Anda di halaman 1dari 10

JMM17 Jurnal Ilmu Ekonomi & Manajemen

April 2014, Vol. 1 No.1. hal. 1 - 10

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dan Komunikasi


Terhadap Motivasi Kerja Serta Dampaknya Pada Prestasi Kerja Pegawai
Di Maspion Group Surabaya Jawa Timur

Oleh :

Djoko Soelistya
PT. Maspion Industri Estate Gresik
Jawa Timur

Abstrak

Untuk mengetahui secara jelas tentang kinerja pegawai pada Maspion Group Surabaya
Jawa Timur, maka penelitian ini difokuskan pada model peningkatan prestasi kerja
pegawai yang didasarkan pada gaya kepemimpinan partisipatif, komunikasi, dan motivasi.
Dari hasil pengujian terhadap model pada penelitian ini, dengan menggunakan random
sampling, analisis structural equation model (SEM), dan bantuan software Amos 20, pada
150 responden, mampu menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan, komunikasi,
dan motivasi terhadap prestasi kerja pegawai pada Maspion Group Surabaya Jawa Timur.
Pada penelitian ini, didapat pengaruh kuat antara komunikasi dengan motivasi pegawai,
sebesar 0,765, dan pengaruh kuat antara motivasi dan prestasi kerja, yaitu sebesar 0,494.,
hal ini menunjukkan bahwa, dengan adanya komunikasi yang baik diantara pegawai, akan
menaikkan motivasi pegawai, yang selanjutnya motivasi pegawai akan menaikkan prestasi
kerja pegawai pada Maspion Group Surabaya Jawa Timur. Di sisi lain gaya kepemimpinan
tidak besar pengaruhnya terhadap motivasi pegawai pada Maspion Group Surabaya Jawa
Timur.
Kata kunci: gaya kepemimpinan, komunikasi, motivasi, prestasi kerja

PENDAHULUAN sia, menjadi fokus perhatian utama para


Gaya kepemimpinan sangat dibutuhkan pemimpin organisasi. Perhatian pada pengem-
dalam mengarahkan dan memotivasi karyawan bangan sumber daya manusia menjadi sangat
untuk meningkatkan prestasi kerja mereka. penting, ketika organisasi dihadapkan pada
Prestasi kerja yang ditunjukkan oleh karyawan kendala keterbatasan sumber daya yang lain.
akan berdampak langsung pada pencapaian Keberhasilan suatu organisasi dalam men-
hasil oganisasi secara keseluruhan. Colvin capai tujuannya sangat ditentukan oleh gaya
(1999) menyatakan bahwa untuk menjalin kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi
hubungan timbal balik, diantara para stake- yang bersangkutan. Dengan kata lain bahwa
holder akan dapat meningkatkan kinerja kar- entitas kepemimpinan dalam suatu organisasi
yawan perusahaan, selanjutnya pada sisi yang memainkan peran yang dominan dalam menja-
lain keunggulan kompetisi suatu perusahaan lankan seluruh fungsi-fungsinya. Salah satu
tidaklah semata-semata ditentukan oleh keku- aspek kepemimpinan yang dianggap penting
atan sumber daya bahan baku yang dimiliki, adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemim-
penggunaan teknologi dan modal serta infor- pinan berkaitan dengan cara yang digunakan
masi yang canggih, tapi juga ditentukan oleh oleh manager untuk mengatur, dan mem-
kekuatan sumber daya manusianya. Dan bah- pengaruhi karyawannya dalam rangka pen-
kan akhir-akhir ini aspek sumber daya manu- capaian tujuan organisasi. Hasil penelitian

