MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi
Makro
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M. S.
Dr. Hj. Nani Sutarni, M. Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Puji syukur kami curahkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pemurah,
karena dengan rahmat serta karunia-Nyalah kelompok dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa sholawat serta salam semoga
tercurah limpahkan kepada pembawa umat dari zaman jahiliyah ke zaman
kemenangan, yakni habibana wanabiyana Muhammad SAW.
Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Ekonomi Makro yang berisikan materi tentang Konsumsi dan Investasi.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Prof. Dr. H. Eeng
Ahman, M. S.Dr. Hj. Nani Sutarni, M. Pd. atas bimbingannya.
Terlepas dari semua itu, sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, memohon maaf dan kami menerima
kritik dan saran dari pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsumsi
2.1.1. Pengertian Konsumsi
Secara umum, konsumsi merupakan kegiatan yang bertujuan
mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda baik berupa barang
maupun jasa uuntuk memennuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung.
Pembelanjaan masyarakat atas makanan, pakaian, dan barang-barang yang
di produksi untuk digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya disebut barang konsumsi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang dalam mengkonsumsi antara lain adalah
pendapatan, tingkat harga, tingkat bunga dan sebagainya.
Menurut Suherman Rosyidi, konsumsi merupakan penggunaan
barang dan jasa secara langsung yang akan memenuhi kebutuhan manusia.
Pengeluaran konsumsi pribadi adalah pengeluaran rumah tangga atas
barang-barang akhir dan jasa.
Menururt N. Gregory Mankiw, konsumsi merupakan pembelajaan
barang dan jasa oleh rumah tangga. Pembelanjaan rumah tangga meliputi
barang yang tahan lama seperti kendaraan, alat rumah tanggam dan barang
tidak tahan lama seperti makanan dan pakaian. Jasa meliputi barang yang
tidak berwujud seperti jasa potong rambut dan layanan kesehatan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa konsumsi
merupakan pengeluaran yang dikeluarkan oleh rumah tangga atau
masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa pada periode tertentu
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan.
Tabel Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah Tahun 2013-2017
Tahu Pengeluaran Pertumbuhan
n Konsumsi (%)
Pemerintah
2013 86,851,491,925.09 -
2014 83,959,519,785.70 0.97
2015 83,928,241,330.18 1.00
2016 88,939,826,974.75 1.06
2017 92,435,609,337.28 1.04
Sumber : www.bps.go.id
Y = C+S
Y = Pendapatan
C = Konsumsi
S = Tabungan
b. Irving Fisher
Menurut Irving Fihser, seseorang akan memutuskan berapa banyak
pendapatan yang diikonsumsi dan berapa banyak yang ditabung dengan
mempertimbangkan kondisi pada saat ini dan di masa depan. Semakin
banyak ia dikonsumsi saat ini, maka akan sedikit yang dapat ia konsumsi
di masa depan. Fisher menunjukkan kendala yang dihadapi konsumen dan
bagaimana mereka memilih antara konsumsi dan tabungan. Mesyarakat
rasional akan berusaha menambah jumlah barang dan mutu barang atau
jasa yang dikonsumsi. Masyarakat yang mengkonsumsi lebih sedikit dari
yang sebenarnya terjadi karena keterbatasan anggaran (budget constraint).
Ketika mereka harus memutuskan berapa yang harus dikonsumsi saat ini
dan berapa yang harus ditabung, mereka menghadapi apa yang disebut
intertemporal budget constraint.
c. Franco Modiglian
Franco Modigliani berpendapat bahwa kegiatan konsumsi adalah
kegiatan seumur hidup. Oleh karena itu, ia membuat hipotesis tentang
berapa banyak jumlah yang dikonsumsi seseorang tergantung pada tingkat
pendapatan yang berubah secara teratur (regular pattern) sepanjang
kehidupan seseorang, dan tabungan juga mengikuti perubahan pendapatan
tersebut. Hal ini disebut life-cycle hypothesis. Model siklus hidup
membagi perjalanan hidup manusia menjadi tiga periode sebagai berikut :
Periode Belum Produktif. Periode ini berlangsung sejak manusia
lahir, bersekolah, dan bekerja pada kali pertama. Biasanya berkisar
antara nol sampai dua puluh tahun
Periode Produktif. Periode ini berlangsung antara usia dua puluh
sampai enam puluh tahun. Selama periode ini manusia mulai dapat
meraih tingkat penghasilan yang meningkat sehingga sudah dapat
memenuhi kebutuhan konsumsinya sendiri.
Periode Tidak Produktif Lagi. Periode ini berlangsung di atas
umur enam puluh tahun.
d. Milton Friedman
Dalam hipotesisnya dikemukakan bahwa konsumsi tergantung dari
pendapatan permanen seseorang. Yang dimaksud pendapatan
permanen ini adalah tingkat pendapatan rata-rata yang diharapkan akan
diperoleh dalam jangka panjang. Sumber pendapatan permanen ini
bisa berasal dari pendapatan upah/gaji, maupun dari non-upah
(misalnya uan sewa).
Pendapatan permanen akan meningkat bila individu menilai
kualitas dirinya baik dan mampu bersaing dengan orang lain untuk
memperoleh pendapatan. Dengan keyakinan tersebut, maka
harapannya akan upah yang akan diterima dan kekayaan yang
dimilikinya akan meningkat pula.
Pendapatan saat ini tidak selalu sama dengan pendapatan
permanen. Hal ini disebabkan oleh adanya pendapatan yang tidak
permanen yang besarnya berubah-ubah. Pendapatan inilah yang
disebut dengan pendapatan transitor
2.2. Investasi
2.2.1. Pengertian Investasi
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya
yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
dimasa datang. Istilah investasi sendiri berkaitan dengan berbagai macam hal yang
berhubungan dengan menyimpan harta untuk masa depan. Menginvestasikan dana
pada sektor rill (tanah, emas, mesin atau bangunan) maupun asset finansial
(deposito, saham atau obligasi), merupakan aktifitas yang umum di lakukan.
Investasi merupakan pengeluaran atau pembelanjaan para penanam modal
atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-
perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-
barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Produksi barang-barang
dan jasa-jasa ini akan memungkinkan perekonomian menghasilkan barang dan
jasa yang lebih banyak di masa yang akan datang, dan juga untuk menggantikan
barang-barang modal yang telah habis masa gunanya dan perlu didepresiasikan.
Menurut Sukirno kegiatan investasi yang dilakukan oleh masyarakat
secara terus menerus akan meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja,
meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran
masyarakat. pendapat tersebut lebih memandang investasi sebagai kegiatan
ekonomi berkelanjutan yang lebih dari pada menimbun atau menyimpan harta
semata, karena menurut pendapat tersebut investasi merupakansesuatu yang dapat
meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Menurut Jugiyanto (2003, hlm. 5) Peranan ini bersumber dari tiga fungsi
penting dari kegiatan investasi, yakni
a. investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat,
sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat,
pendapatan nasional serta kesempatan kerja;
b. pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah
kapasitas produksi;
c. investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.
2.2.2. Jenis-jenis Investasi
Investasi pada asset finansial dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi
langsung dan investasi tidak langsung.
a. Investasi langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli aktiva
keuangan yang dapat diperjual belikan di pasar uang, pasar modal, atau
pasar turunan. Investasi langsung juga dapat dilakukak dengan membeli
aktiva yang tidak diperjual belikan, biasanya diperoleh dari bank
komersial. Aktiva ini dapat berupa tabungan dan sertifikat deposito.
b. Investasi tidak langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli surat
berharga dari perusahaan investasi, seperti reksadana.
Berdasarkan aspeknya, jenis investasi dibagi menjadi :
a. Investasi Riil.
Investasi riil adalah investasi terhadap barang modal seperti untuk
pembelian pabrik, mesin-mesin, peralatan produksi, atau gedung yang
baru.
b. Investasi Persediaan.
Investasi persediaan yaitu investasi datam bentuk persediaan baik bahan
baku produksi maupun barang jadi yang digunakan sebagai cadangan,
dengan tujuan meningkatkan keuntungan masa mendatang
c. Investasi Residensial.
Investasi residensial adalah investasi dalam bentuk tempat tinggal, seperti
rumah, kantor dan apartemen.
3.1. Kesimpulan
Menurut Suherman Rosyidi, konsumsi merupakan penggunaan barang dan
jasa secara langsung yang akan memenuhi kebutuhan manusia. Pengeluaran
konsumsi pribadi adalah pengeluaran rumah tangga atas barang-barang akhir dan
jasa. Sedangkan Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan dimasa datang.
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu
atau kelompok yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam
mendapatkan dan menggunakan barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi lingkungan. besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan
faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Keterkaitan ini akan menghasilkan
teori dan model ekonomi sendiri untuk konsumsi.
Investasi sendiri memiliki berbagai macam jenis sesuai konteksya. Ada
beberapa hal yang mempengaruhi investasi, diantaranya Tingkat keuntungan
investasi yang diramalkan akan didapat. Tingkat bunga. Ramalan mengenai
keadaan ekonomi di masa depan. Kemajuan teknologi. Tingkat pendapatan
nasional dan perubahan-perubahannya. Keuntungan yang diperoleh perusahaan.
3.2. Saran
Saran yang pertama kepada para pelajar, sebagai sosok generasi penerus
bangsa, diharapkan agar memahami konsep dasar dari konsumsi dan investasi,
diaharapkan pembelajaran ini dapat memberi pemahaman dan memberi manfaat
baik di masa sekarang maupun dimasa yang akan datang.
Saran untuk penulisan makalah selanjutnya, maka direkomendasikan
untuk lebih diperbanyak literasi yang mendukung teori. Agar materi dapat
dipahami lebih jelas dan rinci.
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi III, cet, I.
Yogyakarta, BPFE.
Lubis, S., Zulam, Lubis, P., & Zulam, S. (2016). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMENGARUHI PERMINTAAN INVESTASI DI INDONESIA.
https://core.ac.uk/download/pdf/297913152.pdf
Sukirno, Sadono. (2004). Makroekonomi: Teori Pengantar. Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada: Jakarta.
Sulistiawati, R. (2012). Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan
Penyerapan Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi di
Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Kewirausahaan, 3(1), 29–50.
https://media.neliti.com/media/publications/10500-ID-pengaruh-investasi-
terhadap-pertumbuhan-ekonomi-dan-penyerapan-tenaga-kerja-sert.pdf
Tendelilin. E. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi I, cet. I.
Yogyakarta: BPFE