Indo - Peran Kepuasan Kerja Dalam Memediasi Pengaruh Stres
Indo - Peran Kepuasan Kerja Dalam Memediasi Pengaruh Stres
1,2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia
E-mail: dbayuadiputra@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh turnover intention pada stres kerja
dan motivasi kerja, serta peran kepuasan kerja dalam memediasi pengaruh turnover
intention pada stres kerja dan motivasi kerja pada karyawan Nirmala Plaza Supermarket
Jimbaran. Sampel berjumlah 34 orang karyawan dengan metode sampling jenuh.
Kuesioner digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan pendekatan survei dan
selanjutnya data dianalisis dengan SEM-PLS. Hasil memperlihatkan terdapat pengaruh
positif dan signifikan stres kerja terhadap turnover intention, sedangkan pengaruh
negatif dan signifikan ditunjukkan pada hubungan motivasi kerja dan kepuasan kerja
terhadap turnover intention. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan pengaruh stres
kerja dan motivasi kerja terhadap turnover intention dimediasi oleh kepuasan kerja
secara parsial. Manajemen Nirmala Plaza Supermarket Jimbaran perlu mengurangi
stres kerja karyawan serta meningkatkan motivasi kerja begitu juga dengan kepuasan
kerja karyawan untuk bisa menekan tingkat turnover intention.
Katax kunci: motivasi kerja, stres kerja, kepuasan kerja, turnover intention
ABSTRACT
This study aim was to determine the effect of turnover intention on job stress and work
motivation, and the role of job satisfaction in mediating the effect of turnover intention
on job stress and work motivation at Nirmala Plaza Supermarket Jimbaran employee.
The sample amounted to 34 employees with the saturated sampling method.
Questionnaires were used as data collection techniques with survey approaches and
then data were analyzed with SEM-PLS. The results show that there is a positive and
significant effect of job stress on turnover intention, while there is a negative and
significant effect of work motivation and job satisfaction on turnover intention. In
addition, the results of the analysis also show that the effect of job stress and work
motivation on turnover intention was mediated by job satisfaction partially. The
management of Nirmala Plaza Supermarket Jimbaran needs to reduce employee job
stress and increase work motivation along with the job satisfaction to reduce the
turnover intention.
Keywords: work motivation, job stress, job satisfaction, turnover intention
4045
Dewa Made Bayu Adi Putra, Peran Kepuasan Kerja….
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dianggap serius di bidang Manajemen Sumber Daya
dengan perputaran tenaga kerja yang tinggi (Kumar, Ramendran, & Yacob, 2012).
Turnover sendiri dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana karyawan atau
karyawan di luar perusahaan yang bersifat permanen (Rahman & Nas, 2013).
dan merugikan bagi perusahaan. Tingginya keinginan keluar yang dimiliki oleh
tentunya akan berakibat pada munculnya biaya perekrutan yang tidak sedikit
saat dilakukan seleksi, biaya masa orientasi karyawan, serta biaya lainnya yang
mungkin timbul akibat dari perekrutan kembali tersebut. Tingginya turnover yang
4046
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7, 2019 :4045-4072
diantaranya stres kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja (Manurung, 2012;
Saputra et al., 2014; Wahyuni, Zaika, & Anwar, 2014). Apabila karyawan
merasakan stres kerja yang tinggi, maka keinginan karyawan untuk meninggalkan
perusahaan juga akan meningkat (Fong & Mahfar, 2013). Sedangkan, rendahnya
Tabel 1.
Persentase Turnover Nirmala Plaza Supermarket Jimbaran
Tahun Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Turnover
pada Awal Keluar Masuk pada Akhir Karyawan (%)
Tahun (orang) (orang) Tahun
(orang) (orang)
(5) =
(1) (2) (3) (4)
100%
/
2013 43 8 8 43 19
2014 43 13 13 43 30
2015 43 12 12 43 28
2016 43 17 17 43 40
2017 43 17 9 34 44
Sumber: HRD Nirmala Plaza Supermarket Jimbaran, 2018
4047
Dewa Made Bayu Adi Putra, Peran Kepuasan Kerja….
