Anda di halaman 1dari 6

S2 Kep – 2013 (Nursalam,

2013) BIDANG KEAHLIAN : MANAJEMEN KEPERAWATAN


KASUS : DOKUMENTASI KEPERAWATAN
KAJIAN MASALAH :
F1:
a. Sebagian besar perawat yaitu 60% tidak setuju format dokumentasi cukup praktis,
sebanyak 69,1% menilai jumlah lembar format dokumentasi asuhan keperawatan banyak,
dan sebanyak 69,1% menilai format dokumentasi asuhan keperawatan perlu direvisi
(Anggraini, 2010).
b. Faktor penghambat yang dihadapi dalam pendokumentasian askep diantaranya tidak
seimbangnya jumlah tenaga perawat dengan pekerjaan yang ada, formnya terlalu
panjang, perawat harus mendampingi visite dokter, dan malas (Diyanto, 2007).
c. Lama waktu pendokumentasian menunjukkan hasil bahwa pengkajian paling lama 10
menit (43,6%), sedangkan analisis data atau diagnosis data paling lama 5 menit (50,9%),
perencanaan paling lama 5 menit (49,1%), pendokumentasian tindakan keperawatan
memerlukan waktu 10 menit (45,5%), sedangkan untuk evaluasi waktu yang dibutuhkan
5 menit (52,7%), yang terakhir catatan perkembangan (tindakan dan evaluasi) yaitu satu
pasien paling lama dibutuhkan waktu 20 menit. Total waktu pendokumentasian asuhan
keperawatan satu pasien paling banyak adalah 41-50 menit (36,4%) (Anggraini, 2010).
d. Pengembangan model perilaku dokumentasi keperawatan yang semula hanya
menekankan kegiatan rutin, harus mempertimbangkan faktor latar belakang
(pengetahuan), persepsi pengendalian perilaku, sikap, dan niat (Wahyuni, 2012).
F2:
a. Pelaksanaan asuhan keperawatan di UGD RSUD dr. TC Hillers Maumere hanya 50%
saja yang lengkap dan masih ada keluhan pengguna jasa pelayanan tentang pelayanan
yang diberikan oleh perawat antara lain, penanganan terlambat, perawat kurang ramah,
dan lamanya waktu tunggu untuk mendapat pelayanan (Bogar, 2012)
b. Beban kerja perawat yang berat masih dijalani sebagian besar perawat di RSDM
Surakarta. Jenis beban kerja yang relatif berat bersumber dari pekerjaan keperawatan
secara langsung. Beban kerja perawat menjadi faktor resiko rendahnya pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan di RSDM (Supratman & Utami, 2009).
c. Kinerja perawat dalam melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan di RSUD Kelet
Kabupaten Jepara sebagian besar belum lengkap 79% tidang lengkap (Yusianto, 2013).
d. Beban kerja perawat berdasarkan jenis kegiatan dibagi menjadi dua yaitu kategori berat
dan ringan, perawat yang beban kerjanya berat sebanyak 68,8% sedang yang ringan
sebanyak 31,2 % ( Supratman & Utami, 2009)
e. Ketidaksesuaian jumlah perawat dengan jumlah pasien sehingga tidak memungkinkan
perawat untuk melakukan pendokumentasian dengan lengkap (Aini, 2013)
f. Beban kerja perawat di IRNA RSUD Kanjuruhan Kepanjen malang yaitu dalam kategori
sedang dimana perawat pelaksana memiliki pekerjaan yang membuat perawat tidak bisa
melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan lengkap (Aini, 2013).
SPIDER WEB

Peningkatan jumlah Peningkatatan Peningkatan


kertas untuk RM jumlah perawat beban kerja
Penurunan
Peningkatan kepuasan kerja
jam kerja
Peningkatan
cost operation
Efek ke Efek ke
institusi perawat

Dokumentasi
Keperawatan
Kepuasan
pasien

Lebih detail Efek ke


Komunikasi pasien
antar profesi waktu
pelayanan ke
pasien
berkurang
Peningkatan
Pengulangan
Jarang dibaca pasien safety
informasi

