Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan


Dosen : Ayu Puspita, Ners.,M.Kep

Kelompok 1 :

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah tentang
Kepemimpinan Dalam Keperawatan. Penyusunan makalah ini bertujuan agar para
pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca dan mudah-mudahan makalah ini dapat mencapai sasaran yang
diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palangkaraya, September 2020

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantari

Daftar Isiii

BAB 1 PENDAHULUAN1

1.1 Latar Belakang1

1.2 Rumusan Masalah 2


1.3 Tujuan 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA3

2.1 Definisi Kepemimpinan 3

2.2 Teori Kepemimpinan 3

2.3 Gaya Kepemimpinan 4

2.4 Peran Kepemimpinan 11

2.5 Fungsi Kepemimpinan 11

BAB 3 PENUTUP 13

3.1 Kesimpulan 13

3.2 Saran13

DAFTAR PUSTAKA9

ii 1
BAB
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus  pada perilaku manusia.
Untuk mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan,
pasien membutuhkan manajer perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan
ketrampilan tentang perilaku manusia untuk mengelola perawat profesional serta
pekerja keperawatan nonprofessional. Kepemimpinan adalah suatu proses yang
mempengaruhi aktifitas seseorang atau sekelompok  orang untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu situasi tertentu (Paul Hersay, Ken
Blanchard).
Karena tuntutan lingkungan terhadap pemenuhan kebutuhan semakin
cepat, pimpinan perawat harus mengembangkan ketrampilan dalam bidang
keuangan dan politik secara inovatif. Untuk beradaptasi dengan realita managed
care, perawat harus dipersiapkan menjadi pemikir kritis dan manajer. Mereka
harus siap menghadapi perubahan, bertahan dalam lingkungan yang tidak stabil,
dan menciptakan hasil sistem pendukung untuk yang lainnya.
Kepemimpinan dalam konteks organisasi utamanya menekankan pada
fungsi pengarahan yang meliputi memberitahu,menunjukkan, dan memotivasi
bawahan. Fungsi manajemen ini sangat terkait dengan faktor manusia dalam suatu
organisasi, yang mencakup interaksi antar manusia dan berfokus pada
kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain.
Di dalam keperawatan kepemimpinan merupakan penggunaan
ketrampilan seorang pemimpin (perawat dalam mempengaruhi perawat-perawat
lain yang berada di bawah pengawasannya untuk pembagian tugas dan tanggung
jawab dalammemberikan pelayanan asuhan keperawatan sehingga tujuan
keperawatan tercapai.Setiap perawat mempunyai potensi yang berbeda dalam
kepemimpinan, namun ketrampilan ini dapat dipelajari sehingga selalu dapat
diterapkan dan ditingkatkan.

1.2 Rumusan Masalah


1
1.2.1 Bagaimana teori kepemimpinan ?
1.2.2 Bagaimana gaya kepemimpinan ?
1.2.3 Bagaimana peran kepemimpinan ?
1.2.4 Bagaimana fungsi kepemimpinan ?

1.3 Tujuan
Mengetahui bagaimana penerapan kepemimpinan dalam keperawatan
yang dimuat dalam teori kepemimpinan, gaya kepemimpinan, peran
kepemimpinan dan fungsi kepemimpinan. Supaya dapat diterapkan sebagaimana
mestinya.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kepemimpinan


2.1.1 Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas
seseorang atau sekelompok  orang untuk mencapai tujuan tertentu yang
telah ditetapkan dalam suatu situasi tertentu (Paul Hersay, Ken
Blanchard).
2.1.2 Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki
seseorang sehingga orang tersebut mempunyai kemampuan untuk
mendorong orang lain bersedia dan dapat menyelesaikan tugas - tugas
tertentu yang dipercayakan kepadanya  ( Ordway Tead ).
2.1.3 Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas
seseorang atau sekelompok orang untuk mau berbuat dan mencapai tujuan
tertentu yang telah ditetapkan ( Stogdill ).
2.1.4 Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang
dimiliki seseorang terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara
sukarela mau   dan bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan (Georgy R. Terry).