Wawancara ini dilaksanakan untuk menggali lebih banyak informasi mengenai hal-
hal apa yang mempengaruhi mantan karyawan sehingga memilih untuk keluar dari
penerimaan gaji menjadi alasan utama dari keluarnya kelima karyawan dari
perusahaan. Alasan-alasan lainnya adalah akibat beban kerja yang berlebih yang
dilakukan karyawan. Oleh karena itu dipilihlah ketiga variabel yaitu motivasi kerja,
Berangkat dari latar belakang seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
4048
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7, 2019 :4045-4072
intention.
manfaat teoritis dimana hasil penelitian ini diharapkan berikan kontribusi terhadap
x x x x x x x
lebih lanjut. Kedua manfaat praktis, dimana diharapkan penelitian ini dapat
x
Turnover intention atau keinginan untuk keluar dari perusahaan adalah suatu
keinginan atau niatan dari karyawan agar bisa melakukan pergerakan meninggalkan
perusahaan tempatnya bekerja dan harus segera digantikan (Rahman & Nas, 2013).
Tingginya niatan karyawan atau pegawai untuk keluar dari tempatnya bekerja yang
berakhir pada actual turnover, yang membuat perusahaan mengeluarkan biaya lebih dalam
perekrutan karyawan baru untuk mengisi posisi yang ditinggalkan. Terdapat tiga indikator
4049
Dewa Made Bayu Adi Putra, Peran Kepuasan Kerja….
Kepuasan kerja karyawan ialah suatu kondisi dimana pekerja atau karyawan
merasa puas terhadap pekerjaan yang dilakukannya sehingga hal ini akan
menimbulkan efek positif bagi pekerjaannya (Mathis dan Jackson, 2011:68). Robin
dan Judge (2008:99) mengungkapkan bahwa pekerja atau karyawan yang memiliki
tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan memberikan perasaan positif pada
mengukur kepuasan kerja, diantaranya kepuasan pada gaji yang diterima, kepuasan
pada promosi yang dirasakan, kepuasan pada pekerjaan itu sendiri, serta kepuasan
merasa tertekan dimana tekanan ini berada di luar batas kemampuannya, yang mana
jika berlanjut terjadi tanpa adanya solusi dan tidak segera ditanggulangi, akan
berdampak terhadap kesehatan orang yang menderita stres tersebut (Fahmi, 2016:
256). Karyawan yang mengalami stres, akan mengalami beberapa gejala seperti
masalah dalam berkomunikasi dengan orang lain. Stres kerja dapat diukur
menggunakan delapan indikator (Dewi & Wibawa, 2016),) yaitu 1) merasa takut
ketika ada perubahan sistem yang baru di perusahaan, 2) merasa tidak senang ketika
di perusahaan ada konflik antar kelompok, 3) merasa tidak senang ketika kinerja
tidak sesuai dengan pekerjaan di dalam perusahaan yang tidak memadai, 4) merasa
bingung ketika memiliki dua peran pekerjaan yang berbeda dalam bekerja, 5)
4050
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7, 2019 :4045-4072
merasa jenuh apabila kualitas supervisi jelek, 6) merasa emosi apabila mendapat
beban kerja yang berlebihan, 7) merasa tergesa-gesa ketika ada desakan waktu
untuk menyelesaikan tugas kantor, dan 8) merasa menyerah apabila frustasi karena
dalam hal ini adalah karyawan, untuk membuat karyawan tersebut mampu
McClelland (Mada & Mujiati, 2014), menjelaskan terdapat tiga dimensi dalam
3) motivasi berkuasa. Dalam tiga dimensi tersebut, terdapat total enam belas
Stres Kerja
(X1)
Kepuasan Turnover
Kerja (Z) Intention (Y)
Motivasi Kerja
(X2)
intention memiliki hubungan yang positif dan signifikan (Fong & Mahfar, 2013).
meninggalkan profesinya dipengaruhi oleh stres kerja secara signifikan dan positif
4051
Dewa Made Bayu Adi Putra, Peran Kepuasan Kerja….