KEASLIAN PENULISAN

NO JUDUL KARYA ILMIAH VARIABEL JENIS HASIL


DAN PENULIS PENELITIAN
1 Model peningkatan kinerja Karakteristik Explanative survey Karakter individu
perawat unit gawat darurat individu, by cross sectional mempunyai pengaruh
(UGD) berdasarkan asosiasi karakteristik pada kinerja perawat ,
Jarang
karakteristik individu , organisasi, karakteristik organisasi
karakteristik organisasi dan karakteristik mempengaruhi kinerja
karakteristik pekerjaan RSUD pekerjaan, kinerja perawat, karakteristik
DR. T.C. Hillers Maumere asuhan pekerjaan tidak
(Bogar, 2012) keperawatan, berpengaruh terhadap
kepuasan kerja kinerja
perawat, kepuasan
pasien.
2 Hubungan actor individu Kemampuan, Analytic Hasil dari uji bivariat ada
dengan kinerja perawat dalam pengalaman kerja, correlation hubungan yang signifikan
melaksanakan dokumentasi sikap,motivasi, antara kemampuan
asuhan keperawatan di rumah kinerja perawat dengan kinerja perawat
sakit umum daerah kelet dalam dalam melakukan
kabupaten Jepara (Yusianto, melaksanakan dokumentasi, ada
2013) dokumentasi asuhan hubungan antara
keperawatan pengalaman kerja dengan
kinerja perawat. Ada
hubungan antara sikap
dengan kinerja perawat.
Variabel dominan yang
berhubungan dengan
kinerja dalam
melaksanakan
dokumentasi keperawatan
adalah kemempuan,
pengalaman kerja, dan
motivasi perawat.
3 Pendokumentasian asuhan Pendokumentasian Crossectional Beban kerja perawat yang
keperawatan ditinjau dari beban asuhan keperawatan study berat masih dijalani
kerja perawat (Supratman & sebagian besar perawat di
Utami, 2009) Beban kerja perawat RSDM Surakarta. Jenis
beban kerja yang relatif
berat bersumber dari
pekerjaan keperawatan
secara langsung. Beban
kerja perawat menjadi
faktor resiko rendahnya
pelaksanaan
pendokumentasian asuhan
keperawatan di RSDM
4 Analisis faktor penyebab penyebab Analitic deskriptif Ada hubungan perspektif
pelaksanaan pendokumentasian pelaksanaan keuangan, pelanggan,
asuhan keperawatan pendokumentasian proses bisnis internal dan
berdasarkan balanced score pembelajaran dan
card( Anggraini, 2010) kebutuhan dengan
pendokumentasian
5 Hubungan beban kerja perawat Beban kerja perawat Cross sectional Terdapat hubungan beban
dengan pendokumentasian study kerja perawat dengan
asuhan keperawatan di IRNA Pendokumentasian pendokumentasian asuhan
RSUD Kanjuruhan Kepanjen asuhan keperawatan keperawatan
Malang (Aini, 2013)
6 Pengembangan model perilaku Model perilaku Eksplanatif survey Ada pengaruh
perawat dalam perawat dalam cross sectional pengembangan model
pendokumentasian asuhan pendokumentasian perilaku perawat dalam
keperawatan berbasis Theory of pendokumentasian asuhan
planned behaviour di RSD keperawatan
Mardi Waluyo Kota Blitar (
Wahyuni, 2012)
7 Analis faktor-faktor Pelaksanaan Analitic deskriptif Penatalaksanaan
pelaksanaan dokumentasi dokumentasi asuhan pengisian dokumentasi
asuhan keperawatan di Rumah keperawatan askep sebagian besar
Sakit Umum Daerah Tugurejo kurang ( 48%)
Semarang (Diyanto, 2007)

MASALAH: hubungan beban kerja perawat berdasarkan time motion study dengan penerapan
pendokumentasian asuhan keperawatan belum dapat dijelaskan

RUMUSAN MASALAH: Apakah ada hubungan beban kerja perawat berdasarkan time motion
study dengan penerapan pendokumentasian asuhan keperawatan?

