Anda di halaman 1dari 6

a.

Penerapan TI di PT ASTRA Honda Motor

PT Astra International Tbk adalah sebuah Holding Company berbagai macam unit
bisnis, meliputi:
Jenis Usaha:
1) Automotive: bisnis utama PT Astra International Tbk di bidang automotive ini
adalah pabrikan dan penjualan mobil, sepeda motor, dan suku cadang.
2) Financial services: bisnis PT Astra International Tbk di bidang jasa keuangan
meliputi pembiayaan mobil dan sepeda motor, asuransi umum dan asuransi
jiwa
3) Heavy equipment: bisnis PT Astra International Tbk di bidang ini meliputi:
mesin konstruksi, kontraktor penambangan dan pertambangan batubara.
4) Agribusiness: bisnis utama PT Astra International Tbk di bidang agribusiness
adalah penjualan minyak sawit mentah (CPO) di ekspor maupun lokal.
5) Information technology: merupakan bisnis utama PT Astra International Tbk
di bidang Document solutions dan IT Solutions di Indonesia.
6) Infrastucture: merupakan bisnis utama PT Astra International bidang
telekomunikasi
Group Business:
1) Group business dari bidang usaha automotive
Terdiri dari 2 bidang, yaitu sales operational dan manufacture. Sales
operational seperti BMW, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, Peuqeot, Toyota,
dan Honda. Untuk grup bisnis Manufacture meliputi Grup Astra Motor I
Honda motorcycle manufacture, seperti PT Astra Honda Motor, PT Mushasi
Auto Parts Industries, PT Showa Indonesia Manufacturing, PT Surya
Rubberiondo Industries, dan PT Yutaka Manufacturing Indonesia. Grup Astra
II Toyota Car Manufacture, meliputi PT Toyota Astra Motor dan PT Toyota
Motor Manufacture. Grup Astra Motor III Car Manufacture Non Toyota,
seperti PT Asstra Daihatsu Motor, PT Astra France Motor, PT Astra Nissan
Diesel Indonesia, PT Fuji Technical Indonesia, dan PT Gaya Motor. Grup
Astra Motor 3 Car Manufacture-Toyota meliputi: Grup Astra Motor IV
Automotive Component, seperti PT Asta Otoparts Tbl-Head Office, PT Astra
Tbk-Unit Astra Niaga, PT Astra Otoparts-Unit Adiwira Plastik, PT Denso
Indonesia, PT Federal Izumi, dan lain-lain.
2) Group Business dari bidang usaha Heavy Equipment dan Mining, meliputi PT
United Traktor Pandu Engineering, PT United Tractor Tbk, PT Traktor
Nusantara, PT Pandu Dayatama Patria, dan lain-lain
3) Group Business dari bidang usaha Jasa Keuangan, meliputi Astra Credit
Companies, PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance, PT
Asuransi Astra Buana, dan PT Astra CMG Life.
4) Group business dari bidang usaha agribusiness, meliputi PT Karya Tanah
Subur, PT Perkebunan Lembah Bakti, PT Gunung Sejahtera, dan lain-lain.
5) Group business dari bidang usaha information technology, seperti PT Astra
Graphia Tbk.
6) Group Business dari bidang usaha Infrastucture, seperti PT Astratel
Nusantara.

