Isi Hanjar Kom Digital
Isi Hanjar Kom Digital
RAHASIA
2
yang memiliki orbit geosinkronus, sedangkan ruas bumi adalah seluruh perangkat yang ada di
Stasiun Bumi kita.
BAB II
DIAGRAM BLOK SISTEM KOMUNIKASI ANALOG DAN DIGITAL
a. Manchester
b. Bipolar AMI
c. NRZ code
5
8. Amplifier-Low Noise Amplifier. Blok yang satu ini pasti udah sering
temen-temen denger. Yaitu amplifier atau yang disebut penguat adalah perangkat
sistem komunikasi yang digunakan untuk menguatkan sinyal radio frekuensi sebelum
dipancarkan oleh antena. Kinerja bagus tidaknya suatu amplifier dilihat berdasarkan
parameter berikut:
a. Gain. Gain suatu amplifier merupakan perbandingan antara daya
output yang dikerluarkan oleh amplifier setelah dikuatkan dengan daya
masukan sinyal kedalam amplifier. Besarnya gain dihitung secara logaritmik,
bisa dilihat dipersamaain berikut: Gain suatu amplifier
8
Blok pada penerima yang berfungsi menyerupai amplifier adalah Low Noise
Amplifier. Pada LNA, sinyal informasi yang sudah melemah ketika diterima
oleh antena dikuatkan kembali dan efek noise pada sinyal tersebut dikurangi
oleh gain LNA itu sendiri. Walaupun pada kenyataannya setiap perangkat
menyumbangkan noise pada sinya informasi, akan tetapi sangat penting
dalam suatu LNA untuk menguatkan daya sinyal yang diinginkan, dengan
9
memberikan noise dan distorsi seminimal mungkin agar tidak merusak sinyal
informasi yang dikirimkan.
9. Antena. Parameter terakhir dari blok siskom adalah antena. Kita semua
pasti sudah pada tau apa itu antena. Secara definisi antena adalah suatu
transformator gelombang dari gelombang terbimbing dalam medium kabel, kedalam
medium tak terbimbing seperti medium udara, atau ruang bebas dan sebaliknya.
Dengan kata lain, dengan menggunakan antena, sinyal informasi akan dikirimkan
secara nirkabel melalui medium udara menuju ke penerima. Yang nantinya sinyal
informasi tersebut akan mengalami berbagai macam perlakuan dalam medium udara
seperti pemantulan, peredaman dll. Jenis antenna ada bermacam-macam dan
masing-masing jenis antena tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Topik mengenai antena secara khusus bakal ane jelasin pada lain waktu, karena
bakal jadi bahan pembahasan yang cukup panjang. Akhirnya selesai juga penjelasan
ane tentang blok sistem komunikasi .Yah mungkin baru segini dulu yang bisa ane
jelasin. Ane yakin temen-temen disini pasti masih pada bingungkan?? Bagus kalau
masih pada bingung, berarti masih banyak hal yang bisa digali dari yang ane
sampaiin ke temen-temen. Itu tugas temen-temen sendiri untuk mencari tahu hehe..
Ane cuma bisa mengantarkan temen-temen pembaca untuk mengenal seperti apa
dunia telekomunikasi saat ini. Oh iya, yang ane bahas ini baru mencakup garis besar
blok komunikasi nirkabel seperti terestrial dan satelit. Masih ada teknologi transmisi
dengan menggunakan kabel seperti optik, kabel LAN, dan lain-lain. Mungkin bloknya
menyerupai seperti ini, dengan beberapa sedikit perubahan seperti tidak
digunakannya antenna dan lain-lain.
10. Evaluasi
a. Sebutkan parameter-parameter dari Low Noise Amplifier ?
b. Sebutkan jenis-jenis modulasi Analog ?
c. Sebutkan jenis-jenis modulasi Digital ?
d. Sebutkan jenis-jenis modulasi ?
e. Gambarkan diagram blok Sistem Komunikasi ?
f. Apa yang dimaksud dengan Baseband ?
g. Sebutkan contoh-contoh Line Coding ?
h. Apa yang dimaksud dengan Gain ?
i. Apa yang dimaksud dengan Antena ?
10
BAB III
MODULASI ANALOG
amplitudo puncak yang sama, yaitu ½ .m.Vc. Hal ini berarti bahwa jika m = 1,
maka setiap satuan daya pancaran DSBSC terdiri atas dua pertiga
bagiankomponen pembawa dan sisanya terbagi pada komponen bidang sisi
atas (USB) dan bidang sisi bawah (LSB). Kenyataan di atas merupakan suatu
kerugian karena komponen pembawa dengan daya yang terbesar dari ketiga
komponen yang ada ini, sebenarnya tidak membawa informasi apapun. Jenis
transmisi DSBSC (Double Side Band Suppressed Carrier) merupakan jenis
transmisi sinyal termodulasi AM dimana komponen pembawanya telah ditekan
menjadi nol. Pada jenis ini, lebar bidang yang dibutuhkan sama dengan lebar
bidang yang dibutuhkan pada transmisi DSBFC. Gambar 3.4 memperlihatkan
sinyal termodulasi AM DSBSC.
