I. PENDAHULUAN
semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat membangun dirinya serta
dasar dalam setiap cabang olahraga dengan sederhana secara baik dan benar.
kecil, beladiri, aktivitas aquatik, sena lantai dan pendidikan luar kelas
(outdoor).
Salah satu materi pembelajaran permainan bola besar yan diajarkan kepada
siswa SMK adalah cabang olahraga bola basket. Bola basket adalah salah satu
olahraga bola besar yang dimainkan secara beregu yang terdiri atas dua tim
gerakan sederhana yang dapat dipelajari bagi siswa SMK dalam permainan
(menembak).
Menggiring atau dribling bola dalam bola basket adalah salah satu gerak
dasar membawa bola kesegala arah dengan menggunakan satu tangan yang
satu rangkaian gerak dasar yang penting untuk dipelajari dan dikuasai dalam
yang baik maka akan menghasilkan peluang bagi pemain untuk melakukan
pola serangan dan menerobos pertahanan lawan saat permainan bola basket
berlangsung.
Muria Muria Kabupaten Pesawaran, terlihat masih banyak siswa yang belum
3
baik dan benar, terutama pada siswa kelas XI . Hal tersebut dapat dilihat dari
hasil belajar keterampilan gerak dasar siswa, sebagian besar dari siswa kelas
hasil bahwa 0% siswa yang memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan
KKM yang telah ditetapkan sekolah, yaitu ≥65. Hal tersebut dikarenakan
gerak dasar menggiring bola basket yang dominan dilakukan siswa adalah
basket, sehingga pantulan bola yang dihasilkan menjadi tidak teratur dan
tidak terarah.
yang dilakukan pun menjadi kurang beragam. Selain itu, kurang efektifnya
merupakan salah satu penyebab dari rendahnya hasil belajar siswa di sekolah
terebut, hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang mengalami kesulitan
dalam menguasai bola basket yang dikarenakan ukuran bola basket yang
kurang sesuainya dengan kondisi fisik siswa sekolah dasar. Oleh sebab itu,
4
Bertitik tolak dari permasalahan yang terjadi, maka untuk memperbaiki hasil
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah bola plastik yang digantung
dengan menggunakan tali karet dan bola karet. Dengan penggunaan alat
dasar menggiring dengan baik dan benar serta dapat memperbaiki sekaligus
Kelas XI TSM SMK Islam Sunan Muria Muria Kabupaten Pesawaran Tahun
Pelajaran 2020/2021”.
B. Identifikasi Masalah
bermain bola basket pada siswa kelas XI TSM SMK Islam Sunan Muria
C. Rumusan Masalah
berupa bola plastik yang digantung dengan menggunakan tali karet dapat
bermain bola basket pada siswa kelas XI TSM SMK Islam Sunan Muria
dasar menggiring dalam bermain bola basket pada siswa kelas XI TSM
2020/2021?
E. Tujuan Penelitian
alat pembelajaran.
menggiring yang terjadi siswa kelas XI TSM SMK Islam Sunan Muria
bola basket berupa bola plastik yang digantung dengan tali karet dan bola
karet.
7
F. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
A. Pendidikan Jasmani
emosional.
namun melibatkan unsur fisik mental, intelektual, emosi dan sosial. Aktivitas
emosional, spiritual, sosial) dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
sebab proses belajar dilakukan oleh manusia sejak lahir sampai meninggal
dunia.
bahawa belajar bukan hanya sekedar mengingat melainkan lebih luas dari itu,
dan keterampilan dengan cara mengolah bahan ajar. Dalam belajar tersebut,
belajar.
dilakukan guru (pendidik) agar terjadi proses belajar pada diri siswap.
Menurut Walter Dick dan Lou Casey yang dikutip Benny (2009: 11) bahwa,
media.
individu akan senantiasa berada dalam berbagai aktivitas yang tidak terlepas
C. Belajar Gerak
Pendidikan Jasmani adalah bagian integral dari proses pendidikan secara total
mental, emosional, dan sosial melalui aktivitas fisik. Sedangkan belajar dalam
kegiatan fisik ada dua aspek. Pertama aspek untuk meningkatkan kemampuan
fisik sedangkan aspek yang kedua untuk meningkatkan kualitas gerak tubuh.
Belajar gerak adalah belajar yang menekankan pada aktivitas gerak tubuh,
kuantitas yang baik, maka orang itu mungkin dapat dikatakan memiliki
Belajar motorik adalah perubahan secara permanen berupa gerak belajar yang
tubuh.
peningkatan kualitas gerak tubuh dalam olahraga secara cepat dan cermat.
