Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengantar
Perdarahan post partum primer di definisikan sebagai kehilangan darah setelah
melahirkan pervaginam sebesar 500ml atau 1000ml setelah melahirkan sesar.
Ditandai dengan peningkatan denyut nadi dan penurunan tekanan darah (Dutta, 2013).
Beberapa faktor resiko yang meningkatkan kejadian antara lain persalinan lama, bayi
dalam janin lebih dari 1, episiotomi, bayi >4000gr, riwayat perdarahan sebelumnya,
hb rendah, dan usia kehamilan terlalu tua.
Sebab-sebab perdarahan post partum dibagi menjadi 4 kelompok utama yaitu
(Saifuddin, 2014):
a. Tone (Atonia Uteri)
Kontraksi dan retraksi ini menyebabkan terlipatnya pembuluh darah sehingga
aliran darah ke tempat plasenta terhenti
b. Trauma dan Laserasi
Perdarahan yang cukup banyak akibat robekan pada saat persalinan normal
maupun sesar
c. Tissue (Retensio Plasenta)
Retensio sebagian atau seluruh plasenta dalam rahim akan mengganggu
kontraksi dan retraksi
d. Thrombophilia
Afibrinogenemia atau hipofibrinogenemia dapat terjadi setelah abruption
placenta, retensio janin-mati yang lama di dalam rahim, dan pada emboli
cairan ketuban.
Gejala yang paling terlihat adalah kegagalan nadi dan menurunnya tekanan
darah. Menurut Wiknjosastro (2012) kehilangan banyak darah tersebut menimbulkan
tanda-tanda syok yaitu penderita pucat, tekanan darah rendah, denyut nadi cepat dan
kecil, ekstrimis dingin, dll.
2. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator kemakmuran suatu negara.
Menurut Amar dkk. (2011) bukan hanya pendidikan, tetapi kesehatan juga salah satu
faktor kunci yang menentukan kualitas sumberdaya manusia suatu daerah. Menurut
data WHO (2015) AKI di dunia adalah 216 per 100.000 kelahiran hidup baru,
menurut perkiraan ada sekitar 303.000 ibu yang meninggal. Angka tersebut di
dominasi oleh negara berkembang, dimana 302.000 kematian ibu. Sedangkan di
Indonesia ada sekitar 2.322 kematian ibu hamil. Di dominasi oleh Pulau Kalimantan
sebesar 466 kematian (BPS, 2015). Di Jawa Timur AKI sebanyak 565 orang. Jember
merupakan yang terbanyak, sebesar 61 orang (BPS, 2020). Dari semua kejadian AKI,
penyebab paling dominan adalah pendarahan (Susiana, 2019).
Perdarahan post partum primer di definisikan sebagai kehilangan darah setelah
melahirkan pervaginam sebesar 500ml atau 1000ml setelah melahirkan sesar.
Ditandai dengan peningkatan denyut nadi dan penurunan tekanan darah (Dutta, 2013).
Sehubungan dengan tingginya angka kematian ibu, ada beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya kematian pada ibu yaitu bisa karena jalan lahir, anak,
maupun kekuatan ibu untuk mengejan. Kekuatan ibu dalam proses persalinan normal
yang berdampak pada sulitnya kelahiran bisa dilihat dari durasi kala dua persalinan
(Cunningham, 2012). Atau juga, atonisitas uterus penyebab tersering. Dengan
terlepasnya plasenta, sinus uterus yang robek tidak dapat dikompresi secara efektif
karena kontraksi dan retraksi otot uterus yang tidak sempurna dan perdarahan terus
berlanjut (Lutomski, 2014).
Dari data tersebut, kami tertarik untuk berfokus tentang faktor yang
menyebabkan terjadinya perdarahan post partum ini.
DAFTAR PUSTAKA

Dutta DC. 2013. Textbook of Obstetrics: Including Perinatology and Contraception. New
Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd. 2013, 7ed.

Lutomski J., Byrne B., Devane D., Greene R. 2012. Increasing Trends in Atonic Postpartum
Haemorrhage in Ireland: An 11-Year Population Based Cohort Study. BJOG 2012;
119:306–314

Saifuddin, A. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Wiknjosastro. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Amar, Syamsul., Satrianto, Alpon, dan Ariusni. 2018. Pengaruh Kondisi Kesehatan
Masyarakat Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat. Jurnal Kesehatan Medika
Santika. 10(2): 118-129

Susiana, Sali. 2019. Angka Kematian Ibu: Faktor Penyebab dan Upaya Penanganan. Pusat
Penelitian Badan Keahlian DPR RI. 9(10): 13-18

Cunningham F.G. 2012. Obstetri Williams. Jakarta: EGC

Badan Pusat Statistik. 2015. Angka Kematian Ibu Tahun 2015. Jakarta: BPS Pusat

Badan Pusat Statistik. 2020. Angka Kematian Ibu di Jawa Timur 2020. Surabaya: BPS Jawa
Timur

World Health Organization. 2015. Maternal Mortality Ratio (Per 100.000 Live Births).
Geneva: WHO

Anda mungkin juga menyukai