Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MENGANALISIS HAMBATAN DALAM BERWIRAUSAHA

Dosen Pengampu :
Drs.Muhammad Arif ,M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Kelompok 6
Dina Debora Sibarani (382131009)
Marnita Gracya br Siagian (3192431003)
Nelda Sabatun Sahadah (3193331024)
Sindy Chaniago (3181131014)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah untuk pemenuhan tugas dalam mata kuliah
Kewirausahaan.

Dengan tersusunnya tugas ini penulis berharap dapat bermanfaat dalam proses
belajar mengajar tidak hanya untuk penyusun tetapi juga para pembacanya selain itu
penyusun juga berharap memperoleh nilai yang baik untuk tugas ini.

Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
dosen kami yang telah membina dan mengarahkan penulis untuk dapat menyelesaikan
tugas ini dengan hasil yang baik dan penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.

Mengingat bahwa manusia memiliki kelebihan maupun kekurangan dalam


mengerjakan sesuatu hal, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif dari para pembaca semua agar bisa lebih baik lagi dalam hal penulisan tugas
mata kuliah Kewirausahaan selanjutnya

Medan, Maret 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2

1.3 Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................15

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................15

3.2 Saran .............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

 1.1. Latar Belakang

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah perencanaan, pengorganisasian,


pengoperasian, dan pengambilan risiko dari suatu usaha bisnis. Seorang
wirausahawan adalh seseorang yang terlibat dalam kewirausahaan.

Wirausahawan berbeda dengan manajer. Seorang manajer bisa menjalankan


usah milik orang lain dan mengolah sumber daya orang lain. Namun seorang
wirausaha mempertaruhkan sumber dayanya sendiri dan mengambil risiko pribadi
demi keberhasilan atau bahkan kegagalan dari usaha yang dijalaninya. Manajer juga
mengurusi koordinasi proses produksi yang sudah berjalan. Sementar menurut Paul
H. wilken, kewirausahaan adalah “Fenomena yang terputus-putus, muncul untuk
mengawali perubahan dalam proses produksi dan kemudian hilang sampai muncul
lagi untuk mengawali perubahan yang lain.

Salah satu perbedaan mencolok antara para wirausahawan dengan  para


pekerja adalah wirausahawan selalu berpikir untuk menciptakan bisnis (business
cretion) sementara para pekerja berpikir mencari pekerjaan. Para wirausahawan ini
sangat bersemangat bila diajak berbicara tentang penciptaan bisnis dan gagasan bisnis
baru.

            Dalam dunia bisnis banyak sekali permasalahan yang muncul yang dapat
mempengaruhi jalannya bisnis itus sendiri. Maka dari itu seorang Wirausaha harus
menyelesaikannya agar dapat bersaing dengan wirausaha-wirausaha lainnya.

 1.2.Rumusan Masalah

1. Makalah ini merumusakan tentang bagaimana merumuskan solusi masalah


dalam wirausaha.

1
1.3.Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memahami pengertian masalah


2. Memahami solusi yang harus dilakukan dalam menghadapi masalah
wirausaha
3. Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha dalam
menghadapai berbagai hambatan
4. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi para siswa
5. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

 2.1. Pengertian Masalah

Setiap orang hidup di dunia ini dapat di pastikan  mempunyai masalah,baik


dia sebagai pribadi atau pun individu maupun dalam kelompok,keluarga,organisasi
atau perkumpulan. Yang membedakan adalah besar kecilnya,berat ringanya atau sulit
dan mudahnya masalah yang di hadapi. Masalah adalah segala sesuatu yang dapat
menghambat tercapainya tujuan yang ingin di capai.

Adapun Pengertian Masalah dari berbagai sumber diantaranya :

a). Secara Umum :

 Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan


 Masalah adalah perbedaan antara rencana dengan pelaksanaan
 Masalah adalah penyimpangan (deviasi) dari standar atau dari yang dianggap
normal
 Masalah adalah hambatan yang dihadapi dalam mencapai tujuan

b). Menurut Djarwanto :

 Masalah adalah suatu hambatan dalam pencapaian tujuan.


 Masalah adalah suatu keadaan yang membuat kita ragu-ragu, bingung, cemas
untuk memutuskannya.
 Masalah adalah kesenjangan antara sesuatu yang diinginkan
dengan kenyataan.
 Masalah adalah tindakan penyimpangan dari norma atau aturan yang berlaku.
 Masalah adalah kesulitan yang menggerakkan orang untuk memecahkannya.

