Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REPORT

KALIKULUS INTEGRAL

OLEH:

Suria B Siahaan ( 4193210014 )

Kimia nondik A 2019

Dosen Pengampu :

Dr.Hamida Nasution, M.Si.

Fevi Rahmawati Suwanto ,SPd., M.Pd.

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review mata kuliah
Kalkulus Integral. Penulis berterima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang bersangkutan yang
sudah memberikan bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 26 MARET 2020

PENULIS
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................................................4
1.4 Manfaat..............................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5
2.1 Identitas Buku....................................................................................................................................5
2.1.1 Identitas Buku Utama.................................................................................................................5
2.1.2 Identitas Buku Pembanding........................................................................................................5
2.2 RINGKASAN ISI BUKU..................................................................................................................6
2.2.1 Ringkasan Buku Utama.............................................................................................................6
2.2.2 Ringkasan Buku Pembanding..................................................................................................10
2.3 KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU..............................................................................14
2.3.1 KEUNGGULAN BUKU.............................................................................................................14
2.3..2 KELEMAHAN BUKU...............................................................................................................15
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................17
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................................17
3.2 SARAN...........................................................................................................................................17
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Critical Book Review dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kalkulus
Integral. Dalam Critical Book Review ini, membahas materi tentang Kalkulus Integral Tak
Tentu. Dimana, Kalkulus Integral Tak Tentu atau antiderivatif adalah suatu bentuk operasi
pengintegralan suatu fungsi yang menghasilkan suatu fungsi baru (fungsi yang belum memiliki
nilai pasti). Terkadang kita susah dalam menangkap materi, mengerjakan soal integral tak tentu
meski sudah berptokan pada buku. Oleh karena hal itu, penulis membuat Critical Book Review
ini untuk mempermudah pembaca dalam memahami materi kalkulus integral tak tentu.

1.2 Rumusan Masalah


1). Apakah isi buku cukup bermanfaat bagi mahasiswa sebagai salah satu sumber

belajar?

2). Apa persamaan dan perbedaan isi kedua buku?

1.3 Tujuan
1). Mengulas materi metode kalkulus integral tak tentu dengan cara

membandingkan dua buah buku

2). Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan pada

buku

1.4 Manfaat
1). Memberikan informasi dan wawasan tentang kalkulus integral tak tentu

2). Mempermudah pembaca dalam memahami kalkulus integral tak tentu


BAB II PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku

2.1.1 Identitas Buku Utama


Judul Buku : Kalkulus dan Geometri Analitis edisi kelima

Pengarang : EdwinJ.Purcell dan Dale Varberg (diterjemahkan Drs. I Nyoman


Susila,M.Sc,BanaKartasasmita,Ph.D, dan Drs.Rawuh) 
Penerbit : Erlangga

Tahun Terbit : 1987


Kota Terbit : Jakarta
Edisi : 5 (kelima)
Jumlah Bab :4
Halaman : xii + 452

2.1.2 Identitas Buku Pembanding


Judul Buku : Buku Ajar Kalkulus Integral

Pengarang : Bornok, Marojahan, Michael


Penerbit : FMIPA UNIMED

Tahun Terbit : 2020


Kota Terbit : Medan
Edisi : 1 (pertama)
Jumlah Bab : 6 (enam)

Halaman : ii + 229
2.2 RINGKASAN ISI BUKU

2.2.1 Ringkasan Buku Utama


Integral Tak Tentu

Integral tak tentu dalam matematika merupakan invers/kebalikan dari turunan. Integral tak
tentu merupakan integral yang tidak mempunyai batas. Turunan dari sebuah fungsi, apabila
diintegralkan akan menghasilkan fungsi itu sendiri.

Turunan dari fungsi aljabar y = x3 adalah y’ = 3x2

Turunan dari fungsi aljabar y = x3 + 8 adalah y’ = 3x2

Turunan dari fungsi aljabar y = x3 + 17 adalah y’ = 3x2

Turunan dari fungsi aljabar y = x3 – 6 adalah y’ = 3x2

Sifat-sifat Integral Tak Tentu

1.∫ kf ( x ) dx = k∫ f ( x ) dx, dengan k konstanta sembarang

2.∫ k dx = kx + C, dengan k konstanta sembarang

n+1
x
3. ∫ x n dx = n+1 + C (n ≠ -1)

∫ [ f ( x ) ± g ( x ) ] dx = ∫ f ( x ) dx ± ∫ g ( x ) dx

∫ sin x dx = -cos x + C

∫ cos x dx = sin x + C
∫ sec2 x dx = tan x + C.
Notasi untuk antiturunan karena kita telah menggunakan lambang DX untuk operasi penentuan
suatu turunan yang wajar menggunakan AX untuk operasi pencarian antiturunan menjadi,
1 3
AX (x2) = x +C
3