Permainan bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas
Permainan bola basket diciptakan oleh Dr. James A. Naismith pada tahun
1891, atas anjuran Dr. Luther Halsey Gilick seorang sekretaris nasional
Permainan bola basket sangat cocok untuk dipelajari karena biasa dimainkan
di ruang olahraga tertutup atau terbuka dan hanya memerlukan lapangan yang
relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya
melempar bola tersebut. Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling
13
lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di
diantaranya adalah lapangan basket, bola basket dan ring basket. Lapangan
dengan ukuran panjang lapangan yaitu 26 meter serta lebar lapangan yaitu 14
meter. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket memiliki
panjang jari-jari yaitu 1,80 meter. Jumlah pemain dalam permainan bola
basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan cadangan 5 orang. Sedangkan
jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah dua orang. Wasit pertama
selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus
diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak
tambahan terdapat waktu istirahat selama dua menit. Waktu untuk lemparan
ke dalam, yaitu lima detik. Keliling bola yang digunakan dalam permainan
bola basket adalah 75 cm - 78 cm. Sedangkan berat bola adalah 600 - 650
gram. Jika bola dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan,
maka bola harus kembali pada ketinggian antara 1,20 - 1,40 meter.
14
Selain sarana dan prasarana, dalam bermain bola basket juga diperlukan
penguasaan gerak dasar yang baik. Gerak dasar yang penting untuk dikuasai
dalam berain bola basket, yaitu gerak dasar mengoper bola (passing),
kaki (pivot)
untuk dikuasai dalam bermain bola basket. Menggiring bola basket biasa
lantai menggunakan satu tangan baik dengan cara berjalan ataupun berlari.
Kegunaan dari menggiring dalam bola basket adalah untuk mencari peluang
Pada penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian untuk menggiring bola
basket. Kelangsungan gerak dasar menggiring bola basket ini terdiri dari 3
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
a) B
b) P
c) G
3. Sikap akhir
Setelah bola memantul dengan baik, Pegang bola dengan kedua tangan
dengan posisi tangan kanan di atas bola dan tangan kiri di bawah bola
anak diajak secara aktif untuk memperhatikan apa yang di ajarkan oleh guru.
Suatu hal yang harus diingat walaupun fasilitas alat pembelajaran yang
itu diikuti dengan metode anak aktif sehingga efektifitas pembelajaran akan
16
baru. Perubahan itu dapat berupa bentuk, isi, fungsi, cara penggunaan dan
modifikasi akan sia-sia apabila hasil yang diperoleh tidak membawa dampak
siswa kelas XI TSM SMK Islam Sunan Muria Muria Kabupaten Pesawaran
menggunakan tali karet dan bola karet. Keuntungan dari alat modifikasi yang
akan digunakan oleh penulis dalam prose penelitian ini adalah hemat biaya,
bola basket karena ukuran bola modifikasi disesuaikan dengan kondisi fisik
siswa sekolah dasar, selain itu, proses pembelajaran pun dilakukan dengan
G. Kerangka Berpikir
dikemas dalam muatan yang esensial, faktual dan aktual. Materi ini
Selain itu, berhasil dan tidaknya proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yaitu guru dan sarana dan prasarana Pendidikan Jasmani
Jasmani yang dilakukan pun harus disajikan dengan bentuk dan pola
dalam bentuk yang lebih sederhana, sehingga siswa tersebut dapat dengan
Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis akan menggunakan modifikasi
alat pembelajaran bola basket berupa bola plastik yang digantung dengan tali
karet dan bola karet. Dari segi kegunaannya, kedua jenis bola tersebut
menengah pertama. Selain lebih ringan, jenis bola tersebut mudah didapatkan
dan memiliki harga yang relatif murah sehingga guru dapat menyiapkan alat
19
yang memiliki jumlah banyak, diharapkan siswa dapat berperan aktif selama
Sedangkan dengan alat modifikasi berupa bola karet diharapkan siswa dapat
bola plastik yang digantung dengan tali karet dan bola karet beserta kun yang
H. Hipotesis
digantung menggunakan tali karet dan bola karet, maka hasil pembelajaran
A. Metode Penelitian
Metode penelitian juga sering disebut sebagai cara atau langkah-langkah yang
Kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai
benar-benar nyata muncul dari dunia tanggung jawab peneliti/ pendidik yaitu
dalam pembelajaran. Masalah yang diteliti harus datang dari guru itu sendiri
menggiring dalam bola basket siswa adalah masalah yang muncul dari proses
21
Dalam penelitian tindak kelas ini desain yang digunakan adalah bersifat
merencanakan dalam tiga siklus dan setiap siklus memiliki kegiatan yang
tindak lanjut dari siklus penelitian selanjutnya seperti gambar di bawah ini :
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitan ini adalah seluruh siswa kelas XI TSM SMK Islam
C. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Kabupaten Pesawaran.