3
c). Menurut Mardiyatmo :

Masalah adalah sesuatu yang harus dihadapi seseorang dalam mencapai tujuan
dan orang tersebut tidak mamu menyelesaikan dan memecahkannya pada saat itu
juga, dan kemudian pada waktu tertentu akan mampu memecahkannya karena
pengetahuan dan pemikiran tertentu

d). Menurut Robert K. Merton :

Masalah adalah “ketidaksesuaian yang signifikan dan tidak diinginkan” antara


standar kebersamaan dan kondisi nyata.

e). Menurut Akhmad Guntar :

 Masalah adalah sebuah kesempatan untuk berkembang. Sebuah masalah bisa


merupakan sebuah tendangan peluang, kesempatan untuk keluar dari stagnan,
kebosanan atau status quo serta apapun yg dimaksudkan untuk membuat suatu
kondisi jadi lebih baik. Perlu dicatat baik-baik bahwa yang disebut masalah
tidaklah harus merupakan akibat dari kejadian buruk atau faktor eksternal.
 Contoh di bidang industri adalah : Ada kendala dalam memperoleh supplier
yang memiliki kualitas baik dan menawarkan harga relative lebih murah
 Masalah adalah perbedaan antara kondisi sekarang dan kondisi yg diharapkan.
Sebuah masalah bisa muncul berkat adanya pengetahuan atau pemikiran baru.
Ketika seseorang tahu di mana posisi sekarang dan ke mana hendak menuju
maka orang tersebut sudah punya sebuah masalah terkait bagaimana agar bisa
sampai pada tujuan yg diharapkan.
 Contoh di bidang industri adalah : Perjanjian order penjualan dengan
konsumen yang tanggal penyelesaian tidak seperti yang diharapkan
sebelumnya.
 Masalah adalah hasil dari kesadaran bahwa kondisi yg sekarang terjadi
belumlah sempurna dan keyakinan bahwa masa depan bisa dibuat jadi lebih
baik. Keyakinan bahwa harapan bisa tercapai akan membuat seseorang

4
memiliki sasaran untuk masa depan yang lebih baik. Harapan membuat diri
sendiri merasa tertantang dan tantangan semacam ini juga layak juga disebut
sebagai masalah.
 Contoh di bidang industri adalah : Kualitas produk yang diterima oleh
konsumen belum sesuai dengan permintaan konsumen.

Ciri-Ciri suatu perkara dikatakan sebagai masalah, adalah sebagai berikut.

1. Adanya kesulitan yang harus dipecahkan


2. Merupakan tantangan dan rintangan yang harus dilalui
3. Memenuhi unsur yang menggerakan untuk membahasnya
4. Bersifat penting dan realistis
5. Berguna untuk dipecahkan

Dalam kehidupan masalah itu bermacam-macam. Jenis-Jenis Masalah yang


Dihadapi Wirausaha antara lain:

a. Menurut Asal-Usulnya

1). Masalah dari dalam organisasi

Masalah dari dalam organisasi atau intern disebabkan oleh kondisi dan Situasi
perusahaan yang bersangkutan seperti :

 Menurunnya omzet penjualan


 Kurangnya produktivitas tenaga kerja
 Kurangnya dana
 Kurangnya komunikasi antara atasan dengan bawahan, dll

2). Masalah dari luar organisasi

Masalah dari luar organisasi atau ekster disebabkan oleh adanya faktor-faktor
luar perusahaan yang bersangkutan, seperti :

 Fluktuasi harga bahan baku dan bahan penolong/pembantu

5
 Persaingan antar perusahaan
 Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan, dll

b. Menurut Tingkat Kesulitannya Dalam Perusahaan

1). Masalah Ringan

Masalah ringan adalah masalah yang mudah dan cepat diatasi oleh wirausaha.
Masalah ringan biasanya dapat diatasi sendiri oleh pihak bersangkutan. Risiko yang
ditimbulkan jika lambat diatasi relatif sangat kecil

2). Masalah Sedang

Masalah sedang adalah masalah yang agak sulit diatasi dan memerlukan
waktu yang agak lama untuk mengatasinya. Masalah sedang memerlukan bantuan
pihak lain dalam mengatasi dan memecahkannya

3). Masalah Berat/Rumit

Masalah berat/rumit adalah masalah yang sangat sulit dan rumit untuk diatasi
dan dipecahkan. Masalah berat/rumit membutuhkan tim untuk mengatasi dan
memcahkannya karena pemecahannya cukup lama

c. Menurut Waktu Terjadinya

1). Masalah yang bersifat rutin dan serupa atau sejenis

Masalah rutin dan serupa atau sejenis seringkali muncul, tetapi sangat mudah
diatasi karena wirausahawan sudah berpengalaman dalam menangani masalah ini

