PERTEMUAN KE - 1
MENENTUKAN STRATEGI PRODUK -1
PENGANTAR
Inti merek yang hebat adalah produk yang hebat. Produk adalah elemen kunci
dalam penawaran pasar. Pemimpin pasar biasanya menawarkan produk dan jasa
bermutu tinggi yang memberikan nilai pelanggan yang paling unggul.
Caterpillar telah menjadi perushaan terkemuka dengan memaksimalkan total
Caterpillar telah menjadi perushaan terkemuka dengan memaksimalkan total nilai
pelanggan dalam industri perlatan konstruksi, meski dapat tantangan dari sejumlah
pesaing yang mumpuni, seperti John Deere, J.I. Case, Komatsu, Volvo, dan
Hitacho. Pertama, Caterpillar memproduksi peralatan berkinerja tinggi yang dikenal
akan keandalan dan ketahanannya—pertimbangan pemebelian kunci dalam pilihan
peralatan berat Industri. Perusahaan juga mempermudah pelanggan menemukan
produk yang tepat dengan menyediakan lini penuh peralatan konstruksi cakupan
syarat pembayaran yang beragam. Caterpillar mengelola jumlah oenyalur (dealer)
peralatan konstruksi independen terbesar dalam industri. Penyalur-penyalur ini
menjual produk Caterpillar yang lengkap dan umumnya dilatih lebih baik dan lebih
handal bekerja dibandingkan penyalur pesaing. Caterpillar juga membangun sistem
suku cadang dan layanan di seluruh dunia yang terbaik dalam industri. Pelanggan
mengakui semua nilai yang diciptakan Caterpillar dalam penawarannya,
memungkinkan perusahaan menggunakan harga tinggi di pasar.
TUJUAN PERKULIAHAN
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu :
DESKRIPSI MATERI
1. Pengerian Produk
Produk menurut Philip Kotler adalah : “segala sesuatu yang ditawarkan ke
pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan” (1997 : 52). Basu Swastha
dan Irawan, menyatakan bahwa produk adalah : ”suatu sifat kompleks, baik
dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise
perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan” (1990 : 165). Fandy Tjiptono
mengartikan produk sebagai: “segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi pasar sebagai
pemenuh kebutuhan/keinginan pasar yang bersangkutan” (1999 : 95). Produk
yang ditawarkan tersebut meliputi: barang fisik, jasa, orang/pribadi, organisasi,
dan ide. Secara lebih rinci, konsep produk meliputi : barang, kemasan, merk,
warna, label, harga, kualitas, pelayanan dan jaminan.
Selama ini banyak penjual melakukan kesalahan dengan memberikan perhatian
lebih banyak pada produk fisik daripada manfaat yang dihasilkan dari
produknya. Mereka menempatkan diri lebih dari sebagai penjual daripada
memberikan pemecahan kebutuhan. Padahal perusahaan harus berpusat pada
kebutuhan pelanggan, bukan hanya pada keinginan yang sudah ada. Hal ini
dikarenakan produk merupakan alat untuk memecahkan masalah konsumen.
4. Hirarki Produk
a) Need family. Kebutuhan inti yang mendasari keluarga produk, misalnya
keselamatan.
b) Product family. Seluruh kelas produk yang dapat memberikan rasa aman.
Misalnya tabungan dan pendapatan.
c) Product class. Sekelompok produk bersama dengan keluarga produk yang
dikenal karena mempunyai koherensi fungsional.
d) Product line. Sekelompok produk pada kelas produk yangberhubungan
satu dengan lainnya karena kinerjanya mempunyai fungsi yang sama,
misalnya asuransi.
e) Product type. Sekelompok produk dalam lini produk yang dapat
digunakan menjadi satu dari berbagai kemungkinan lini produk. Misalnya
asuransi jiwa.
f) Item. Bentuk berbeda dengan merek atau lini produk yang dibedakan oleh
ukuran, harga, pertampakan, atau oleh beberapa atribut lainnya.