Gambar 3.15 Sinyal DSBSC (a) domain waktu (b) domain frekuensi
Gambar 3.16 Pemilihan komponen USB untuk ditransmisikan dalam sistem SSB
Gambar 3.17 Format kanal standart FCC untuk transmisi gambar warna dan
monokrom di US
17
Contoh Soal :
Sinyal pembawa sinusoidal dengan frekuensi 3 KHz mempunyai amplitude puncak
2 Volt dimodulasi AM oleh sinyal audio 750 Hz yang mempunyai amplitude puncak
750 mV. Tentukan:
a. Indeks modulasi AM (m)
b. Spektrum frekuensi gelombang termodulasi AM
Penyelesaian:
a. Indeks modulasi AM-nya adalah:
Contoh Soal :
1) Pada satu sistem FM, bila frekuensi audio 500 c/s dan tegangannya 2,4 volt,
mempunyai δ1 = 4,8 kHz.
a) Bila tegangan AF berubah menjadi 7,2 volt, berapakah deviasi yang baru ?
b) Bila tegangan AF menjadi 10 volt dan f = 200 Hz, tentukan δ3 ?
c) Tentukan nilai index modulasi pada tiga keadaan di atas ?
Penyelesaian :
a) Karena δ sebanding dengan Vm sesuai dengan persamaan (5-3), dan ,
→ δ/Vm = 4,8 / 2,4 = 2 kHz/volt, sehingga untuk nilai V m = 7,2 volt, maka
nilai δ2 = 2 x 7,2 = 14,4 kHz.
b) Karena nilai deviasi frekuensi tidak terpengaruh pada frekuensi pemodulasi,
fm, melainkan hanya terpengaruh oleh nilai tegangan V m , maka untuk Vm =
10 volt, maka,δ3 = 2 x 10 = 20 kHz
c) mf1 = δ1 / fm1 = 4,8 / 0,5 = 9,6
mf2 = δ2 / fm2 = 14,4 / 0,5 = 28,8
mf3 = δ3 / fm3 = 20 / 0,2 = 100
2) Tentukanlah frekuensi carrier, frekuensi sinyal, index modulasi, dan δ, untuk
persamaan tegangan sinyal FM, v = 12 sin ( 6x108 t + 5 sin 1250 t )
Berapakah power FM tersebut bila beban pemancar bersangkutan sebesar
20
10 Ω ?
Penyelesaian :
a) Dari persamaan sinyal tersebut, yang kemudian disesuaikan dengan
pers.(5-4), maka,
fC = 6x108 = 95,5 MHz
fm = 1250/2π = 199 Hz
mf = 5
δ = mf x fm = 5 x 199 kHz = 995 Hz
b) Daya sinyal FM yang dimaksudkan adalah,
berubah sesuai keadaan itu. Dengan kata lain, telah terjadi modulasi frekuensi
pada satu sinyal carrier.
FM out
R FC
+
C d
R 1 L
V CC R FC
R 2 s in y a l
0 ,0 1 F dc C p e m o d u la s i
b lo c k
Deviasi frekuensi yang akan dihasilkan oleh rangkaian Gbr-1, setelah melalui
penurunan matematis, diperoleh nilai konstanta deviasi,
fO
k = ……………………………….. (5-9)
4(1 n)(1 2 VO )
dimana,
k = konstanta deviasi frekuensi, Hz/volt
fO = nilai kapasitansi dioda varactor pada V = 0,
n = perbandingan nilai dua kapasitansi pada tank circuit osilator,
VO = modulus tegangan reverse yang diterima dioda varactor = V CC.
Contoh Soal :
3) Hitung konstanta deviasi frekuensi, k, untuk osilator Colpitts yang dimodulasi
FM. Frekuensi osilator sebelum modulasi sebesar 50 MHz pada prategangan
15 volt dc, bila nilai perbandingan kedua kapasitornya sebesar, n = 1 ?
Penyelesaian :
Nilai k yang dimasudkan sesuai dengan persamaan (5-9),
fO
k =
4(1 n)(1 2 VO )
50 x106
= = 202 Hz/mV
4(1 1)(1 2 x15)
Dengan nilai mf = 5, dan dari Tabel-1, terlihat bahwa nilai koefisien Bessel yang
25
paling besar adalah J8, sehingga semua spektrum selebihnya dapat diabaikan
ka-rena mempunyai amplitudo yang lebih kecil dari 0,01. Jadi bandwidth yang
di-maksudkan adalah,
B = (8 x 2 kHz) x 2 = 32 kHz
5) Untuk ilustrasi penggunaan rumus Carson, dicoba menentukan bandwidth
untuk tiga keadaan nilai deviasi dan frekuensi sinyal pemodulasi, yaitu masing-
masing adalah; δ = 75 kHz, fm = 0,1 kHz; 75 kHz, 1 kHz; 75 kHz, 10 kHz.
Penyelesaian :
Keadaan-1 → B1 = 150 kHz
Keadaan-2 → B2 = 152 kHz
Keadaan-3 → B3 = 170 kHz
Catatan :
Dengan contoh soal no. 4 ini menunjukkan, bahwa sistem FM dapat
dioperasikan dengan bandwidth RF yang relatif konstan, karena dengan
perubahan frekuensi modulasi dalam range yang cukup lebar, yaitu dari, 0,1
kHz ~ 10 kHz, yaitu sam-pai ratio (100 : 1) pun, nilai bandwidth tidak berbeda
secara menyolok, yaitu anta-ra 150 kHz ~ 170 kHz.
Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut (phase) dari sinyal analog untuk
membedakan kedua keadaan sinyal digital. Pada modulasi jenis ini, amplitudo
dan frekuensi dari sinyal analog adalah tetap, yang berubah adalah phase
sinyal analognya.
13. Evaluasi
a. Sebut dan jelaskan jenis-jenis modulasi yang anda ketahui.
b. Berikan penjelasan tentang hal-hal berikut:
1) Indeks modulasi AM
2) DSBFC
3) DSBSC
4) SSB
5) VSB
c. Mengapa indeks modulasi AM hanya mempunyai rentang dari 0 hingga
sebesar 1 atau 100%? Jelaskan.
d. Apa saja keuntungan jenis modulasi AM ?
e. Sebutkan jenis modulasi analog ?
f. Sebutkan kerugian dari modulasi AM ?
g. Sebutkan rentang frekuensi untuk gelombang AM ?
h. Sebutkan rentang frekuensi untuk gelombang FM ?
i. Gambarkan bentuk gelombang dari AM, FM dan PM ?
j. Sebutkan kelebihan dari frekuensi FM ?
29
BAB IV
MODULASI DIGITAL
14. Umum. Dalam modulasi digital, sinyal informasi dalam bentuk bit-bit
direpresentasikan kedalam bentuk sinyal analog tertentu. Bit-bit yang
direpresentasikan bisa dalam jumlah 1 bit(biner) atau pun lebih yang dikelompokkan
kedalam bentuk simbol (1,0 atau 00,01,11,10,dll). Representasi simbol tersebut
dilakukan dalam 3 bentuk, representasi yang dibedakan berdasarkan amplitudo atau
sering disebut juga Amplitudo Shift Keying(ASK), frekuensi sering disebut Frequency
Shift Keying(FSK), dan fasa atau sering disebut juga Phase Shift Keying(PSK).
Hal ini dapat dibagi menjadi tiga blok. Yang pertama merupakan pemancar,
yang kedua adalah model linier efek saluran, yang ketiga menunjukkan struktur
penerima. Notasi berikut digunakan:
a. Ht (f) merupakan sinyal carrier untuk transmisi
b. Hc (f) adalah respon impulse dari saluran
c. N (t) adalah noise diperkenalkan oleh saluran
d. Hr (f) adalah filter pada penerima
e. L adalah jumlah level yang digunakan untuk transmisi
f. Ts adalah waktu antara generasi dari dua simbol
Dimana :
yang dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan melalui saluran transmisi jarak
jauh selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Oleh sebab itu metode
ASK hanya menguntungkan bila dipakai untuk hubungan jarak dekat saja. Dalam
hal ini faktor noice atau gangguan juga harus diperhitungkan dengan teliti, seperti
juga pada sistem modulasi AM.
2
akan senilai Vc /8
2
Sedangkan total daya pada sinyal ASK adalah Vc /4, daya total pada
2
informasi side band / informasi (Pi) adalah sebesar Vc /8. Nilai ini pasti sama
besar dengan luasan kurva kerapatan spektrum daya. Kerapatan spektrum daya
dapat diberikan dengan Gambar (2.3) berikut ini. sxj
33
16. Frekuensi Shift Keying (FSK). Dalam modulasi FM, frekuensi carrier
diubah-ubah harganya mengikuti harga sinyal pemodulasinya (analog) dengan
amplitude pembawa yang tetap. Jika sinyal yang memodulasi tersebut hanya
mempunyai dua harga tegangan 0 dan 1 (biner/ digital), maka proses modulasi
tersebut dapat diartikan sebagai proses penguncian frekuensi sinyal. Hasil
gelombang FM yang dimodulasi oleh data biner ini kita sebut dengan Frekuensi
Shift Keying (FSK).
inverter tersebut adalah 0, maka keluarannya menjadi atau dengan kata lain, jika
input maka keluaran menjadi 0. Multiplier atau pengali berfungsi sebagai
saklar/switch yang berhubungan dengan pembawa agar berada dalam kondis i on
dan off. Jika masukan dari pengali adalah maka pembawa (carrier) akan
menjadi on (off). Jika symbol yang ditransmisikan adalah 1, maka carrier dari
upper channel menjadi on dan bagian lower channel menjadi off. Sedangkan jika
symbol yang di transmisikan adalah 0, maka carrier dari upper channel menjadi
off dan bagian lower menjadi on. Sedangkan jika symbol yang di transmisikan
adalah 0, maka carrier dari upper channel menjadi off dan bagian lower menjadi
on. Sehingga keluaran dari modulator yang merupakan perpaduan dari dua buah
carrier yang berbeda frequensi dikendalikan oleh nilai masukan pada modulator
tersebut.
.
37
17. PSK (Phase Shift Keying). Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman
sinyal digital melalui pergeseran fasa. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi
fasa yang memungkinkan fungsi pemodulasi fasa gelombang termodulasi di antara
nilai nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses modulasi ini fasa
dari frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan status
sinyal informasi digital. Sudut fasa harus mempunyai acuan kepada pemancar dan
penerima guna memudahkan untuk memperoleh stabilitas. Dalam keadaan seperti
ini, fasa yang ada dapat dideteksi bila fasa sebelumnya telah diketahui. Hasil dari
perbandingan ini dipakai sebagai patokan. Pada sistem modulasi Phase Shift
Keying (PSK), sinyal gelombang pembawa sinusoidal dengan amplitudo dan
frekuensi yang dapat digunakan untuk menyatakan sinyal biner “1” dan “0”, tetapi
untuk sinyal “0” fasa gelombang pembawa tersebut digeser 180o seperti pada
gambar di bawah ini:
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ketika bernilai high “1” diwakili oleh
sebuah sinyal termodulasi seperti bentuk “M” dan dalam keadaan low “0” dan
diwakili oleh suatu gelombang yang muncul seperti “W” dalam sinyal termodulasi.
