Anda di halaman 1dari 8

POLITEKNIK ENJINERING INDORAMA

1PROGRAM STUDI TEKNIK MEKATRONIKA


Kembang Kuning, Jatiluhur Purwakarta 41152 – Jawa Barat
Telp: +62-264-8301041 Fax: +62-264-202318
Website: mekatronika.pei.ac.id e-mail: admin@mekatronika.pei.ac.id

Laporan 3 Praktikum CNC

Disusun oleh

Nama : Muhammad Nur Hakim


Nim : 201802008
Tanggal : senin, 4 nov 2019

Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat Mata Kuliah


Program Studi Teknik Mekatronika Politeknik Enjinering Indorama

PURWAKARTA
2019
1. Titik Koordinat

Titik koordinat sesuai nomor yang tertera pada gambar


1. G91 X0 Y0
2. X80 Y0
3. X0 Y50
4. X-80 Y0
5. X0 Y-50
6. G00 X15 Y40
7. X15 Y0
8. X15 Y0
9. X15 Y0
10. X-11.5 Y-20
11. X-6 Y-20
12. X-3 Y-20
2. Hasil CNC Simulator beserta G-code nya

($Mill)
($Millimeters)
($AddRegPart 2)
(HARI SENIN)

%1
T1 M6 M03 M08
G56 (X30 Y30 Z10)
G00 X0 Y0 Z0 F200
G91 G01 Z-10
G91 X80 Y0
G91 X0 Y50
G91 X-80 Y0
G91 X0 Y-50
G00 Z20
G00 X15 Y40
G91 Z-20
G02 X0 Y0 I-1 J0
G00 Z20
G91 X15 Y0
G91 Z-20
G02 X0 Y0 I-1 J0
G00 Z20
G00 X15 Y0
G91 Z-20
G03 X0 Y0 I-1 J0
G00 Z20
G00 X15 Y0
G91 Z-20
G03 X0 Y0 I-1 J0
G00 Z20

G00 X-11.5 Y-20


Z-20
G03 X0 Y0 I-12 J0 F100
G00 X-6
G03 X0 Y0 I-6 J0
G00 X-3
G03 X0 Y0 I-3 J0
G00 Z30 G56 M05
M30
 Penjelasan Program G-code yang dipelajari

 G02 = Gerak melingkar searah jarum jam, fungsi ini Di Dominasikan dengan Script I,J pada
akhir baris program dalam perhitungan jari2 nya

I = ½ D jarak gerakan melingkar terhadap titik pusat sumbu X, i- bila pusat berada di
sebelah kiri titik awal dan i+ bila titik pusat berada di sebelah kanan titik awal

J = ½ D jarak gerakan melingkar terhadap titik pusat sumbu Y, j- bila titik pusat berada
disebelah bawah titik awal dan j+ bila titik pusat berada disebelah atas titik awal

 G 17 = Plane selection XY , artinya area yang di seleksi untuk dilakukan pengerjaan berada di
permukaan sumbu XY,. Begitupun G18 untuk XZ lalu G19 untuk YZ.
 G91 = Gerak langkah pemotongan incremental mode, tidak terpengaruh pada sumbu yang
ada, namun pemakaiannya lebih mudah hanya penambahan/pengurangan jarak X/Y/Z dari
titik semula. Begitupun sebaliknya jika G90 maka Absolut mode, Sesuai sumbu koordinat.

