Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN NIFAS FASE IMMEDIATE POST PARTUM

DOSEN PEMBIMBING
Ns. Hj. Elvia Metti, Sp.Kep.Mat

OLEH :
FENY FEBRIYENI(193210211)
MAYANG DIA REXADA (193210219)
MUHAMMAD IBNU (193210222)
MUHAMMAD SYARIF ( 193210223)
SOFIANI SAFITRI (193210231)
TIARA DWI KASIH (193210233)
ZAHRA LUTFIAH (193210240)
LOKAL II A

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


PRODI DIII KEPERAWATAN SOLOK
2021/2022

1
A. AsuhanKeperawatanPengaruhPenguatanOtot Rectus Abdominis TerhadapPenurunan
TFU PadaIbuPost PartumPervaginam
1. Pengkajian
Penurunan TFU PadaIbuPost PartumPervaginam
Populasipadapenelitianiniadalahjumlah sampel dalam penelitian 30 responden
dengan pembagian 15 responden padakelompok eksperimen dan 15 pada kelompok
non eksperimen.
ibu nifas 2 jam postpartum dimana setelah plasenta lahir kondisi uterus normal
berukuran 3 jari dibawah pusat.
2. Diagnose
SDKI, nyeriakutb.dpengaruhpenguatanotot rectus abdominis d.dpenurunan TFU
padaibupost partumpervaginam.
3. Intervensi
a. Latihan penguatan otot rectus abdominis merupakan suatu latihandengan
memberikan stimulus pada bagian muscullus rectus abdominis dengan
mengontraksikan otot-otot tersebut sehingga dapat meningkatkan tekanan intra
abdomen.
b. Pengencangan otot abdomen merupakan latihan yang dilakukan oleh ibu nifas untuk
menjaga otot abdominal agar menjadi lebih kuat setelah melewati proses persalinan
c. penguatan otot rectus abdominis sangat efektif terhadap penurunan TFU pada ibu
nifas.
d. Proses involusi uterus akan berjalan dengan lancar apabila dilakukan stimulus otot
rectus abdominis yang berguna untuk melancarkan sirkulasi oksigen dalam darah
dengan cara mengontaksikan dan meretraksikan otot-otot yang berada dalam uterus

B. PENGERTIAN METODE PICO


1) P untuk patient, population, problem : Kata-kata ini mewakili pasien, populasi, dan
masalah yang diangkat dalam karya ilmiah yang ditulis.
2) I untuk intervention,prognostic factor,atau exposure : Kata- kata ini mewakili intervensi,
factor prosnostik atau paparan yang akan diangkat dalam karya ilmiah.
3) C untuk comparison atau intervention (jika ada atau dibutuhkan) : Kata-kata ini mewakili
perbandingan atau intervensi yang ingin dibandingkan dengan intervensi atau paparan
pada karya ilmiah yang akan ditulis.

2
4) O untuk outcome yang ingin diukur atau dicapai : Kata ini mewakili target apa yang ingin
dicapai dari suatu penelitian misalnya pengaruh atau perbaikan dari suatu kondisi atau
penyakit tertentu.

C. ANALISIS JURNAL
Juduljurnal :
“ PengaruhPenguatanOtot Rectus Abdominis TerhadapPenurunan TFU PadaIbuPost
PartumPervaginam Di BPM KabupatenSleman”

AnalisisjurnaldenganmetodePICO :

