Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam kehidupan sehari hari sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita deskripsikan dalam sebuah
bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data
yang mudah dibaca dan di analisa. Akan tetapi bagaimana penyajian data yang kita dapat tentunya
berbeda beda, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penyaji data.

Pada dasarnya aplikasi ilmu statistik dibagi dalam dua bagian, yaitu statistik Deskriptif dan statistik
Induktif. Statistik Dekriptif beruisaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data
seperti berapa rata-ratanya, seberapa jauh data-data yang bervariasi dan sebagainya. Mata kuliah
statistika bagi mahasiswa sangat diperlukan terutama ketika seorang mahasiswa harus mengumpulkan,
mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data untuk pembuatan skripsi, thesis atau disertasi.
Dalam hal ini pengetahuan statistik dipakai dalam menyusun metodologi penelitian.

Sebagai suatu ilmu, kedudukan statistika merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika terapan.
Oleh karena itu untuk memahami statistika pada tingkat yang tinggi, terebih dahulu diperlukan
pemahaman ilmu matematika.

Dinegara maju seperti Amerika, Eropa dan Jepang, ilmu statistika berkembang dengan pesat sejalan
dengan berkembangnya ilmu ekonomi dan teknik. Bahkan kemajuan suatu negara sangat ditentukan
oleh sejauh mana negara itu menerapkan ilmu statistika dalam memecahkan masalah-masalah
pembangunan dan perencanaan pemerintahannya. Jepang sebagai salah satu negara maju, konon telah
berhasil memadukan ilmu statistika dengan ilmu ekonomi, desain produk, psikologi dan sosiologi
masyarakat.

Sejauh itu ilmu statistika digunakan pula untuk memprediksi dan menganalisis perilaku konsumen,
sehingga Jepang mampu menguasai perekonomian dunia sampai saat ini.

B. Rumusan Masalah

1) Pengertian Statistika Deskriptif.

2) Manfaat mempelajari Statistika Deskriptif.

3) Metode dasar Statistika deskriptif


C. Tujuan

1) Mengetahui pengertian Statistika deskriptif

2) Mengetahui metode dasar dan manfaat mempelajari statistika deskriptif

3) Memenuhi tugas mata kuliah Statistika


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Statistik

Statistik adalah sebagai alat pengolah data angka. Stasistik dapat juga diartikan sebagai metode/asas-
asas guna mengerjakan/memanipulasi data kuantitatif agar angka berbicara. Pendekatan dengan
statistik sering digunakan metode statistik yaitu metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan,
menganalisis & menginterpretasikan data statistik. Statistika dapat pula diartikan pengetahuan yang
berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penganalisisan dan penarikan kesimpulan
berdasarkan data dan analisis. Jadi statistik adalah produk dari kerja statistika.

Pada awal perkembangannya statistik digunakan untuk melakukan pendataan dan analisa
mengenai penduduk. Analisa data penduduk ini penting bagi pemerintah untuk mengetahui jumlah,
penyebaran, komposisi dan perkembangan penduduk dari tahun ketahun.

Saat ini statistik berkembang, merambah ke banyak bidang. Ekonomi, sosial, kesehatan industri
pengolahan, pertanian, eksperimen-eksperimen biologi, fisika dan masih banyak lagi bidang-bidang yang
lain. Definisi statistik pun berubah dari ilmu tentang kependudukan menjadi ilmu tentang bagaimana
merencanakan, mengumpulkan, mengolah, menganalisa, menginterpretasi dan mempresentasikan data.

Statistik mempunyai peran untuk mengubah informasi yang berupa data-data menjadi sebuah
pengetahuan. Pengguna statistik tidak hanya terbatas pada urusan pemerintah ataupun perusahaan
saja, saat ini statistik juga digunakan dalam pengelolaan organisasi maupun rumah tangga. Secara
umum, statistik merupakan disiplin ilmu yang mempelajari metode dan prosedur pengumpulan,
penyajian, analisa, dan penyimpulan suatu data mentah, agar menghasilkan informasi yang lebih jelas
untuk keperluan suatu pendekatan ilmiah (scientific inferences), dan dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensialStatistika adalah ilmu, seni dan teknik tentang
pengumpulan data, penyajian data, analisis data, dan pengambilan kesimpulan data yang telah
dikumpulkan.

Dalam penyusunan makalah ini, landasan teori yang kami kemukakan terfokus hanya dalam metode
ilmu statistika deskriptif.

