Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
3. Batuan Skoria
Skoria merupakan batuan yang terbentuk jika air dan gelembung-gelembung gas
lainnya keluar melalui lava yang mampat (stiff lava), dan lubang-lubang nya
lebih besar dibandingkam dengan pumice.
Warna skoria: cokelat kemerahan sampai abu-abu gelap dan hitam.
Scoria sering digunakan dalam lansekap dan drainase karya. Hal ini juga sering
digunakan dalam pemanggang barbekyu gas. Scoria dapat digunakan untuk
isolasi suhu tinggi. Scoria digunakan di situs sumur minyak untuk membatasi
masalah lumpur dengan lalu lintas truk berat.
4. Batuan Granit
Tersusun atas butiran yang kasar. Ada yang berwarna putih dan ada yang
berwana keabua-abuan.
Termasuk batuan beku dalam.
Proses terbentuk, hasil pembekuan magma berkomposisi asam merupakam
jenis batu beku dalam,
Kegunaan, batu bahan bangunan, monumen, jembatan sebagai dekorasi ,
bahan tegel.
Massa jenis, sekitar 2,2-2,3 gram/cm3.
5. Batuan Basal
Disebut juga batu lava. Berwarna hijau keabu-abuan dan terdiri dari buitiran
yang sangat kecil. Termasuk batuan beku dalam.
Proses terjadinya , berasal dari magma yang membeku dibawah lapisan kerak
buni, tercampur dengan gas sehingga berongga-rongga kecil.
Proses terbentuk, berasal dari hasil pembekuan magma basa
dipermukaan/dekat permukaan bumi.
Massa jenis, 2,7-3gram/cm3
Manfaat, bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan.
6. Batuan Gabro
Proses terbentuk, Batuan terobosan batuan beku (instruksi) yang bersifat mafic
pada suatu subduction zone. Termasuk jenis batuan beku dalam.
Massa jenis, 2,3-2,9 gram/cm3
Warna, Kelabu bercampur putih atau hitam bercampur putih .
Kegunann, Batu ornamen dinding maupun lantai bangunan, batu belah untuk
pondasi bangunan/jalan raya.
8. Batuan Andesit
Proses terjadinya, berasal dari magma yang membeku sangat cepat dibawah
kerak bumi.
Proses terbentuk, pembekuan lelehan lava gunung merapi yang meletus.
Jenis batuan beku luar.
Massa jenis, 2,8-3 gram/cm3
Warna, agak gelap (abu-abu tua)
Kegunaan, cobek, cungkup.
9. Batuan Lipari dan Dasit
Liparit merupakan batuan berstruktur porfiris dan umumnya berwarna putih,
mineral pembentukan nya feldspar, kuarsa, biotit, dan mungkin juga mineral
berwarna gelap.
Dasit berwarna abu-abu terang, mineral plasiokas berbutir kasar dalam massa
dasr lebih halus. Dasit mengandung 15-20% kwarsa, kurang lebih 60% feldspar
dan 10-20% biotit atau hornblande, dan augit. Jika panerisnya plagiokas atau
kwarsa banyak disebut dengan pofir dan dasit. Maka dasar dari batuan ini
biasanya berbutir halus, tetapi juga menjadi glass.
B. Batuan Sendimen
Batuan sendimen adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan .
Batuan ini dapat pula terbentuk dari batusan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa
binatang dan tumbuhan.
Klasifikasi batuan sendimen:
a. Berdasarkan proses pengendapannya
batuan sedimen klastik
batuan sedimen kimiawi
batuan sedimen organik
b. Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut
batuan sedimen aerik
batuan sedimen aquatik
batuan sedimen marin
batuan sedimen glastik
c. Berdasarkan tempat endapannya
batuan sedimen limnik
batuan sedimen fluvial
batuan sedimen marine
batuan sedimen teistrik
Contoh Batuan Sendimen:
1. Batu Kapur
Terdiri dari butiran butiran kapur halus, berwarna agak putih, agak keabu-abuan,
sebagai bahan campuran pembuatan semen
Proses terjadinya, berawal dari endapan pelapukan tulang dan cangkang hewan-
hewan laut.
Keselarasan, 2,7-3,4 Skala Mohs.
Manfaat, bahan pupuk, pestisida, penjernih air.
4. Batu Breksi
Terdiri atas butiran-butiran pasir, berwarna abu-abu, merah, kuning atau putih.
Berasal dari endapan pelapukan batuan beku yang butirannya kecil-kecil
Manfaat, bahan bangunan.
7. Batu Serpih
Terdiri dari butiran-butiran batu lempung atau tanah liat, berwarna abu-abu atau
kuning.
Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan tanah liat.
Dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
8. Batu Lempung
Menurut terjadinya terdiri dari lempung residu dan lempung letakan (sedimen), lempung
residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena proses pelapukan (alterasi) batuan
beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian material lempung ini
mengalami proses diagenesa sehingga membentuk batu lempung.
Warna, Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu.
Manfaat Dapat dijadikan kerajinan, seperti asbak, patung, celengan, dll
Tempat, Sering ditemukan di Pinggiran Sungai ataupun pinggiran danau.
C. Batuan Metamorf
Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sendimen yang mengalami perubahan
(metamorfosis). Batuan sendimen ini mengalami perubahan karena mendapat panas dan
tekanan dari dalam bumi. Jika mendapat panas terus menerus.
Faktor Pembentukan batuan metamorf:
a) Komposisi mineral batuan asal
b) Tekanan dan temperatur saat proses metamorfisme
c) Pengaruh gaya tektonik
d) Pengaruh fluida
Jenis-jenis Metamorfisme
a. Metamorfisme kontak/termal
Metamorfisme oleh temperatur tinggi pada intrusi magma atau ekstrusi lava.
b. Metamorfisme regional
Metamorfisme oleh kenaikan tekanan dan temperatur yang sedang, dan terjadi pada daerah yang luas.
c. Metamorfisme Dinamik
Metamorfisme akibat tekanan diferensial yang tinggi akibat pergerakan patahan lempeng.
Contoh batuan mrtamorf:
1. Batu genes
Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam
temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan
foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole..
Asal : Metamorfisme regional siltstone, shale, granit
Warna : Abu-abu
Ukuran butir : Medium – Coarse grained
Struktur : Foliated (Gneissic)
Komposisi : Kuarsa, feldspar, amphibole, mika
Derajat metamorfisme : Tinggi
Ciri khas : Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling dengan
lapisan tipis
2. Batu Marmer
Terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami
perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer
bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi.
Asal : Metamorfisme batu gamping, dolostone
Warna : Bervariasi
Ukuran butir : Medium – Coarse Grained
Struktur : Non foliasi
Komposisi : Kalsit atau Dolomit
Derajat metamorfisme : Rendah – Tinggi
Ciri khas : Tekstur berupa butiran seperti gula, terkadang terdapat fosil,
bereaksi dengan HCl.
3. Batu Sabak
Sabak merupakan batuan berbutir halus dan homogen, mempunyai achistosity planar,
tergantung pada pelapisannya. Oleh karena itu biasanya mempunyai beberapa sudut
untuk masing-masing perlapisan sehingga batuan menjadi balah/rekah kedalam lapisan
yang tipis.
Sabak merupakan salah satu istilah struktur dan tidak ada kaitannya dengan
komposisinya. Perlapisan asli dari slate masihg dapat terlihat, apabila berasal dari abtuan
beku basalt seperti struktur amigdoloidal. Sabak berbutir sangat halus dan hanya dapat
dideterminasi dengan mikroskop.
Hanya sedikit mineral sabak yang berbutir kasar seperti: kwarsa, feldspar, cholorite,
biotite, magnetite, hematite, kalsit, dan ineral-mineral yang terdapat pada batuan shale.
Warna yang ditimbulakan dari warna merah, hijau, abu-abu, hingga hitam. Warna merah
karena ada mineral yang hemalit, hijau karena ada mineral cholorite. Warna abu-abu
karena adanya mineral-mineral dari karbon dan bahan-bahan organik seperti grafit.
Sabak yang berasal dari batu pasir “ graywacke” disebut “ graywacke slate”.
4. Batu Sekis
o Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit,
horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas
bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap.
o Asal : Metamorfisme siltstone, shale, basalt
o Warna : Hitam, hijau, ungu
o Ukuran butir : Fine – Medium Coarse
o Struktur : Foliated (Schistose)
o Komposisi : Mika, grafit, hornblende
o Derajat metamorfisme : Intermediate – Tinggi
o Ciri khas : Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang terdapat kristal
garnet
5. Batuan Kuarsit
Adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir
(sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir
bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan
biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus oleh proses metamorfosis .
Asal : Metamorfisme sandstone (batupasir)
Warna : Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah
Ukuran butir : Medium coarse
Struktur : Non foliasi
Komposisi : Kuarsa
Derajat metamorfisme : Intermediate – Tinggi
Ciri khas : Lebih keras dibanding glass
6. Batuan Serpentinit
Serpentinit, batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine dimana mineral
ini dibentuk oleh proses serpentinisasi (serpentinization). Serpentinisasi adalah proses
proses metamorfosis temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air, sedikit
silica mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-hidrolize dengan air menjadi
serpentinit.
Asal : Batuan beku basa
Warna : Hijau terang / gelap
Ukuran butir : Medium grained
Struktur : Non foliasi
Komposisi : Serpentine
Ciri khas : Kilap berminyak dan lebih keras dibanding kuku jari
7. Batuan Hornfels
Hornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh
temperatur dan intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur
magma, dike, sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi.
Asal : Metamorfisme kontak shale dan claystone
Warna : Abu-abu, biru kehitaman, hitam
Ukuran butir : Fine grained
Struktur : Non foliasi
Komposisi : Kuarsa, mika
Derajat metamorfisme : Metamorfisme kontak
Ciri khas : Lebih keras dari pada glass, tekstur merata
8. Batuan Sekismika
o Ummnya berbutir lebih kasar dari slate dan phyllite tetapi lebih halus dari gneias.
Foliasi tersebut terbentuk oleh kristal-kristal berbentuk lempeng (play) dan kristal-
kristal prismatik. Mineral-mineral berbentuk lempengan tersebut antara lain : chlorite,
sericite, muscovite, biotite, dan tolc, sedangkan mineral-mineral prismatik adalah
actinolite, kyanite, hornblede, staurolite, dan silimanite.
o Kadang-kadang schist hanya terdiri dari satu macam mineral saja, contohnya talc
schist, tetapi pada umumnya terdiri dari dua atau lebih mineral seperti calcite –
sericalcite – albite schist.
o Batuan-batuan scihist dapat pula berasal dari gabbro, basalt, ultrabasin, tuff, shale dan
sandstone. Jika beberapa “ teksture asli batuan asal” masih ada, akibat tekanan yang
kuat, maka batuan disebut, metabasalt, metagabbro dan sebagainya.
9. Batuan Milonit