Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL EDUKASI GIZI

PEMBUATAN PMT PADAT GIZI


DI WILAYAH PUSKESMAS KEDUNGKANDANG

Disusun oleh :

Naufalia Primandita Arie Prasetiawan

P17111171016

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberian Makanan Tambahan adalah program intervensi bagi balita yang


menderita kurang gizi dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan status gizi
anak serta untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar tercapainya status gizi
dan kondisi gizi yang baik sesuai dengan umur anak tersebut. Sedangkan
pengertian makanan untuk pemulihan gizi adalah makanan padat energi yang
diperkaya dengan vitamin dan mineral, diberikan kepada balita gizi buruk selama
masa pemulihan (Kemenkes RI, 2011).
Menurut Persagi (2009), pemberian tambahan makanan di samping makanan
yang dimakan sehari – hari dengan tujuan memulihkan keadaan gizi dan
kesehatan. PMT dapat berupa makanan lokal atau makanan pabrik. Makanan
tambahan adalah formula yang diberikan kepada anak mulai usia 6 bulan ke atas
yang mempunyai sifat tidak memberatkan fungsi pencernaan serta memiliki zat –
zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan anak untuk pertumbuhan dan
kesehatan yang optimal. Asupan makanan yang tidak sesuai akan menyebabkan
gangguan gizi, baik itu kekurangan maupun kelebihan gizi. Makanan tambahan
harus mengandung zat gizi makro dan protein, lemak, vitamin dan mineral untuk
menunjang pertumbuhan da perkembangan secara fisik, kognitif maupun
emosiaonal balita.
Secara umum pemberian makanan tambahan bertujuan untuk memperbaiki
keadaan gizi pada anak golongan rawan gizi yang menderita kurang gizi, dan
diberikan dengan kriteria anak balita yang tiga kali berturut-turut tidak naik
timbangannya serta yang berat badannya pada KMS terletak dibawah garis
merah. Pemberian makanan tambahan juga memiliki tujuan untuk menambah
energi dan zat gizi esensial. Sedangkan tujuan pemberian makanan tambahan
(PMT) pemulihan pada bayi dan balita gizi buruk, antara untuk memberikan
makanan tinggi energi, tinggi protein, dan cukup vitamin mineral secara bertahap,
guna mencapai status gizi yang optimal. Bahan makanan yang digunakan dalam
PMT hendaknya bahan-bahan yang ada atau dapat dihasilkan setempat,
sehingga kemungkinan kelestarian program lebih besar. Diutamakan bahan
makanan sumbar kalori dan protein tanpa mengesampingkan sumber zat gizi lain
seperti: padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, ikan, sayuran hijau, atau
kelapa dan hasil olahannya.

Pemberian Makanan Tambahan menururt WHO (2004) dalam


Complementary Feeding adalah memberi makanan lain selain ASI, dimana
makanan lain ini disebut dengan makanan tambahan. Selama periode pemberian
makanan tambahan, seorang anak perlahan-lahan akan terbiasa memakan
makanan keluarga.Bayi dan balita yang sudah sampai dalam keadaan gizi buruk
dengan kelainan klinis akan mengalami kematian jika tidak segera dipulihkan.
Demikian juga bayi dan balita dengan statu gizi buruk dan kurang, jika tidak
ditangani segera dengan memberikan makanan tambahan maka bayi dan balita
tersebut akan semakin menurun status gizinya.

Penentuan mengenai materi edukasi berupa video Pembuatan Makanan


Tambahan (PMT) Padat Gizi ditentukan oleh pihak Puskesmas Kedungkandang
melihat banyaknya prevalensi Masalah gizi pada bayi-balita di wilayah kerja
puskesmas Kedungkandang masih Tinggi.

B. Tujuan
Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu dalam
pembuatan PMT yang berkualitas, padat gizi dan bervolume kecil dengan
memanfaatkan Bahan Makanan Campuran (BMC) dari bahan lokal, dan pada
akhirnya pengetahuan dan ketrampilan ini dapat disebarluaskan kepada
masyarakat terutama ibu-ibu balita.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan pengetahuan kader mengenai PMT dan Manfaat
Pemberian PMT
2. Meningkatkan pengetahuan kader mengenai cara Pembuatan PMT Padat
Gizi.
3. Meningkatkan pengetahuan kader mengenai Bahan Makanan Yang dapat
Digunanakan untuk Pembuatan PMT
4. Meningkatkan Pengetahuan Kader mengenai Kandungan Gizi yang
terdapat dalam bahan makanan untuk Pembuatan PMT.

