Anda di halaman 1dari 59

1

Defenisi Teori dan Model


Teori adalah alur logika atau penalaran, yang
merupakan seperangkat konsep, definisi, dan
pr o p o r s i s i ( s t a t e m e n t ) y a n g d i s u s u n s e c a r a
sistematis. Secara umum,
Te o r i m e m p u n y a i t i g a f u n g s i , y a i t u u n t u k
menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction),
dan pengendalian (control) suatu gejala (Sugiyono,
2010).
Model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dan
s e b a g a i n y a ) d a r i se su a t u ya n g a ka n d i b u a t a t a u
dihasilkan (KBBI)
2
TEORI

A set of interrelated constructs/concepts, definitions and


proposition that present a systematic view of henomena
by specifying relation among variables, with the purpose
of explaining and predicting the phenomena
à Satu set yang tdd konsep-konsep yang berhubungan
à Memperlihatkan hubungan antar variabel atau konsep
(Kerlinger, 1973)

3
Komponen teori
• Konsep
• Definisi
• Asumsi
• fenomena

4
5
§Konsep adalah ide atau pengertian yang
diabstrakkan dari peristiwa konkret.
§ Konsep adalah produk subjektif yang berasal
dari cara seseorang membuat pengertian
terhadap objek-objek atau benda-benda
tertentu melalui pengalamannya (setelah
melalui persepsi terhadap objek atau benda).

6
Konsep
• Formulasi tentang obyek/kejadian yang
dapat diamati/dirasakan
• Konsep = abstrak à perlu dijabarkan
dalam bentuk variabel
• Variabel à konsep yang dapat
diukur/dianalisis
• Misal: konsep stres-adaptasi, konsep
manusia, dll

7
DEFENISI

Menjelaskan/menggambarkan teori, konsep


atau komponen yang menyusun teori tersebut.
Tidak dapat dikatakan salah atau benar

8
ASUMSI

• Pernyataan yang menjelaskan


konsep-konsep atau menggabungkan
konsep-konsep
• Merupakan suatu kenyataan, diterima
sebagai kebenaran
• Misal: manusia adalah makhluk sosial

9
FENOMENA

• Kejadian yang ada di alam, praktik, aspek


yang dirasakan atau dialami
• Sesuatu yang dapat disaksikan atau
dilihat dengan panca indra, kenyataan-
kenyataan yang ada, tanda-tanda, gejala-
gejala, sesuatu yang luar biasa, keajaiban,
fakta.
• Misal: fenomena à LGBT, penjualan bayi
konsep àperilaku menyimpang, penyakit
masyarakat
10
Komponen teori keperawatan

• Manusia
• Sehat
• Lingkungan
• keperawatan

11
TINGKATAN THEORY KEPERAWATAN,
(META-THEORY, GRAND-THEORY, MIDDLE
RANGE TEORY, MICRO THEORY)
A. Meta-theory (level 4)
Meta-theory adalah tingkatan yang paling abstrak dari semua
level teori. Isu dari teori ini berhubungan dengan
mengarahkan pada pencarian jawaban dari sebuah
pertanyaan ilmiah (Higgins& Moore, 2004).
Meta-theory berhubungan dengan isu-isu ilmiah dan di kenal
dengan filsafat ilmu, yang memfokuskan pada pengujian dari
sebuah ilmu, proses dan hasil produknya. Teori ini
menghasilkan dasar dari ilmu pengetahuan
12
B. Grand theory (level 3)
Teori keperawatan grand theory adalah paradigma umum
tentang ilmu keperawatan ( Higgins & Moore,2004). Teori ini
bersifat formal, merupakan sistem teori yang bersifat abstrak
dari kerangka disiplin keilmuan.
Grand theory memerlukan spesifikasi lebih lanjut dalam
banyak kasus, serta pemisahan pernyataan-pernyataan
teoritisnya supaya bisa diuji dan dibuktikan secara teoritis.
Para ahli grand theory menyatakan rumusan-rumusan teoritis
mereka pada tingkat abstraksi yang sangat umum, dan sering
dijumpai kesulitan-kesulitan mengaitkan rumusan-rumusan itu
dengan realitas.
Sifat abstraknya ini mengakibatkan, grand theory
terkadang sulit dipahami oleh perawat dan orang yang
awam.
13
Menurut Higgins & Moore (2004), grand theory
mempunyai kontribusi yang signifikan dalam keperawatan,
antara lain yaitu:
1. Memberikan batasan-batasan sehingga keperawatan
dapat mempunyai identitas dalam keberadaannya.
2. Selain itu, grand theory juga mempunyai kontribusi
untuk memberikan perspektif sejarah keperawatan,
keadaan waktu itu,
3. Memberikan gambaran bagaimana para pencipta
mengembangkan teori, juga filosofi mereka mendasari
ilmu keperawatan, pendidikan mereka serta prespektif
terhadap praktek keperawatan.

