Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
1. Adinda Rahmayunita Munandar (205050058)
2. Azriel Ahmad Muzammil (205050043)
3. Ninda Anisa (205050037)
KELAS B
UNIVERSITAS PASUNDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai materi lingkaran ini tepat pada waktunya. Makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Matematika Sekolah 3.
Makalah ini disusun atas materi materi yang ada dan kami berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan, pemahaman, dan pengetahuan pembaca
tentang lingkaran.
Terlepas dari itu semua, kami memahami bahwa makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dari berbagai sisi. Oleh sebab itu, kami akan menerima dengan
tangan terbuka apabila ada kritik dan saran dari pembaca.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Beberapa masalah yang kami rumuskan dalam makalah ini, antara lain:
1. Bagaimana konsep Logaritma?
2. Apa saja sifat-sifat Logaritma?
3. Bagaimana konsep Eksponensial?
4. Apa saja macam-macam bentuk pangkat?
5. Apa saja macam-mcam bentuk akar?
6. Bagaimana hubungan bentuk akar dan bilangan berpangkat?
7. Bagaimana operasi dalam bentuk akar?
1
1.4 Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
adalah intensitas bunyi dengan satuan Watt per meter persegi (𝑊⁄𝑚2 ), dan
𝐼0 adalah intensitas bunyi paling minimum yang bisa didengar orang yang
sehat, yaitu 1,0 × 10-12. Sebagai gambaran, berikut ini adalah tabel intensitas
bunyi beberapa objek.
3
b disebut numerus (b > 0)
c disebut hasil logaritma
Berdasarkan definisi di atas, kita dapatkan bentuk-bentuk berikut.
• 2x = 5 ⇔ x = 2log 5 (notasi ⇔ dibaca jika dan hanya jika)
• 3y = 8 ⇔ y = 3log 8
• 5z = 3 ⇔ z = 5log 3
Catatan:
♦ Jika logaritma dengan basis e (yaitu e ≈ 2,718…, e adalah bilangan Euler),
maka elog b ditulis ln b.
♦ Bilangan pokok (basis) 10 tidak ditulis, sehingga 10log a = log a.
Maka dapat disimpulkan bahwa Logaritma merupakan invers dari
perpangkatan.
b. Sifat-2
Untuk a, b, dan c bilangan real positif, a ≠ 1, dan b > 0, berlaku
a
log ( b× 𝑐) = alog b + alog c
Bukti: Berdasarkan Definisi maka diperoleh:
a
log b = x ⇔ b = ax
4
a
log c = y ⇔ c = ay
Dengan mengalikan nilai b dengan c, maka:
b × c = ax × ay ⇔ b × c = ax+y
⇔ alog (b × c) = x + y Substitusi x dan y
⇔ alog (b × c) = alog b + alog c (terbukti)
c. Sifat-3