C. Sasaran : Kader posyandu di puskesmas kedungkandang


D. Metode : Audiovisual (pemutaran video)
E. Media : Google Drive (Video) dan Google Form (Pre-Post Test)
F. Waktu dan Tempat : 8 Desember 2020, Work from home
G. Organisasi
1. Organisator : Naufalia Primandita Arie Prasetiawan
2. Sumber video : Channel youtube

H. Satuan Penyuluhan

Kegiatan
No Tahap Waktu
Penyuluh Peserta
1. Pembukaan 10 menit a. Salam pembuka a. Menjawab
b. Mengirim link pretest salam
b. Mengisi
pretest

2. Inti 40 menit a. Mengirim link video a. Melihat


via google drive untuk media
ditonton audiovisual
yang dikirim
3 Penutup 10 menit a. Mengirim link posttest a. Mengisi
b. Menawarkam pertanyaan posttest
c. Menutup penyuluhan b. Menjawab
salam
penutup

I. Materi

Masalah kekurangan konsumsi pangan akan berdampak nyata


padatimbulnya masalah gizi terutama masalah kurang gizi pada balita. Salah
satufaktor yang berpengaruh terhadap masalah kurang gizi ini adalah
masihrendahnya pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan gizi balita
sehinggakonsumsi zat gizi anak akan berkurang. Berkurangnya konsumsi zat gizi
sehari-hari menyebabkan melemahnya daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Keadaan ini akan semakin memperburuk status gizi anak. Praktek pemberian
makanan Tambahan pendamping ASI (MP-ASI) pada balita, seringkali tidak
diperhatikan terutama dalam hal kepadatan zat gizinya. Hal ini terjadi karena
masih rendahnya pengetahuan dan ketrampilan ibu balita dalam hal cara
membuat dan menyajikan PMT MP-ASI yang padat gizi. PMT dapat dibuat dari
bahan makanan campuran yang padat gizi, dengan harga relatif terjangkau dan
bahan mudah didapatkan.Pembuatannya pun mudah, salah satunya dengan
menggunakan bahan makanan campuran lokal seperti kacang-kacangan, sayur-
sayuran dan serelia. Pemberian PMT lokal memiliki beberapa dampak positif,
antara lain ibu lebih memahami dan lebih terampil dalam membuat PMT MP-ASI
dari bahan pangan lokal sesuai dengan kebiasaan dan sosial budaya setempat,
sehingga ibu dapat melanjutkan pemberian PMT lokal secara mandiri. Bahan-
bahan makanan dalam video pembuatan PMT masih banyak dijumpai di sekitar
wilayah kerja Puskesmas Kedungkandang yaitu Beras, Daging Ayam, Tempe,
Wortel. Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembuatan PMT untuk
Bayi-Balita padat gizi.

Bahan Makanan Yang Digunakan dalam Pembuatan PMT Padat Gizi

1. Wortel
Memperkenalkan beragam jenis sayuran tentu penting dilakukan saat
Bayi-Balita memasuki tahapan MPASI. Salah satu jenis sayuran yang
cocok untuk ditambahan pada Pembuatan PMT Padat Gizi yaitu Wortel.
Wortel adalah bahan makanan padat pertama bayi yang sempurna.
Tekstur halus, rasa manis, disertai nilai gizi yang tinggi, bermanfaat untuk
Kesehatan Bayi-Balita. Selain Kaya akan Zat Gizi wortel juga mudah di
dapat di pasar tradisional maupun pasar modern, dan harganya pun
cukup ekonomis. Kandungan nutrisi pada Wortel diyakini mampu
menunjang kesehatan Bayi-Balita bahkan mendukung tumbuh
kembangnya.