14
Contoh Grand theory adalah Florence
Nightingale dan temuannya merupakan
grand theory pertama yang tertulis dalam
perkembangan ilmu keperawatan, serta
Martha Rogers dan Margaret Newman.

Contoh: Teori self care deficit adalah middle


range theory sementara self care adalah
grand theory-nya.
15
C. Middle range theory (level 2)
• Menurut Higgins & Moore (2004) sejarah perkembangan
dari middle theory termasuk baru dalam ilmu
keperawatan.
• Middle-range theory menjelaskan mengenai dunia
empiris dalam keperawatan hal ini lebih spesifik dan
sedikit formal dibanding grand teory yang lebih abstrak.
• Middle range theory memiliki kriteria, lingkup, tingkat
abstraksi, dan kestabilan penerimaan secara luas.
• Sebagai petunjuk riset dan praktek, middle range theory
lebih banyak digunakan dari pada grand theory.
• Contohnya adalah perspektif manusia dipandang dalam
teori Roy adalah sebuah sistem yang adaptif.

16
D. Micro theory (practice theory)

Micro range theory merupakan tingkatan


teori yang tidak formal dan bersifat
sementara dibandingkan tingkatan teori
lainnya. dan sangat terbatas dalam hal
waktu dan lingkup aplikasinya (Higgins &
Moore 2004).
Micro range theory memiliki dua tingkatan,
yaitu higher level dan lower level.

17
• Micro range theory pada higher level sangat dekat
hubungannya dengan middle range theory,tetapi terdiri
dari satu atau dua konsep-konsep utama dan frekuensi
aplikasinya dibatasi dengan sebuah kejadian. Contohnya
teori yang ada hubungannya dengan perawatan luka
dekubitus atau perawatan kateter.
• Micro range theory pada lower level didefinisikan
sebagai satu set hipotesa kerja atau proposisi. Para
ilmuan dan praktisi menggunakan proposisi kerja secara
sementara, menjelaskan atau melakukan test hipotesa
kerja yang ada kaitannya dengan kesehatan sebagai
hasil interaksi antara manusia dan lingkungan.

18
• Teori keperawatan adalah usaha-
usaha untuk menguraikan atau
menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan (Barnum,1990).

19
Tujuan Teori Keperawatan

1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat


memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-
kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan
keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk
model praktek keperawatan sehingga berbagai
permasalahan dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota
profesi perawat untuk memahami berbagai
pengetahuan dalam pemberian asuhan
keperawatan kemudian dapat memberikan dasar
dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
20
Lanjutan…
3. Adanya teori keperawatan membantu proses
penyelesaian masalah dalam keperawatan
dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan
tindakan keperawatan sehingga segala bentuk
dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4. A d a n y a t e o r i k e p e r a w a t a n j u g a d a p a t
memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan
pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat
terus bertambah dan berkembang.

21
Karakteristik Teori Keperawatan

1. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan


sebagai hubungan yang spesifik dari konsep-konsep
keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia,
konsep sehat-sakit, konsep lingkungan dan keperawatan.
2. Teori keperawatan bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan
digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan
dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya
teori keperawatan dapat digunakan pada masalah sederhana
maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan
situasi praktek keperawatan.

