Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Disain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah “quasi experiment” dengan

rancangan “pretest-posttest design control group” yang merupakan kegiatan

percobaan (eksperimen)15 bertujuan untuk menilai pengaruh dari berkumur air

rebusan daun sirih merah terhadap indeks plak. Pengukuran indeks plak

sebelum berkumur-kumur dengan air rebusan daun sirih merah disebut

“pretest” dan pengukuran indeks plak sesudah berkumur-kumur dengan air

rebusan daun sirih merah disebut dengan “posttest”.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di SDN 23 Guguak Randah

Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam pada tanggal 2-3 Maret 2018 dibawah

bimbingan Bapak H. Muhammad Faisal, S.SiT, M.Kes selaku pembimbing I

dan Ibu Yessi Yuzar, S.SiT, M.Kes selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang

diambil. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV, V dan VI

19
20

SDN 23 Guguak Randah Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam yang

berjumlah 46 orang.

2. Sampel

Sampel adalah obyek penelitian yang dinilai dan dianggap mewakili

seluruh populasi. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah

“sampling jenuh”, yaitu seluruh populasi dijadikan sampel,16 sehingga

seluruh total sampel siswa kelas IV, V dan VI SDN 23 Guguak Randah

berjumlah 46 orang. Sampel sebanyak 46 orang nantinya akan dibagi

menjadi 2 kelompok. Kelompok I berkumur-kumur menggunakan air

rebusan daun sirih merah, sedangkan kelompok II berkumur-kumur

dengan aquades.

D. Instrument Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitian, instrument yang digunakan adalah:

format pemeriksaan, diagnosa set (kaca mulut, sonde, ekskavator, dan pinset),

disklosing, vaselline, cuton pellet, masker, handschoon, air rebusan daun sirih

merah, aquades, gelas kumur dan nier beken.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Peneliti melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan menyerahkan

surat izin untuk melakukan penelitian tentang pengaruh berkumur air rebusan

daun sirih merah terhadap pembentukan plak pada siswa kelas IV, V dan VI

SDN 23 Guguak Randah Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam. Penelitian ini


21

dibantu oleh 3 orang enumerator dari semester VI Jurusan Keperawatan Gigi

Poltekkes Kemenkes Padang dengan melakukan kalibrasi (menyamakan

persepsi) terlebih dahulu dengan cara mengumpulkan enumerator serta

memberikan materi untuk perlakuan terhadap siswa dan penilaian indeks plak.

Peneliti memberikan demonstrasi cara menyikat gigi kepada siswa

sebelum melakukan penelitian. Teknik menyikat gigi yang diajarkan yaitu

dengan teknik “fones”. Siswa diberikan instruksi untuk menggosok gigi dua

kali sehari dengan waktu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur

selama 3 hari berikutnya, hal ini dilakukan untuk mendapatkan keseragaman

cara menyikat gigi.

Pembuatan rebusan daun sirih merah dilakukan oleh petugas

laboratorium dengan konsentrasi 10%. Rebusan daun sirih merah konsentrasi

10% dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada plak gigi. 10

Pembuatan rebusan daun sirih merah dilakukan di laboratorium farmasi

Bukittinggi.

Siswa berbaris di lapangan sekolah, kemudian dilakukan pemeriksaan

gigi geligi dan dilakukan penilaian indeks plak awal dengan mengolesi vaselin

pada bibir siswa serta pemberian disklosing secara merata ke seluruh

permukaan gigi pada seluruh siswa. Siswa diinstruksikan menyikat gigi

dengan teknik yang dianjurkan hingga indeks plak awal siswa berubah

menjadi 0.

Siswa dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok pertama berkumur-

kumur dengan air rebusan daun sirih, dan kelompok kedua berkumur-kumur
22

dengan aquades. Selanjutnya seluruh siswa diajarkan teknik berkumur dengan

posisi kepala sedikit menunduk, yaitu gigi digigitkan, bibir ditutup, lalu ambil

napas melalui hidung hingga pipi mengembang dan mengempis, tidak lupa

diinstruksikan agar air tidak tertelan demi menghindari faktor-faktor yang

tidak diinginkan, kemudian air kumur tersebut dibuang.

Langkah selanjutnya peneliti memberikan masing-masing 10 ml air

rebusan daun sirih merah menggunakan gelas kumur kepada kelompok

pertama dan memberikan 10 ml aquades kepada kelompok kedua. Siswa

diinstruksikan berkumur-kumur selama 30 detik, peneliti juga mendampingi

saat siswa berkumur. Kemudian larutan air rebusan daun sirih merah dan

aquades dibuang dan seluruh siswa disuruh menunggu selama 3 jam dalam

kelas sambil mengikuti mata pelajaran yang berlangsung dengan syarat tidak

boleh makan.

Langkah terakhir yaitu penilaian kembali skor indeks plak pada

seluruh siswa dengan mengoleskan vaselin pada bibir siswa dan mengoleskan

disklosing pada seluruh permukaan gigi kemudian dilakukan pencatatan

indeks plak akhir pada format pemeriksaan. Setelah dilakukan penilaian

indeks plak, siswa disuruh menyikat gigi dan beraktivitas seperti biasa.

F. Analisis Data

1. Pengolahan data

Setelah data terkumpul kemudian dilakukan proses pengolahan

data dengan tahap-tahap sebagai berikut: a) pengecekan data, data yang


23

dimasukkan perlu diperiksa kembali apakah terdapat kekeliruan dalam

pengisian format pemeriksaan; b) klasifikasi data, pada tahap ini peneliti

mengelompokkan atau menggolong-golongkan data untuk mempermudah

pengumpulan data; c) tabulasi data, data yang sejenis dikelompokkan

secara baik, kemudian dimasukkan pada tabel distribusi frekuensi; d)

penskoran data, untuk tahap ini dilakukan pemberian skor untuk indeks

plak; e) memproses data, pada tahap ini memproses data terhadap semua

formulir pemeriksaan yang lengkap dan benar dianalisis, pengolahan data

dilakukan dengan menggunakan program komputer.15

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat yaitu dengan

menjelaskan hasil variabel penelitian dengan menggunakan distribusi

frekuensi. Data selanjutnya dilakukan analisis bivariat, yaitu untuk melihat

ada atau tidaknya perbedaan berkumur menggunakan air rebusan daun

sirih merah dibandingkan dengan aquades menggunakan uji “independent

sample t-test”. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan rata-rata kelompok sampel yang mengalami dua perlakuan

yang berbeda secara signifikan. Uji “independent sample t-test” ini

dianalisis menggunakan program SPSS pada komputer.17

Anda mungkin juga menyukai