Manfaat Wortel Bagi Bayi-Balita :


a. Sebagai Sumber Vitamin dan Mineral terbaik
b. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
c. Baik untuk Kesehatan Mata
d. Baik untuk Kesehatan Saluran Cerna
e. Mampu meningkatkan Memori Otak
f. Membantu mengatasi Diare
g. Menjaga Kesehatan Gigi dan Gusi

Materi Video yang disampaikan dalam penyuluhan ini dapat diakses


melalui Google Drive
2. Kacang Panjang
beberapa manfaat yang bisa didapat anak jika rutin mengkonsumsi kacang
panjang.
1. Kesehatan Kulit Bayi
Kacang panjang mengandung tinggi vitamin C yang baik untuk kesehatan
kulit bayi. Selain itu, vitamin C juga berperan penting untuk pertumbuhan
ligamen, pembuluh darah, dan otot tendon bagi bayi.
2. Mencegah Diabetes
Hampir semua jenis sayuran seperti kacang panjang bisa mengontrol kadar
gula berlebih yang bisa mencegah diabetes. Selain itu, kacang panjang juga
rendah kalori sehingga aman untuk bayi Anda, Moms.
3. Kesehatan Jantung dan Mencegah Kanker
Folat yang terkandung dalam kacang panjang dipercaya bisa membantu
menurunkan homocystein penyebab stroke dan serangan jantung. Bayi yang
tercukupi asam folatnya bisa membantu pertumbuhan otaknya dan
melindungi bayi dari gangguan saraf. Selain itu, kacang panjang juga
berfungsi sebagai pencegah kanker, Moms.
4. Baik untuk Sistem Pencernaan
Tiamin yang terkandung dalam kacang panjang dapat membantu
pencernaan dan penyerapan nutrisi pada bayi. Tiamin akan meredam otot-
otot dinding saluran pencernaan sehingga membantu dalam sekresi asam
klorida yang diperlukan untuk penyerapan nutrisi.
5. Kesehatan Tulang
Kacang panjang bisa mencegah osteoporosis dan berbagai penyakit yang
terjadi pada tulang. Sebab kacang panjang mengandung vitamin K yang
tinggi dan efektif untuk menjaga kesehatan dan perkembangan tulang bayi.
6. Mencegah Sembelit
Kacang panjang merupakan salah satu sayuran yang cukup tinggi serat,
Moms. Rutin mengkonsumsi kacang panjang bisa mencegah bayi sembelit.
7. Mencegah Anemia
Zat besi dan mineral yang terkandung dalam kacang panjang, bisa
mencegah dan mengatasi anemia pada bayi Anda. Kandungan tersebut bisa
memicu perkembangan sel darah merah yang dibutuhkan si kecil.

3. Telur Ayam
Manfaat telur ayam untuk balita adalah
1. Kaya akan Protein
Selain rasanya yang lezat, telur juga memiliki sumber Protein yang tinggi,
Bu. Nah, Protein ini sangat dibutuhkan untuk mendukung masa
pertumbuhannya. Berdasarkan hasil konsultasi saya di Forum Ibu dan
Balita, Protein yang ada dalam telur berguna untuk membentuk dan
membangun sel pada tubuh, sehingga ia dapat tumbuh kuat serta tidak
mudah sakit. Selain itu, Protein juga dapat meningkatkan konsentrasi bayi.
2. Sumber Kolesterol Baik
perlu diingat bahwa tidak semua Kolesterol itu jahat, lho. Berbeda dengan
orang dewasa, bayi membutuhkan asupan Kolesterol baik untuk mendukung
pembentukan hormon pada tubuhnya. Itu sebabnya, saya sering memberi
bayi camilan olahan telur setiap harinya, karena telur mengandung
Kolesterol baik yang dibutuhkan bayi. Namun, pastikan asupan Kolesterol
yang dikonsumsinya tidak berlebihan. Disarankan untuk memberinya
maksimal satu butir telur per hari. Selain itu, perhatikan juga apakah ia
menunjukkan tanda-tanda alergi pada telur.
3. Meningkatkan Fungsi Otak
Selain berguna sebagai penunjang kesehatan tubuh, ternyata manfaat telur
juga dapat mendukung perkembangan otak bayi. Kenapa? Dari artikel online
yang saya baca, telur memiliki kandungan Kolin yang dapat meningkatkan
fungsi kognitif otak serta daya ingat anak. Nah, setiap satu butir telur
mengandung 147 mg Kolin. Oleh karena itu, Ibu direkomendasikan untuk
memberikan makanan agar anak cerdas ini.
4. Mendukung Kesehatan Jantung
Omega 3 memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh bayi. Menurut
artikel online yang saya baca, Omega 3 dapat mendukung kesehatan
jantung serta pembuluh darah dalam tubuh. Untuk itu, saya selalu berusaha
memberikan bayi sumber makanan Omega 3. Sering kali saya menyuapi
bayi daging ikan. Namun, ada kalanya ia bosan dengan menu tersebut.
Apakah Ibu juga mengalami hal yang sama? Tidak perlu khawatir. Sebagai
alternatif, Ibu bisa kok memberinya asupan Omega 3 melalui olahan telur.
Sekarang pun sudah ada banyak sekali telur dengan label Omega 3 yang
dijual di pasar dan supermarket.

