ABSTRAK ABSTRACT
Kosmetik adalah paduan bahan yang siap Cosmetics are amixture intended for external
digunakan pada bagian luar (kulit, rambut, use (skin, hair, nails, and genital area), teeth
kuku, dan organ kelamin bagian luar), bagian and oral cavity. Cosmetic are intended to
dalam (gigi dan rongga mulut). Saat ini clean make over or improve body odor, But
kosmetik umumnya menggunakan bahan improve body odor, but not to treat or cure an
tambahan, ada yang bersifat aman dan illness. At this time, cosmetics generally use
berbahaya untuk digunakan. Bahan tambahan additional materials, there is a safe or
yang aman digunakan pada kosmetik adalah dangerous to use. Additives either it is safe or
Alkali sulphides, dan Benzalkonunchloride. harmful. Examples of used in cosmetics are
Bahan tambahan yang berbahaya pada Alkali sulphides, and Benzalkonunchloride.
kosmetik adalah Merkuri (Hg), Timbal (Tb), The additional ingredients that are harmful to
dan Hidrokinon. Tujuan penelitian ini adalah cosmetics are Mercury (Hg), Lead (Tb), and
untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar Hidrokinon. The purpose of this study was to
merkuri (Hg) pada krim pemutih yang dijual di identify and determine mercury (Hg) levels in
pasar kodim Pekanbaru. Teknik pengambilan whitening creams sold at pasar kodim
sampel pada penelitian ini adalah probability Pekanbaru. Sampling technique in this study is
random sampling. Uji kualitatif menggunakan probability random sampling. Qualitative test
pereaksi warna KI menunjukkan hasil negatif using KI color reagent showed negative result.
pada sampel A, B, C dan pada sampel TA, TB, Furthermore, quantitative analysis of mercury
dan TC menunjukkan bahwa hasil positif. (Hg) was performed with Atomic Absorption
Selanjutnya dilakukan analisa kuantitatif kadar Spectrophotometer at 253.7 nm wavelength.
merkuri (Hg) menggunakan alat Quantitative test results of mercury (Hg) level
Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang limit in all samples (branded) A, B, and C
gelombang 253,7 nm. Hasil uji kuantitatif showed mercury below the threshold limit of
kadar merkuri (Hg) Seluruh sampel (bermerek) <1 mg / L and in the sample (unbranded) TA,
A, B, dan C mempunyai kadar merkuri TB, and TC have level above the threshold
dibawah ambang batas yaitu <1 mg/L dan pada limit of <1 mg / L set by BPOM in 2014.
sampel tidak bermerek TA, TB, dan TC
mempunyai kadar diatas ambang batas yaitu
Keywords : Whitening cream, Mercury
>1 mg/L yang ditetapkan oleh BPOM tahun
2014.
31
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.2. No.1 (2017): 31-37
32
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.2. No.1 (2017): 31-37
dressing and hair grooming aid lainnya, yang ditimbulkan dari keracunan merkuri yaitu
wave set, serta sediaan rambut lainnya. gejala akut dan gejala kronis.
6. Sediaan pewarna rambut (cat rambut) : 1. Gejala keracuran akut
hair dye dan colour, hair rinse (cat), Gejala keracunan akut dapat melalui mulut
shampo rambut (cat), hair tint colour dan inhalasi. Gejala keracunan akut yang
spray hair lightener with colour, hair timbul adalah rasa logam, haus, sakit perut
bleach, dan sediaan pewarna rambut yang berat, diare berdarah, demam, stomatitis,
lainnya. saliva, dispnea, bronkitis, nekrotik, edema paru
7. Sediaan make-up (bukan untuk mata) : dan pneunotoraks.
blusher, face powder, foundation, 2. Gejala keracunan kronis
pewarna kaki dan badan, lipstik, make-up Pada gejala kronis dapat melalui mulut dan
base, rouge, make-up fixative, dan suntikan dengan gejala urtikaria yang menjadi
sediaan make- up lainnya. dermatitis, stomatitis, salivasi, diare, anemia,
8. Sediaan untuk kebersihan mulut : mouth leukopenia, keracunan hati dan kerusakan
wash, pasta gigi, breath freshener dan ginjal. Keracunan kronis juga dapat terjadi
sediaan untuk kebersihan mulut lainnya. melalui inhalasi dan kontak kulit dengan gejala
9. Sediaan kuku : basecoat, dan undercoat, tremor, salivasi, stomatitis, gigi rontok, garis
cuticle softener, nail cream dan lotion, biru hitam pada gusi, rasa sakit dan kebas pada
nail extender, nail polish dan enamel anggota badan, nefritis, diare, gelisah, sakit
remover, dan sediaan kuku lainnya. kepala, berat badan turun, anoreksia, depresi
10. Sediaan untuk kebersihan badan : sabun mental, insomnia, halusinasi, eriabilitas,
dan deterjen mandi, deodoran, douche, kemerosotan mental (Irianto, 2013).
feminine hygiene, dan sediaan untuk
badan lainnya.
11. Sediaan cukur : after-shave lotion, beard METODE PENELITIAN
softener, talcum untuk pria, pre-shave Jenis dan Desain Penelitian
lotion, krim cukur,(aerosol brushless dan Jenis penelitian ini adalah penelitan
lather), sabun cukur dan sediaan cukur eksperimental dengan desain penelitian
lainnya. probability random sampling yaitu terhadap
12. Sediaan perawat kulit : pembersih (cold krim pemutih sebagai objek penelitian.
cream, cleansing liquid dan pad), Penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif
depilatory, perawat kulit untuk muka, dengan penyajian secara deskriptif kualitatif.
badan dan tangan (tidak termasuk sediaan
cukur), bedak dan spray untuk kaki, Waktu Dan Tempat Penelitian
pelembab,perawat kulit yang dipakai Penelitian ini akan dilaksanakan pada
malam hari, masker, skin freshener, dan bulan Juli sampai Agustus 2017, bertempat di
sediaan kulit lainnya. laboratorium Kimia Akademi Kesehatan John
13. Sediaan suntan atau sunscreen : suntan Paul II Pekanbaru dan Balai Riset dan
gel, krim dan liquid, dan sediaan suntan Standarisasi Industri Padang.
screen lainnya.
Populasi dan Sampel penelitian
Merkuri Populasi yang digunakan dalam
Merkuri adalah logam toksik yang penelitian ini adalah krim pemutih yang dijual
berwujud cair, udara yang jenuh dengan di Pasar Kodim Pekanbaru. Sampel dalam
mengandung merkuri 15 mg per m³ pada suhu penelitian ini adalah krim pemutih bermerek
20°C dan 68 mg per m³ pada suhu 40°C. dan tidak bermerek yang memenuhi kriteria
Merkuri dan senyawa garamnya banyak yaitu : krim siang yang berwarna kuning dan
digunakan dalam industri, bahan peledak, alat- putih (6 sampel ).
alat listrik, batu batrai dan termometer. Alat dan Bahan
Batas paparan senyawa alkil merkuri, Alat yang digunakan adalah Alat
adalah 0,01 mg/m³. Dimetil dan dietil merkuri Pelindung Diri (APD), peralatan gelas, neraca
digunakan sebagai fungsida bibit biji-bijian. analitik, Spetrofotometer Serapan Atom, plat
Batas kadar alkil merkuri dalam makanan tidak tetes, alat-alat gelas, hot plate NESCO (MS-
lebih dari 0,5 mg/kg dan konsumsinya dibatasi H280-Pro), waterbath memmert, dan alat-alat
tidak lebih dari 0,5 mg/kg per minggu. Akibat kaca lainya.
33
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.2. No.1 (2017): 31-37
Bahan yang digunakan dalam penelitian diaduk selama 90 detik dengan pengaduk.
ini adalah sampel krim pemutih wajah, Kemudian alirkan udara melalui bejana dan
Merkuri, Kalium Iodide (KI) 0,5 N, asam nitrat catat searapan masuk yang muncul pada
(HNO3) 0,1 N, asam klorida (HCl) 0,1 N, dan rekorder. Apabila perbedaan pengukuran
aquades. secara duplo lebih dari 2% periksa keadaan
alat dan ulangi kembali.
Prosedur Kerja c. Penentuan Logam Merkuri di dalam Sampel
Analisis Kualitatif Larutan sampel diaspirasikan ke dalam alat
a. Pembuatan Larutan Uji Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang
Sampel krim pemutih ditimbang sebanyak 2 gr gelombang 253,7 nm, lalu diukur
. Aquades ditambahkan sebanyak 25 mL. absorbansinya pada panjang gelombang. Catat
Masing-masing 10 mL larutan asam klorida hasil pengukuran absorban larutan sampel.