2.2 Teori Kepemimpinan


Ada beberapa yang pernah dikemukakan, antara lain:
2.2.1 Teori orang besar atau teori bakat
Teori orang besar (the great men theory) atau teori bakat (Trait theory) ini
adalah teori klasik dari kepemimpinan.Di sini disebutkan bahwa seorang
pemimpindilahirkan,artinya bakat-bakattertentu yang diperlukan seseorang
untuk menjadi pemimpin diperolehnya sejak lahir.
2.2.2 Teori situasi
Bertolak belakang dengan teori bakat ialah teori situasi (situasional
theory). Teori ini muncul sebagai hasil pengamatan, dimana seseorang
sekalipun bukan  keturunan pemimpin, ternyata dapat pula menjadi
4
pemimpin yang baik. Hasil pengamatan tersebut menyimpulkan bahwa
orang biasa yang jadi pemimpin tersebut adalah karena adanya situasi yang
3
menguntungkan dirinya, sehingga ia memiliki kesempatan untuk muncul
sebagai pemimpin.
2.2.3 Teori Ekologi
Sekalipun teori situasi kini banyak dianut, dan karena itu masalah
kepemimpinan   banyak menjadi bahan studi, namun dalam kehidupan
sehari - hari sering  ditemukan adanya seorang yang setelah berhasil
dibentuk menjadi pemimpin, ternyata tidak memiliki kepemimpinan yang
baik. Hasil pengamatan yang seperti ini melahirkan teori ekologi, yang
menyebutkan bahwa seseorang memang dapat dibentuk untuk menjadi
pemimpin, tetapi untuk menjadi pemimpin yang baik memang ada bakat -
bakat tertentu yang terdapat pada diri seseorang yang diperoleh dari alam.

2.3 Gaya Kepemimpinan


Telah disebutkan bahwa gaya kepemimpinan tersebut dipengaruhi oleh
sifat dan perilaku yang dimiliki oleh pemimpin. Karena sifat dan perilaku antara
seorang dengan orang lainnya tidak persis sama, maka gaya kepemimpinan
(leadership style) yang diperlihatkanpun juga tidak sama. Bertitik tolak dari
pendapat adanya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan perilaku tersebut,
maka dalam membicarakan gaya kepemimpinan yang untuk bidang administrasi
sering dikaitkan dengan pola manajemen (pattern of management), sering
dikaitkan dengan pembicaraan tentang perilaku.
Tegantung dari sifat dan perilaku yang dihadapi dalam suatu organisasi
dan atau yang dimiliki oleh pemimpin, maka gaya kepemimpinan yang
diperlihatkan oleh seorang pemimpin dapat berbeda antara satu dengan yang
lainnya.
Berbagai gaya kepemimpinan tersebut jika disederhanakan dapat
dibedakan atas empat macam,  yaitu :
2.3.1 Gaya kepemimpinan menurut Tannenbau dan Warrant H. Schmitdt.
Menurut kedua ahli tersebut, gaya kepemimpinan dapat dijelaskan melalui
dua titik ekstrem yaitu kepemimpinan berfokus pada atasan dan
kepemimpinan berfokus pada bawahan. Gaya tersebut dipengaruhi oleh
faktor manajer, faktor karyawan, dan faktor situasi. Jika pemimpin
memandang bahwa kepentingan organisasi harus didahulukan jika
dibanding dengan kepentingan individu, maka pemimpin akan lebih
otoriter, akan tetapi jika bawahan mempunyai pengalaman yang lebih baik
dan menginginkan partisipasi, maka pemimpin dapat menerapkan gaya
partisipasinya.
5