Untuk a, b, dan c bilangan real dengan a > 0, a ≠ 1, dan b > 0, berlaku
a 𝑏
log(𝑐 ) = alog b - alog c
𝑏
⇔ alog( 𝑐 ) = alog ax–y
𝑏
⇔ alog( ) = x – y
𝑐
substitusi x dan y
𝑏
⇔ alog( 𝑐 ) = alog b - alog c (terbukti)
d. Sifat-4
Untuk a, b, dan n bilangan asli, a > 0, b > 0, a ≠ 1, berlaku
a
log bn = n alog b
Bukti:
a
log bn = alog (𝑏
⏟× 𝑏 × 𝑏 … × 𝑏)
𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
ingat an = ⏟
𝑎 ×𝑎 ×𝑎 ×…× 𝑎
𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
a
log bn = alog ( 𝑎log 𝑏 × 𝑎 𝑎 𝑎
⏟ 𝑙𝑜𝑔𝑏 × 𝑙𝑜𝑔𝑏 … × 𝑙𝑜𝑔 𝑏)
𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
a
log bn = n alog b (terbukti)
5
e. Sifat-5
Untuk a, b, dan c bilangan real positif, a ≠ 1, b ≠ 1, dan c ≠ 1, berlaku
a
log b = clog b
c
log a
Bukti:
Berdasarkan Definisi, diperoleh:
a
log b = x ⇔ b = ax Ambil sembarang c bilangan real dan c ≠ 1
sedemikian sehingga:
c
log b = clog ax
⇔ clog b = x clog a
⇔ x = clog b
c
log a Subtitusi nilai x
⇔ alog b = clog b
c
log a (terbukti)
Karena c bilangan real dan c ≠ 1 sembarang dengan ketentuan di atas
dapat dipenuhi c = b sehingga diperoleh
⇔ alog b = blog b
b
log a
1
⇔ alog b = 𝑏log 𝑎 (terbukti)
f. Sifat-6
Untuk a, b, dan c bilangan real positif dengan a ≠ 1 dan b ≠ 1, berlaku:
a
log b × blog c = alog c
Bukti:
Berdasarkan Definisi 1.7 maka diperoleh:
a
log b = x ⇔ b = ax
b
log c = y ⇔ c = by
a
log b × blog c = alog ax × blog by
⇔ alog b × blog c = alog b × blog by ingat, c = by
⇔ alog b × blog c = y alog b × blog b ingat, Sifat pokok 2
⇔ alog b × blog c = y alog b ingat, Sifat 6
6
⇔ alog b × blog c = alog by ingat, c = by
⇔ alog b × blog c = alog c (terbukti)
g. Sifat-7
Untuk a dan b bilangan real positif dengan a ≠ 1, berlaku
𝑛
𝑎𝑚 log bn = 𝑚 (alog b), dengan m, n bilangan rasional dan m ≠ 0.
h. Sifat-8
Untuk a dan b bilangan real positif a ≠ 1, berlaku
𝑎
log 𝑏
𝑎 =b
Bukti:
Logaritma saling invers dengan eksponen. Misalkan alog b = c. Kita
𝑎
log 𝑏
subtitusikan alog b = c ke ac = (𝑎) , sehingga diperoleh ac = b
Contoh soal:
Penyelesaian dari 2log (2x – 5) = 4 adalah x =…
Diketahui
2
log (2x − 5) = 4
Dengan mengubah bentuk logaritma di atas menjadi bentuk pangkat, kita
akan memperoleh;
2x – 5 = 24
2x – 5 = 16
2x = 16 + 5
2x = 21
21
x = 2
1
x = 10
2
1
Jadi, penyelesaian persamaan logaritma tersebut adalah x = 102
7
dengan a sebagai basis bilangan berpangkat dan 𝑛 sebagai pangkat.
−𝑚
1 𝑚