0,1 N dan asam nitrat 0,1 N dimasukkan dan
homogen. Lalu diuapkan sampai hampir HASIL DAN PEMBAHASAN
kering. Kemudian aquades ditambahkan
sebanyak 10 mL. Panaskan sebentar, Hasil penelitian
didinginkan dan disaring. Penelitian ini dilakukan untuk
b. Pengujian dengan Pereaksi KI mengindentifikasi dan menentukan kadar
1 mL larutan uji dipipet dan dimasukkan ke merkuri pada sampel krim pemutih wajah
dalam tabung reaksi. 1-2 tetes larutan KI 0,5 N secara kualitatif dan kuantitatif. Pengujian
ditambaghkan. Amati terjadinya perubahan secara kualitatif dilakukan menggunakan
warna. Terjadinya endapan berwarna merah pereaksi KI. Uji kualitatif akan memberikan
dikatakan positif (Parengkuan, dkk., 2013). warna jingga bila sampel mengandung
merkuri. Hasil yang diperoleh dari sampel A,
Analisis Kuantitatif B, C (bermerek) tidak memberikan warna
Analisis Kuantitatif jingga (Tabel 1) yang menunjukkan bahwa
a. Pembuatan Larutan Induk Merkuri (Hg) sampel A, B, C, (bermerek) tidak
Pipet larutan logam Hg 1,0 g ke dalam labu teridentifikasi merkuri (Hg). Pada sampel TA,
ukur 1000 mL dan ditambahkan 1,5 mL HNO3 TB, TC (tidak bermerek) memberikan warna
pekat. Lalu tambahkan aquades sampai tepat jingga (Tabel 1) yang menunjukkan bahwa
pada tanda batas. Pembuatan Larutan Baku sampel TA, TB, TC teridentifikasi
Merkuri (Hg). Pipet 10 mL larutan induk mengandung merkuri.
merkuri 1000 mg/L dan dimasukkan ke dalam
labu ukur 100 mL. Aquades ditambahkan Tabel 4.1 Hasil analisis reaksi warna dengan KI
sampai tepat pada tanda tera sehingga Kode Sampel Warna Larutan Hasil
diperoleh larutan merkuri 100 mg/L. Lalu A (Bermerek) keruh Negatif
dipipet 0,01 mL, 0,02 mL, 0,03 mL, 0,04 mL, B (Bermerek) Tidak Berwarna Negatif
C (Bermerek) Tidak Berwarna Negatif
0,05 mL, dan 60 0,06 mL larutan merkuri 100
TA (Tidak Kuning Positif
mg/L dan dimasukkan masing-masing ke Bermerek)
dalam labu ukur 1000 mL. Kemudian TB (Tidak Jingga *(Light Positif
ditambahkan aquades sampai tepat pada tanda Bermerek) salmon)
batas sehingga diperoleh kadar merkuri 0,01 TC (Tidak Jingga (Light Positif
mg/L, 0,02 mg/L, 0,03 mg/L, 0,04 mg/L, 0,05 Bermerek) salmon)
mg/L, dan 0,06 mg/L. D (kontrol +) Berwarna Jingga Positif
b. Pembuatan Kurva Standar E ( kontrol -) Tidak Berwarna Negatif
Alat Spektrofotometer Serapan Atom Keterangan : - Gambar terdapat di lampiran 2 dan 3
dioperasikan dan dioptimalkan untuk untuk * jingga kekuningan
pengukuran merkuri sesuai dengan petunjuk
penggunaan alat. Kemudian dimasukkan 100
mL larutan baku ke dalam bejana masing- Uji kuantitatif menggunakan alat
masing secara duplo untuk setiap kadar Spektrofotometer Serapan Atom Varian
larutan. Lalu ditambahkan masing-masing 5 Spektra AA, untuk menentukan kadar merkuri
mL asam sulfat pekat dan 2,5 mL asam nitrat (Hg) di dalam sampel digunakan larutan
pekat. Kemudian ditambahkan masing-masing standar merkuri dengan berbagai konsentrasi.
5 mL larutan SnCl2, lalu tutup bejana. Larutan Hasil uji kuantitatif dapat dilihat pada Tabel 2.
34
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.2. No.1 (2017): 31-37
35
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.2. No.1 (2017): 31-37
mengakibatkan kerusakan pada area tubuh Daniaty. 2015. Identifikasi Merkuri pada
khususnya diwajah atau jika terlalu lama Lotion yang Beredar di Pasar Blauran
terpapar pada area tubuh dapat mengakibatkan Kota Palangka Raya. Karya Tulis
kerusakan pada sel atau menyebabkan kanker Ilmiah. Fakultas Ilmu Kesehatan
kulit. Sebagai pemutih kulit, merkuri (Hg) Program Studi D-III Farmasi Universitas
bekerja dengan mengatur produksi melanin Muhamaddiyah Palangkaraya,
dan memudarkan noda-noda hitam pada kulit. Palangkaraya.