2.3.2 Gaya kepemimpinan menurut Likert.


Likert dalam Nursalam mengelompokkan gaya kepemimpinan dalam
empat sistem.
1. Sistem Otoriter–Eksploitatif.
Pemimpin tipe ini sangat otoriter, mempunyai kepercayaan yang rendah
terhadap bawahannya, memotivasi bawahan melalui ancaman atau
hukuman. Komunikasi yang dilakukan bersifat satu arah ke bawah (top-
down).
2. Sistem Benevolent–Otoritatif (Authoritative).
Pemimpin mempercayai bawahan sampai pada tingkat tertentu,
memotivasi bawahan dengan ancaman atau hukuman tetapi tidak selalu,
dan membolehkan komunikasi ke atas. Pemimpin memperhatikan ide
bawahan dan mendelegasikan wewenang, meskipun dalam pengambilan
keputusan masih melakukan pengawasan yang ketat.
3. Sistem Konsultatif.
Pemimpin mempunyai kepercayaan yang cukup besar terhadap bawahan.
Pemimpin menggunakan balasan (insentif) untuk memotivasi bawahan dan
kadang-kadang menggunakan ancaman atau hukuman. Komunikasi dua
arah dan menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh bawahan.
4. Sistem Partisipatif.
Pemimpin mempunyai kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan, selalu
memanfaatkan ide bawahan, serta menggunakan insentif ekonomi untuk
memotivasi bawahan. Komunikasi bersifat dua arah dan menjadikan
bawahan sebagai kelompok kerja.

2.3.3 Gaya kepemimpinan menurut Teori X dan Teori Y.


Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam bukunya The
Human Side Enterprise (1960). Dia menyebutkan bahwa perilaku
seseorang dalam suatu organisasi dapat dikelompokkan menjadi dua kutub
utama, yaitu sebagai Teori X dan Teori Y. Teori X mengasumsikan bahwa
bawahan itu tidak menyukai pekerjaan, kurang ambisi, tidak mempunyai
tanggung jawab, cenderung menolak perubahan, dan lebih suka dipimpin
daripada memimpin. Sebaliknya Teori Y mengasumsikan bahwa bawahan
itu senang bekerja, bisa menerima tanggung jawab, mampu mandiri,
mampu mengawasi diri, mampu berimajinasi, dan kreatif. Berdasarkan
teori ini, gaya kepemimpinan dibedakan menjadi empat macam.
1. Gaya kepemimpinan diktator.
Gaya kepemimpinan yang dilakukan dengan menimbulkan ketakutan serta
menggunakan ancaman dan hukuman merupakan bentuk dari pelaksanaan
Teori X.
2. Gaya kepemimpinan otokratis.
Pada dasarnya gaya kepemimpinan ini hampir sama dengan gaya
kepemimpinan diktator namun bobotnya agak kurang. Segala keputusan
berada di tangan pemimpin, pendapat dari bawahan tidak pernah
dibenarkan. Gaya ini juga merupakan pelaksanaan dari Teori X.
3. Gaya kepemimpinan demokratis.
Ditemukan adanya peran serta dari bawahan dalam pengambilan sebuah
keputusan yang dilakukan dengan cara musyawarah. Gaya kepemimpinan
ini pada dasarnya sesuai dengan Teori Y.
4. Gaya kepemimpinan santai.
Peranan dari pemimpin hampir tidak terlihat karena segala keputusan
diserahkan pada bawahan. Gaya kepemimpinan ini sesuai dengan Teori Y
(Azwar, 1996).
2.3.4 Gaya kepemimpinan menurut Robert House.
Berdasarkan teori motivasi pengharapan, Robert House mengemukakan
empat gaya kepemimpinan.
7