Agar mencapai tujuan dan mendukung pertumbuhan perusahaan secara efektif, PT Astra
International yang merupakan company strategy menerapkan langkah strategi berupa tingkat
strategi mereka yang mendukung visi perusahaan yaitu : menjadi salah satu perusahaan
dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang
berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya
manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasaan pelanggan dan efesiensi. Untuk itu PT.
Astra International secara garis besar menetapkan beberapa langkah strategis berupa:
 Dapat memimpin Pangsa Pasar
 Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata rata industri dan memberikan
value added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan
 Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana
Perseroan berada.
Penggunaan Teknologi
PT Astra International Tbk berkomitmen pada kepuasan dan keamanan konsumen, Astra
memantau dan mengevaluasi perkembangan teknologi serta input konsumen secara
berkelanjutan sehigga terus bergulir berbagai pembaharuan dan perbaikan pada produk-
produk Astra dari berbagai lini bisnis mereka secara berkesinambungan.
PT Astra International Tbk, juga mengikuti era tren strategi digitalisasi. Anak usaha yang
tergabung melakukan digitalisasi masing-masing termasuk membuat aplikasi mobile, seperti
aplikasi Otocare dari Asuransi Astra atau aplikasi mobile milik Toyota-Astra Motor, Astra
Daihatsu motor, dan lain-lain.
Penggunaan Teknologi pada PT Astra Honda Motor
PT Astra Honda Motor memiliki divisi Research and Development untuk melakukan
pengembangan terhadap teknologi untuk mengupayakan inovasi yang hadir dalam setiap
produk yang ditawarkan ke masyarakat, baik berupa produk baru maupun fitur yang tertanam
dalam produk tersebut. PT Astra Honda Motor menggunakan sistem Just in Time (JIT) untuk
mendukung strategi dalam mencapai visi dan tujuan perusahaan.
Just In Time di PT Astra Honda Motor
Just in Time (JIT) merupakan konsep dimana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas
produksi didatangkan dari pemasok atau supplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh
proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan
barang/menyimpan barang (stocking cost). JIT membantu perusahaan memproduksi produk
yang akan diproduksi diselesaikan dan tersedia tepat waktu bagi pelanggan disaat pelanggan
menginginkannya.
PT AHM menerapkan sistem JIT secara maksimal dengan bantuan teknologi informasi di
setiap jalur yang akan melakukan proses perencanaan, produksi, pemasaran, dan pengawasan.
Sasaran implementasi JIT yang dilakukan PT AHM yaitu:
1) Persediaan sasaran utama dalam peneraoan sistem JIT
JIT membantu PT AHM dalam meminimalisasi persediaan yang dimiliki. Oleh
karenanya, kelebihan produksi tidak akan terjadi karena produksi dilakukan
berdasarkan permintaan dari pembeli atau pemasok bukan berdasarkan permintaan
yang diantisipasi. PT AH juga memanfaatkan Enterprise Resource Planning (ERP)
sehingga didapatkan data yang tepat mengenai berapa banyak produk yang akan
diproduksi untuk periode selanjutnya dimana setiap hasil produksi langsung
disalurkan ke pemasok.
2) Waktu siklus
PT AHM berhasil memangkas waktu produksi menjadi lebih efisien karena proses
produksi dilakukan dalam 1 lot. Produksi dilakukan dengan bantuan mesin, sedangkan
SDM dialihkan untuk mengawasi dan menganalisis jalannya produksi.
3) Perbaikan berkesinambungan
Dengan adanya JIT, PT AHM berhadil melakukan perbaikan kinerja operasional
dengan mengaplikasikan Business Intelligent yang merupakan sebuah software dari
Cognos. Pengambilan keputusan laporan perkembangan didapatkan dari database
secara lebih mudah. Hal ini karena setiap divisi sudah terintegrasi dengan sistem yang
dimiliki oleh para pengambil keputusan. Bantuan teknologi juga membantu PT AHM
dalam meminimalisasi adanya produk cacat dengan membantu mendeteksi produk
yang cacat tersebut sehingga PT AHM langsung dapat melakukan perbaikan.
4) Penghapusan pemborosan
Penghapusan pemborosan dilakukan karena PT AHM sudah memenuhi beberapa
kondisi yang mampu berdampak positif ke proses bisnis PT AHM.

b. Argumentasi terhadap saran menerapkan teknik penilaian kinerja konvensional untuk


unit R & D
Selama ini, pengukuran kinerja konvensional hanya menitikberatkan pada sektor
keuangan saja. Pengukuran kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi
perusahaan terhadap keuntungan jangka pendek. Perusahaan juga lebih cenderung
mengabaikan kelangsungan bisnis perusahaan untuk jangka panjang. Kurangnya
perhatian terhadap sektor eksternal yang mampu mempengaruhi sektor bisnis
perusahaan tentu akan berimbas pada keuntungan dan pelaporan keuangan
perusahaan. Beberapa pihak menganggap sistem konvensional tidak mampu
memenuhi tuntunan pemegang saham dan stakeholder ke arah yang lebih baik. Selain
itu, penilaian kinerja secara konvensional dinilai memiliki beberapa kelemahan, yaitu
ketidakmampuan mengukur intangible asset dan kekayaan intelektual manusia,
pengukuran yang lebih berioentasi kepada manajemen operasional, serta kurang
mengarah pada perencanaan dan manajemen strategis yang dibutuhkan oleh
perusahaan.

c. Contoh penilaian kinerja kontemporer dan argumentasi pendukung


Penilaian kinerja secara konvensional dinilai tidak mampu memenuhi tuntutan
pemegag saham dan stakeholder. Robert S. Kaplan dan David P. Norton
mengembangkan sebuah teknik pengukuran kinerja perusahaan, yaitu Balanced
Scorecard. Teknik ini digunakan untuk mengembangkan usaha dan perhatian
eksekutif terhadap kinerja keuangan dan non keuangan. Balanced scorecard
membantu eksekutif mengambil keputusan secara komprehensif. Balanced scorecard
memberikan kerangka pengukuran kinerja yang komprehensif bagi para manajer
dengan menjabarkan visi dan strategi perusahaan dalam beberapa himpunan tolak
ukur yang terkait secara logis satu dengan yang lain. secara umum, terdapat empat
macam kinerja bisnis yang dapat diukur dengan menggunakan balanced scorecard,
yaitu:
 Perspektif keuangan
Perpektif ini merupakan leading indicator yang membantu perusahaan
merumuskan sasaran-sasaran strategik dari perspektif keuangan. Perspektif ini
memberikan petunjuk apakah strategi dan implementasi yang dilakukan
perusahaan sudah memberikan kontribusan dan mampu meningkatkan laba.
 Perspektif pelanggan atau konsumen
Perspektif pelanggan menggunakan sisi pelanggan untuk melakukan penilaian
kinerja dengan menilai kepuasan akan produk dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan. Perspektif pelanggan memungkinkan manajer untuk
mengartikulasikan strategi yang berorientasi pada pelanggan dan pasar yang
nantinya akan memberikan keuntungan finansial masa depan yang lebih besar.
 Perspektif proses internal bisnis
Perspektif ini mengukur efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam
menghasilkan produk atau jasa. Setiap bisnis memiliki rangkaian proses
tertentu untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan memberikan hasil
finansial yang baik.
 Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan membantu perusahaan mengukur
kinerja perusahaan dari sisi sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan
dengan memperhatikan kepuasan karyawan, kemampuan sistem informasi,
motivasi, pemberdayaan, dan keselarasan. Dengan adanya perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan dapat mengidentifikasi
infrastruktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan
pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang.
d. Pengukuran kinerja yang disetujui oleh kelompok yaitu, penilaian kinerja secara
kontemporer. Penilaian kinerja secara kontemporer tidak hanya komprehensif dari
segi kuantitatif maupun kualitiatif. Akan tetapi penilaian kinerja juga mampu menilai
kinerja secara koheren dan terukur. Sistem penilaian kinerja membutuhkan aspek-
aspek yang luas sehingga perusahaan untuk memaksimalkan laba tercapai sekaligus
juga berperan untuk membantu mengkomunikasikan harapan-harapan organisasi,
memonitor kemajuan dan perkembangan, menyediakan informasi umpan balik dan
memotivasi dalam pencapaian kinerja. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan
sistem penilaian kinerja yang memiliki dimensi terkait dengan karakteristik indikator
kinerja metric yang merupakan alat pengukurnya. Dalam merumuskan karakteristik
tersebut, perusahaan tidak hanya membutuhkan aspek keuangan tetapi juga aspek non
keuangan turut mempengaruhi proses bisnis perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi

Tugas Kelompok Pertemuan 13

Dosen Pengampu: Gunawan Wibisono,. S.E., M.Acc., CA dan


Sony Warsono, MAFIS., Ak., CA., Ph.D

Kezia Nuansa Aprilia 432439


Fitria Fertha Agustina 447396

Program Magister Akuntansi (MAKSI)


Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
2019

Anda mungkin juga menyukai