3.Kesimpulan
 Perlu dipahami bagi programer dapat membedakan fungsi G02 menggunakan R dan atau penggunaan
I,J.
1. Pemakaian R ; yang diminta ialah jari2 terhadap lintasan titik pusat lingkatan, begitupun nilai XY
nya perlu penyesuaian
2. Pemakaian IJ ; yang diminta lebih detile iaitu jari2 titik awal terhadap lintasan titik pusat lingkaran
, i- bila pusat berada di sebelah kiri titik awal dan i+ bila titik pusat berada di sebelah
kanan titik awal, j- bila titik pusat berada disebelah bawah titik awal dan j+ bila titik
pusat berada disebelah atas titik awal

 Lalu penggunaan G90 dan G91 perlu dipahami bila keduanya memiliki mode yang berbeda pada
penentuan gerakan XY.
1. G90 ; Menggunakan Mode sumbu koordinat iaitu sumbu axis XYZ
2. G91 ; Menggunakan Mode Incremental iaitu Pertambahnya/pengurangnya sumbu X/Y/Z diberikan
nilai perubahan dari titik semula.
POLITEKNIK ENJINERING INDORAMA
1PROGRAM STUDI TEKNIK MEKATRONIKA
Kembang Kuning, Jatiluhur Purwakarta 41152 – Jawa Barat
Telp: +62-264-8301041 Fax: +62-264-202318
Website: mekatronika.pei.ac.id e-mail: admin@mekatronika.pei.ac.id

Laporan 3 Praktikum CNC

Disusun oleh

Nama : Muhammad Nur Hakim


Nim : 201802008
Tanggal : selasa, 5 nov 2019

Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat Mata Kuliah


Program Studi Teknik Mekatronika Politeknik Enjinering Indorama

PURWAKARTA
2019
1. Titik Koordinat

Titik koordinat sesuai nomor yang tertera pada gambar


1. G91 X0 Y0
2. X80 Y0
3. X0 Y50
4. X-80 Y0
5. X0 Y-50
6. G81 X15 Y40
7. X15 Y0
8. X15 Y0
9. X15 Y0 G80
10. X-11.5 Y-20
11. X-6 Y-20
12. X-3 Y-20
2. Hasil CNC Simulator beserta G-code nya

($Mill)
($Millimeters)
($AddRegPart 3)
(HARI SELASA)

%2
T1 M6 M03 M08
G56 (X30 Y30 Z10)
G00 X0 Y0 Z0 F200
G91 G01 Z-10
G91 X80 Y0
G91 X0 Y50
G91 X-80 Y0
G91 X0 Y-50
G00 Z20
G81 X15 Y40 Z-10 R2 G98
G91 X15 G99
G91 X15
G91 X15
G80 Z10

G00 X-11.5 Y-20


Z-10
G03 X0 Y0 I-12 J0 F100
G00 X-6
G03 X0 Y0 I-6 J0
G00 X-3
G03 X0 Y0 I-3 J0
G00 Z30 G56 M05
M30
3. Penjelasan Program G-code yang dipelajari

 G81 = Pengoperasian eksernal atau putaran drilling biasa disebut siklus kaleng/siklus
generik, operasi ini memudahkan pengendalian bertahap pada 1 perintah G81-G80, dengan
drill automatis dengan kedalaman dan pengulangan drill yg sama. Operasi ini hanya perlu
diberikan titik perpindahan untuk pengulangan drill yg script program nya ditempatkan
diantara baris G81-G80.
 G80 = Menghentikan operasi siklus kaleng G81 / menutup siklus.

4. Kesimpulan
 Materi diberikan fungsi baru
1. G81 ; Perintah ini disebut siklus kaleng
Penggunaan nya tidak terlalu sulit Yang diminta pada baris ini adalah X,Y,Z,R
Perlu dipahami Z pada barisan fungsi G81 yaitu Kedalaman drilling. Berbeda pada Z yg di
tentukan sebelum barisan fungsi G81.
R adalah hasil jarak dari permukaan benda terhadap ujung pahat milling yg berada
diatasnya.
2. G98 ; fungsi ini mendominasikan fungsi G81, fungsi G98 berguna untuk pahat kembali
pada titik R yang ditentukan pada barisan fungsi G81.
3. G99 ; fungsi ini juga mendominasikan fungsi G81, fungsi G99 berguna untuk Pahat kembali
pada titik Z awal yaitu Z sebelum barisan fungsi G81.
4. G80 ; Perintah ini untuk menutup fungsi G81, dan atau menghentikan fungsi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai