Anda di halaman 1dari 2

A.

Konsep HOTS

Higher-Order Thinking Skills (HOTS) merupakan kemampuan berpikir yang tidaksekadar


mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite). HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan:

1) transfer satu konsep ke konsep lainnya

2) memproses dan menerapkan informasi

3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda

4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah

5) menelaah ide dan informasi secara kritis.

Dini (2018) menyatakan pula HOTS terjadi ketika peserta didik terlibat dengan apa yang mereka
ketahui sedemikian rupa untuk mengubahnya, artinya siswa mampu mengubah atau
mengkreasi pengetahuan yang mereka ketahui dan menghasilkan sesuatu yang baru. Melalui
HOTS peserta didik akan dapat membedakan ide atau gagasan secara jelas, berargumen dengan
baik, mampu memecahkan masalah, mampu mengkonstruksi penjelasan, mampu berhipotesis
dan memahami hal-hal kompleks menjadi lebih jelas, dimana kemampuan ini jelas
memperlihatkan bagaimana peserta didik bernalar.Keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi
transfer informasi, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. Pembelajaran untuk mentransfer
merupakan pembelajaran bermakna karena peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan
keterampilannya dan mengaitkan informasi yang satu dengan yang lainnya. Adapula
pembelajaran dengan berpikir kritis supaya peserta didik dapat berargumentasi, merefleksikan,
dan dapat mengambil keputusan sendiri. Pembelajaran berbasis masalah bertujuan agar
peserta didik dapat mengidentifikasi dan mencari solusi terhadap masalahnya baik secara
akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari (Brookhart, 2010)

Mengacu pada konsep HOTS, Widihastuti (2015) menyatakan bahwa HOTS merupakan
keterampilan berpikir pada tingkat/level yang lebih tinggi yang memerlukan proses pemikiran
lebih kompleks mencakup menerapkan (applying), menganalisis (analyzing), mengevaluasi
(evaluating), dan mencipta (creating) yang didukung oleh kemampuan memahami
(understanding), sehingga: (1) mampu berpikir secara kritis (critical thinking); (2) mampu
memberikan alasan secara logis, sistematis, dan analitis (practical reasoning); (3) mampu
memecahkan masalah secara cepat dan tepat (problem solving); (4) mampu mengambil
keputusan secara cepat dan tepat (decision making); dan (5) mampu menciptakan suatu produk
yang baru berdasarkanapa yang telah dipelajari (creating). Dengan demikian, untuk dapat
mengembangkan HOTS, maka harus sudah memiliki pengetahuan (knowledge) dan mampu
mengingatnya (remembering), pemahaman (comprehension) dan mampu memahaminya
(understanding).

Daftar pustaka : Cahyono, Eko dkk. 2020. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi
HOTS Tingkat Sekolah Dasar. Malang: Psycology Forum Universitas Muhammadiyah Malang.

Anda mungkin juga menyukai