Jumlah melanin menentukan kapadatan Darmono. 2008. Farmasi Forensik Dan
pigmentasi dan kegelapan kulit seseorang. Toksikologi. Universitas Indonesia (UI-
Merkuri (Hg) dapat menghambat kerja enzim Press): Jakarta.
tironase yang berarti merusak sel melanosit Day, R.A. dan Underwood, A.L . 2002.
untuk memproduksi melanin. Merkuri (Hg) Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga.
bekerja dengan menghambat dan menekan Jakarta
melanin dilapisan dalam kulit, zat exfloating Dian, A.W, Prasetya, R.H., & Dina, I. 2016.
(zat pengelupasan) yang terkandung didalam Identifikasi Hidroquinon pada Krim
merkuri menyebabkan terjadinya pengelupasan Pemutih Wajah yang Dijual di
kulit yang tidak wajar secara terus menerus Minimarket Wilayah Minomartani,
tanpa disertai pemberian nutrisi yang baik bagi Jurnal Sains. Yogyakarta.
sel, sehingga permukaan kulit tampak putih Erasiska, Bali, S., & Hanifah, T. A. 2015.
pucat. Merkuri (Hg) masuk melalui pori-pori, Analisis Kandungan Logam Timbal
setiap pori tersebut terhubung dengan (Pb), Kadium Dan Merkuri dalam
pembuluh darah. Krim yang dioleskan Produk Krim Pemutih Wajah. Karya
kepermukaan kulit akan masuk juga kepori- Tulis Ilmiah, 124, Fakultas Teknik
pori selanjutnya terbawa masuk kepembuluh Kimia. Kampus Bina Widya. Univesitas
darah dan akhirnya bisa menyebabkan Riau. Pekanbaru
gangguan sistem saraf, ginjal, serta organ https://drkhairilmedik.wordpress.com/2015/10/
tubuh lainnya (Rohaya, dkk., 2016). 26/logam-merkuri-kesan-kepada-
kesehatan., diakses tanggal 30
DAFTAR PUSTAKA November 2016.
https://creamwajahyangalami.com/2015/04/kri
Armin, F., Zulharmita., & Firda, D, R. 2013. m-pemutih-wajah-yang-aman-
Identifikasi dan Penetapan Kadar bpom.html., diakses pada tanggal 30
Merkuri (Hg) dalam Krim Pemutih November 2016
Kosmetika Herbal Menggunakan http://jtunwes.com/read/26167/bpom-temukan-
Spektrofotometri Serapan Atom(SSA). 30jenis-kosmetik-mengandung-bahan-
Jurnal Sains dan Farmasi, Vol. 18, berbahaya., diakses tanggal 30
No.1, 2013, halaman 28-34 November 2016
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Irianto, K. 2013. Pencegahan Dan
Republik Indonesia Nomor Penanggulangan Keracunan Bahan
HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 Kimia Berbahaya . Yrama Widya.
Tentang Persyaratan Teknis Bahan Bandung.
Kosmetika. 2011. Jakarta. Khopkar, S. 1990. Konsep Dasar Kimia
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Analitik. Universitas Indonesia (UI-
Republik Indosinesia Nomor 72 Tahun Press) : Jakarta.
1998 Tentang Sediaan Farmasi dan Alat Parengkuan, K., Fatimawali dan Gayatri, C.
Kesehatan. 2015. Jakarta. 2013. Analisis Kandungan Merkuri Pada
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Krim Pemutih Yang Beredar Di Kota
Republik Indonesia. 2014. Tentang Manado. Pharmacon Jurnal ilmiah-
Perubahan Atas Peraturan Kepala UNSRAT Vol.2 No. 01.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Rohaya, U., Ibrahim, N., Jumaluddin. 2017.
Republik Indonesia No Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada
HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 Krim Pemutih Tidak Terdaftar yang
tentang Persyaratan Cemaran Logam Beredar di Pasar Inpres Kota Palu.
Berat dalam Kosmetika GALENIKA Journal of Pharmacy Vol.
3 (1):77-83.
36
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.2. No.1 (2017): 31-37
37