(Klassen & Chiu, 2011). Hasil dari penelitian serupa mengungkapkan bahwa stres
kerja memiliki pengaruh signifikan dan positif pada turnover intention (Nasution,
2017). Hal serupa pun diungkapkan dalam penelitian yang dilaksanakan di Korea
terhadap turnover intention (Choi, Moon, Nae, & Ko, 2013). Berdasarkan
turnover intention. Pengaruh negatif memiliki arti ketika motivasi kerja yang
dimiliki karyawan meningkat, maka niatan karyawan untuk keluar dari tempatnya
bekerja akan semakin rendah, begitupun sebaliknya. Hal ini didukung dengan hasil
dari penelitian yang telah dilakukan pada sektor Telekomunikasi di Pakistan yang
pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap keinginan karyawan untuk keluar
bahwa ada hubungan signifikan dan negatif antara motivasi kerja dengan keinginan
4052
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7, 2019 :4045-4072
Rahardja, 2016). Penelitian yang telah dilakukan pada dokter rumah sakit di Israel
mengungkapkan hasil bahwa pengaruh dari stres kerja terhadap kepuasan kerja
Radomski, & Belkin, 2015). Hal serupa juga ditemukan dalam research atau
penelitian serupa, dimana stres kerja secara signifikan dan negatif mempengaruhi
kepuasan kerja (Dewi & Wibawa, 2016)d. Hasil penelitian serupa juga menemukan
bahwa stres kerja berpengaruh secara signifikan dan negatif terdahap kepuasan
kepuasan kerja yang dirasakan karyawan. Motivasi kerja yang tinggi akan mampu
mengungkapkan bahwa motivasi kerja yang dimiliki oleh karyawan dan faktor-
faktornya memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja
(Ahmed & Ali, 2010). Hasil penelitian serupa juga menunjukkan hubungan antara
motivasi kerja pada kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan dan positif
(Kurnia, Sunuharyo, & Utami, 2013). Hal serupa juga dikemukakan oleh pada
4053
Dewa Made Bayu Adi Putra, Peran Kepuasan Kerja….
bahwa terdapat hubungan signifikan dan positif antara motivasi kerja terhadap
negatif terhadap keinginan karyawan untuk keluar dari tempat kerjanya. Dengan
yang dilaksanakan pada karyawan private sector tahun 2010, menunjukkan bahwa
karyawan untuk keluar dari tempatnya bekerja (Chan Yin-Fah, Foon, Chee-Leong,
& Osman, 2010). Kepuasan kerja secara langsung memiliki pengaruh signifikan
dan negatif terhadap keinginan karyawan untuk keluar dari tempat kerjanya (Tziner
et al., 2015). Hasil penelitian serupa juga mengungkapkan bahwa kepuasan kerja
Karyawan dengan tingkat stres kerja yang dapat dikatakan tinggi dalam suatu
penurunan pada kepuasan kerja, maka keinginan karyawan untuk keluar atau
4054
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7, 2019 :4045-4072
pengaruh stres kerja pada niatan karyawan untuk keluar dari tempat kerjanya
(Yuhui, 2011). Penelitian serupa mengungkapkan bahwa pengaruh dari stres kerja
Motivasi kerja sangat berefek pada kepuasan kerja yang dirasakan karyawan.
Tingginya motivasi kerja yang dimiliki seorang karyawan akan membuat kepuasan
motivasi kerja yang dimiliki karyawan akan menciptakan kepuasan kerja yang
tempatnya bekerja (Saputra et al., 2014). Hal serupa juga menunjukkan jika
motivasi kerja karyawan meningkat hal ini akan menyebabkan kepuasan kerjanya
4055
Dewa Made Bayu Adi Putra, Peran Kepuasan Kerja….
METODE PENELITIAN
bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih . Penelitian
x x x x
digunakan pada penelitian ini adalah turnover intention (Y1), kepuasan kerja (Z1),
x x x
stres kerja (X1) dan motivasi kerja (X2). Sampel dalam penelitian ini berjumlah
x x x x
skala Likert. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis
x x x x x x
statistik deskriptif serta analisis statistik inferensial dengan SEM berbasis varian
atau SEM-PLS.
memberikan informasi bahwa ditinjau dari segi jenis kemalin responden, sebagian
4056
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7, 2019 :4045-4072
besar adalah perempuan yaitu 19 orang (55,9 persen), sedangkan sisanya sebesar
Tabel 2.