Ini adalah notasi yang digunakan oeh bebrapa penulis, dan memang digunakan dalam buku ini
pada terbitan-terbitan yang sebelumnya. Tetapi, notasi asal Leibneiz makin lama makin populer,
karenanya kita memilih untuk mengikutinya. Daripada Ax Leibneiz menggunakan lambang ∫ .....
dx. Ia menuliskan :

1 3
∫ x2 dx = x +C dan ∫ 4x3 dx = x4 + C
3

Rumus umum Integral tak tentu :

Pengembangan Rumus :

Contoh 1 :

∫ 8x3 – 3x2 + x + 5 dx

Penyelesaian :
Contoh 2 :

Penyelesaian :

Pengintegralan dengan Substitusi

Himpunan fungsi-fungsi yang ada pada kita sekarang terdiri atas apa
yangdinamakan fungsi-fungsi elementer, yaitu fungsi konstanta, fungsi pangkat,
fungsil o g a r i t m a d a n f u n g s i e k s p o n e n , f u n g s i t r i g o n o m e t r i d a n b a h k a n
fungsitrigonometri kebalikan, berikut fungsi-fungsi yang diperoleh
d e n g a n penjumlahan, pengurangan, pengalian, pembagian, dan komposisi. Jadi ,

e x +e−x
f(x) = = cosh x
2

g(x) = (1 + cos4x)1/2

h(x) = 3x2−2x – sin[cos(cosh x)]

ln(x2+1)

adalah fungsi elementer.


Substitusi Dalam Integral Tak Tentu

Untuk menentukan f f(x) dx, kita dapat mensubstitusi u = g(x) dengan g fungsi yangdapat
deintegralkan. Apabila substitusi itu mengubah f(x) dx menjadi h(u) du dan apabila H sebuah
anti turunan h, maka :

∫ f(x) dx = ∫ h(u) du = H(u) + C = H (g(x)) + C

Contoh :

Tentukan a tan t dt

cos2t

Penyelesaian

Dalam ingatan, gunakan substitusi u = tan t.

a tan t dt = ∫ atant sec2t dt

cos2t

= atant

ln a+C

Pengintegralan Parsial

Metode ini didasarkan pada pengintegralan rumus turunan hasil kali dua fungsi.

Andaikan u = u(x) dan v = v(x). Maka

Dx[u(x)v(x)] = u(x)v’(x) + v(x)u’(x)

Dengan menitegralkan dua ruas persamaan tersebut, kita memperoleh

u(x) v(x) = ∫ u(x) v'(x) dx+ ∫ v(x) u'(x) dx


∫ u(x) v'(x) dx = u(x )v(x) − ∫ v(x) u'(x) dx

Karena dv = v’(x) dx dan du = u’(x) dx, persamaan terakhir dapat ditulis sebagai berikut :

Pengitegralan Parsial Integral Tak Tentu

∫ u dv = uv − ∫ v du

Jika f dan g dua fungsi yang diferensialbel (dapat dturunkan), maka berlaku aturan turunan hasil
kali f dan g yaitu :

dx
f (x) g (x)] = f (x) g (x) + g (x) f (x). Jika diintegralkan ruas kiri dan kanan maka diperoleh
dx

d
∫ [f (x) g’ (x)] dx = ∫ f (x) g’ (x) dx + ∫ f (x) g’ (x) dx , atau
dx

f (x) g (x) + c = ∫ f (x) g’ (x) dx + ∫ g (x) f’ (x) dx

∫ f (x) g’ (x) = f (x).g (x) + ∫ g (x) f’ (x) dx + c ......(1)

Karena integrasi pada ruas kanan akan menghasilkan C pada persamaan (1) dapat ditulis :

∫ f (x).g’ (x) dx = f (x).g (x) - ∫ g (x) f’ (x) dx ...... (2)

Formula pada persamaan (2) yang disebutkan integral sebagian (integral parsial).Misalkan u = f
(x) dan v = g(x). Maka persamaan (2) di atas dapat ditulis sebagai berikut:

∫ u dv = uv - ∫ v du ...... (3)

2.2.2 Ringkasan Buku Pembanding


Anti derivatif ( integral tak tentu )

Pada materi kalkulus diverensial telah dibahas tentang konsep turunan/ diferensial dan
penggunaannya dalam proses pemecahan masalah,baik masalah dalam bidang matematika, sains
maupun masalah masalah lain yang berkaita dengan kehidupan sehari hari.bagian ini membahas
tentang konsep penting lainnya dalam kalkulus yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari.
Bagian ini membahas tentang konsep penting lainnya dalam kalkulus yang berkaitan dengan
konsep turunan yang sudah dibahas tentang konsep penting lainnya dalam kalkulus yang
berkaitan dengan konsep turunan yang sudah dibahas tentang konsep penting lainnya dalam
kalkulus yang berkaitan dengan konsep turunan yang sudah dibahas pada kalkulus diferensial,
yaitu konsep anti derivative.

1.2.1 Defenisi Anti Derivative

Sebuah fungssi F dikatakan anti derivatif dari suatu fungsi f, jika turunan fungsi F adalah fungsi
f.

1.2.2 Teorema

Jika F (x) sembarang anti derivatif dari f (x) dan untuk sembarang nilai konstanta C, maka F (x)
+ C juga sebuah anti derivative dari f (x). untuk sembarang interval, setiap antiderifatif dari f(x)
dapat dinyatakan dalam bentuk F (x) + C.

Contoh 1.

Fungsi sin (x) -5; sin(x) + π ; dan sin (x) –e, masing masing merupakan antiderivatif dari fungsi

d d d
f(x) = cos (x), karena [ sin (x) – 5] = [sin (x) + π ] = [sin (x) –e ] = cos (x)
dx dx dx
contoh ini menunjukkan bahwa sebuah fungsi dapat memiliki banyak anti derivative.

1.2.3 Teorema

Sifat sebuah konstanta dari integral dapat dipindahkan lewat tanda integral yaitu

∫ c f ( x ) dx=c ∫ f ( x ) dx
1.2.4 Teorema

Anti derivative penjumlahan dua fungsi atau lebih sama lebih sama dengan anti drivatif masing
masing fungsi. Dinotasikan :

∫ ( f 1 ( x ) + f 2 ( x ) dx+ …..+ fn ( x ) ) dx=¿∫ ( f 1 ( x ) dx + f 2 ( x ) dx+ …..+ fn ( x ) ) dx ¿.


Contoh 3

a. ∫ ( 3 x 6−2 x 3 +1 ) dx=3∫ 3 x 6 dx−2 ∫ x 2 d +∫ 1 dx


3 7 2 3
¿ x − x + x+ C
7 3
cos x 1 cos x
b. ∫ sin2 x dx=∫ sin x . sin x dx=∫ csc x . cot x dx=−csc x +C

Uraian sebelumnya telah menjabarkan tentang penetuan anti turunan (integral) dari sembarang
fungsi f (x) tertentu berdasarkan konsep turunan. Pembahasan berikut ini adalah mengenai
penetuan integral dari sembarang fungsi yang secara eksplisit. Penelitian ilustrasi/masalah
berikut ini.

Masalah 1

Jika ∫ f ( x )dx=F ( x ) +C , apakah kita dapat mengaitkan ∫ f (ax ) dx dengan F (ax), untuk suatu
konstanta a ≠ 0?

Masalah 2

Jika ∫ f ( x ) dx=F ( x ) +C ,apakah kita dapat mengaitkan ∫ f ( x +b) dx dengan F (x+ b), untuk
konstanta b?

Masalah 3

Jika ∫ f ( x ) dx=F ( x ) +C ,apakah kita dapat mengaitkan ∫ f (ax +b) dx dengan F (ax +b), untuk
konstanta a dan b?

Contoh untuk Masalah 1.

3 2
Misalkan f ( x )=3 x 2 +2 x , maka ∫ f ( x )dx=F ( x ) x + x +C.

Sedangkan f ( 3 x )=3( 3 x )2+ 2 ( 3 x )=27 x 2+ 6 x dan F ( 3 x )=( 3 x )3+(3 x)2 +C=27 x 3 +9 x 2+C .

Ternyata, ∫ f ( 3 x ) dx=∫ ( 27 x 2 +6 x ) dx
27 3 6 2
¿ x + x +C
3 2

1
¿ 9 x 3+ 3 x 2 +C= [ F ( 3 x ) ] +C
3

Tampak ada ikatan antara ∫ f ( ax ) dx dengan F (ax), bukan? Sifat tersebut disajikan dengan
corollary berikut ini.

Corollary

a. Misalkan F ( x ) anti derivatif dari f (x) dan C siatu konstanta. Jika ∫ f ( x ) dx=F ( x ) +C

1
maka ∫ f ( ax ) dx = F ( x ) +C untuk suatu konstanta a ≠ 0.
a
Bukti :
F ( x ) anti deriatif dari f ( x ) dan C suatu kontanta. Berdasarkan teorema 1.2.2., F ( x ) +C

juga nati derivatif f (x). Berarti ∫ f ( x ) dx=F ( x ) +C.


d
∫ f ( x ) dx=F ( x ) +C=> [ F ( x )+ C ]=f ( x )
dx
d
 [ F ( ax ) +C ]=f ( ax )
d (ax )
 d [ F ( ax ) +C ] =f ( ax ) f ( ax )
 d [ F ( ax ) +C ]=a f ( ax ) dx
 F [ F ( ax ) +C ] =a ∫ f ( ax ) dx
1
 [ F ( ax ) +C ]=∫ f ( ax ) dx (terbukti)
a
b. Misalkan F(x) anti derivatef dari f(x) dan C suatu konstanta. Jika ∫ f ( x ) dx=∫ f ( x ) +C ,
maka yaitu ∫ f ( x+b ) dx=F ( x+ b ) +C untuk konstanta b .

Contohnya

Misalnya f(x) = sin x, maka yaitu ∫ sinx dx=c ∫ −cos x +C=F ( x ) +C . Karena f(ax + b) d

= sin ( x + 2), maka yaitu ∫ sin ( x +2 ) dx=−cos ( x +2 ) dx=−cos ( x+2 ) +C=F ( X +2 ) +C .


c. Jika F(x) anti derivative dari f(x) dan C suatu konstanta, sehingga ∫ f ( x ) dx=F ( x ) +C ,

1
maka ∫ f ( x ) dx=¿ a ¿F (ax + b) + C untuk konstanta a ≠ 0

Contohnya

xdx
Hitung ∫ 2
( x ¿¿ 2+4 ) ¿

Penyelesaiannya;

misalkan y = x2 +4.

Oleh karena itu dy = 2dx dx

1
Sehingga menghasilkan xdx = xdx dy
2

xdx 1 1
∫ 2 = ∫ 2 . dy
( x ¿¿ 2+4 ) ¿ y 2

1
= ∫ y^2 dy
2

1 1
- +c = - 2 +C
2y 2(x + 4)
2.3 KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU

2.3.1 KEUNGGULAN BUKU


1. Kedua buku memiliki keunggulannya masing masing, pada buku utama kedalaman dan
kejelasan materi sudah baik yaitu tidak hanya memuat rumus tetapi juga asal atau
penjabaran sehingga diperoleh rumus begitu juga dengan buku pembanding memberikan
bukti asal rumus sehingga pembaca dapat mengetahui asal rumus yang didapat.
2. Kedua buku ini juga memiliki contoh setiap teorima atau setiap jenis masalah soal.
3. Pada buku utama penjelasan materi mengenai kalkulus integral tidak hanya didukung dari
rumus akan tetapi defenisi seputar kalkulus integral baik secara integral tak tentu ataupun
tak tentu. Sedangkan buku pembanding sangat berpatokan dalam pengablikasian rumus
4. Pada buku utama bahasa yang digunakan berupa bahasa yang efisien. Sementara pada
buku pembanding bahasa yang digunakan kurang efesien. Sehingga, pembaca lebih
mudah memahami buku utama.
5. keterkaitan kata antar kata, kalimat antar kalimat saling berhubungan, sinkron, pada buku
utama dan sebagian pada buku pembanding.
6. kedua buku memiliki soal latihan yang sangat bermanfaat membantu pembaca dalam
melatih kemampuannya tentang topic kalkulus integral.
2.3..2 KELEMAHAN BUKU
1. Pada buku utama pencakupan rumus memang jelas tetapi kurang lengkap.Ada beberapa
rumus yang ada pada buku pembanding tetapi tidak ada di buku utama, sehingga pembaca
tidak dapat mendapat semua rumus jika hanya membaca buku utama.
2. Pada buku pembanding memang banyak alias lengkap rumus dan menjelaskan penjabaran
atau asal diperolehnya rumus tetapi penjabaran tersebut terlalu singkat dan kurang jelas
sehingga pembaca kurang mengerti asal dan penjabaran diperolehnya rumus tersebut
sedangkan pada buku utama meskipun rumusnya tidak lengkap tetapi buku utama
menjelaskan asal dan jabaran rumus denganruntut sehingga pembaca lebih memahami.
3. Contoh soal pada kedua buku memang sudah ada tetapi contoh soal pada buku utama ada
yang kurang tepat.
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kedua buku memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing yang membuat kedua buku
ini dikategorikan baik dan layak digunakan sebagai pedoman belajar kalkulus integral. Kedua
buku memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing , pada jurnal pertama memiliki
kelebihan yaitu asal dan penjabaran rumus yang lebih jelas tampilan buku yang lebih menarik.
Pada buku pembanding memiliki soal yang lebih banyak sehingga pembaca dapat melatih diri
agar lebih mahir dalam kalikulus integral tak tentu.

3.2 SARAN

Saran penulis pada pembaca terhadap kedua buku yaitu kedua buku memiliki keunggulan masing
masing dan dapat dipakai sebagai penuntun pembelajaran dan jauh lebih baik jika kedua buku
ini dipakai dalam menuntun pembelajaran dari pada satu diantaranya.

Anda mungkin juga menyukai