1
Djoko Soelistya

Tersigni, dalam Rini (2004), menunjukkan 8). kekhawatiran, biasanya suatu komplik
bahwa Gaya kepemimpinan yang digunakan antara kebutuhan dan keinginan berdasarkan
oleh manajer dapat menurunkan motivasi kerja kesukaan pimpinan.
karyawan apabila terdapat kesalahan dalam Terdapat beberapa faktor yang dapat mem-
menerapkan gaya kepemimpinan, sehingga pengaruhi prestsi kerja karyawan. Faktor-
dapat berimplikasi pada turunnya kinerja faktor tersebut menurut Irianto (2001), dapat
karyawan. Rini (2004) menyatakan bahwa pe- dijelaskan sebagai berikut: sikap kerja, ke-
mimpin organisasi perlu memperhatikan gaya trampilan, hubungan antara tenaga kerja
kepemimpinan yang digunakan dalam me- dengan pempinan, manajemen produktivitas,
motivasi dan mengarahkan agar mereka dapat efisiensi tenaga kerja, dan kewiraswastaan dari
meningkatkan kinerjanya dengan lebih baik individu tersebut. Faktor lain yang juga mem-
lagi, sehingga mutu produk yang dihasilkan pengaruhi kinerja pegawai adalah: (1) sikap
karyawan juga berkualitas. mental yang meliputi motivasi, disiplin, dan
Pengertian gaya kepemimpinan yang mele- etika; (2) pendidikan yang terdiri dari pendi-
kat pada diri seseorang manajer mempunyai dikan formal maupun non-formal; (3) ketram-
pilihan untuk berubah. Hal ini sejalan dengan pilan yang terdiri dari kecakapan (ability) dan
asumsi yang digunakan dalam teori kepemim- pengalaman (experience); (4) manajemen me-
pinan perilaku (behavioral) yaitu bahwa gaya rupakan sistem yang diterapkan oleh pimpinan
kepemimpinan itu dapat dipelajari dan dikem- untuk mengelola atau memimpin serta me-
bangkan (Kreitner & Kinichi, 1998). Dengan ngendalikan staf atau bawahannya; (5) hubu-
kata lain bahwa gaya kepemimpinan yang ngan kerja yang harmonis, yang berarti men-
melekat atau yang dimiliki oleh seorang ma- ciptakan tenaga kerja, keserasian hubungan
najer tidak bersifat kaku (permanent) atau yang dapat memberikan dorongan kemampuan
sebaliknya ia dapat berubah. Greene (dalam untuk mencapai prestasi kerja yang lebih baik.
Thoha, 2003) mengatakan bahwa ketika para Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu
bawahan tidak melaksanakan pekerjan secara organisasi terhadap pegawai akan berpengaruh
baik, maka pemimpin menaikkan penekannya kepada peningkatan pengabdian, yang pada
pada pemberian perhatian (perilaku tata akhirnya akan meningkatkan prestasi kerja, (7)
hubungan). lingkungan dan iklim kerja yang baik men-
Tulisan Jacobson yang berjudul “Sources of dorong pegawai senang bekerja dan mening-
low productivity”dalam sebuah majalah Beve- katkan rasa tanggung jawab untuk melakukan
range World (1998) dikemukakan bahwa ter- pekerjaan dengan lebih baik, (8) kesempatan
dapat 19 faktor penyebab rendahnya pro- berprestasi merupakan salah satu harapan
duktivitas dalam perusahaan, dan diantara pegawai, dengan adanya kesempatan berpres-
faktor-faktor tersebut terdapat delapan faktor tasi akan dapat meningkatkan motivasi pega-
yang merupakan kesalahan manajerial dalam wai untuk berbuat yang lebih baik lagi (ber-
menerapkan gaya kepemimpinan dalam me- prestasi).
ngelola dan memotivasi karyawan untuk ber- Teori motivasi pada dasarnya mengemu-
kinerja lebih tinggi seperti: 1). supervisor kakan individu-individu dimotivasi sejauh
mengijinkan tiap karyawan menentukan lang- perilaku mereka diharapkan membawa hasil
kahnya, 2). tidak terkendalinya penggunaan yang diinginkan, dan citranya adalah pertu-
waktu lembur, 3). kegagalan supervisor men- karan rasional. Pegawai pada hakekatnya me-
jelaskan secara detail opersional mereka, 4). nukar usaha untuk mendapatkan upah, tunja-
ketidakmampuan mengkomunikasikan pada ngan, promosi, dan lain-lain. Orang yang ter-
berbagai level, 5). buruknya tindak lanjut libat dalam pekerjaan mereka secara fisik,
manajemen pada tingkat atas, 6). supervisor kognitif dan emosional tenggelam dalam pe-
tidak mengindentifikasi kedalam sasaran- ngalaman kegiatan dalam mengejar satu tujuan
sasaran tentang manajemen perusahaan, 7). (Robbins, 2002 :146). Selama bekerja, moti-
ketidakfleksibilan atau kurangnya gagasan vasi pegawai mengalami perubahan-perubahan
yang diciptakan oleh manajemen menengah, sebagai hasil interaksi antara pegawai dengan

2
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dan Komunikasi Terhadap Motivasi Kerja
Serta Dampaknya Pada Prestasi Kerja Pegawai Di Maspion Group Surabaya Jawa Timur

lingkungan kerjanya. Jika suasana kerja, hu- Perilaku pemimpin menekankan pada ba-
bungan antar pegawai, hubungan pegawai dan nyak meningkatkan hubungan dan dukungan,
pimpinan kurang harmonis, dan kebijakan sedikit memberikan pengarahan. Pemimpin ini
organisasi dirasakan kurang sesuai, maka se- cenderung bersedia tukar menukar pemikiran
mangat kerjanya akan menurun dengan hasil dan ide dengan bawahannya untuk menyusun
unjuk kerja akan turun atau rendah. (Thoyib keputusan bersama-sama serta mendukung
dan Kisworini, 2005). Oleh karena itu diperlu- usaha-usaha bawahannya dalam menyelesai-
kan adanya komunikasi yang baik diantara kan tugas-tugasnya.
pegawai maupun pegawai dengan pimpinan.
Komunikasi diperlukan agar pegawai menge- Komunikasi
tahui kewajiban dan tanggung jawabnya, hal Komunikasi diperlukan agar pegawai me-
ini berarti karyawan mengetahui posisinya ngetahui kewajiban dan tanggung jawabnya,
dalam organisasi. Jadi mekanisme komunikasi hal ini berarti pegawai mengetahui posisinya
dapat membuat keterpaduan perilaku setiap dalam organisasi. Jadi mekanisme komunikasi
pegawai dalam kelompoknya, agar mencapai dapat membuat keterpaduan perilaku setiap
satu tujuan. pegawai dalam kelompoknya, agar mencapai
Prestasi individu sebagai pegawai sangat satu tujuan.
tergantung pada kesempatan yang diperoleh
untuk bekerja lebih baik, bidang pekerjaan
Motivasi
yang dikerjakan sesuai dengan pendidikan dan
ketrampilan yang dimiliki, dan adanya kesem- Menurut Robbins (1999:47) motivasi ada-
patan untuk mengembangkan diri. Keteram- lah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat
pilan pegawai dapat berkembang melalui pe- usaha yang tinggi guna mencapai sasaran
kerjaan yang dilakukan, sikap mental, ketram- organisasi sebagaimana dipersyaratkan oleh
pilan dan kemampuan sangat besar peranannya kemampuan usaha tersebut untuk memenuhi
dalam meningkatkan prestasi kerja, dimana sesuatu kebutuhan individual, dapat berkaitan
unsur kepemimpinan juga sangat menentukan dengan semangat pencapaian tujuan, prestasi
tingkat keberhasilan seorang pegawai, selama kerja, etos kerja dan kondisi lingkungan kerja.
menjalankan tugasnya.
Untuk mengetahui secara jelas tentang ki- Prestasi kerja
nerja pegawai pada Maspion Group Surabaya Prestasi kerja sebagai output dari kegiatan
Jawa Timur, maka penelitian ini difokuskan organisasi yang dihasilkan oleh seluruh sum-
pada model peningkatan prestasi kerja pega- ber daya manusia termasuk didalamnya adalah
wai yang didasarkan pada gaya kepemim- pemimpin dan pegawai yang mampu menca-
pinan, komunikasi, dan motivasi. pai hasil kerja yang dipertanggung jawabkan,
kualitas maupun kuantitas dan bekerja secara
Definisi Konsep dan Operasional efektif dan efisien.
Berikut ini dijelaskan mengenai variabel
penelitian dan definisi operasional atas vari- Kerangka Konseptual dan Hipotesis
abel-variabel penelitian ini. Penelitian
Dari penjelasan tentang latar belakang pe-
Gaya kepemimpinan partisipatif nelitian, rumusan penelitian, tujuan penelitian,
Gaya kepemimpinan partisipatif yaitu gaya penelitian terdahulu dan kajian teori, pada
yang secara aktif melibatkan bawahan dalam akhirnya dapat dikemukakan kerangka kon-
penetapan tujuan dengan menggunakan tek- septual penelitian yang berfungsi sebagai pe-
nik-teknik manajemen partisipasif dan memu- nuntun untuk memudahkan dan memahami
satkan perhatian baik terhadap karyawan dan alur berfikir dalam penelitian ini Sebagai
tugas. berikut:

3
Djoko Soelistya

proses pengambilan keputusan antara pimpi-


nan dan pembatasan peranan bawahan; 3)
Adanya peningkatan secara intensif pimpinan
untuk mendengarkan pendapat bawahan.
Variabel Komunikasi ini di ukur secara
operasional dengan menggunakan tiga indi-
kator yang diadopsi dan disesuaikan dari
(Robbins,1999; Oetomo, 2000; Muhammad,
2001): hubungan tugas, hubungan prestasi &
pengembangan, dan efektivitas komunikasi.
Variabel Motivasi ini di ukur dengan me-
nggunakan 3 indikator yang diadopsi dan
Gambar 1. disesuaikan dari (Robbins,1999; Hasibuan,
Kerangka Konseptual Penelitian 2006; Umar,2003), yaitu: perilaku kerja,
promosi, dan penghargaan/penghasilan.
Variabel prestasi kerja ini secara operasio-
Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini nal diukur dengan menggunakan empat indi-
adalah: kator yang diadopsi dan disesuaikan dari
1. Gaya kepemimpinan partisipatif berpenga- (Gomes, 2002; Winardi, 2000; Luthan, 2001)
ruh signifikan terhadap motivasi kerja yaitu: produktivitas, efektivitas, efisiensi, dan
pegawai Maspion Group Surabaya Jawa kualitas.
Timur. Dari hasil korelasi product moment Pear-
2. Gaya kepemimpinan partisipatif berpenga- son, diketahui bahwa semua item pertanyaan
ruh signifikan terhadap prestasi kerja pega- pada kuesioner mempunyai korelasi yang
wai Maspion Group Surabaya Jawa Timur. signifikan pada tingkat kesalahan sebesar 5%
3. Komunikasi berpengaruh signifikan terha- (sig<0.05), sehingga dapat dikatakan semua
dap motivasi kerja pegawai Maspion Group item pertanyaan adalah valid.
Surabaya Jawa Timur. Hasil uji reliabilitas dengan uji cronbach
4. Komunikasi berpengaruh signifikan terha- alpha () pada penelitian ini menunjukkan
dap prestasi kerja pegawai Maspion Group bahwa seluruh variabel penelitian adalah relia-
Surabaya Jawa Timur. ble, karena seluruh nilai koefisien alpha dari
5. Motivasi kerja berpengaruh signifikan ter- masing-masing variabel penelitian lebih besar
hadap prestasi kerja pegawai Maspion dari yang distandartkan (0,6), dan nilai correc-
Group Surabaya Jawa Timur. ted item total correlation dari seluruh item
pertanyaan lebih besar dari 0,3, sehingga
Populasi dan Sampel Penelitian masing-masing item pertanyaan pada instru-
men pengukuran dapat digunakan.
Populasi penelitian adalah seluruh pe-
gawai Maspion Group Surabaya Jawa Struktur Model Penelitian
Timur. Sampel penelitian adalah sejumlah
150 responden, yang diambil dengan teknik Model penelitian yang dibuat, dianalisis
random sampling. dengan model persamaan struktural (structural
equation model) dengan bantuan software
Alat Ukur AMOS 20. Berdasarkan pertimbangan teoritis
pada penelitian ini, dilakukan modifikasi
Variabel gaya kepemimpinan partisipatif ini
indeks terhadap model dengan tetap berpe-
secara operasional diukur dengan mengguna-
doman bahwa modifikasi indeks ini tidak akan
kan tiga indikator meliputi (Hasibuan, 2001;
mengubah hasil kausalitas (parameter) secara
Esrael, Walter Crasg, 1992): 1) Adanya kese-
signifikan.
imbangan pengawasan antara pimpinan dan
bawahan; 2) Adanya kebersamaan dalam

4
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dan Komunikasi Terhadap Motivasi Kerja
Serta Dampaknya Pada Prestasi Kerja Pegawai Di Maspion Group Surabaya Jawa Timur

Tabel .1: Hasil Uji Goodness of Fit Index


Structural Final Model

Sumber: Olahan peneliti dengan Amos


(lampiran)

Pengujian Parameter
Untuk mengetahui hubungan kausalitas
antar masing-masing variabel, dilakukan uji
terhadap hipotesis nol yang mengatakan
Gambar 2. bahwa koefisien regresi antar hubungan sama
Structural Model Penelitian dengan nol melalui uji t dalam model regre-
Sumber: Hasil olahan peneliti dengan Amos sinya.
(lampiran) Dengan memperhatikan hasil regresi dalam
Tabel 2., diketahui bahwa nilai critical ratio
(CR) yang identik dengan uji t dalam analisis
Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit Test) regresi terlihat bahwa semua koefisien regre-
Pengujian ini dilakukan untuk melihat sinya secara signifikan tidak sama dengan nol.
apakah model yang dikembankean sesuai (fit) Dengan demikian hipotesis nol yang menya-
dengan data yang tersedia. Item-item yang takan bahwa koefisien regresi sama dengan
digunakan untuk pengujian ini terlihat pada nol dapat ditolak atau hipotesis alternatif dapat
Tabel 1. diterima. Hubungan kausalitas dalam model
Hasil pengolahan data dengan mengguna- dapat diterima.
kan sampel sebesar 150 menunjukkan tinkeat
signifikansi untuk uji hipotesis perbedaan Tabel 2.: Estimasi Parameter Final Model
diatas adalah 63,324 dengan probabilitas
0,150. Hal ini menunjukkankan bahwa tidak
terdapat perbedaan antara matrik kovarian
sampel dan matrik kovarian populasi, sehingga
hipotesis nol diterima (diterima jika proba-
bilitas  0,05).
Sementara itu nilai dari GFI, AGFI, TLI,
CFI, RMSEA dan CMIN/DF masing-masing
sebesar 0.935, 0.886, 0.975, 0.984, 0.040 dan
1.218 semuanya berada pada rentang nilai
yang diharapkan sehingga model dapat di-
terima.
Sumber: Olahan peneliti dengan Amos
lampiran