Pengetahuan tentang statistik membantu untuk :

a) Menjelaskan hubungan antar variabel.


b) Membuat keputusan lebih baik.

c) Mengatasi perubahan-perubahan.

d) Membuat rencana dan ramalan.

e) Dan masih banyak manfaat yang lain.

2.2. Pengertian Statistika Deskriptif

Statistika deskriptif berkenaan dgn bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan
baik secara numerik (misal menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk
tabel atau grafik) utk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lbh mudah
dibaca dan bermakna. Statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan
dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna Pengklasifikasian menjadi
statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Statistik
deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik
inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif
yang sering muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran.
Dengan Statistik deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta
dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari
statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta
kecenderungan suatu gugus data.

Statistik deskriptif berkenaan dgn bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan
baik secara numerik (misal menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk
tabel atau grafik) utk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lebih mudah
dibaca dan bermakna.

Statistik deskriptif menggunakan prosedur numerik dan grafis dalam meringkas gugus data dengan cara
yang jelas dan dapat dimengerti

Statistika Deskriptif adalah ilmu yang mempelajari tentang cara:

a. Mengumpulkan data/informasi.

b. Mengolah data hasil pengumpulan.

c. Menyajikan data hasil pengolahan.

d. Menganalisis data.

Terdapat dua metode dasar dalam statistik deskriptif, yaitu numerik dan grafis.

· Pendekatan numerik dapat digunakan untuk menghitung nilai statistik dari sekumpulan data,
seperti mean dan standar deviasi. Statistik ini memberikan informasi tentang rata-rata dan informasi
rinci tentang distribusi data.

· Metode grafis lebih sesuai daripada metode numerik untuk mengidentifikasi pola-pola tertentu
dalam data, dilain pihak, pendekatan numerik lebih tepat dan objektif. Dengan demikian, pendekatan
numerik dan grafis satu sama lain saling melengkapi, sehingga sangatlah bijaksana apabila kita
menggunakan kedua metode tersebut secara bersamaan.

B. Data Statistik

Data boleh jadi hal yang paling utama untuk mengolah suatu data statistik. Tanpa adanya data, apa yang
akan di olah oleh statistik. Data adalah keterangan untuk memecahkan suatu masalah. Data terdiri atas
bermacam macam. Berikut adalah macam-macam data ditinjau dari berbagai segi.

1. Data statistik menurut sifatnya

Menurut sifatnya, data ststistik dibedakan menjadi dua bagian, yakni data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kategori atau atributif. Sementara itu yang dimaksud data
kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.

2. Data statistik menurut cara memperolehnya


Data statistik menurut cara memperolehnya dibedakan menjadi dua bagian, yakni data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data statistik yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi
serta diperoleh langsung dari obyeknya. Sementara itu data sekunder adalah data statistik yang
diperoleh dalan bentuk sudah jadi , sudah dikumpulkan dan diolah terlebih dahulu oleh pihak lain,
biasanya data tersebut dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi.

C. Distribusi Frekuensi

Pengaturan, penyusunan, dan peringkasan data dengan membuat tabel seringkali membantu, terutama
pada saat kita bekerja dengan sejumlah data yang besar. Tabel tersebut berisi daftar nilai data yang
mungkin berbeda (baik data tunggal ataupun data yang sudah dikelompok-kelompokan) beserta nilai
frekuensinya. Frekuensi menunjukkan banyaknya kejadian/kemunculan nilai data dengan kategori
tertentu. Distribusi data yang sudah diatur tersebut sering disebut dengan distribusi frekuensi. Dengan
demikian, Distribusi frekuensi didefinisikan sebagai daftar sebaran data (baik data tunggal maupun data
kelompok), yang disertai dengan nilai frekuensinya. Data dikelompokkan ke dalam beberapa kelas
sehingga ciri-ciri penting data tersebut dapat segera terlihat.

Distribusi frekuensi yang paling sederhana adalah distribusi yang menampilkan daftar setiap nilai dari
variabel yang disertai dengan nilai frekuensinya. Distribusi frekuensi dapat digambarkan dalam dua cara,
yaitu sebagai tabel atau sebagai grafik. Distribusi juga dapat ditampilkan dengan menggunakan nilai
persentase. Penyajian distribusi dalam bentuk grafik lebih mempermudah dalam melihat karakteristik
dan kecenderungan tertentu dari sekumpulan data. Grafik data kuantitatif meliputi Histogram, Poligon
Frekuensi dll, sedangkan grafik untuk data kualitatif meliputi Bar Chart, Pie Chart dll.