5. Membantu Pembentukan Sel Darah Merah


Pada usia satu hingga tiga tahun, biasanya bayi sedang aktif bergerak. Oleh
sebab itu, Ibu perlu mendukung kesehatan tubuhnya dengan memberi sajian
telur yang tinggi akan kandungan Asam Folat. Tahukah Ibu? Asam Folat
dapat membantu pembentukan sel darah merah, sehingga tubuh bayi selalu
kuat dan terhindar dari anemia atau kekurangan sel darah merah.
6. Pertumbuhan Tulang yang Optimal
Ingin tulang bayi tumbuh optimal? Berikan saja telur untuk menu MPASI-
nya, karena manfaat telur salah satunya adalah membantu pertumbuhan
tulang. Ini berkat kandungan vitamin D didalamnya sangat berperan dalam
penyerapan kalsium dalam tubuh. Di samping itu, vitamin D juga berfungsi
untuk sistem saraf dan otot bayi.
7. Meningkatkan Imunitas Tubuh
Manfaat telur bagi bayi lainnya adalah untuk membantu meningkatkan
sistem imunitas tubuh, sebab di dalam telur terdapat kandungan zinc dan
selenium. Kedua mineral tersebut akan melindungi bayi dari serangan
bakteri, virus, serta kuman penyebab penyakit. Risiko bayi terserang
penyakit pun lebih kecil dan ia akan lebih sering sehat.
8. Menjaga Kesehatan Mata dan Kulit
Telur juga memiliki kandungan vitamin A dan E yang artinya dapat
membantu menjaga kesehatan mata dan kulit bayi. Ia akan memiliki
penglihatan yang jernih serta kulit yang halus, lembut, dan lembap. Selain
itu, kedua vitamin tersebut merupakan antioksidan yang bermanfaat dalam
melindungi tubuh dari radikal bebas.
9. Meningkatkan Fungsi Hati
Manfaat telur yang terakhir adalah untuk meningkatkan fungsi hati. Hal ini
berkat kandungan sulfur dalam telur membantu penyerapan vitamin B12
yang berfungsi untuk meningkatkan fungsi hati. Sulfur diketahui juga
bermanfaat untuk menghasilkan kolagen dan keratin yang bantu
mengoptimalkan pertumbuhan rambut dan kuku bayi.
J. Soal Pretest

Soal soal untuk pretest dalam penyuluhan ini dapat di akses melalui
https://forms.gle/11jB5BeXhkm678BF9

K. Soal Posttest

Soal soal untuk posttest dalam penyuluhan ini dapat di akses melalui
https://forms.gle/oo1vtsW5e57FEs1k9

L. Kriteria evaluasi

Kriteria struktural:
a. Pembuatan SAP sebelum penyuluhan
b. Kontrak waktu dengan Peserta atau Kader Posyandu sebelum
pelaksanaan penyuluhan
Evaluasi proses :
a. Peserta antusias dengan penyuluhan
b. Peserta aktif bertanya dan rasa ingin tau saat Pelaksanaan Penyuluhan
c. Tidak ada peserta yang tidak mengisi Form Pre-Post Test yang di
berikan saat Pelaksanaan Penyuluhan dan mengikuti Pelaksanaan
Penyuluhan sampai selesai.

M. Indikator Keberhasilan
 Peserta dapat mengetahui tentang Materi dari Video yang diberikan
https://drive.google.com/drive/folders/1-
9hqmMtL9xog5v_KCgLIM1ddcgDIEZ_G
 Peserta dapat menjawab pertanyaan Pre-Post Test yang diberikan oleh
penyuluh dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai