Struktur         : Non foliasi
 Komposisi     : Serpentine
 Ciri khas        : Kilap berminyak dan lebih keras dibanding kuku jari

7. Batuan Hornfels

 
 Hornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh
temperatur dan intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur
magma, dike, sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi.
 Asal                             : Metamorfisme kontak shale dan claystone
 Warna                          : Abu-abu, biru kehitaman, hitam
 Ukuran butir                : Fine grained
 Struktur                       : Non foliasi
 Komposisi                   : Kuarsa, mika
 Derajat metamorfisme : Metamorfisme kontak
 Ciri khas                      : Lebih keras dari pada glass, tekstur merata

8. Batuan Sekismika

o Sekismika dihasilkan oleh metamorfosa regional dengan tingkat lebih tinggi


dibandingkan phyllite, mempunyai foliasi dan kristalin.

o Ummnya berbutir lebih kasar dari slate dan phyllite tetapi lebih halus dari gneias.
Foliasi tersebut terbentuk oleh kristal-kristal berbentuk lempeng (play) dan kristal-
kristal prismatik. Mineral-mineral berbentuk lempengan tersebut antara lain : chlorite,
sericite, muscovite, biotite, dan tolc, sedangkan mineral-mineral prismatik adalah
actinolite, kyanite, hornblede, staurolite, dan silimanite.

o Kadang-kadang schist hanya terdiri dari satu macam mineral saja, contohnya talc
schist, tetapi pada umumnya terdiri dari dua atau lebih mineral seperti calcite – 
sericalcite – albite schist.

o Sekis sering mengandung mineral-mineral yang bersifat antara lempengan dan


pragmatik (flaky nor prismatic), tetapi equigracular seperti misalnya : garnet dan
feldspar, yang biasanya bertekstur porphyroblastic.

o Batuan-batuan scihist dapat pula berasal dari gabbro, basalt, ultrabasin, tuff, shale dan
sandstone. Jika beberapa “ teksture asli batuan asal” masih ada, akibat tekanan yang
kuat, maka batuan disebut, metabasalt, metagabbro dan sebagainya.

9. Batuan Milonit

 Milonit merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis


mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan.
Butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah seperti schistose.
 Asal                             : Metamorfisme dinamik
 Warna                          : Abu-abu, kehitaman, coklat, biru
 Ukuran butir                : Fine grained
 Struktur                       : Non foliasi
 Komposisi                   : Kemungkinan berbeda untuk setiap batuan
 Derajat metamorfisme : Tinggi
 Ciri khas                      : Dapat dibelah-belah

Anda mungkin juga menyukai