Pandemi Covid-19
Assalamuaalaikum wr.wb.
Salam sejahtera untuk kita semua
Yang terhormat Bapak Tatang Munandar
Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas kelimpahan rahmat dan
hidayah-Nya, kita masih dapat melaksanakan ujian praktik ini. Tidak lupa juga Sholawat serta
Salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Saya mengucapkan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato
yang berjudul “Pandemi Covid-19”.
Hadirin yang saya hormati,
Pada 30 Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah COVID-19
sebagai darurat kesehatan masyarakat keenam yang menjadi kepentingan internasional setelah
H1N1, Ebola, dan Zika. Pada 11 Februari 2020, Kelompok Studi Virus Corona dari Komite
Taksonomi Virus Internasional menetapkannya sebagai sindrom pernafasan akut yang parah
disebut “SARS-CoV-2” melalui uji filogeni dan taksonomi. Tidak lama kemudian, WHO menamai
virus tersebut dengan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Covid-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan dan menularkan melalui tetesan
cairan dari tubuh penderita. Cairan tersebut dapat berpindah dari tubuh terinfeksi ketika batuk,
kemudian tidak sengaja mengenai tubuh korban di sekitarnya. Covid-19 (Corona Virus) pertama
kali terjadi pada 2019, di Wuhan, China. Virus tersebut menyebar ke negara-negara lain dan
sekarang telah menginfeksi lebih dari 210 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Covid-19 telah menginfeksi jutaan manusia di dunia dan memakan ribuan jiwa dari orang-orang
yang kita sayangi. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang terjangkit virus mematikan
tersebut. Masyarakat di daerah padat penduduk atau berpopulasi tinggi seperti Jakarta, Bogor,
Depok, Tanggerang, dan Bekasi berisiko tinggi terjangkit virus.
Setiap orang dari berbagai usia berisiko terjangkit virus, tetapi orang berusia tua atau memiliki
penyakit penyerta, seperti asma, diabetes, dan jantung memiliki risiko lebih tinggi dari yang
lain. Sindrom gagal pernafasan akut merupakan komplikasi dari infeksi virus COVID-19, lebih
sering terjadi pada lansia, dengan imunitas rendah dan asosiasi komorbiditas, terutama
hipertensi, diabetes, penyakit arteri koroner, bronkitis, dan penyakit Parkinson.
Berbagai upaya pencegahan penularan virus oleh pemerintah dan masyarakat telah dilakukan.
Pemerintah menyiapkan bebagai protokol kesehatan di antaranya adalah menyediakan tempat
cuci tangan di jalan yang sering ramai dikunjungi warga dan membuat ruangan khusus
penyemprotan disinfektan bagi warga yang baru saja datang dari luar kota. Upaya yang
dilakukan oleh masyarakat, yaitu pembuatan disinfektan rumahan menjadi salah satu cara bagi
para ibu rumah tangga untuk digunakan. Anak-anak sekolah dasar pun diberi tugas dengan
membuat Hand sanitizer sendiri di rumah.
Dampak virus corona mengakibatkan semua orang harus berhati-hati dan selalu menjaga
kesehatan. Masyarakat harus pintar memilih tempat berbelanja yang bersih, lebih banyak
mengonsumsi makanan yang bergizi, dan menghindari kerumunan. Oleh karena itu, petugas
kesehatan, pemerintah, dan masyarakat umum perlu bekerja sama secara global untuk
mencegah penyebarannya
Melalui pidato ujian praktik ini, saya harap kita dapat bersatu untuk menekan penyebaran
Covid-19. Protokol Kesehatan perlu dijadikan inspirasi dalam perjuangan melawan pandemi di
Indonesia. Kita semua harus terus konsisten melaksanakan protokol kesehatan sebagai dasar
kegiatan setiap hari. Dampak negatif pandemi dapat membawa pelajaran untuk saling bersatu
menjaga sekitar kita, tidak memetingkan diri sendiri, dan lebih sigap untuk menyikapi
perubahan. Kita harus bersatu membangun bangsa untuk merealisasikan tatanan kehidupan
masyarakat yang sehat dan kuat. Kita Indonesia, kita tidak akan kalah dengan virus.
Terima Kasih,
Wassalamualaikum wr.wb.