Amplitudo dan frekuensi bernilai konstan, namun fasa berubah menyesuaikan
bit. Modulasi DPSK dilakukan dengan menggunakan perangkat Phase
Locked Loop (PLL). PLL menggunakan referensi sinyal pembawa sinusoidal, lalu
mendeteksi fasa sinyal yang diterima, jika fasanya sama dengan referensi, maka
dianggap bit “0”, jika sebaliknya maka bit “1”.
Pada Gambar diatas aliran data yang akan di transmisikan d(t) dimasukkan
ke salah satu logika XNOR dua masukkan, dan gerbang input lainnya dipakai untuk
keluaran gerbang XNOR b(t) yang di delay dengan waktu delay Tb, yang
dialokasikan untuk satu bit delay. Pada input kedua gerbang XNOR ini adalah b(t-
Tb).
output.
Selanjutnya sinyal data d(t) dari serial to parallel ini diolah menggunakan
gerbang XNOR dua masukan, dan satu masukan lainya diambil dari keluaran
gerbang XNOR yang di delay dengan waktu Tb dialokasikan untuk 1 bit delay,
pada masukan kedua ini adalah b(t-Tb). Pada proses inilah pengkodean DPSK
terbentuk, sehingga pada penerima (Demodulator 4- DPSK) tidak memerlukan
sinyal pembawa recovery yang berfungsi untuk membangkitkan dan
mengembalikan lagi sinyal pembawa yang termodulasi menjadi sinyal pembawa
tanpa termodulasi. Jika saluran data d(t) yang lainya sibuk, secara lambat
mengubah perbandingan bit rite, kemudian fasa dari pulsa b(t) dan b(t-Tb) akan
saling mempengaruhi dengan cara yang sama, kemudian melindungi
43
muatan informasi dalam fasa berbeda. Setelah dikodekan, sinyal digital ±b(t)
tersebut kemudian dimodulasi menggunakan Balanced Modulator untuk
mendapatkan sinyal keluaran yang berbeda fasanya. Sinyal pembawa dari
Balanced Modulator berasal dari Oscillator yang mana keluaran Balanced
Modulator “I” mempunyai fasa output (+ Sin ω t dan - Sin ωc t), demikian pula pada
Balanced Modulator “Q” memiliki dua kemungkinan fasa output yaitu (+ Cos ω t
dan - Cos ωc t), kemudian keluaran dari Balanced Modulator tersebut dijumlahkan
untuk mendapatkan sinyal keluaran empat fasa yang berbeda,
18. Evaluasi
44
Pulse Code Modulation (PCM). Proses-proses dasar didalam teknik PCM adalah
proses sampling, kuantisasi dan enkoding, seperti pada gambar dibawah ini.
jika sinyal adalah sebuah sinyal bernilai real yang menduduki pita frekuensi
tertentu (band-limited), memenuhi kondisi yang dijabarkan oleh persamaan diatas,
21. Teknik Estimasi dan Deteksi. Statistical Sinyal Prosessing (DSP) dari
beberapa teknik yang digunakan seperti estimasi, deteksi, probabilitas, filtering,
beberapa parameter yang digunakan dalam DSP adalah sebagai berikut :
Contoh dari sinyal digital adalah gelombang suara, gambar pixel, Dow-Jones Index,
streaming internet.
Dalam aplikasi DSP, tentu saja informasi yang didapat tidak semuanya lengkap
dihadapkan kepada ketidakpastian dan ketidaktahuan informasi, butuh prediksi,
estimasi, probabilitas, dan deteksi. Kita dihadapkan pada unknows dan
uncertainties.
Pada gambar diatas memperlihatkan cara kerja sebuah pesawat penerima sinyal
digital (biner). Sinyal ditransmisikan di dalam interval sebuah simbol (0,T) dapat
direpresentasikan oleh
Teknik diversity secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu: space
diversity, frequency diversity, dan time diversity.
sinyal dengan level daya yang lebih tinggi. Semua sinyal yang diterima
selanjutnya akan diproses dengan melakukan combining untuk mendapatkan
estimasi data yang dikirimkan.
b. Frequency diversity. Teknik ini merupakan teknik yang
membedakan frekuensi carrier pada saat pengiriman sinyal informasi. Source
mengirimkan satu sinyal informasi ke destination dengan frekuensi carrier
49
Related
OFDM In "Telekomunikasi"
1. Traditional Relay
5. Supportive Relay
53
6. Cooperative Relay
nilai amplitudo-nya, baik yang sangat tinggi maupun yang sangat rendah,
ditransmisikan menggunakan urutan sinyal terbatas yang sama.
4. Kemudahan Multipleksing.
5. Kemudahan Persinyalan.
7. Regenerasi Sinyal
8. Kemudahan Enkripsi
Pada saat proses perubahan dari sinyal analog ke sinyal digital. Konsep
informasi yang ada pada dunia nyata akan melewati digitalisasi. Konsep
informasi tersebut akan diubah menjadi sinyal digital, dan sinyal digital
56
Sampai saat ini dunia masih didominasi oleh teknologi analog. Banyak
bentuk informasi komunikasi yang menggunakan sistem analog,
perangkatnya pun menggunakan perangkat analog. Sehingga untuk
menikmati layanan teknologi digital kita harus menggunakan analog-digital
converter (ADC) dan digital-analog converter (DCA).
4. Investasi Publik
6. Memerlukan sinkronisasi.
Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini penting
bagi sistim untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan
kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim
dengan benar.
26. Evaluasi
BAB VI
FILTER
27. Umum. Filter adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk membuang
tegangan output pada frekuensi tertentu. Untuk merancang rangkaian filter dapat
digunakan komponen pasif (R,L,C) dan komponen aktif (Op-Amp, transistor).
Dengan demikian filter dapat dikelompokkan menjadi filter pasif dan filter aktif. Pada
dasarnya filter dapat dikelompokkan berdasarkan response (tanggapan)
frekuensinya menjadi 4 jenis : filter lolos rendah/ Low pass Filter ,filter lolos tinggi/
High Pass Filter, Filter lolos rentang/ Band Pass Filter ,Filter tolah rentang/Band stop
Filter or Notch Filter.
28. Pembagian filter. Filter adalah suatu device yang memilih sinyal listrik
berdasarkan pada frekuensi dari sinyal tersebut. Filter akan melewatkan
gelombang/sinyal listrik pada batasan frekuensi tertentu sehingga apabila terdapat
sinyal/gelombang listrik dengan frekuensi yang lain (tidak sesuai dengan spesifikasi
filter) tidak akan dilewatkan. Rangkaian filter dapat diaplikasikan secara luas, baik
untuk menyaring sinyal pada frekuensi rendah, frekuensi audio, frekuensi tinggi, atau
pada frekuensi-frekuensi tertentu saja. Filter adalah suatu sistem yang dapat
memisahkan sinyal berdasarkan frekuensinya; ada frekuensi yang diterima, dalam
hal ini dibiarkan lewat; dan ada pula frekuensi yang ditolak, dalam hal ini secara
praktis dilemahkan. Hubungan keluaran masukan suatu filter dinyatakan dengan
fungsi alih (transfer function). Magnitude (nilai besar) dari fungsi alih dinyatakan
dengan |T|, dengan satuan dalam desibel (dB). Filter dapat diklasifikasikan menurut
fungsi yang ditampilkan, dalam term jangkauan frekuensi, yaitu passband dan
stopband. Dalam pass band ideal, magnitude-nya adalah 1 (= 0 dB), sementara pada
stop band, magnitude-nya adalah nol. Berdasarkan hal ini filter dapat dibagi menjadi
empat , yaitu :
a. Filter lolos bawah (low pass filter), pass band berawal dari 𝞈 = 2πf = 0
c. Filter lolos pita (band pass filter), frekuensi dari 𝞈1 radian/detik sampai
29. Klasifikasi filter. Rangkaian filter adalah suatu rangkaian listrik yang di
design untuk meneruskan atau menahan sinyal pada daerah frekuensi tertentu
untuk memperbolehkan suatu frekuensi pada rentang tertentu memiliki nilai redaman
(atenuasi) yang kecil (disebut sebagai ’Pass Band’), sedangkan pada rentang
frekuensi lainnya memiliki nilai redaman yang sangat besar (disebut sebagai
’Attenuation Band’ atau ’Stop Band’). Sebuah rangkaian filter bisa terdiri hanya dari
komponen-komponen pasif dan biasa disebut sebagai rangkaian filter pasif (Passive
Filter Network). Ada juga rangkaian filter yang menggunakan komponen-komponen
aktif dan biasa disebut sebagai rangkaian filter aktif (Active Filter Network).
Ada beberapa jenis filter, yakni:
· a. Berdasarkan sifat penguatannya, filter bisa diklasifikasikan :
1) Filter aktif :
a) Komponen penyusunnya : ohm-Amp,kapasitor,dan
resistor.
b) Keuntungannya : ukurannya yang lebih kecil, ringan, lebih
murah, dan lebih fleksibel dalam perancangannya.
d) Kekurangan : kebutuhan catu daya eksternal,lebih sensitif
terhadap perubahan lingkungan,dan frekuensi kerja yang sangat
dipengaruhi oleh karakteristik komponen aktifnya.
2) Filter pasif :
a) Komponen penyusunnya : induktor,kapasitor,dan resistor.
b) Kelebihan : dapat dipergunakan untuk frekuensi tinggi.
c) Kekurangan : dimensi lebih besar daripada filter aktif.
· b. Berdasarkan daerah frekuensi yang dilewatkan, filter analog dibagi
menjadi:
1) LPF (Low Pass Filter)
2) BPF (Band Pass Filter)
3) HPF (High Pass Filter)
60
30. Filter aktif. Filter Aktif yaitu filter yang menggunakan komponen aktif,
biasanya transistor atau penguat operasi (op-amp). Kelebihan filter ini antara lain:
a. Untuk frekuensi kurang dari 100 kHz, penggunaan induktor (L) dapat
dihindari
b. Relatif lebih murah untuk kualitas yang cukup baik, karena komponen
pasif yang presisi harganya cukup mahal
Rangkaian RC seri ini mirip dengan rangkaian pembagi tegangan dari dua
buah hambatan seri, sehingga tegangan out putnya adalah
61
Tapis pelewat rendah atau tapis lolos rendah (low-pass filter) digunakan
untuk meneruskan sinyal berfrekuensi rendah dan meredam sinyal
berfrekuensi tinggi. Sinyal dapat berupa sinyal listrik seperti perubahan
tegangan maupun data-data digital seperti citra dan suara.
Untuk sinyal listrik, low-pass filter direalisasikan dengan meletakkan kumparan
secara seri dengan sumber sinyal atau dengan meletakkan kapasitor secara
paralel dengan sumber sinyal. Contoh penggunaan filter ini adalah pada
aplikasi audio, yaitu pada peredaman frekuensi tinggi (yang biasa digunakan
pada tweeter) sebelum masuk speaker bass atau subwoofer(frekuensi
rendah). Kumparan yang diletakkan secara seri dengan sumber tegangan
akan meredam frekuensi tinggi dan meneruskan frekuensi rendah, sedangkan
sebaliknya kapasitor yang diletakkan seri akan meredam frekuensi rendah
dan meneruskan frekuensi tinggi.
Suatu filter lolos bawah orde satu dapat dibuat dari satu tahanan dan satu
kapasitor. Filter orde satu ini mempunyai pita transisi dengan kemiringan -20
dB/dekade atau –6 dB/oktav. Penguatan tegangan untuk frekuensi lebih
rendah dari frekuensi cut off adalah: Av = - R2 / R1 sementara besarnya
frekuensi cut off didapat dari: fC = 1 / (2.R2C1)
Rangkaian Dasar Filter Aktif Low Pass (LPF)
Rangkaian Dasar Filter Aktif Low Pass (LPF),lpf aktif,low pass filter aktif,aktif
low pass,filter aktif low pas,filter aktif lolos bawah,rangkaian filter aktif low
pass,skema filter aktif low pass,skema LPF aktif,rangkaian LPF aktif,teori lpf
aktif,output lpf aktif,low pass filter,teori low pass filter,filter aktif low pass
62
3) Pada saat sinyal input dengan frkuensi (f) lebih tinggi dari
frekuensi cut-off (fc)
Jadi filter aktif low pass (LPF) akan konstans dari input 0 Hz sampai cut off
frekuensi tinggi Hf. Pada Hf penguatannya menjadi 0.707 AF dan setelah
melewati Hf maka akan menurun sampai konstan dengan seiring
penambahan frekuensi. Frekuensi naik 1 decade maka penguatan tegangan
dibagi 10. Dengan kata lain, penguatan turun 20 dB (20 log 10) setiap
63
kenaikan frekuensi dikali 10. Jadi rate dari penguatan berturut-turut turun
20dB/decade setelah Hf terlampuai Saat input frekuensi f = Hf, dikatakan
frekuensi cut-off yang saat itu turun 3dB (20 log 0.707) dari 0 Hz.
High pass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi, tetapi
mengurangi amplitudo frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi
cutoff.Nilai-nilai pengurangan untuk frekuensi berbeda-beda untuk tiap-tiap
filter ini .Terkadang filter ini disebut low cut filter, bass cut filteratau rumble
filter yang juga sering digunakan dalam aplikasi audio.High pass filter adalah
lawan dari low pass filter, dan band pass filter adalah kombinasi dari high
pass filter dan low pass filter.
Filter ini sangat berguna sebagai filter yang dapat memblokir component
frekuensi rendah yang tidak diinginkan dari sebuah sinyal komplek saat
melewati frekuensi tertinggi.
High pass filter yang paling simple terdiri dari kapasitor yang terhubung secara
pararel dengan resistor, dimana reistansi dikali dengan kapasitor (RXC)
adalah time constant (τ).
Suatu filter lolos bawah orde satu dapat dibuat dari satu tahanan dan satu
kapasitor. Filter orde satu ini mempunyai pita transisi dengan kemiringan 20
dB/dekade atau 6 dB/oktav. Penguatan tegangan untuk frekuensi lebih tinggi
dari frekuensi cut off adalah: Av = - R2 / R1 sementara besarnya frekuensi cut
off didapat dari: fC = 1 / (2.R1C1)
Rangkaian Filter Aktif High Pass (HPF)
64
Dari gambar rangkaian Filter Aktif High Pass (HPF) diatas terdapat
perhitungan-perhitungan dari filter aktif high pass sebagai berikut : Frekuensi
cut-off rangkaian filter aktif high pass (fc) adalah :
Pergeseran sudut fasa yang terjadi pada rangkaian filter aktif high pass (Φ) :
Faktor penguatan tegangan rangkaian penguat pada filter aktif high pass (Af)
diatas adalah :
Rangkaian filter aktif high pass pada gambar diatas adalah filter aktif high
pass jenis butterworth dimana besarnya penguatan tegangan (Av) yang terjadi
pada filter aktif high pass ini dapat dituliskan dengan persamaan matematis
sebagai berikut :
Respon Frekuensi Filter Aktif High Pass (HPF)
65
Penguatan tegangan dari sinyal input yang diberikan ke rangkaian filter aktif
high pass ini memiliki perbedaan pada respon frekuensi rangkaian filter aktif
high pass sebagai berikut.
1) Pada saat sinyal input dengan frekuensi (f) lebih tinggi dari
frekuensi cut-off (fc) :
2) Pada saat sinyal input dengan frekuensi (f) sama dengan dari
frekuensi cut-off(fc) :
3) Pada saat sinyal input dengan frekuensi (f) lebih rendah dari
frekuensi cut-off (fc) :
Dari penyataan diatas maka pada filter high pass akan memberikan respon
melemahkan sinyal input apabila frekuensi sinyal input yang diberikan ke
rangkaian filter aktif high pass lebih rendah dari frekuensi cut-off rangkaian
dan akan memberikan penguatan tegangan sebesar Av pada saat frekeunsi
sinyal tersebut lebih tinggi dari frekuensi cut-off kemudian akan terjadi
pelemahan 0,707 dari Av pada saat frekuensi sinyal input sama dengan
frekuensi cut-off rangkaian filter aktif high pass tersebut.
High pass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi,
tetapi mengurangi amplitudo frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi
cutoff.Nilai-nilai pengurangan untuk frekuensi berbeda-beda untuk tiap-tiap
filter ini .High pass filter adalah lawan dari low pass filter, dan band pass filter
66
adalah kombinasi dari high pass filter dan low pass filter. Filter ini sangat
berguna sebagai filter yang dapat memblokir component frekuensi rendah
yang tidak diinginkan dari sebuah sinyal komplek saat melewati frekuensi
tertinggi. High pass filter yang paling simple terdiri dari kapasitor yang
terhubung secara pararel dengan resistor. Pada rangkaian dibagian listrik
sering disebut rangkaian seleksi frekuensi untuk melewatkan band frekuensi
tertentu dan menahannya dari frekuensi diluar band itu. Filter dapat
diklafisikasikan dengan arahan :
1) Analog atau digital
2) Pasif atau aktif
3) Audio (AF) atau radio frekuensi (RF)
Filter tergantung dari tipe elemen yang digunakan pada rangkaiannya, filter
akan dibedakan pada filter aktif dan Filter pasif. Elemen pasif adalah:
1) Tahanan,
2) Kapasitor.
3) Induktor.
Filter aktif dilengkapi dengan transistor atau opamp selain tahanan dan
kapasitor. Tipe elemen ditentukan oleh pengoperasian range frekuensi kerja
rangkaian Filter aktif mempunyai keuntungan dibandingkan filter pasif yaitu :
3) Harga, umumnya filter aktif lebih ekonomis dari pada filter pasif,
karena pemilihan variasai dari op-amp yang murah dan tanpa induktor
yang biasanya harganya mahal.
Rangkaian High Pass Filter ini perbedaannya dengan Low Pass Filter hanya
perpindahan tempat tahanan dan kapasitor. Perhitungan ouputnya sebagai
berikut :
67
Pada semua crossover terdapat “high-pass filter” yang fungsi nya untuk
menahan frekuensi rendah dari power amplifier, keluaran dari high pass filter
ini tentu diteruskan ke tweeter, sedangkan “low pass filter” berfungsi menahan
tugasnya menahan frekwensi tinggi dan kemudian meneruskan sinyak suara
ke woofer, sedangkan mid-filter merupakan perpaduan keduanya.
Rangkaian crossover pasif ini adalah rangkaian filter high pass dan filter low
pass. Untuk lebih jelasnya dalam membuat rangkaian crossover pasif 2 arah
ini dapat dilihat skema rangkaian dan komponen yang digunakan sebagai
berikut :
69
Dalam band pass filter (BPF) ini dikenal 2 jenis rangkaian band pass filter
(BPF) yaitu band pass filter (BPF) bidang lebar dan band pass filter (BPF)
bidang sempit. Untuk membedakan kedua rangkaian ini adalah dengan
melihat dari nilai figure of merit (FOM) atau Faktor kualitas (Q). Bila Q < 10,
maka digolongkan sebagai band pass filter (BPF) bidang lebar. Bila Q > 10,
maka digolongkan sebagai band pass filter (BPF) bidang sempit. Perhitungan
faktor kualitas (Q) untuk band pass filter adalah :
Dimana :
Band Pass Filter Bidang Lebar Syarat BPF bidang lebar adalah Q<10,
biasanya didapat dari 2 rangkaian filter HPF dan LPF yang mereka saling di
serie dengan urutan tertentu dan frekuensi cut off harus tertentu. Misalnya
urutan serie adalah HPF disusul LPF, dan L f dari HPF harus lebih kecil dari H
f dari LPF. Contoh rangkaian dan perhitungannya adalah seperti gambar
berikut. Rangkaian Band Pass Filter {BPF) Bidang Lebar
Nilai penguatan tegangan absolut band pass filter (BPF) bidang lebar adalah :
Band Pass Filter (BPF) Bidang Sempit Syarat BPF bidang sempit adalah Q >
10. Rangkaian yang digunakan bisa seperti gambar diatas tapi ada rangkaian
khusus untuk BPF bidang sempit. Rangkaian khusus inipun bisa pula
digunakan untuk BPF bidang lebar, tapi spesialisnya untuk bidang sempit.
Rangkaian ini sering disebut multiple feedback filter karena satu rangkaian
menghasilkan 2 batasan Lf dan Hf . Gambar rangkaian serta contoh
bandwidth bidang sempit diberikan seperti berikut ini. Persamaan
persamaannya pun beda dan tersendiri. Komponen pasif yang digunakan
sama dengan komponen pasif dari LPF dan HPF.
Rangkaian Band Pass Filter (BPF) Bidang Sempit
Perhitungan dari rangkain band pass filter (BPF) diatas dengan nilai C1=C2=C
sehingga nilai resistansinya dapat ditentukan sebagai berikut :
dengan
Ada keuntungan rangkaian band pass filter (BPF) bidang sempit ini adalah
bila ingin mengganti frekuensi centernya f C , maka tinggal mengganti nilai R2
saja, sehingga menjadi R2′ dengan nilai sebagai berikut :
Filter low-pass disusun oleh R1,R2 dan C2 dengan konfigurasi “T” dan filter
high-pass disusun oleh C1,C3 dan R3 dengan susunan “T” sehingga filter ini
73
sering disebut dengan filter “Twin T”. Dengan menentukan nilai R1,R2 = 2*R3
dan nilai C1,C3 = 0,5*C2 maka besarnya frekuensi cutoff pada filter “Twin
T”adalah.