Karakteristik Responden Penelitian
Karakteristik Kategori Frekuensi persentase (%)
Laki-laki 15 44.1
Jenis Kelamin Perempuan 19 55.9
Total 34 100
19-24 Tahun 9 26.5
25-30 Tahun 9 26.5
31-36 Tahun 9 26.5
Umur
37-42 Tahun 5 14.7
≥ 43 Tahun 2 5.9
Total 34 100
SMA/K 22 64.7
D1 3 8.8
D2 1 2.9
Pendidikan Terakhir
D3 5 14.7
S1 3 8.8
Total 34 100
≤ 1 Tahun 9 26.5
1-3 Tahun 16 47.1
Masa Kerja
> 3 Tahun 9 26.5
Total 34 100
Sumber: Data Primer (diolah), 2018
memiliki umur pada kisaran 19-24 tahun, 9 orang (26,5 persen) memiliki umur pada
kisaran 25-30 tahun, 9 orang (26,5 persen) memiliki umur kisaran 31-36 tahun, 5
orang (14,7 persen) berada pada kisaran 37-42 tahun, dan 2 orang (5,9 persen)
berada pada kisaran umur 43-48 tahun. Ditinjau dari segi pendidikan terakhir, 22
orang (64,7 persen) merupakan lulusan SMA/K, 3 orang (8,8 persen) merupakan
lulusan D1, 1 orang (2,9 persen) merupakan lulusan D2, 5 orang (14,7 persen)
merupakan lulusan D3, dan 3 orang (8,8 persen) merupakan lulusan S1. Sedangkan
apabila ditinjau dari masa kerja, 9 orang (26.5 persen) bekerja kurang dari 1 tahun,
4057
Dewa Made Bayu Adi Putra, Peran Kepuasan Kerja….
16 orang (47,1 persen) bekerja antara 1-3 tahun, dan 9 orang lainnya (26,5 persen)
Uji validitas serta uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui validitas serta
mengetahui kehandalan jawaban yang diberikan oleh responden. Hasil dari kedua
uji, yaitu uji validitas dan reliabilitas ditunjukkan pada Tabel 3 dan Tabel 4.
Tabel 3.
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
No Variabel Laten Indikator Kriteria Keterangan
1 Tunrover Intention Y1.1, Y1.2, Y1.3 Valid
nilai di atas 0,3 untuk koefisien korelasinya. Hal ini berarti kuesioner dikatakan
Tabel 4.
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas
No. Variabel Laten Item Keterangan
Alpha Cronbach Standar
4058
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7, 2019 :4045-4072
Tabel 4. menujukkan nilai yang lebih besar dari 0,6 untuk alpha Cronbach
dari keempat variabel yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu instrumen
evaluasi model pengukuran (outer model) dan 2) evaluasi model struktural (inner
model).
Outer model atau juga disebut dengan evaluasi model pengukuran dilakukan
dengan tujuan untuk melakukan pengukuran validitas dan reliabilitas dari indikator
tiap variabel laten yang digunakan dalam penelitian. Evaluasi model ini dilakukan
Composite reliability.
adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui validitas dari indikator
dengan dasar bahwa indikator dari variabel laten harusnya memiliki korelasi yang
tinggi dengan variabel latennya. Untuk bisa tau korelasi dari indikator variabel
laten, dapat diketahui dengan melihat nilai outer loading dari masing-masing
indikator variabel laten yang digunakan dalam model penelitian. Indikator dapat
dikatakan valid ketika nilai loading-nya yang dimiliki berada di atas nilai 0,60.
Indikator-indikator yang memiliki nilai outer loading di atas 0,6 dan dikatakan
valid dapat digunakan untuk mengukur nilai dari variabel yang akan diukur dengan
baik.
4059
Dewa Made Bayu Adi Putra, Peran Kepuasan Kerja….
Tabel 5.
Validitas Indikator-Indikator Turnover Intention (Y1), Kepuasan Kerja (Z1),
Stres Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) berdasarkan
Outer Loadings
Indikator Outer Loadings Keterangan
Y1.1 0,931 Valid
Y1.2 0,867 Valid
Y1.3 0,900 Valid
Z1.1 0,962 Valid
Z1.2 0,835 Valid
Z1.3 0,903 Valid
Z1.4 0,870 Valid
Z1.5 0,933 Valid
X1.1 0,919 Valid
X1.2 0,857 Valid
X1.3 0,813 Valid
X1.4 0,847 Valid
X1.5 0,849 Valid
X1.6 0,792 Valid
X1.7 0,858 Valid
X1.8 0,882 Valid
X2.1 0,921 Valid
X2.2 0,842 Valid
X2.3 0,881 Valid
X2.4 0,838 Valid
X2.5 0,844 Valid
X2.6 0,880 Valid
X2.7 0,871 Valid
X2.8 0,849 Valid
X2.9 0,819 Valid
X2.10 0,845 Valid
X2.11 0,848 Valid
X2.12 0,716 Valid
X2.13 0,871 Valid
X2.14 0,871 Valid
X2.15 0,820 Valid
X2.16 0,810 Valid
Sumber: Data Primer (diolah), 2018
pada seluruh variabel laten telah berada di atas nilai 0,6, sehingga sesuai dengan
4060
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7, 2019 :4045-4072
dilakukan dengan melihat nilai dari Average Variance Extracted (AVE) dari setiap
variabel. Indikator dari masing-masing variabel laten dapat dikatakan valid apabila
Tabel 6.
