Disusun oleh
PURWAKARTA
2019
1. Titik Koordinat
($Mill)
($Millimeters)
($AddRegPart 2)
(HARI SENIN)
%1
T1 M6 M03 M08
G56 (X30 Y30 Z10)
G00 X0 Y0 Z0 F200
G91 G01 Z-10
G91 X80 Y0
G91 X0 Y50
G91 X-80 Y0
G91 X0 Y-50
G00 Z20
G00 X15 Y40
G91 Z-20
G02 X0 Y0 I-1 J0
G00 Z20
G91 X15 Y0
G91 Z-20
G02 X0 Y0 I-1 J0
G00 Z20
G00 X15 Y0
G91 Z-20
G03 X0 Y0 I-1 J0
G00 Z20
G00 X15 Y0
G91 Z-20
G03 X0 Y0 I-1 J0
G00 Z20
G02 = Gerak melingkar searah jarum jam, fungsi ini Di Dominasikan dengan Script I,J pada
akhir baris program dalam perhitungan jari2 nya
I = ½ D jarak gerakan melingkar terhadap titik pusat sumbu X, i- bila pusat berada di
sebelah kiri titik awal dan i+ bila titik pusat berada di sebelah kanan titik awal
J = ½ D jarak gerakan melingkar terhadap titik pusat sumbu Y, j- bila titik pusat berada
disebelah bawah titik awal dan j+ bila titik pusat berada disebelah atas titik awal
G 17 = Plane selection XY , artinya area yang di seleksi untuk dilakukan pengerjaan berada di
permukaan sumbu XY,. Begitupun G18 untuk XZ lalu G19 untuk YZ.
G91 = Gerak langkah pemotongan incremental mode, tidak terpengaruh pada sumbu yang
ada, namun pemakaiannya lebih mudah hanya penambahan/pengurangan jarak X/Y/Z dari
titik semula. Begitupun sebaliknya jika G90 maka Absolut mode, Sesuai sumbu koordinat.
3.Kesimpulan
Perlu dipahami bagi programer dapat membedakan fungsi G02 menggunakan R dan atau penggunaan
I,J.
1. Pemakaian R ; yang diminta ialah jari2 terhadap lintasan titik pusat lingkatan, begitupun nilai XY
nya perlu penyesuaian
2. Pemakaian IJ ; yang diminta lebih detile iaitu jari2 titik awal terhadap lintasan titik pusat lingkaran
, i- bila pusat berada di sebelah kiri titik awal dan i+ bila titik pusat berada di sebelah
kanan titik awal, j- bila titik pusat berada disebelah bawah titik awal dan j+ bila titik
pusat berada disebelah atas titik awal
Lalu penggunaan G90 dan G91 perlu dipahami bila keduanya memiliki mode yang berbeda pada
penentuan gerakan XY.
1. G90 ; Menggunakan Mode sumbu koordinat iaitu sumbu axis XYZ
2. G91 ; Menggunakan Mode Incremental iaitu Pertambahnya/pengurangnya sumbu X/Y/Z diberikan
nilai perubahan dari titik semula.
POLITEKNIK ENJINERING INDORAMA
1PROGRAM STUDI TEKNIK MEKATRONIKA
Kembang Kuning, Jatiluhur Purwakarta 41152 – Jawa Barat
Telp: +62-264-8301041 Fax: +62-264-202318
Website: mekatronika.pei.ac.id e-mail: admin@mekatronika.pei.ac.id
Disusun oleh
PURWAKARTA
2019
1. Titik Koordinat
($Mill)
($Millimeters)
($AddRegPart 3)
(HARI SELASA)
%2
T1 M6 M03 M08
G56 (X30 Y30 Z10)
G00 X0 Y0 Z0 F200
G91 G01 Z-10
G91 X80 Y0
G91 X0 Y50
G91 X-80 Y0
G91 X0 Y-50
G00 Z20
G81 X15 Y40 Z-10 R2 G98
G91 X15 G99
G91 X15
G91 X15
G80 Z10
G81 = Pengoperasian eksernal atau putaran drilling biasa disebut siklus kaleng/siklus
generik, operasi ini memudahkan pengendalian bertahap pada 1 perintah G81-G80, dengan
drill automatis dengan kedalaman dan pengulangan drill yg sama. Operasi ini hanya perlu
diberikan titik perpindahan untuk pengulangan drill yg script program nya ditempatkan
diantara baris G81-G80.
G80 = Menghentikan operasi siklus kaleng G81 / menutup siklus.
4. Kesimpulan
Materi diberikan fungsi baru
1. G81 ; Perintah ini disebut siklus kaleng
Penggunaan nya tidak terlalu sulit Yang diminta pada baris ini adalah X,Y,Z,R
Perlu dipahami Z pada barisan fungsi G81 yaitu Kedalaman drilling. Berbeda pada Z yg di
tentukan sebelum barisan fungsi G81.
R adalah hasil jarak dari permukaan benda terhadap ujung pahat milling yg berada
diatasnya.
2. G98 ; fungsi ini mendominasikan fungsi G81, fungsi G98 berguna untuk pahat kembali
pada titik R yang ditentukan pada barisan fungsi G81.
3. G99 ; fungsi ini juga mendominasikan fungsi G81, fungsi G99 berguna untuk Pahat kembali
pada titik Z awal yaitu Z sebelum barisan fungsi G81.
4. G80 ; Perintah ini untuk menutup fungsi G81, dan atau menghentikan fungsi tersebut.