Distribusi frekuensi akan memudahkan kita dalam melihat pola dalam data, namun demikian, kita akan
kehilangan informasi dari nilai individunya.

D. Ukuran Pemusatan

Salah satu aspek yang paling penting untuk menggambarkan distribusi data adalah nilai pusat
pengamatan. Setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk menggambarkan suatu nilai yang
mewakili nilai pusat atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan pengamatan) dikenal sebagai
ukuran tendensi sentral.

Terdapat tiga jenis ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu:

· Mean

· Median

· Modus

Rata-rata hitung atau arithmetic mean atau sering disebut dengan istilah mean saja merupakan metode
yang paling banyak digunakan untuk menggambarkan ukuran tendensi sentral. Mean dihitung dengan
menjumlahkan semua nilai data pengamatan kemudian dibagi dengan banyaknya data. Mean
dipengaruhi oleh nilai ekstrem.

Median adalah nilai yang membagi himpunan pengamatan menjadi dua bagian yang sama besar, 50%
dari pengamatan terletak di bawah median dan 50% lagi terletak di atas median. Median dari n
pengukuran atau pengamatan x1, x2 ,…, xn adalah nilai pengamatan yang terletak di tengah gugus data
setelah data tersebut diurutkan. Apabila banyaknya pengamatan (n) ganjil, median terletak tepat
ditengah gugus data, sedangkan bila n genap, median diperoleh dengan cara interpolasi yaitu rata-rata
dari dua data yang berada di tengah gugus data. Median tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem.

Modus adalah data yang paling sering muncul/terjadi. Untuk menentukan modus, pertama susun data
dalam urutan meningkat atau sebaliknya, kemudian hitung frekuensinya. Nilai yang frekuensinya paling
besar (sering muncul) adalah modus. Modus digunakan baik untuk tipe data numerik atau pun data
kategoris. Modus tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem.

E. Ukuran Penyebaran

Ukuran nilai pusat (average) merupakan nilai pewakil dari suatu distribusi data, sehingga harus memiliki
sifat-sifat berikut:

· Harus mempertimbangkan semua gugus data

· Tidak boleh terpengaruh oleh nilai-nilai ekstrim.

· Harus stabil dari sampel ke sampel.

· Harus mampu digunakan untuk analisis statistik lebih lanjut.

Dari beberapa ukuran nilai pusat, Mean hampir memenuhi semua persyaratan tersebut, kecuali syarat
pada point kedua, rata-rata dipengaruhi oleh nilai ekstrem. Sebagai contoh, jika item adalah 2; 4; 5; 6; 6;
6; 7; 7; 8; 9 maka mean, median dan modus yang semua sama dengan 6. Jika nilai terakhir adalah 90
bukan 9, rata-rata akan menjadi 14.10, sedangkan median dan modus yang tidak berubah. Meskipun
median dan modus lebih baik dalam hal ini, namun mereka tidak memenuhi persyaratan lainnya. Oleh
karena itu Mean merupakan ukuran nilai pusat yang terbaik dan sering digunakan dalam analisis
statistik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) atau
disimpulkan baik secara numerik (misal menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis
(dalam bentuk tabel atau grafik) untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga
lebih mudah dibaca dan bermakna.

Statistik deskriptif menggunakan prosedur numerik dan grafis dalam meringkas gugus data dengan cara
yang jelas dan dapat dimengerti.

Terdapat tiga karakteristik utama dari variabel tunggal:

· Distribusi data (distribusi frekuensi)

· Ukuran pemusatan/tendensi sentral (Central Tendency)

· Ukuran penyebaran (Dispersion)

B. Saran

Sebaiknya pengetahuan tentang statistic deskriptif lebih dikenalkan lagi dimasyarakat agar manfaat yang
dibawa oleh ilmu tersebut bisa dirasakan juga oleh masyarakat luas tidak hanya pengajar atau
mahasiswa saja.

Daftar pustaka

Statistika, Teori dan Aplikasi (2001), Bab 05, kar. Wayan Koster, edisi
pertama, halaman 93-134

Bambang Kustituanto dan Rudy Badrudin, Statistika I, Seri Diktat Kuliah,

Penerbit Gunadarma, Jakarta, 1994

Haryono Subiyakto, Statistika 2, Seri Diktat Kuliah, Penerbit Gunadarma,

Jakarta, 1994

Anda mungkin juga menyukai