Validitas Indikator-Indikator Turnover Intention (Y1), Kepuasan Kerja (Z1),
Stres Kerja (X1), dan Motivasi Kerja (X2) berdasarkan koefisien Average
Variance Extracted (AVE)
Variabel Laten Koefisien AVE Keterangan
Turnover Intention 0,810 Valid
Kepuasan Kerja 0,813 Valid
Stres Kerja 0,727 Valid
Motivasi Kerja 0,717 Valid
Sumber: Data Primer (diolah), 2018
laten telah berada di atas nilai 0,5. Oleh karena itu, sesuai dengan penjelasan
Tabel 7.
Uji Reliabilitas Variabel Turnover Intention (Y1), Kepuasan Kerja (Z1), Stres
Kerja (X1), dan Motivasi Kerja (X2)
Variabel Koefisien Cronbach Alpha Composite Reliability Keterangan
Turnover Intention 0,882 0,927 reliabel
Kepuasan Kerja 0,942 0,956 reliabel
Stres Kerja 0,946 0,955 reliabel
Motivasi Kerja 0,973 0,976 reliabel
Sumber: Data Primer (diolah), 2018
4061
Dewa Made Bayu Adi Putra, Peran Kepuasan Kerja….
Composite Reliability seluruh variabel laten telah berada di atas nilai 0,60. Hal ini
mengisyaratkan bahwa seluruh variabel laten dalam tabel dapat dikatakan reliabel.
Inner model atau kerap disebut dengan evaluasi model struktural dilakukan
dengan tujuan untuk mencari tau seberapa besar variabel laten bebas memiliki
korelasi terhadap variabel laten terikatnya. Untuk evaluasi model ini dilakukan
dengan dua tahapan, yaitu 1) R-Square (R2) dan 2) Q-Square Predictive Relevance
(Q2).
laten bebas mempengaruhi variabel laten terikatnya. Semakin dekat nilai R2 dengan
variabel terikatnya.
Tabel 8.
Pengaruh Variabel Turnover Intention, Kepuasan Kerja,
Stres Kerja, dan Motivasi Kerja
Variabel Laten Bebas Variabel Laten Terikat R2 Keterangan
Stres Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) Kepuasan Kerja (Z1) 0,749 Baik
Stres Kerja (X1), Motivasi Kerja (X2), dan
Turnover Intention (Y1) 0,875 Baik
Kepuasan Kerja (Z1)
Sumber: Data Primer (diolah), 2018
Tabel 8. memperlihatkan bahwa stres kerja (X1) dan motivasi kerja (X2)
memiliki pengaruh yang baik pada kepuasan kerja (Z1) yaitu sebesar 0,749 atau
74,9 persen. Begitu pula dengan pengaruh variabel laten stres kerja (X1), motivasi
kerja (X2), dan kepuasan kerja (Z1) pada turnover intention (Y1) yang memiliki
pengaruh sebesar 0,875 atau 87,5 persen yang tergolong pengaruh yang baik.
4062
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7, 2019 :4045-4072
setepat apakah variabel laten bebas dapat digunakan untuk memprediksi besar
variabel laten terikatnya. Semakin dekat nilai dari Q2 dengan 1, maka nilai
prediksinya akan menjadi semakin kuat. Sebaliknya, semakin dekat nilai Q2 dengan
0, ini berarti nilai prediksi dari variabel laten bebas ke variabel laten terikatnya akan
= 1 – (1 – 0,749) (1 – 0,875)
= 1 – (0,251) (0,125)
= 1 – 0,031375
Q2 = 0,9686
dari R2, baik dari R11 maupun R22nya. Dalam penelitian ini di dapatkan nilai dari
Q2nya adalah sebesar 0,9686 atau 96,86 persen. Nilai Q2 sebesar 96,86 persen
tergolong ke dalam kategori memiliki kekuatan prediksi yang kuat. Hasil ini
mengisyaratkan bahwa seluruh variabel laten bebas yaitu stres kerja (X1), motivasi
kerja (X2), dan kepuasan kerja (Z1) sudah tepat dan kuat digunakan untuk
memprediksi variabel laten terikatnya, yaitu turnover intention (Y1) sebesar 96,86
persen.
4063
Dewa Made Bayu Adi Putra, Peran Kepuasan Kerja….
Tabel 9.
Path Coefficient antara Variabel Turnover Intention (Y1), Kepuasan Kerja
(Z1), Stres Kerja (X1), dan Motivasi Kerja (X2)
Hubungan Antar Variabel Path Coefficient T-Statistics Keterangan
Stres Kerja (X1) Turnover Intention (Y1) 0,325 2,505 Signifikan
Motivasi Kerja (X2) Turnover Intention (Y1) -0,316 2,826 Signifikan
Stres Kerja (X1) Kepuasan Kerja (Z1) -0,398 2,530 Signifikan
Motivasi Kerja (X2) Kepuasan Kerja (Z1) 0,519 3,425 Signifikan
Kepuasan Kerja (Z1) Turnover Intention (Y1) -0,362 3,014 Signifikan
Sumber: Data Primer (diolah), 2018
jalur pengaruh langsung antar variabel laten. Ditunjukkan bahwa stres kerja
berpengaruh signifikan dan positif terhadap turnover intention dengan nilai path
coefficient atau koefisien jalur sebesar 0,325 serts nilai dari T-statistiknya sebesar
4064
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7, 2019 :4045-4072
2,505 > 1,96 (alpha 5 persen). Hal ini berarti ketika karyawan merasakan stres kerja
yang tingg, hal ini akan membuat niatan karyawan untuk meninggalkan perusahaan
dan negatif terhadap turnover intention dengan nilai path coefficient atau koefisien
jalur sebesar -0,316 serta nilai dari T-statistiknya sebesar 2,826 > 1,96 (alpha 5
persen). Ini mengisyaratkan apabila motivasi kerja yang dimiliki karyawan rendah,
hal ini akan menyebabkan niat karyawan untuk meninggalkan perusahaan anak
kerja dengan nilai path coefficient atau koefisien jalur sebesar -0,398 serta nilai dari
T-statistiknya sebesar 2,530 > 1,96 (alpha 5 persen). Hal ini mengisyaratkan ketika
karyawan merasakan stres kerja yang tinggi, hal ini akan membuat kepuasan kerja
dengan nilai path coefficient atau koefisien jalur sebesar 0,519 serta nilai dari T-
statistiknya sebesar 3,425 > 1,96 (alpha 5 persen). Hal ini berarti ketika karyawan
memiliki motivasi kerja yang tinggi, ini akan sejalan dengan peningkatan kepuasan
kerja yang juga akan menjadi meningkat. Terakhir, kepuasan kerja berpengaruh
secara negatif dan signifikan terhadap turnover intention dengan nilai koefisien
jalur sebesar -0,362 dan nilai T-statistik sebesar 3,014 > 1,96 (alpha 5 persen). Ini
memiliki arti apabila karyawan menunjukkan kepuasan kerja yang rendah, maka
4065
Dewa Made Bayu Adi Putra, Peran Kepuasan Kerja….
Tabel 10.
Total Indirect Effect Mediasi Kepuasan Kerja pada Pengaruh Stres Kerja
dan Motivasi Kerja Terhadap Turnover Intention
Path
Hubungan Antar Variabel T-Statistics Keterangan
Coefficient
Stres Kerja (X1) Kepuasan Kerja (Z1) Turnover
Intention (Y1) 0,144 2,103 signifikan
Motivasi Kerja (X2) Kepuasan Kerja (Z1)
Turnover Intention (Y1) -0,188 2,001 signifikan
Sumber: Data Primer (diolah), 2018
variabel laten bebas terhadap variabel laten terikan yang dimediasi variabel
dengan nilai T-statistik sebesar 2,103 > 1,96 (alpha 5 persen). Hal ini berarti
karyawan dengan tingkat stres kerja yang tinggi akan memiliki kepuasan kerja yang
rendah dan hal ini akan meningkatkan niat karyawan untuk meninggalkan
perusahaan.
Selain itu, hasil juga menunjukkan variabel laten kepuasan kerja memediasi
pengaruh motivasi kerja terhadap turnover intention secara signifikan dengan nilai
T-statistik sebesar 2,001 > 1,96 (alpha 5 persen). Ini berarti apabila motivasi kerja
yang dimiliki karyawan rendah, maka kepuasan kerja yang dirasakan juga akan
oleh karyawan tinggi hal ini akan mengakibatkan karyawan akan merasakan
kepuasan kerja yang tinggi pula yang akan membuat keinginan karyawan untuk
keluar dari tempat kerjanya atau turnover intention nya akan menjadi rendah.