TUJUAN PENELITIAN
a. Tujuan umum:
Menganalisis beban kerja perawat berdasarkan time motion study terhadap penerapan
pendokumentasian asuhan keperawatan
b. Tujuan khusus:
1) Mengukur beban kerja perawat berdasarkan time motion study
2) Mengukur penerapan pendokumentasian asuhan keperawatan

MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian dapat menjelaskan analisis beban kerja perawat berdasarkan time motion
study dengan pendokumentasian keperawatan
b. Manfaat praktis
1) Mengetahui beban kerja perawat berdasarkan time motion study di pelayanan
2) Menjadi bahan evaluasi bagi institusi dalam penerapan pendokumentasian Asuhan
keperawatan
3) Mengembangkan model dokumentasi asuhan keperawatan yang lebih efektif dan efisien

JUDUL PENELITIAN :
HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION
STUDY DENGAN PENERAPAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN
KERANGKA KONSEP TUAL
FAKTOR INDIVIDU Beban
KEMAMPUAN kerja
Ketrampilan perawat
Latar belakang
Keluarga
Tingkat sosial  Kepuasa
 n
PENGALAMAN KERJA perawat
Kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
 Kepuasa
Demografi ( umur, asal usul, jenis kelamin) n pasien
FAKTOR PSIKOLOGIS
Komitmen  Pasien safety
Persepsi  Kecemasa
Peran n pasien
Sikap  Perawatan diri
Dukungan yang diterima
motivasi Keberadaan peekerjaan
- BOR
Kepribadian Hubungan dengan orgaganisasi
Kepuasan kerja FAKTOR ORGANISASI - LOS
Struktur organisasi - TOI
Desain pekerjaan - BTO
Kepemimpinan
Sistem penghargaan( reward sistem)
Budaya organisasi

Keteran :

Kerangka konseptual: Hubungan beban kerja dengan penerapan Pendokumentasian Asuhan Kep

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Nur. (2013). Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan di IRNA RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang. http://
old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/keperawatan/Nur Aini.pdf. Diakses pada tanggal
20 September 2013 pada pukul 09.00 WIB

Anggraini, Yuli. (2010). Analisis faktor penyebab pelaksanaan pendokumentasian asuhan


keperawatan berdasarkan balanced score card. Tesis Fakultas Keperawatn Universitas
Airlangga (Tidak Dipublikasikan)
Bogar, M.M. (2012). Model Peningkatan Kinerja Perawat Unit Gawat Darurat (UGD)
Berdasarkan Asosiasi Karakteristik Individu, Karakteristik Organisasi, dan Karakteristik
Pekerjaan RSUD DR. T.C. Hillers Maumere. Tesis Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga (Tidak Dipublikasikan)

Diyanto, Yahyo. (2007). Analisis Faktor – Faktor Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan


Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang.
http://eprints.undip.ac.id/15951/1/yahyo_dianto.pdf. Diakses pada tanggal 13 September
2013 pada pukul 13.00 WIB

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Edisi 3.


Jakarta: Salemba Medika, hal: 117 – 118

Supratman, Utami, Y.W. (2009). Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Ditinjau dari Beban
Kerja

Perawat.
http://Publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/2028/BIK_Vol_2_No_1_2_
Supratman.pdf. Diakses pada tanggal 19 September 2013 pada pukul 13.00 WIB

Wahyuni, E.D (2012). Pengembangan Model Perilaku Perawat dalam Pendokumentasian


Asuhan Keperawatan Berbasis Theory of Planned Behavior di RSUD Mardi Waluyo
Kota Blitar. Tesis Fakultas Keperawatn Universitas Airlangga (Tidak Dipublikasikan)

Yusianto, W. ( 2013). Hubungan Faktor Individu dengan Kinerja Perawat dalam Melaksanakan
Dokumentasi Asuhan Kepearawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kelet Kabupaten
Jepara. Tesis Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (Tidak Dipublikasikan)

Anda mungkin juga menyukai