1. Direktif.
Pemimpin menyatakan kepada bawahan tentang bagaimana melaksanakan
suatu tugas. Gaya ini mengandung arti bahwa pemimpin selalu berorientasi
pada hasil yang dicapai oleh bawahannya.
2. Suportif.
Pemimpin berusaha mendekatkan diri kepada bawahan dan bersikap ramah
terhadap bawahan.
3. Partisipatif.
Pemimpin berkonsultasi dengan bawahan untuk mendapatkan masukan
dan saran dalam rangka pengambilan sebuah keputusan.
4. d. Berorientasi tujuan.
Pemimpin menetapkan tujuan yang menantang dan mengharapkan
bawahan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut dengan seoptimal
mungkin.
2.3.5 Gaya kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard.
Berikut adalah bebebrapa gaya kepemimpinan menurut Hersey dan
Blanchard
1. Instruksi:
1.1 tinggi tugas dan rendah hubungan;
1.2 komunikasi sejarah;
1.3 pengambilan keputusan berada pada pimpinan dan peran bawahan sangat
minimal;
1.4 pemimpin banyak memberikan pengarahan atau instruksi yang spesifik
serta mengawasi dengan ketat.
2. Konsultasi:
2.1 tinggi tugas dan tinggi hubungan;
2.2 komunikasi dua arah; • peran pemimpin dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan cukup besar, bawahan diberi kesempatan untuk
memberi masukan, dan menampung keluhan.
3. Partisipasi: 8
3.1 tinggi hubungan tapi rendah tugas;
3.2 pemimpin dan bawahan bersama-sama memberi gagasan dalam
pengambilan keputusan.
4. Delegasi:
4.1 rendah hubungan dan rendah tugas;
4.2 komunikasi dua arah, terjadi diskusi dan pendelegasian antara pemimpin
dan bawahan dalam pengambilan keputusan pemecahan masalah.
2.3.6 Gaya kepemimpinan menurut Lippits dan K. White.
Menurut Lippits dan White, terdapat tiga gaya kepemimpinan yaitu:
otoriter, demokrasi, dan liberal yang mulai dikembangkan di Universitas
Iowa.
1. Otoriter. Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri antara lain:
1.1 wewenang mutlak berada pada pimpinan;
1.2 keputusan selalu dibuat oleh pimpinan;
1.3 kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan;
1.4 komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan;
1.5 pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para
bawahan dilakukan secara ketat;
1.6 prakarsa harus selalu berasal dari pimpinan;
1.7 tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran,
pertimbangan atau pendapat;
1.8 tugas-tugas bawahan diberikan secara instruktif;
1.9 lebih banyak kritik daripada pujian;
1.10pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat;
1.11pimpinan menuntut kesetiaan tanpa syarat;
1.12cenderung adanya paksaan, ancaman, dan hukuman;
1.13kasar dalam bersikap;
1.14tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh pimpinan.
1.15Demokratis.
2. Kepemimpinan gaya demokratis
Yaitu kemampuan dalam memengaruhi orang lain agar bersedia bekerja
9
sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berbagai kegiatan
yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.
Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri antara lain:
2.1 wewenang pimpinan tidak mutlak;
2.2 pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan;
2.3 keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan;
2.4 komunikasi berlangsung timbal balik;
2.5 pengawasan dilakukan secara wajar;
2.6 prakarsa dapat datang dari bawahan;
2.7 banyak kesempatan dari bawahan untuk menyampaikan saran dan
pertimbangan;
2.8 tugas-tugas yang kepada bawahan lebih bersifat permintaan daripada
instruktif;
2.9 pujian dan kritik seimbang;
2.10pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas
masing-masing;
2.11pimpinan meminta kesetiaan bawahan secara wajar;
2.12pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak;
2.13terdapat suasana saling percaya, saling menghormati, dan saling
menghargai;
2.14tanggung jawab keberhasilan organisasi ditanggung bersama-sama.
2.15Liberal atau Laissez Faire.
3. Kepemimpinan gaya liberal atau Laissez Faire
Yaitu kemampuan memengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama
untuk mencapai tujuan dengan cara lebih banyak menyerahkan
pelaksanaan berbagai kegiatan kepada bawahan.
Ciri gaya kepemimpinan ini antara lain:
3.1 pemimpin melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan;
3.2 keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan;
3.3 kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh bawahan;
3.4 pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahan;
3.5 hampir tidak ada pengawasan terhadap tingkah laku bawahan;
10
3.6 prakarsa selalu berasal dari bawahan;
3.7 hampir tidak ada pengarahan dari pimpinan;
3.8 peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok;
3.9 kepentingan pribadi lebih penting dari kepentingan kelompok;
3.10tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh perorangan.
2.3.7 Gaya kepemimpinan berdasarkan kekuasaan dan wewenang.
Menurut Gillies (1996), gaya kepemimpinan berdasarkan wewenang dan
kekuasaan dibedakan menjadi empat.
1. Otoriter.
Merupakan kepemimpinan yang berorientasi pada tugas atau pekerjaan.
Menggunakan kekuasaan posisi dan kekuatan dalam memimpin.
Pemimpin menentukan semua tujuan yang akan dicapai dalam
pengambilan keputusan. Informasi diberikan hanya pada kepentingan
tugas. Motivasi dilakukan dengan imbalan dan hukuman.
2. Demokratis.
Merupakan kepemimpinan yang menghargai sifat dan kemampuan setiap
staf. Menggunakan kekuasaan posisi dan pribadinya untuk mendorong ide
dari staf, memotivasi kelompok untuk menentukan tujuan sendiri.
Membuat rencana dan pengontrolan dalam penerapannya. Informasi
diberikan seluas-luasnya dan terbuka.
3. Partisipatif.
Merupakan gabungan antara otoriter dan demokratis, yaitu pemimpin yang
menyampaikan hasil analisis masalah dan kemudian mengusulkan
tindakan tersebut pada bawahannya. Pemimpin meminta saran dan kritik
staf serta mempertimbangkan respons staf terhadap usulannya. Keputusan
akhir yang diambil bergantung pada kelompok.
4. Bebas tindak.
Merupakan pimpinan ofisial, karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa
pengarahan, supervisi dan koordinasi. Staf/bawahan mengevaluasi
pekerjaan sesuai dengan caranya sendiri. Pimpinan hanya sebagai sumber
informasi dan pengendalian secara minimal.