𝑎 =( )
𝑎
Definisi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut,
1 𝑚 1 1 1 1
𝑎 −𝑚 = ( ) = ( ) . ( ) . ( ) … ( )
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
1
= 𝑎 𝑥 𝑎 𝑥 𝑎 𝑥…𝑥𝑎
1
= 𝑎𝑚
Contoh soal
Bentuk 𝑝−3 × 𝑞 2 × 𝑠 −4 dapat ditulis tanpa pangkat negatif menjadi
𝑞2
𝑝−3 × 𝑞 2 × 𝑠 −4 =
𝑝3 × 𝑠 4
b. Pangkat Nol
Untuk 𝑎 bilangan real dan 𝑎 ≠ 0 , maka 𝑎0 = 1
Perhatikan sifat pangkat bulat positif yang akan dibahas di poin
selanjutnya,
𝑎𝑚
= 𝑎𝑚−𝑛
𝑎𝑛
Jika diambil m=n, maka diperoleh:
𝑎𝑚
𝑛
= 𝑎𝑚−𝑛
𝑎
𝑎𝑛
= 𝑎𝑛−𝑛
𝑎𝑛
1 = 𝑎0
Jadi, 𝑎0 = 1, 𝑎 ≠ 0
c. Pangkat Bulat Positif
a. Jika a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif, maka
8
𝑎𝑚 𝑥 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛
b. Jika a bilangan real dan a≠0, m dan n bilangan bulat positif,
maka
𝑎𝑚
= 𝑎𝑚−𝑛
𝑎𝑛
c. Jika a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif, maka
(𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚𝑥𝑛
d. Jika a,b bilangan real, n bilangan bulat positif, maka
(𝑎 𝑥 𝑏)𝑛 = 𝑎𝑛 𝑥 𝑏 𝑛
e. Jika a,b bilangan real, b≠ 0 dan n bilangan bulat positif, maka
𝑎 𝑛 𝑎𝑛
( ) = 𝑛
𝑏 𝑏
Contoh soal
1. (4𝑎3 )2 : 2𝑎2
Soal diatas menggunakan aplikasi dari sifat pada poin b dan c
(4𝑎3 )2 : 2𝑎2 = (42 𝑎3×2 ): 2𝑎2
= 16𝑎6 : 2𝑎2
= 86−2
= 84
3 2
𝑥2 𝑦6
2. (𝑦 3 ) × (𝑥 3 )
= 1 × 𝑦12−9
= 𝑦3
d. Pangkat Pecahan
Bilangan pangkat pecahan (atau dapat disebut rasional) adalah bilangan
𝑚
yang dapat dinyatakan dalam bentuk dengan ketentuan m dan n
𝑛
9
adalah bilangan bulat, 𝑛 ≠ 0. Dengan kata lain bilangan berpangkat
pecahan adalah bilangan yang berpangkat pecahan.
1
Misalkan 𝑎 bilangan real dan 𝑎 ≠ 0, 𝑚 bilangan positif,, maka 𝑎 𝑚 = 𝑝
adalah bilangan real positif, sehingga 𝑝𝑚 = 𝑎
Misalkan 𝑎 bilangan real dan 𝑎 ≠ 0, 𝑚, 𝑛 bilangan bulat positif
𝑚 1 𝑚
didefinisikan 𝑎 𝑛 = (𝑎𝑛 )
𝑚 𝑝
b. Jika 𝑎 bilangan real dengan 𝑎 > 0, 𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑞 bilangan pecahan
𝑚 𝑝 𝑚 𝑝
+
dengan q dan n≠ 0, maka (𝑎 𝑛 ) (𝑎 𝑞 ) = 𝑎 𝑛 𝑞
10
2.7 Operasi pada Bentuk Akar
a. Operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk akar.
Operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk akar hanya
dapat dilakukan pada bentuk akar yang memiliki eksponen dan basis
yang sama. Untuk 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅 dan c adalah bilangan rasional non
negative, maka berlaku
𝑎 √𝑐 + 𝑏√𝑐 = (𝑎 + 𝑏)√𝑐
