0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
650 tayangan2 halaman
Program lelang cabai di Kabupaten Sleman bertujuan meningkatkan harga cabai bagi petani dengan cara menentukan harga secara transparan melalui lelang. Lelang cabai dilaksanakan setiap hari di lima pasar dengan omset rata-rata 1-2 ton per hari. Hasilnya adalah harga cabai menjadi lebih adil bagi petani dan produksi cabai mencapai lebih dari 200 ton dengan nilai Rp400 juta. Kendala yang dihadapi adalah j
Program lelang cabai di Kabupaten Sleman bertujuan meningkatkan harga cabai bagi petani dengan cara menentukan harga secara transparan melalui lelang. Lelang cabai dilaksanakan setiap hari di lima pasar dengan omset rata-rata 1-2 ton per hari. Hasilnya adalah harga cabai menjadi lebih adil bagi petani dan produksi cabai mencapai lebih dari 200 ton dengan nilai Rp400 juta. Kendala yang dihadapi adalah j
Program lelang cabai di Kabupaten Sleman bertujuan meningkatkan harga cabai bagi petani dengan cara menentukan harga secara transparan melalui lelang. Lelang cabai dilaksanakan setiap hari di lima pasar dengan omset rata-rata 1-2 ton per hari. Hasilnya adalah harga cabai menjadi lebih adil bagi petani dan produksi cabai mencapai lebih dari 200 ton dengan nilai Rp400 juta. Kendala yang dihadapi adalah j
No Kriteria Penjelasan 1 Nama Program Lelang Cabai Kabupaten Sleman Utama 2 Latar Belakang Kurang akses/informasi pasar sehingga petani menjual dengan harga sangat rendah adalah dan Tujuan masalah-masalah yang dihadapi petani sehingga akibatnya petani merugi. Pelaksanaan Keberadaan Pasar lelang awalnya diinisiasi oleh para petani dan didukung Bank Indonesia Program bersama Pemda Sleman merupakan upaya mendorong peningkatan efisiensi dan efektifitas distribusi barang, pasar lelang memberikan keleluasaan petani untuk menentukan sendiri harga cabai sehingga dapat meningkatkan harga cabai itu sendiri. Untuk menghindari permainan para tengkulak , memotong rantai pemasaran yang terlalu panjang, dan mendapatkan harga terbaik bagi petani. Tujuan pasar lelang cabai ini adalah mempererat jaringan pemasaran antar petani cabai. 3 Implementasi Keberadaan Pasar lelang awalnya diinisiasi oleh para petani dan pembinaan oleh Pemda Program Sleman dalam hal ini Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan serta didukung Bank Indonesia dengan Program CSR, merupakan upaya mendorong peningkatan efisiensi dan efektifitas distribusi barang. Dari sisi ekonomis, pasar lelang memberikan keleluasaan kepada petani-petani untuk menentukan sendiri harga cabai sehingga dapat meningkatkan harga cabai itu sendiri. Dari sisi non ekonomis, keberadaan pasar lelang ini memberikan daya tarik tersendiri bagi pedagang lokal maupun luar daerah untuk berpartisipasi di dalamnya sehingga dapat mempersingkat rantai nilai jalur pemasaran. Pasar Lelang memperlihatkan tidak ada dominasi dalam rantai pemasaran sehingga petani mendapatkan keuntungan yang seimbang. Bantuan Pemerintah Daerah berupa pengadaan alat-alat seperti timbangan, meja, lampu, sepeda motor roda tiga di setiap titik kumpul. BI memberikan bantuan bangsal pasca panen di Bunder, Sempu, Purwobinangun, dan Pakem. Proses lelang dilakukan setiap hari dari puku 17.00, setelah cabe yang berada di semua titik kumpul dibawa di pasar lelang, kemudian jumlah cabai yang akan dilelang diinfokan kepada pedagang melalui aplikasi Whatsapp atau pesan pendek (SMS). Semua pedagang selanjutnya akan menginfokan harga tawaran masing masing melalui WA atau SMS, lalu hasilnya akan dibuka bersama-sama untuk selanjutnya tawaran harga tertinggi diumumkan sebagai pemenang pada pukul 19.30. Cabai datang dari titik kumpul ditimbang dan dicatat kemudian diseleksi yaitu dipisahkan antara yang berkualitas baik dengan yang rusak atau busuk. Cabai yang sudah diseleksi tersebut yang diikutkan lelang. Program pengembangan cabai di Sleman sesuai dengan implementasi kebijakan dalam mewujudkan stabilitas moneter melalui penghendalian inflasi dari sisi persediaan lebih lanjut kebijakan ekonomi dan keuangan daerah dalam rangka mendukung perekonomian daerah (Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Budi Hanoto). Ada beberapa aspek yang ditekankan Bank Indonesia untuk mendorong pengembangan komoditas cabai di Sleman. Aspek-aspek tersebut antara lain dari aspek produksi melalui implementasi budidaya cabai ramah lingkungan, perbaikan tata niaga pemasaran dan penguatan kelembagaan kelompok. 4 Hasil yang Dengan system lelang penentuan harga menjadi lebih transparan dan petani puas karena diperoleh jerih payahnya lebih dihargai. langsung dari Dalam sehari pasar lelang cabai ini mencapai omset rata rata 1-2 ton per hari dan program memperkerjakan 12 karyawan yang merupakan warga sekitar dengan upah 500 rupiah per kilogram dari pedagang yang memenangkan lelang. Tanaman cabai dikembangkan di Wilayah Timur, Tengah dan sebagian besar bagia Barat Kabupaten Sleman seluas 1500 hektare. Salah satu pencapaian kelompok yang telah berhasil (Kelompok Tani Taruna Bumi berkolaborasi dengan Kelompok Tani Sido Makmur) adalah peningkatan produktivitas melalui penggunaan teknologi bacillus baik pembenihan maupun pupuk dan lelang selama satu periode panen bisa mencapai 206,3 ton dengan nominal Rp 400 juta lebih. Harga cabai di Sleman akan naik kalau di Pasar Induk Jakarta sebagai pasokan stok cabai kurang dari 250 ton. Harga cabai dipengaruhi harga nasional. Cabai dari Sleman banyak dipasarkan keluar Jakarta dan Sumatera. Sentra tanaman cabai ada di kawasan Pondok Widodomartani seluas 40 hektare, Tunggularum 30 hektare, Gondoarum Turi dan Seyegan masing-masing 30 hektare. Stok cabai di Kabupaten Sleman tidak pernah kurang tetapi harga cabai bisa fluktuaktif karena dipengaruhi harga nasional. 5 Evaluasi/Tindak Dalam implementasinya, kendala yang ada yaitu : Lanjut Jumlah mitra petani yang masih terbatas (belum mencakup seluruh wilayah sentra cabai di Sleman) Jumlah bangsal lelang yang dimiliki baru 5 unit Jumlah alat angkut untuk mobilisasi yang dimiliki baru 3 unit Pemasangan jaringan internet baru 1 unit untuk aplikasi e-panenin untuk info harga dan stok ketersediaan di titik kumpul Digitalisasi harga lelang cabai Pengaturan pola tanam untuk mengatur pola produksi agar stok ketersediaan stabil Pelaku lelang kebanyakan dari luar daerah Sleman sehingga produk cabai Sleman terdistribusi ke daerah luar Sleman Tindak Lanjut : Dibentuk jejaring petani melalui titik-titik kumpul cabai yang ada Mengusahakan bangsal lelang untuk semua titik kumpul lelang cabai Pengaturan pola tanam cabai setiap bulan Pembiayaan pemasangan jaringan internet untuk semua titik kumpul lelang untuk menunjang laporan e-panen Pemasangan jaringan irigasi yang hemat air untuk menunjang pengembangan lahan cabai di tegalan