22
Lanjutan…

4. Teori keperawatan berperan dalam


memperkaya body of knowledge
keperawatan yang dilakukan melalui
penelitian.
5. Te o r i k e p e r a w a t a n m e n j a d i
pedoman dan berperan dalam
memperbaiki kualitas praktek
keperawatan.
23
BEBERAPA TEORI-TEORI
KEPERAWATAN

Pandangan Beberapa Ahli


Pandangan model konsep dan teori ini
mrpkan gambaran dari bentuk pelayanan
keperawatan yg akan diberikan dlm
memenuhi KDM berdasarkan tindakan dan
lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas
dlm pelayanan keperawatan, antara lain :
24
FLORENCE NIGHTINGALE

25
Florence Nightingale
Dikenal dengan Environmental Theory.

1. Lingkungan fisik (physical enviroment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan


ventilasi dan udara. ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak
lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa
sehingga memudahkan semua orang. Luas, tinggi penempatan tempat
tidur harus memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. serta
penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi
ps ditempat tidur diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi. 26
2. Lingkungan psikologyi (psychologi enviroment) Nightingale melihat
bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan srtres fisik
dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Tidak boleh
memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan
tentang kondisi penyakitnya

3. Lingkungan sosial (social environment) Observasi dari lingkunngan


sosial terutama hubungan yang spesifik dihubungkan dengan keadaan
penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Lingkungan
sosial selalu dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu
lingkungan pasien yang secara menyeluruh.
27
DOROTHEA OREM

28
DOROTHEA OREM
Dikenal dengan Model Self Care.

• Individu sebagai suatu kesatuan utuh yg terdiri


atas fisik, psikologik dan sosial dengan derajat
kemampuan mengasuh diri (self care ability) yg
berbeda-beda.

• Orem berpendapat bahwa kegiatan atau tindakan


keperawatan ditujukan kepada upaya memacu
kemampuan mengasuh diri sendiri. 29
• Menurut Orem keperawatan diberikan jika :

• Kemampuan kurang dibandingkan kebutuhan

• Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi


diprediksi di masa yg akan datang kemungkinan akan
terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan
kebutuhan.

• Orem mengembangkan 3 bentuk teori self care yaitu :


1. Self Care

2. Self Care Defisit

3. Teori Sistem Keperawatan

30
1. Self Care

Self care meliputi :


a. Personal self care, aktivitas dan inisiatif individu sendiri dalam
memenuhi kebutuhannya
b. Self care agency, suatu kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri sendiri, yg dapat dipengaruhi usia, perkembangan,
kesehatan dan sosiokultural
c. Adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yg
merupakan tindakan mandiri yg dilakukan dalam waktu tertentu.
d. Bersifat universal bagi seluruh individu.

31
2. Self Care Defisit

a. Beberapa metode dalam pemenuhan perawatan diri


serta membantu dlm proses penyelesaian masalah
yaitu :
• Bertindak/ berbuat untuk orang lain
• Sebagai pembimbing orang lain
• Memberi support
• Mengajarkan atau mendidik orang lain
b. D a l a m p ra k t e k kep e rawat a n O re m m e l a ku ka n
identifikasi kegiatan praktek dengan :
• Melibatkan pasien dan keluarga
• Menentukan kapan dan bagaimana bantuan
• Bertanggungjawab thd keinginan, permintaan serta
kebutuhan pasien
• Mempersiapkan bantuan secara teratur dan
mengkoordinasikan dlm kehidupan sehari-hari
pasien.
32
Teori Sistem Keperawatan

• Orem memberikan identifikasi dlm sistem


pelayanan keperawatan diantaranya :
1. S i s t e m b a n t u a n s e c a r a p e n u h ( W h o l l y
Compensatory System)
2. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory
System)
3. Sistem suportif dan edukatif