𝑎 √𝑐 − 𝑏√𝑐 = (𝑎 − 𝑏)√𝑐
b. Operasi Perkalian dan Pembagian Bentuk Akar
Untuk 𝑎, 𝑏 bilangan rasional non negatif, berlaku:
√𝑎 × √𝑏 = √𝑎 × 𝑏
√𝑎 𝑎
=√
√𝑏 𝑏
𝑎 𝑎 √𝑏 𝑎√𝑏
= . =
√𝑏 √𝑏 √𝑏 𝑏
𝑐 𝑐 𝑐 𝑐
2) Merasionalkan Bentuk 𝑎+√𝑏 , 𝑎−√𝑏 , , 𝑑𝑎𝑛
√ 𝑎+√𝑏 √𝑎−√𝑏
𝑐 𝑐 𝑎 − √𝑏 𝑐 (𝑎 − √𝑏)
= × = , 𝑞 ≥ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑝2 ≠ 𝑞
𝑎 + √𝑏 𝑎 + √𝑏 𝑎 − √𝑏 𝑎2 − 𝑏
𝑐 𝑐 𝑎 + √𝑏 𝑐 (𝑎 + √𝑏)
= × = , 𝑞 ≥ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑝2
𝑎 − √𝑏 𝑎 − √𝑏 𝑎 + √𝑏 𝑎2 − 𝑏
≠𝑞
11
𝑐 𝑐 √𝑎 − √𝑏 𝑐 (√𝑎 − √𝑏)
= × = , 𝑝 ≥ 0, 𝑞
√𝑎 + √𝑏 √𝑎 + √𝑏 √𝑎 − √𝑏 𝑎−𝑏
≥ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑝 ≠ 𝑞
𝑐 𝑐 √𝑎 + √𝑏 𝑐 (√𝑎 + √𝑏)
= × = , 𝑝 ≥ 0, 𝑞
√𝑎 − √𝑏 √𝑎 − √𝑏 √𝑎 + √𝑏 𝑎−𝑏
≥ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑝 ≠ 𝑞
d. Menyederhanakan Bentuk Akar
Bilangan bentuk akar dapat disederhanakan dengan
menggunakan sifat perkalian akar
Untuk 𝑎, 𝑏 suatu bilangan bulat positif dibawah ini
𝑛 𝑛
√𝑎 × 𝑏 = 𝑛√𝑎 × √𝑏
Contoh soal:
3
√𝑎2 √𝑥 3
Jika x adalah bilangan real positif yang memenuhi = √𝑎 √𝑏 2,
√𝑎 3√𝑎𝑏
maka ax adalah = ..
Latihan soal
1. Dengan merasionalkan penyebut, bentuk sederhana dari
adalah …
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Logaritma adalah invers dari perpangkatan.
2. Sifat-sifat Logaritma:
𝑎
𝑙𝑜𝑔 𝑎 = 1
𝑎
𝑙𝑜𝑔 1 = 0
𝑎𝑛 𝑚 𝑎
𝑙𝑜𝑔 𝑏 𝑚 = ( 𝑛 ) 𝑙𝑜𝑔 𝑏, dengan n ≠ 0
1
𝑎
𝑙𝑜𝑔 𝑏 = 𝑏 𝑙𝑜𝑔 𝑎
𝑝 𝑙𝑜𝑔 𝑏
𝑎
𝑙𝑜𝑔 𝑏 = 𝑝 𝑙𝑜𝑔 𝑎
dengan p>1
𝑎 log 𝑏
𝑎 =𝑏
𝑎
𝑙𝑜𝑔 𝑏 × 𝑏
𝑙𝑜𝑔 𝑐 = 𝑐
𝑎
𝑙𝑜𝑔 𝑏𝑐 = 𝑎
𝑙𝑜𝑔 𝑏 + 𝑎
𝑙𝑜𝑔 𝑐
𝑏
𝑎
𝑙𝑜𝑔 = 𝑎
𝑙𝑜𝑔 𝑏 − 𝑎
𝑙𝑜𝑔 𝑐
𝑐
13
6. Bilangan berpangkat memiliki hubungan dengan bentuk akar.
𝒑 𝒎
Misalkan 𝒂 bilangan real dengan 𝒂 > 𝟎, 𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒏 adalah bilangan
𝒎 𝒑 𝒎+𝒑
pecahan 𝒏 ≠ 𝟎, maka (𝒂 𝒏 ) (𝒂𝒏 ) = (𝒂) 𝒏
3.2 Saran
Untuk pembaca makalah ini, terutama untuk siswa. Dengan tujuan agar
mampu memahami lebih jauh konsep-konsep yang sudah dijelaskan pada
pembahasan diatas, maka sangat dianjurkan untuk memperbanyak latihan
soal berkaitan dengan materi Logaritma dan Eksponen ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bornok Sinaga, dkk. 2014. Matematika. Jakarta. Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemdikbud.
Cucun Cunayah, S.Pd, Etsa Indra Irawan, S.Si. 2013. 1700 Bank Soal Bimbingan
Pemantapan Matematika untuk SMA/MA. Bandung. Yrama Widya.
https://www.zenius.net/blog/23423/contoh-sifat-persamaan-logaritma-rumus
15