Karakteristik dari filter band stop atau filter band elimination ini dapat dilihat
pada gambar berikut: Karakteristik Band Stop Filter (BPF) RC
Dari grafik karakteristik dari band stop filter diatas terlihat bahwa tegangan
dari sinyal input pada frekuensi cut-off rangkaian filter akan dilemahkan dari
level aslinya dan sinyal dengan frekuensi di luar frekuensi cut-off baik diatas
atau dibawah frekuensi cut-off akan dilewakan ke output rangkaian filter band
sop (BPF) RC tersebut.
akustik seperti gitar akustik, mandolin, bass instrumen amplifier, dll) untuk
mengurangi atau mencegah umpan balik , sedangkan yang berpengaruh
nyata kecil di seluruh spektrum frekuensi. band filter membatasi 'nama lain
termasuk', 'Filter T-takik', 'band-eliminasi filter', dan 'menolak band-filter'.
Biasanya, lebar stopband kurang dari 1-2 dekade (yaitu, frekuensi tertinggi
dilemahkan kurang dari 10 sampai 100 kali frekuensi terendah dilemahkan).
Dalam pita suara, filter takik menggunakan frekuensi tinggi dan rendah yang
mungkin hanya semitone terpisah.
Filter aktif mempunyai keuntungan dibandingkan filter pasif yaitu :
3) Harga, umumnya filter aktif lebih ekonomis dari pada filter pasif,
karena pemilihan variasai dari op-amp yang murah dan tanpa induktor
yang biasanya harganya mahal.
Rangkaian Band Stop Filter. Biasa dikenal juga sebagai rangkaian Band-
Elimination, Band-Reject, atau Notch Filter. Rangkaian filter ini merupakan
kebalikan dari band pass filter, dimana frekuensi pada rentang tertentu
diberikan redaman yang sangat besar (blocking) dan memperbolehkan
frekuensi di bawah dan di atas rentang tersebut untuk melewati-nya. Band
stop filter (BSF) atau band reject filter (BRF)adalah kebalikan dari band
pass filter yaitu menghilangkan frekuensi yang ada diantara dua buah
frekuensi tertentu. Rangkaian band stop filter juga disusun dari rangkaian low
pass dan high pass filter, tetapi penyusunan-nya disusun secara paralel
seperti tampak pada Rangkaian band stop filter di atas juga dikenal sebagai
“Twin-T” band stop filter, karena bentuk rangkaian-nya yang membentuk dua
huruf ‘T”. Pada rangkaian di atas memiliki rasio perbandingan untuk
menetapkan nilai pada masing-masing komponen-nya.
R1 = R2 = 2(R3)C2 = C3 =0,5(C1)
Berdasarkan pada rasio nilai komponen di atas, frekuensi stop (f stop
75
31. Evaluasi
a. Jelaskan yang dimaksud dengan Filter ?
b. Sebutkan jenis-jenis Filter ?
c. Jelaskan yang dimaksud dengan Low Pass Filter ?
d. Jelaskan yang dimaksud dengan High Pass Filter ?
e. Jelaskan yang dimaksud dengan Band Pass Filter ?
f. Jelaskan yang dimaksud dengan Band Stop Filter ?
g. Gambarkan rangkaian untuk Low Pass Filter ?
h. Gambarkan rangkaian untuk High Pass Filter ?
i. Gambarkan rangkaian untuk Band Pass Filter ?
j. Gambarkan rangkaian untuk Band Stop Filter ?
h. Sebutkan keuntungan filter aktif dibandingkan dengan filter pasif ?
BAB VII
EVALUASI AKHIR
(BUKAN NASKAH UJIAN)
1) Indeks modulasi AM
2) DSBFC
3) DSBSC
4) SSB
5) VSB
z. Mengapa indeks modulasi AM hanya mempunyai rentang dari 0 hingga
sebesar 1 atau 100%? Jelaskan.
aa. Apa saja keuntungan jenis modulasi AM ?
bb. Sebutkan jenis modulasi analog ?
cc. Sebutkan kerugian dari modulasi AM ?
dd. Sebutkan rentang frekuensi untuk gelombang AM ?
ee. Sebutkan rentang frekuensi untuk gelombang FM ?
ff. Gambarkan bentuk gelombang dari AM, FM dan PM ?
gg. Sebutkan kelebihan dari frekuensi FM ?
hh. Gambarkan modulasi sinyal ASK ?
ii. Gambarkan modulasi sinyal PSK ?
jj. Gambarkan modulasi sinyal FSK ?
kk. Sebutkan keuntungan dari sinyal ASK ?
ll. Sebutkan keuntungan dari sinyal PSK ?
mm. Sebutkan keuntungan dari sinyal FSK ?
nn. Gambarkan blok diagram modulasi ASK ?
oo. Gambarkan blok diagram modulasi PSK ?
pp. Sebutkan kekurangan dari komunikasi digital.
qq. Sebutkan keuntungan dari komunikasi digital
rr. Sebutkan jenis komunikasi relay
ss. Space diversity mempunyai teknik dalam penggunaan antenanya,
sebutkan 3 macam teknik yang digunakan dalam space diversity.
tt. Gambarkan blok diagram PCM.
78
RAHASIA
BAB VIII
PENUTUP
33. Penutup. Demikian Naskah Sistem Komunikasi Digital ini disusun sebagai
bahan ajaran Basis D-3 Lemjiantek Kodiklat TNI AD jurusan Teknik Telekomunikasi
Militer.
RAHASIA