2). Masalah yang datangnya tidak menentu

Masalah tidak menentu adalah masalah yang bersifat masalah baru yang
datangnya tidak menentu atau tidak kita duga. Untuk memecahkan masalah ini perlu
pertimbangan yang masak karena mengandung banyak risiko Masalah bisnis /

6
berwirausaha menurut sering dijadikan sebagai alasan oleh pengusaha itu sendiri.
Alasannya seperti :

 Kurangnya modal usaha


 Kurangnya bimbingan dari pemerintah
 Usaha atau bisnis didominasi oleh orang tionghoa
 Usaha atau bisnis didominasi oleh orang-orang bermodal kuat
 Usaha atau bisnis didominasi oleh modal orang asing

Sedangkan yang menjadi Alasan utama masalah dan kegiatan dalam bidang


usaha, adalah :

a) Latar belakang usaha yang kurang memadai


b) Kurangnya pengalaman dalam usaha
c) Struktur ekonomi yang belum cocok dengan kondisi dunia modern
d) Hambatan nilai-nilai usaha atau bisnis di dalam masyarakat
e) Latar belakang pendidikan para pengusaha yang kurang memadai

Faktor-faktor kelemahan dan permasalahan usaha setelah usaha berkembang :

1. Terlambat mengadakan penyesuaian dengan kondisi dan situasi bisnis yang


sedang berlaku
2. Terlambat mengadakan pembaharuan di bidang produksi, teknik kerja,
pengelolaan usaha dan pemasaran
3. Perkembangan usaha yang terlalu mendadak tanpa diikuti peningkatan sikap
dan kemampuan mengelola usaha
4. Lupa daratan, mabuk kepayang, ikut terjun dalam kegiatan lain yang tidak ada
kaitannya dengan usaha
5. Makin menuanya umur pemilik perusahaan dan kemempinannya juga turut
menua
6. Sikap para pemilik perusahaan sangat tertutup dan tidak mau menerima
adanya pembaharuan

7
7. Tidak persiapan jauh sebelumnya, sehingga waktu perkembangan datang
membuat para pengusaha kalang kabut.

Dalam brrwirausaha seseorang dapat mengidentifikasi faktor-faktor


masalah dalah  usaha.

 Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat


 Kurangnya pengalaman dalam usaha
 Tidak cocok dalam memilih jenis usaha
 Keuangan atau permodalan usaha sangat kurang
 Tidak adanya interest pada bidang usaha yang sedang digeluti
 Tidak mempunyai keahlian dalam bidang usaha
 Tidak percaya pada kemampuan sendiri
 Tidak mempunyai semangat kewirausahaan
 Tidak adanya dukungan dari pemerintah setempat

Yang menjadi masalah, nukan hanya dari dalam, tetapi dari pihak luar. Hambatan
sosial masyarakat terhadap usaha.

a) Adanya anggapan yang rendah terhadap bisnis


b) Adanya nepotisme dan feodalisme dalam bisnis
c) Adanya sikap kompromistis dan kurang ambisius dalam mengelola usaha
d) Adanya wirausaha yang tidak berani mengambil risiko dalam bisnis

2.2. Memecahkan Masalah Usaha

1. Kemampuan Memecahkan Masalah

Salah satu tanggung jawab terpenting para wirausahawan adalah berusaha


memecahkan masalah secara ilmiah dalam usaha atau bisnis. Para wirausahawan
hendaknya dapat menganalisis dengan mengumpulkan data-data, mengolahnya, dan
menarik kesimpulan dari penganalisisan tersebut. Pemecahan masalah itu merupakan
kegiatan yang amat penting di dalam usaha atau bisnis. Keterampilan yang diperoleh

8
para wirausahawan, akan menjadi bekal di dalam pemecahan masalah dalam kegiatan
usaha atau bisnis. Meskipun banyak persoalan tidak mempunyai pemecahan masalah
yang benar, namun keputusan terakhir untuk menentukan pemecahan masalah yang
paling baik terserah kepada para wirausahawan sendiri.