4066
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7, 2019 :4045-4072
Tabel 11.
Perhitungan Nilai Variance Accounted for Mediation (VAF) Peran Kepuasan
Kerja Dalam Memediasi Pengaruh Stres Kerja Terhadap Turnover Intention
Hubungan Variabel Koefisien
Pengaruh Langsung Stres kerja Turnover Intention 0,325
Pengaruh Tidak Langsung Stres Kerja Kepuasan Kerja Turnover Intention 0,144
(-0,398) x (-0,362)
Pengaruh Total Stres kerja Turnover Intention 0,469
(0,325) + (0,144)
VAF Pengaruh Tidak Langsung dibagi Pengaruh Total 0,307
(0,144) dibagi (0,469)
Sumber: Data Primer (diolah), 2018
for Mediation (VAF) yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel
persentase VAF > 80 persen maka menunjukkan peran mediasi penuh, sedangkan
pemediasi parsial (Hermawan & Hasibuan, 2018). Nilai VAF untuk hipotesis
keenam menunjukkan angka sebesar 0,307 atau 30,7 persen yang berarti variabel
laten kepuasan kerja memediasi pengaruh stres kerja pada turnover intention secara
parsial.
Tabel 12.
Perhitungan Nilai Variance Accounted for Mediation (VAF) Peran Kepuasan
Kerja Dalam Memediasi Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Turnover
Intention
Hubungan Variabel Koefisien
Pengaruh Langsung Motivasi Kerja Turnover Intention -0,316
Pengaruh Tidak Langsung Motivasi Kerja Kepuasan Kerja Turnover Intention -0,188
(0,519) x (-0,362)
Pengaruh Total Motivasi Kerja Turnover Intention -0,504
(-0,316) + (-0,188)
VAF Pengaruh Tidak Langsung dibagi Pengaruh Total 0,373
(-0,188) dibagi (-0,504)
Sumber: Data Primer (diolah), 2018
4067
Dewa Made Bayu Adi Putra, Peran Kepuasan Kerja….
Tabel 12. memperlihatkan nilai VAF sebesar 0,373 atau 37,3 persen. Ini
Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang dilakukan ini yaitu pertama,
stres kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap turnover intention pada
merasakan stres kerja yang tinggi maka niatan karyawan untuk keluar dari
tempatnya bekerja juga akan meningkat. Kedua, motivasi kerja memiliki pengaruh
secara signifikan dan negatif pada keinginan untuk keluar dari karyawan Nirmala
Plaza Supermarket Jimbaran. Ini berarti apabila karyawan memiliki motivasi kerja
yang rendah maka niatan karyawan untuk keluar dari perusahaan juga akan
dan negatif pada kepuasan kerja karyawan Nirmala Plaza Supermarket Jimbaran.
Ini menunjukkan apabila karyawan merasakan stres kerja yang tinggi, kepuasan
kerja yang dirasakan karyawannya akan menjadi rendah. Keempat, motivasi kerja
memberikan pengaruh secara signifikan dan positif pada kepuasan kerja untuk
motivasi kerja yang dimiliki karyawan tinggi maka akan terjadi peningkatan juga
pada niatan karyawan untuk keluar dari Nirmala Plaza Supermarket Jimbaran. Ini
menunjukkan apabila karyawan atau pekerja yang merasakan kepuasan kerja yang
4068
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7, 2019 :4045-4072
rendah cenderung memiliki niatan yang lebih besar untuk meninggalkan tempatnya
bekerja. Keenam, kepuasan kerja memediasi pengaruh stres kerja pada turnover
Karyawan yang memiliki tingkat stres kerja yang semakin tinggi, cenderung akan
membuat karyawan merasakan penurunan pada kepuasan kerjanya dimana hal ini
Supermarket Jimbaran. Ini berarti karyawan yang mempunyai motivasi kerja yang
rendah cenderung merasakan kepuasan kerja yang lebih rendah dimana hal ini akan
membuat niatan karyawan untuk keluar dari tempatnya bekerja menjadi lebih besar.
agar sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh karyawan. Ketiga, manajemen perlu
menjaga hubungan antar karyawan agar tidak terjadi konflik antar kelompok di
perusahaan, sehingga tingkat stres kerja yang dirasakan karyawan tidak menjadi
tinggi. Terakhir, untuk menjaga motivasi kerja karyawan tetap tinggi, manajemen
perlu memberikan dorongan untuk maju yang lebih kuat kepada karyawan,
4069
Dewa Made Bayu Adi Putra, Peran Kepuasan Kerja….