Contohnya asuransi untuk semua jenis pertanggungan.
5. Klasifikasi Produk
Klasifikasi produk biasanya dilakukan berdasarkan beberapa sudut pandang,
namun secara umum produk dapat dibagi 2 yaitu :
a. Barang
Barang menurut Fandy Tjiptono adalah “produk yang berwujud fisik
sehingga dapat bisa dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dan
perlakuan fisik lainnya” (1999:98). Ditinjau dari daya tahannya, terdapat
dua macam barang yaitu:
1) Barang tahan lama (durable goods). Merupakan barang berwujud yang
biasanya bisa tahan lama dengan banyak pemakaian, atau umur
ekonomisnya untuk pemakaian normal satu tahun atau lebih. Contoh:
lemari es dan televisi.
2) Bahan tidak tahan lama (non durable goods). Merupakan barang
berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu kali pemakaian,
atau umur ekonomisnya dalam pemakaian normal kurang dari sattu
tahun. Contoh : sabun mandi dan makanan.
b. Jasa.
Jasa menurut Philip Kotler adalah “setiap tindakan yang dapat ditawarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lain. Pada dasarnya jasa tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan apapun” (1992 : 45). Contoh : Salon
kecantikan, bengkel perbaikan mobil, kursus-kursus.
Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumennya dan untuk apa
produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini produk dapat
diklasifikasi menjadi :
1). Barang Konsumsi
▪ Barang Konsumsi (Convenience Goods)
Convenience Goods merupakan barang yang pada umumnya
memiliki frekuensi pembelian yang tinggi (sering dibeli), dibutuhkan
dalam waktu segera dan memerlukan usaha yang minimum dalam
perbandingan dan pembelianya. Contohnya: rokok, sabun mandi,
pasta gigi, dan permen.
▪ Barang Belanjaan (Shooping Goods)
Shooping goods adalah barang yang proses pemilihan dan
pembeliannya, dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai
alternatif yang tersedia. Kriteria pembanding meliputi harga,
kualitas, dan model masing-masing. Contohnya: alat rumah tangga,
pakaian, dan kosmetik.
9. Diferensiasi
Supaya dapat diberi merek, produk harus didiferensiasikan. Produk-produk
fisik bervariasi dalam potensi mereka untuk diferensiasi. Pemasar selalu
mencari dimensi baru.
Diferensiasi produk
Banyak produk dapat didiferensiasi berdasarkan bentuk (ukuran, model,
atau struktur fisik produk). Contohnya, aspirin. Walalupun pada hakikatnya
merupakan komoditas, ia dapat dideferensiasikan berdasarkan ukuran
dosis, bentuk, warna, lapisan luar, masa fungsi.
• Fitur (feature)
Melalui survei, dapat diidentifikasi dan diseleksi tentang nilai pelanggan
dibandingkan biaya perusahaan untuk fitur yang melengkapi fungsi
dasar produk.
• Mutu kinerja
Empat level kinerja adalah: rendah, rata-rata, tinggi dan unggul.
Perusahaan harus merancang satu level kinerja yang sesuai dengan
pasar sasaran dan level kinerja pesaing.
• Mutu kesesuaian (conformance quality).
Misalnya mobil A dirancang untuk mencapai kecepatan 6 mil per jam
dalam 10 detik. Jika setiap produk yang selesai dirakit memenuhi itu,
dikatakan memiliki mutu kesesuaian tinggi.
• Daya tahan (durability).
Ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam kondisi
normal/berat. Biasanya pembeli bersedia membayar lebih untuk produk
dengan reputasi ”tahan lama”.
• Keandalan (reability).
Adalah ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan rusak atau
gagal dalam periode waktu tertentu.
• Mudah diperbaiki.
Sifat mudah diperbaiki yang ideal adalhjika pemakai dapat
memperbaiki sendiri dengan biaya yang relatif kecil.
• Gaya (style)
Pembeli mobil membayar harga premium untuk Jaguar yang
penampilannya luar biasa.
DAFTAR PUSTAKA