Pemecahan masalah dan cara penyelesaiannya dalam usaha atau bisnis,


sebenarnya tidak begitu sukar jika seorang wirausahawan sudah banyak pengalaman
di dalam lingkungan usaha atau bisnisnya. Jika persoalan-persoalan sudah ditentukan
dan semua informasi serta data-data masalah sudah dikumpulkan, seorang
wirausahawan harus mengidentifikasi semua cara pemecahan masalah yang dapat
dilaksanakan. Seorang wirausahawan harus memandang sebuah permasalahan dari
pelbagai sudut dan mencari cara baru untuk memecahkan masalahnya. Jika kelompok
karyawan perusahaan mengurangi jumlah pilihan masalahnya, di sini wirausahawan
harus mempertimbangkan masalahnya, agar menjadi luas dan mendalam. Jika
seorang wirausahawan di dalam usaha atau bisnisnya meninjau lagi semua
pemecahan masalah yang mungkin terdapat di dalam daftar, maka beberapa
pemecahan itu dapat digabungkan, sedangkan pemecahan masalah yang lainnya dapat
dikesampingkan.

2. Kriteria Dalam Mengevaluasi Pemecahan Masalah

Pada dasarnya kekuatan dan kelemahan dari model mencerminkan perbedaan


filosofi manajemen database. Beberapa kriteria dalam mengevaluasi model data:

a) Kesederhanaan (Simplicity)
b) Pemodelan yang mendekati kenyataan.
c) Keluwesan
d) Kemampuan untuk menghasilkan gambar
e) Model seharusnya mudah menghasilkan format gambar
f) Keistimewaan model
g) Sebuah model bebas dari pertimbangan implementasi khusus
h) Terminologi tidak bertentangan

9
i) Dekat dengan dasar informasi

3. Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Langkah langkah Pemecahan masalah berdasarkan analisis adalah sebagai berikut :

1. Kenali masalahnya secara umum


2. Rumuskan persoalannya dengan tepat
3. Identifikasi masalah masalah utama yang ingin dipecahkan secara terkait
4. Tentukan fakta dan data penting yang berkaitan dengan masalah
5. Carilah masalah masalah tersebut
6. Pertimbangkanlah berbagai kemungkinan jalan keluar dari masalah tersebut
7. Pilihlah jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan baik
8. Periksalah, apakah cara penyelesaian masalah tersebut sudah tepat

Langkah langkah pemecahan masalah secara ilmiah antara lain:

1. Memilih dan mendefinisikan masalah.


2. Survei terhadap data yang tersedia.
3. Memformulasikan hipotesa.
4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa.
5. Mengumpulkan data primair.
6. Mengolah, menganalisa serla membuat interpretasi.
7. Membual generalisasi dan kesimpulan.
8. Membuat Laporan

Langkah langkah pemecahan masalah individu, adalah

1. Berusaha memahami masalah dengan seksama


2. Menganalisis masalah dengan cermat
3. Mencari data dan fakta maupun informasi yang memperkuat pemecahan
masalah

10
4. Konsultasi dengan orang tua atau lembaga yang kopeten dalam memecahkan
masalah
5. Mengambil keputusan dalam pemecahan masalah

Langkah-langkah dalam memecahkan masalah kelompok adalah sebagai berikut.

a). Metode Diskusi

Metode diskusi dipakai untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam


kelomok dan harus diambil keputusan atau alternatif pemecahan, maka masalah
tersebut dipecahkan secara musywarah, jika tidak terjadi kesepakatan dapat diambil
voting

b). Metode pengembangan ide

 Brain storming (curah pendapat): teknik pemecahan masalah secara kelompok


dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anggota kelompok
untuk menyampaikan pendapat secara bebas dalam membahas suatu masalah
 Brain Writing: teknik curah pendapat dengan menyampaikan pendapat atau
ide melalui tulisan di atas potongan kertas
 Synetic: teknik pemecahan masalah dengan menekankan aktivitas spontan
dari otak dan sistem syaraf dalam menadakan eksplorasi dan transformasi
perusahaan

Sedangkan langkah-langkah yang dilakukan dalam memecahkan Masalah organisasi

 Masalah organisasi yang bergerak di bidang nirlaba, biasanya di pecahkan


dengan mengedepankan azas kebersamaan dan kekeluargaan demi
keberlangsungan organisasi
 Masalah organisasi yang berusaha mencari keuntungan, pemecahan masalah
yang diambil berkaitan dengan efisiensi dan untung/rugi atas masalah yang
diambil

11
2.3. Memanfaatkan Berbagai Informasi Untuk Memecahkan Masalah Dan
Mengambil Keputusan

Informasi bagi organisasi sangat penting, terutama saat dibutuhkan untuk


pemecahan masalah. Oleh karena itu, informasi yang masuk dalam organisasi harus
baik dan benar. Untuk bisa baik dan benar diperlukan persyaratan lengkap sesuai
kebutuhan, terpercaya dan masih aktual.Berikut ini macam-macam informasi yang
diperlukan untuk memecahkan masalah dalam pembuatan keputusan usaha.