11

2.4 Peran Kepemimpinan


2.4.1 Sebagai penghubung interpersonal
Yaitu merupakan simbol kepala suatu kelompok dalam melakukan tugas
secara hukum dan social, mempunyai tanggung jawab memotivasi,
mengatur tenaga dan mengadakan pengembangan, serta merupakan
pengubung jaringan kerja diluar kelompok.
2.4.2 Sebagai penginformasi
Yaitu memonitor informasi yang ada dilingkungan organisasi , menyebar
luaskan informasi dari luar kepada bawahan dan mewakili kelompok
sebagai pembicara.
2.4.3 Sebagai pengambil keputusan
Dalam hal ini menangani konflik, ,mendesign pningkatan organisasi,
sumber penyediaan sarana/prasarana dan negosiator.

2.5 Fungsi Kepemimpinan


Dilihat dari sudut orientasi maka fungsi dan tugas kepemimpinan terbagi
dalam orientasi tugas dari hubungan antar manusia (HAM) :
2.5.1 Orientasi tugas
1. Merencanakan dan mengorganisir kegiatan
2. Menyediakan informasi yang diperlukan oleh atasan maupun staf
3. Membuat penugasan, memberi pengarahan dan bimbingan
4. Bertanggung jawab atas pekerjaannya dan pekerjaan orang lain
5. Mendukung kerasama dan partisipasi staf
6. Mengevaluasi hasil dan menganalisa kekuatan dan kelemahan staf
2.5.2 Orientasi HAM
1. Memberi dorongan dengan sikap bersahabat
2. Mengungkapkan perasaan yang dialami
3. Mendamaikan / mempertemukan pendapat yang berbeda dan
menyelesaikan konflik
4. Memperlancar urusan dengan sebaik-baiknya
5. Menentukan aturan main
12

Berdasarkan orientasi fungsi dan tugas pemimpin tersebut, maka kepmimpinan


dapat digolongkan dengan 4 aspek yaitu :
1. Memberikan pengarhan
2. Melakukan supervisi
3. Melakukan koordinasi
4. Memberikan motivasi
Kepemimpinan uga dapat ditinjau dari 4 sisi yaitu :
1. Pola dasar kepemimpinan
2. Komponen peristiwa kepemimpinan
3. Tipe kepemimpinan
4. Figur kepemimpinan

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Di dalam keperawatan kepemimpinan merupakan penggunaan ketrampilan
seorang pemimpin (perawat dalam mempengaruhi perawat-perawat lain yang
berada di bawah pengawasannya untuk pembagian tugas dan tanggung jawab
dalammemberikan pelayanan asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan
tercapai.
Bila dikatakan pula kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan
kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, dan mengarahkan atau
mengelola orang lain agar mereka mau berbuat sesuatu demi trcapainya tujuan
bersama.