2. Pelaksanaan penelitian
pertemuan.
D. Pelaksanaan Tindakan
Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai dua siklus (enam
tindakan yang berbeda pada setiap siklusnya, akan tetapi setiap siklus saling
penelitian sebelumnya.
Tes awal
Siklus I
23
a. Perencanaan
yaitu bola basket yang diganti dengan bola plastik yang digantung
pertama.
b. Tindakan
yang diajarkan.
c. Observasi
gerak dasar menggiring dalam bola basket. Hal ini dilakukan dengan
diajarkan.
d. Refleksi
Siklus II
a. Perencanaan
25
kedua.
b. Tindakan
akhir.
yang diajarkan.
c. Observasi
26
gerak dasar menggiring dalam bola basket. Hal ini dilakukan dengan
diajarkan.
d. Refleksi
E. Instrumen Penelitian
Freir and Cuning ham dalam Muhajir (1997: 58) Menyatakan “Alat untuk
ukur instrument dalan PTK dikatan valid bila tindakan itu memegang
lampiran 1.
f
P= N
x 100 % (Subagio 1991 : 107 dalam Surisman 1997)
Keterangan :
P = Persentase keberhasilan
dinyatakan berhasil.
28
A. Hasil Penelitian
melakukan observasi pada proses pembelajaran oleh guru dan hasil belajar
awal untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan pada siklus pertama
dan juga melihat prosentase hasil belajar pada setiap siklus untuk menentukan
tentang penyebaran data yang meliputi nilai tertinggi, nilai terendah, nilai
Nilai terendah
Siklus
X̄ Jumla
Jumlah
≥ RK < RK h ≥ KB < KB
%
%
f % F % F % f %
Temua 33,3 1 2
58,33 47,5 9 45 55 100 0 0 100 100
n Awal 3 1 0
Pertam 58,3 64,7 1 1
75 9 45 55 100 9 45 55 100
a 3 9 1 1
74,3 1
Kedua 83,33 62,5 60 8 40 100 19 95 1 5 100
8 2
Berdasarkan tabel di atas, pada tes awal menunjukkan rentang nilai yang
sampai dengan tertinggi 58,33 poin dengan nilai rata-rata 47,5 poin. Jika
sebanyak 9 siswa mencapai nilai di atas atau sama dengan rata-rata kelas
dengan nilai terendah 58,33 poin dan tertinggi 75 poin dengan nilai rata-
rata 64,79 poin atau daya serap sebesar 64,79%. Jika dilihat dari KKM,
maka daya serap pada siklus ini berada di bawah KKM yang ditetapkan
sekolah sebesar 0,21 poin. Jika dibandingkan dengan rata-rata kelas, maka
dari 20 siswa terdapat 9 siswa mencapai nilai di atas atau sama dengan
yang mendapat nilai di atas atau sama dengan KKM yang ditetapkan
55%.
alat pembelajaran berupa bola karet selama tiga kali pertemuan. Hasil
tindakan adalah terendah 62,5 poin sampai dengan tertinggi 83,33 poin
dengan nilai rata-rata 74,38 poin dengan daya serap setelah diberikan
tindakan sebesar 74,38%. Jika dilihat dari KKM maka daya serap pada
31
siklus ini telah di atas KKM yang ditetapkan sekolah 9,38 poin. Jika
sebanyak 12 siswa mencapai nilai di atas atau sama dengan rata-rata kelas
sebanyak 19 siswa yang mendapat nilai di atas atau sama dengan 65 atau
menggiring bola basket meningkat. Pada tabel di bawah ini dapat dilihat
siklus.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus 1 – 2 akan di analisis
secara kualitatif . Pada kriteria penilaian pertama, yaitu dalam posisi sikap
awal, dari hasil dari siklus 1 – 2 semua siswa dapat melakukan gerakan
dalam posisi sikap awal hingga sikap akhir. Pada deskriptor pertama ini
Siklus Pertama, setelah dilakukan tindakan yang masih sangat kurang atau
gerakan bola, yaitu pada 3 deskriptor inilah fokus utama perbaikan pada
tindakan berikutnya.
menggiring bola basket adalah 1) Berdiri tegak dengan kedua kaki dibuka
selebar bahu, 2) Pegang bola dengan kedua tangan dengan posisi tangan
kanan di atas bola dan tangan kiri di bawah bola, 3) Salah satu kaki
depan dan berada badan bertumpu diantara kedua kaki, 5) Pegang bola
dengan kedua tangan dengan posisi tangan kanan di atas bola dan tangan
Siklus kedua, setelah dilakukan tindakan yang masih sangat kurang atau
menggiring bola basket adalah 1) Berdiri tegak dengan kedua kaki dibuka
selebar bahu, 2) Pegang bola dengan kedua tangan dengan posisi tangan
kanan di atas bola dan tangan kiri di bawah bola, 3) Salah satu kaki
depan dan berada badan bertumpu diantara kedua kaki, 5) Bola dipantul-
tangan dengan posisi tangan kanan di atas bola dan tangan kiri di bawah
B. Pembahasan
34
gerak dasar menggiring bola basket pada siswa Kelas XI TSM SMK Islam
tes awal belum menunjukan hasil yang optimal. Hal tersebut dapat dilihat
dari 20 subyek penelitian dari setiap deskrptor yang terdapat dalam gerak
dasar menggiring bola basket pada tes awal, yaitu diperoleh prosentase
Siklus pertama, tidak semua siswa mampu melakukan gerak dasar menggiring
bola basket, hal tersebut dapat dilihat dari perolehan rerata kelas 64,79 poin.
Sedangkan yang mendapat nilai di atas rerata kelas, yaitu 9 siswa atau 45%
dan yang mendapat di bawah rerata kelas, yaitu 11 siswa atau 55%. Jika
dilihat dari perolehan nilai ketuntasan belajar hanya 9 siswa atau 45% dan
Pada sikus pertama ini tidak terlalu besar perubahan yang terlihat dengan
menggiring bola basket secara keseluruhan dari tahap sikap awal, pelaksanaan
35
bola karet. Dalam tindakan siklus ini kegiatan pembelajaran lebih ditingkatkan
evaluasi dari hasil siklus kedua terjadi peningkatan dengan perolehan rerata
kelas 74,38 poin. Dan yang mendapat nilai di atas rerata kelas, yaitu 12 siswa
atau dengan prosentase sebesar 60% dan yang mendapat nilai di bawah rerata
kelas, yaitu 8 siswa atau dengan prosentase sebesar 40%. Jika dilihat dari
perolehan ketuntasan belajar yang mendapat nilai di atas atau sama dengan
sebesar 95% yang mencapai ketuntasan belajar dan yang mendapat nilai di
gerak dasar menggiring bola basket, namun dengan tidak mengabaikan bentuk
dengan latihan yang secara rutin dan giat akhirnya gerak dasar menggiring
ketuntasan belajar dapat di lihat dalam tabel atau lampiran. Berikut ini
Siklus I
pertama yang dilakukan oleh penulis, yaitu pemberian materi gerak dasar
melakukan tahap sikap awal hingga sikap akhir dan setiap siswa
awal, lalu keesokan harinya pada pertemuan pertama dan kedua siklus
Siklus II
berupa bola plastik yang digantung dengan menggunakan tali karet. Maka
dari tahap sikap awal hingga sikap akhir dan setiap siswa melakukan 5 kali
pertemuan ketiga.
Dari hasil tes akhir siklus kedua tersebut dapat disimpulkan bahwa
ini sudah dapat dikatakan berhasil dan mendapat nilai yang optimal.
38
A. Simpulan
bahwa :
bermain bola basket pada siswa kelas XI TSM SMK Islam Sunan Muria
menggiring dalam bermain bola basket pada siswa kelas XI TSM SMK
2020/2021.
B. Saran
1. Kegunaan Teoritis
basket.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi sekolah, ada baiknya jika penelitian ini dapat dijadikan sebagai
b. Bagi siswa, ada baiknya jika penelitian ini dimanfaatkan oleh siswa
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Nuril. 2007. Permainan Bola Basket. Era Pustaka Utama. Surakarta.
Benny A. Pribadi. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian
Rakyat.
Lutan, Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.
Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta.
Tabrani, Rusyan, dkk. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. CV.
Remaja Karya. Bandung
41