REFERENSI
Ahmed, I., & Ali, I. (2010). Effects of motivational factors on employees job
satisfaction a case study of university of the Punjab, Pakistan. International
Journal of Business and Management, 5(3), 70–80.
Bonenberger, M., Aikins, M., Akweongo, P., & Wyss, M. (2014). The effects of
health worker motivation and job satisfaction on turnover intention in Ghana:
a cross-sectional study. Human Resources for Health, 12, 43.
https://doi.org/10.1186/1478-4491-12-43
Chan Yin-Fah, B., Foon, Y. S., Chee-Leong, L., & Osman, S. (2010). An
Exploratory Study on Turnover Intention among Private Sector Employees.
International Journal of Business and Management, 5(8), 57–64.
https://doi.org/10.5539/ijbm.v5n8p57
Choi, B. K., Moon, H. K., Nae, E. Y., & Ko, W. (2013). Distributive justice, job
stress, and turnover intention: Cross-level effects of empowerment climate in
work groups. Journal of Management and Organization, 19(3), 279–296.
https://doi.org/10.1017/jmo.2013.35
Dewi, A. B., & Wibawa, A. (2016). Pengaruh Stres Kerja pada Turnover Intention
yang Dimediasi Kepuasan Kerja Agen AJB BUMIPUTERA. E-Jurnal
Manajemen Unud, 5(2), 762–789.
Fong, Y. L., & Mahfar, M. (2013). Relationship between occupational stress and
turnover intention among employees in a furniture manufacturing company in
Selangor. Jurnal Teknologi (Sciences and Engineering), 64(1), 33–39.
https://doi.org/10.11113/jt.v64.1673
4070
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7, 2019 :4045-4072
Klassen, R. M., & Chiu, M. M. (2011). The occupational commitment and intention
to quit of practicing and pre-service teachers: Influence of self-efficacy, job
stress, and teaching context. Contemporary Educational Psychology, 36(2),
114–129. https://doi.org/10.1016/j.cedpsych.2011.01.002
Kumar, R., Ramendran, C., & Yacob, P. (2012). A Study on Turnover Intention in
Fast Food Industry: Employees’ Fit to the Organizational Culture and the
Important of their Commitment. International Journal of Academic …, 2(5),
9–43. Retrieved from http://www.hrmars.com/admin/pics/733.pdf
Kurnia, A. M., Sunuharyo, B. S., & Utami, H. N. (2013). Pengaruh Motivasi Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan
PT. ASKES (Persero), Cabang Boyolali), 62(19), 1–8.
https://doi.org/10.7498/aps.62.197303
Model, M., Michaels, C. E., & Spector, P. E. (1982). Cause of employee turnover:
A test of the Mobley, Griffeth, Hand, and Meglino Model. Journal of Applied
Psychology, 67(1), 53–59.
4071
Dewa Made Bayu Adi Putra, Peran Kepuasan Kerja….
Rahman, W., & Nas, Z. (2013). Employee development and turnover intention:
Theory validation. European Journal of Training and Development, 37(6),
564–579. https://doi.org/10.1108/EJTD-May-2012-0015
Saleem, R., Mahmood, A., & Mahmood, A. (2010). Effect of Work Motivation on
Job Satisfaction in Mobile Telecommunication Service Organizations of
Pakistan. International Journal of Business and Management, 5(11), 213–222.
Saputra, Y. D., Lelly, S. W., Saleh, C., Manajemen, J., Ekonomi, F., Unej, U. J., &
Kalimantan, J. (2014). Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Terhadap
Turnover Intention Melalui Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Avila Prima
Intra Makmur Banyuwangi. Jurnal Universitas Jember, 6(5), 112–118.
Tziner, A., Rabenu, E., Radomski, R., & Belkin, A. (2015). Journal of Work and
Organizational Psychology Work stress and turnover intentions among
hospital physicians: The mediating role of burnout and work satisfaction.
Journal of Work and Organizational Psychology, 31, 207–213.
https://doi.org/10.1016/j.rpto.2015.05.001
Wahyuni, A. S., Zaika, Y., & Anwar, R. (2014). Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi turnover intention (keinginan berpindah) karyawan pada
perusahaan jasa kontruksi. Jurnal Rekayasa Sipil, 8(2), 89–95.
4072