33
Sister Calista Roy

34
Sister Calista Roy
 Dikenal dengan Adaptation Theory

 Individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan


mempertahankan prilaku adaptif dan menghilangkan
prilaku maladaptif à Adaptif = menyesuaikan
 Roy mengemukakan teori keperawatan dengan model
adaptasi yg memiliki beberapa keyakinan/ pandangan/ nilai:
◦ Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya
◦ Untuk mencapai homeostatis/terintegrasi, manusia
harus beradaptasi dengan perubahan yg terjadi

35
q Terdapat 3 tingkat adaptasi pada manusia :

 Focal stimulus à langsung dari individu

 Kontekstual stimulus à stimulus dari luar

 Residual stimulus à stimulus lain yg merupakan ciri


tambahan
q Sistem adaptasi memiliki 4 model adaptasi:

 Fungsi fisiologis;

 Konsep diri;

 Fungsi peran;

 Interdependent;
q Dalam beradaptasi individu harus meningkatkan energi
agar mampu meningkatkan respon adaptif. 36
Virginia Henderson

37
Virginia Henderson
• Dikenal dengan The Actifities of Living
• Menurut Henderson manusia adalah unik dan tidak
ada dua manusia yg sama

• KDM tercermin dalam 14 komponen dari basic


nursing care sbb :
1. Bernapas normal;
2. Mami secukupnya;
3. Eliminasi;
4. Bergerak;
5. Tidur dan istirahat;
6. Memilih, berpakaian dan tidak berpakaian;
38
7. Mempertahankan suhu tubuh normal;

8. Kebersihan tubuh;

9. Menghindari bahaya;

10.Berkomunikasi;

11.Mengerjakan sesuatu;

12.Beribadah;

13.Bermain;

14.Belajar menemukan dan memenuhi rasa


ingin tahu. 39
Ada tiga tingkatan hubungan
ke t e r g a n t u n g a n p a s i e n d e n g a n
perawat menurut Henderson yaitu:
a. P e r a w a t s e b a g a i p e n g g a n t i
(substitute) bagi pasien;
b. P e r a w a t s e b a g a i p e n o l o n g
(helper) bagi pasien;
c. Perawat sebagi mitra (partner) bagi
pasien.
40
Betty Neuman

41
Betty Neuman
• Dikenal dengan Health Care System
• Neuman mengemukakan model sistem dalam pendidikan
dan praktik keperawatan

• Menggunakan pendekatan manusia utuh (total person


approach) dengan memasukkan konsep holistik, open
sistem dan konsep stressor.

• Model ini menganalisa interaksi 4 variabel penunjang


komunitas meliputi : fisik, psikologis, sosial kultural dan
spiritual

42
Konsep utama yang terdapat
pada model Neuman, meliputi:
A. Stressor
1)Stressor intrapersonal à tekanan
terjadi dalam diri individu dan berasal
dari dalam diri klienl. Misalnya : respons
autoimmun
2)Stressor interpersonal à tekanan
berasal di luar diri klien. tekanan ini
terjadi pada satu individu/keluarga atau
lebih yang memiliki pengaruh pada
sistem. Misalnya : ekspektasi peran 43
3)Stressor ekstrapersonal à tekanan yang  juga
terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari
sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya :
sosial politik.

B. Garis pertahanan ==> Tingkatan kemampuan


adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas
normal;
Ø Garis pertahanan normal (normal line of defense)
à dijaga sepanjang waktu dan diberikan sebagai
standar untuk menaksir dari kesejahteraan;
Ø Garis pertahanan fleksibel (flexible line of defense)
à Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada
garis pertahanan normal. 44
Jean Waston

45
Jean Waston
• Dikenal dengan Theory of Human Caring
• Caring adalah sebagai jenis hubungan dan
transaksi yang diperlukan antara pemberi
dan penerima asuhan untuk meningkatkan
dan melindungi pasien sebagai manusia,
dengan demikian mempengaruhi
kesanggupan pasien untuk sembuh
(Watson, 1979).

46
Daftar dimensi caring
(Caring Dimensions Inventory = CDI)
(Watson dan Lea, 1997)

• CDI 1. Membantu klien dalam ADL.