P a. Problem : Penurunan TFU PadaIbuPost PartumPervaginam


b. Population : Populasipadapenelitianiniadalahjumlah sampel dalam penelitian
30 responden dengan pembagian 15 responden pada kelompok eksperimen
dan 15 pada kelompok non eksperimen.
c. Patient :ibu nifas 2 jam postpartum dimana setelah plasenta lahir kondisi
uterus normal berukuran 3 jari dibawah pusat.
I a. Penelitian ini adalah quasi eksperimen (quasi experimental) dan mengukur
pengaruh penguatan otot rectus abdominis terhadap penurunan tinggi fundus
uteri pada ibu postpartum pervaginam. Penelitian ini membandingkan antara
kelompok yang diberikan perlakuan (kelompok intervensi) dengan yang diberi
tidak diberikan perlakuan(kelompok non intervensi). Design yang digunakan
adalah non-randomized pretest-posttes group (Subaris, 2012).Jumlah sampel
dalam penelitian 30 responden dengan pembagian 15 responden pada kelompok
eksperimen dan 15 pada kelompok non eksperimen. Teknik pengambilan sampel
adalah total sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil seluruh
jumlah populasi (Sugiyono, 2010). Uji statistik yang akan digunakan untuk
mengetahui perbedaan hasil pre test dan post test pada kelompok eksperimen
atau non eksperimen menggunkan Wilcoxon dan untuk mengetahui perbedaan
pre test dan post test pada 2 kelompok yang berbeda metode yang digunakan
adalah Mann Whitney (Dahlan, 2013).
b. penguatan otot rectus abdominis sangat efektif terhadap penurunan TFU pada
ibu nifas.
c. selain penurunan TFU latihan penguatan rectus abdominis dapat mengembalikan
kondisi uterus seperti sebelum hamil dan dapat juga mengencangkan perut
terutama diastatis recti dextra dan sinistra.
d. Perubahan ketiga dengan melakukan latihan ini ibu dapat berlatih mobilisasi
secara dini yang dapat membantu menurunkan Tinggi Fundus Uteri secara

3
bertahap. Dengan bergerak, hal ini akan mencegah kekakuan otot dan sendi
sehingga juga mengurangi nyeri, menjamin kelancaran peredaran darah,
memperbaiki pengaturan metabolisme tubuh, mengembalikan kerja fisiologis
organ-organ vital yang pada akhirnya justru akan mempercepat penyembuhan
luka
e. Proses involusi uterus akan berjalan dengan lancar apabila dilakukan stimulus
otot rectus abdominis yang berguna untuk melancarkan sirkulasi oksigen dalam
darah dengan cara mengontaksikan dan meretraksikan otot-otot yang berada
dalam uterus
f. Latihan penguatan otot rectus abdominis merupakan suatu latihan dengan
memberikan stimulus pada bagian muscullus rectus abdominis dengan
mengontraksikan otot-otot tersebut sehingga dapat meningkatkan tekanan intra
abdomen.
g. Pengencangan otot abdomen merupakan latihan yang dilakukan oleh ibu nifas
untuk menjaga otot abdominal agar menjadi lebih kuat setelah melewati proses
persalinan

C a. Membandingkanantarakelompok yang diberikanperlakuan


(kelompokintervensi) dengan yang diberitidakdiberikanperlakuan(kelompok
non intervensi). Design yang digunakanadalahnon-randomized pretest-posttes
group (Subaris, 2012)
b. Jumlah sampel dalam penelitian 30 responden dengan pembagian 15 responden
pada kelompok eksperimen dan 15 pada kelompok non eksperimen.
c. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling yaitu cara pengambilan
sampel dengan mengambil seluruh jumlah populasi (Sugiyono, 2010)
d. Uji statistik yang akan digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil pre test
dan post test pada kelompok eksperimen atau non eksperimen menggunkan
Wilcoxon dan untuk mengetahui perbedaan pre test dan post test pada 2
kelompok yang berbeda metode yang digunakan adalah Mann Whitney
(Dahlan, 2013).
O a. Berdasarkanhasilkarakteristikibubahwamayoritasparitas multigravida
dimanaibunifas yang multigravida
lebihseringmelakukanmobilitasdinidibandingdenganibu yang primigravida.
Padaibuprimigravida rata-rata
masihmerasakannyeripadalukabekasjahitansehinggaibumasihmerasatakutdan
menundauntukmelakukankarenamemilikiwaktuluang yang
lebihbanyakdibandingdenganibunifas yang bekerja.
Keberhasilanpelaksanaanlatihan di dukungolehkondisiibu yang baik,
kesadarandanmotivasi yang tinggi yang
timbuldarikliensendiriuntukmelakukan proses

4
inisertaperansertatenagakesehatanuntukmemberikanpendidikankesehatanterka
itmobilisasidiniataulatihansejakdini (Andriyani, 2013)
b. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh penguatan otot rectus abdominis
terhadap penurunan TFU pada ibu postpartum pervaginam di BPM kabupaten
Sleman dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Mayoritas penurunan TFU ibu nifas pada kelompok intervensi yaitu
mengalami penurunan cepat 10 (66,6 %).
2) Mayoritas penurunan TFU ibu nifas pada kelompok kontrol yaitu
mengalami penurunan lambat 9 (60%).
3) Ada pengaruh penguatan otot rectus abdominis terhadap penurunan
TFU ibu postpartum dengan nilai p-value 0,003.

Anda mungkin juga menyukai