3.2 Saran
Setiap perawat mempunyai potensi yang berbeda dalam kepemimpinan,
namun ketrampilan ini dapat dipelajari sehingga selalu dapat diterapkan dan
ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA
13

AGF Consulting. 2017. Manajemen Keperawatan.


http://xa.yimg.com/kq/groups/22981121/1635102248/name/MANAJEMEN
%252BKEPERAWATAN.pdf diakses pada tanggal 27 September 2020
Nursalam. 2018. Manajemen Keperawatan; Aplikasi dalam prektik Keperawatan
Profesional Edisi 2: Salemba  Medika. Jakarta
Nursalam.2015. Manajemen Keperawatan; Aplikasi pada prakrik keperawtan
professional edisi 3:selemba Medika. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai

  • Belum Jadiiuu
    Belum Jadiiuu
    Dokumen103 halaman
    Belum Jadiiuu
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • Akaksj
    Akaksj
    Dokumen5 halaman
    Akaksj
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • Syok Hemoragik
    Syok Hemoragik
    Dokumen13 halaman
    Syok Hemoragik
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • VBBBJJ
    VBBBJJ
    Dokumen6 halaman
    VBBBJJ
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • Akaksj
    Akaksj
    Dokumen5 halaman
    Akaksj
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian Lansia
    Pengkajian Lansia
    Dokumen15 halaman
    Pengkajian Lansia
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • GJJJ
    GJJJ
    Dokumen11 halaman
    GJJJ
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • GJJJ
    GJJJ
    Dokumen11 halaman
    GJJJ
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • INDAH
    INDAH
    Dokumen11 halaman
    INDAH
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • Skenario Supervisi Kelompok 7 Depranata: Kepala Ruangan (Karu)
    Skenario Supervisi Kelompok 7 Depranata: Kepala Ruangan (Karu)
    Dokumen4 halaman
    Skenario Supervisi Kelompok 7 Depranata: Kepala Ruangan (Karu)
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • Nsjjsaj
    Nsjjsaj
    Dokumen49 halaman
    Nsjjsaj
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • GJJJ
    GJJJ
    Dokumen11 halaman
    GJJJ
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • NDNDJ
    NDNDJ
    Dokumen8 halaman
    NDNDJ
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
    KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
    Dokumen12 halaman
    KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • NNMK
    NNMK
    Dokumen5 halaman
    NNMK
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • NNNN
    NNNN
    Dokumen37 halaman
    NNNN
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • SJFJJFJ
    SJFJJFJ
    Dokumen4 halaman
    SJFJJFJ
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • Hhhyykhr
    Hhhyykhr
    Dokumen6 halaman
    Hhhyykhr
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
    KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
    Dokumen12 halaman
    KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • Supervisi Keperawatan
    Supervisi Keperawatan
    Dokumen5 halaman
    Supervisi Keperawatan
    adam.abdurochim
    100% (1)
  • Hhhyykhr
    Hhhyykhr
    Dokumen6 halaman
    Hhhyykhr
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • SOP Pemberian Irigasi Telinga
    SOP Pemberian Irigasi Telinga
    Dokumen5 halaman
    SOP Pemberian Irigasi Telinga
    Yuda Suprianto
    Belum ada peringkat
  • SMSMMSM
    SMSMMSM
    Dokumen2 halaman
    SMSMMSM
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • Ksjananbaba
    Ksjananbaba
    Dokumen6 halaman
    Ksjananbaba
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • BBBBN
    BBBBN
    Dokumen7 halaman
    BBBBN
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • Dokumen 4
    Dokumen 4
    Dokumen3 halaman
    Dokumen 4
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • BBBHHHH
    BBBHHHH
    Dokumen4 halaman
    BBBHHHH
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • SOP - Batuk Efektif 2018
    SOP - Batuk Efektif 2018
    Dokumen4 halaman
    SOP - Batuk Efektif 2018
    Indah Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • DAFTAR TILIK
    DAFTAR TILIK
    Dokumen7 halaman
    DAFTAR TILIK
    Agustin Cristiyani
    Belum ada peringkat