• CDI 2. Membuat catatan keperawatan mengenai klien.
• CDI 3. Merasa bersalah /menyesal kepada klien
• CDI 4. Memberikan pengetahuan kepada klien sebagai
individu
• CDI 5. Menjelaskan prosedur klinik
• CDI 6. Berpakaian rapi ketika bekerja dengan klien
• CDI 7. Duduk dengan klien
• CDI 8. Mengidentifikasi gaya hidup klien
• CDI 9. Melaporkan kondisi klien kepada perawat senior
• CDI 10. Bersama klien selama prosedur klinik 47
Caring Dimensions Inventory = CDI
• CDI 11. Bersikap manis dengan klien
• CDI 12. Mengorganisasi pekerjaan dengan perawat lain untuk klien
• CDI 13. Mendengarkan klien
• CDI 14. Konsultasi dengan dokter mengenai klien
• CDI 15. Menganjurkan klien mengenai aspek self care
• CDI 16. Melakukan sharing mengenai masalah pribadi dengan klien
• CDI 17. Memberikan informasi mengenai klien
• CDI 18. Mengukur tanda vital klien
• CDI 19. Menempatkan kebutuhan klien sebelum kebutuhan pribadi
• CDI 20. Bersikap kompeten dalam prosedur klinik
• CDI 21. Melibatkan klien dalam perawatan
• CDI 22. Memberikan jaminan mengenai prosedur klinik
• CDI 23. Memberikan privacy kepada klien
• CDI 24. Bersikap gembira dengan klien
• CDI 25. Mengobservasi efek medikasi kepada klien 48
Imogene King

49
Imogene King

• Dikenal dengan Interacting


System Framework and goal
attainment theory
• Model teori keperawatan dari
King, dimana dia memadukan
t i ga s i s t e m i n t e ra ks i ya n g
dinamis yaitu personal,
interpersonal, dan sosial
50
51
goal attainment theory

Sistem Sosial Sistem Interpersonal Sistem Personal

- Organisasi
- Interaksi - Citra tubuh
- Otoritas
- komunikasi - Tumbang Diri
- Kekuasaan - Transaksi
- Peran - Persepsi
- Pembuatan keputusan
- Stress - waktu
- Status
52
DOROTHY E. JOHNSON

53
Johnson

q Dikenal dengan behavioral sistem theory


q Pendekatan sistem perilaku, dimana individu
dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu
ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas baik
di lingkungan internal maupun eksternal. Selain itu,
individu juga memiliki keinginan dalam mengatur
dan menyesuaikan dari pengaruh yang
ditimbulkanya.

54
7 subsistem:
1. Attachment/Affiliative: pendekatan dengan orang
lain–beri rasa nyaman
2. Dependency : bantuan dan perhatian orang lain
3. Ingestive: intake makanan & faktor sosial budaya
4. Eliminative: ekskresi produk sisa & kontrol fisik dan
situasi sosial
5. Sexual : tingkah laku gender & budaya berhubungan
dengan kreatifitas
6. Achievement (pencapaian): kemampuan intelektual, fisik,
kreatifitas dan sosial dalam mengontol lingkungan
7. Aggressive/ Protection: Perlindungan dan pertahanan diri.
55
Martha E. Rogers

56
Martha E. Rogers

• Dikenal dengan nama konsep manusia sebagai


unit
• Martha berasumsi bahwa manusia merupakan satu
kesatuan yg utuh, memiliki sifat dan karakter yang
berbeda-beda
• Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang
berkembang secara alamiah, yaitu :
– Keutuhan manusia dengan lingkungan
– Sistem ketersediaan
– Proses kehidupan manusia
– Konsep homeodinamik : integritas, resonansi, helicy

57
• Integritas, individu dgn lingkungan tidak
dapat dipisahkan dan saling
mempengaruhi satu dengan yang lain;
• Resonansi, proses kehidupan individu
dengan lingk berirama dengan frekuensi
yang bervariasi;
• Helicy, mrpkan tjdnya proses interaksi
antara manusia dgn lingk akan tjd
perubahan (perlahan-lahan atau cepat).
58
59

Anda mungkin juga menyukai