a). Informasi Kuantitatif

Berisi masukan nilai yang dapat dihitung seperti masalah berat, jumlah,
tekanan dan temperatur.

b). Informasi Kualitatif

Berisi masukan nilai yang dapat dirasa seperti bentuk, mutu produk,
kecepatan, panas dan dingin.

c). Informasi Kontrol

Misalnya pemberian petunjuk apakah suatu perubahan variabel produk model


atau desain berjalan normal atau tidak.

d). Informasi Simbol

Misalnya petunjuk dalam rambu-rambu bisnis, seperti kardus yang diberi


tanda payung (artinya tidak boleh kena air) tanda gelas retak (artinya barang mudah
retak).

Contoh : konstruksi pabrik, gudang dan pemasaran.

Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan para wirausaha, antara lain


meliputi informasi mengenai daya beli dan selera konsumen, permintaan dan

12
penawaran, persaingan, advertensi, produk bersaing, pengembangan produk, desain
dan perilaku konsumen.

sumber bisnis yang dikumpulkan dan diperlukan wirausaha mempunyai persyaratan


sebagai berikut :

 Data-datanya terpercaya
 Data-datanya harus lengkap
 Data-datanya masih berlaku
 Data-datanya dapat digunakan

Kunci keberhasilan seorang wirausahawan terletak pada cara mengelola informasi


dan bukan terletak pada banyaknya informasi yang diperoleh. Sumber-sumber
informasi yang dibutuhkan dalam rangka menunjang kebijakan usaha atau bisnis
terdiri dari sumber informasi data primer dan informasi data sekunder.

a). Sumber informasi data primer

Yaitu sumber informasi yang diperoleh wirausahawan dari hasil survey


langsung atau pendataan sendiri secara langsung pada :

 Konsumen
 Pedagang perantara

Metode pengumpulan data primer meliputi :

 Pemberian kuesioner secara langsung dengan responden


 Pengisian kuesioner melalui telepon
 Pemberian kuesioner melalui surat
 Kuesioner dalam E_Mail

b). Sumber informasi data sekunder

13
Yaitu sumber informasi yang diperoleh wirausaha dari hasil survey atau
laporan dan dat dari pihak luar usaha, bisa berasal dari :

 Media massa
 Perkumpulan dagang
 Pemerintah
 Kadin
 Biro statistik
 Catatan ekstern perusahaan, dan sebagainya.

Dengan adanya sumber-sumber informasi, wirausahawan akan dapat :

1. Memilih dan membuat produk lebih cepat dan murah


2. Memilih dan membuat produk yang bermutu, laku dijual dan harga bersaing
3. Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan
4. Memilih dan membuat kombinasi dan desain baru
5. Memilih dan membuat produk lebih baik dan harga murah

14
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Masalah sering diartikan sebagai suatu kenyataan yang tidak sesuai harapan
dan keinginan. Wirausaha dituntut selalu mempersiapkan diri menghadapi resiko
apapun dalam usahanya dengan senantiasa mengukur kemampuan diri, lingkungan
dan sumber daya lainnya, dan senantiasa meningkatkan berbagai kemampuan
dibidang usahanya.

Preseptinya adalah apakah masalah-masalah itu akan menjadi lebih baik atau
lebih tidak baik, yang keseluruhannya dapat diukur dari hasil akhir sebuah
penyelesaian masalah tersebut. Seorang wirausahawan yang kreatif adalah yang
pandai mengambil keputusan-keputusan yang tepat dalam dunia usahanya.

Seorang wirausaha juga harus mampu memenejemen permasalahan-


permasalahan yang muncul baik itu permasalahan secara internal maupun secara
internal maupun eksternal. Dengan demikian, masalah-masalah itu dapat baik
maupun bentuknya di definisikan sebagai suatu kenyataan yang harus dihadapi oleh
wirausahawan. Pengambilan keputusan merupakan satu di antara kunci keberhasilan
dalam manajemen bisnis

15
DAFTAR PUSTAKA

http://erstun.blogspot.co.id/2013/04/merumuskan-solusi-masalah-dalam.html

http://indahadipuspita.blogspot.co.id/2014/05/kewirausahaan-merumuskan-
solusi-masalah.html

http://kodokevolution.blogspot.co.id/p/tugas-kewirausahaan.html

http://nadya-nandy.blogspot.co.id/2010/06/merumuskan-solusi-masalah.html

16

Anda mungkin juga menyukai