5
Djoko Soelistya

Tabel 2., menunjukkan bahwa besarnya regresi Terdapat pengaruh dari variabel Gaya kepe-
antara variabel Kepemimpinan Partisipatif mimpinan partisipatif terhadap variabel pres-
dengan Motivasi sebesar 0,191 dan nilai CR = tasi kerja pegawai sebesar 0,282.
1,718, artinya variabel Kepemimpinan Parti- Artinya dengan meningkatnya kualitas ke-
sipatif berpengaruh positif, siknifikan terhadap pemimpinan partisipatif satu satuan dari para
Motivasi pegawai. Besarnya regresi antara pimpinan Maspion Group Surabaya Jawa
variabel Komunikasi dengan Motivasi pega- Timur, akan meningkatkan prestasi kerja pega-
wai sebesar 0,941 dan nilai CR = 7,611, arti- wai sebesar 0,282 satuan. Hal ini berarti hipo-
nya pengaruh Komunikasi terhadap Motivasi tesis 2 diterima.
pegawai sangat kuat dan signifikan. Besarnya Terdapat pengaruh dari variabel Komuni-
regresi antara variabel Motivasi pegawai ter- kasi terhadap motivasi kerja pegawai sebesar
hadap Prestasi pegawai sebesar 0,371 dan 0,765. Artinya dengan adanya komunikasi
nilai CR = 2,788, artinya pengaruh Motivasi yang baik yang terjadi pada pegawai Maspion
pegawai terhadap Prestasi kerja pegawai sa- Group Surabaya Jawa Timur di antara sesama
ngat kuat dan signifikan. pegawai maupun dengan para pimpinan, akan
Besarnya regresi antara variabel Kepemim- meningkatkan motivasi kerja pegawai sebesar
pinan Partisipatif dengan prestasi kerja pega- 0,765 satuan. Hal ini berarti. Hal ini berarti
wai sebesar 0,294 dan nilai CR = 2,122, hipotesis 3 diterima.
artinya variabel Kepemimpinan Partisipatif Terdapat pengaruh dari variabel komuni-
berpengaruh positif, siknifikan terhadap pres- kasi pegawai terhadap prestasi kerja pegawai
tasi kerja pegawai. Maspion Group Surabaya Jawa Timur sebesar
Besarnya regresi antara variabel Komuni- 0,268. Artinya variabel komunikasi pegawai
kasi dengan prestasi kerja pegawai sebesar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
0,248 dan nilai CR = 2,146, artinya variabel prestasi kerja pegawai, dimana dengan kena-
Komunikasi berpengaruh positif, siknifikan ikan satu satuan komunikasi pegawai Mas-
terhadap prestasi kerja pegawai. pion Group Surabaya Jawa Timur, akan me-
Tabel 3., menunjukkan secara rinci nilai p ningkatkan prestasi pegawai sebesar 0,268
value dan koefisien jalur antar variabel dalam satuan. Hal ini berarti hipotesis 4 diterima.
penelitian ini. Terdapat pengaruh langsung dari Motivasi
pegawai terhadap prestasi kerja pegawai pega-
Tabel 3. ; Koefisien Jalur Antar Variabel wai Maspion Group Surabaya Jawa Timur
sebesar 0,494. Artinya motivasi pegawai ber-
pengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi kerja pegawai, dimana dengan kena-
ikan satu satuan motivasi pegawai Maspion
Group Surabaya Jawa Timur, akan meningkat-
kan prestasi pegawai sebesar 0,494 satuan. Hal
Sumber: Olahan peneliti dengan Amos lam-
ini berarti hipotesis 5 diterima.
piran
PEMBAHASAN
HASIL
Penelitian ini telah menemukan bahwa
Terdapat pengaruh variabel Kepemimpinan
prestasi kerja pegawai Maspion Group Sura-
Partisipatif terhadap Motivasi pegawai sebesar
baya Jawa Timur dapat dijelaskan secara sig-
0,137. Artinya dengan meningkatnya kualitas
nifikan oleh variabel gaya kepemimpinan par-
kepemimpinan partisipatif satu satuan dari
tisipatif, komunikasi, dan motivasi kerja pega-
para pimpinan Maspion Group Surabaya Jawa
wai. Temuan ini dapat menjadi alternatif
Timur, akan meningkatkan Motivasi pegawai
model atau cara pengelolaan prestasi kerja
sebesar 0,137 satuan. Hal ini berarti hipotesis
pegawai Maspion Group Surabaya Jawa
1 diterima.
Timur. Dalam konteks ini pengaruh variabel-
variabel penjelas dapat dikaji lebih lanjut

6
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dan Komunikasi Terhadap Motivasi Kerja
Serta Dampaknya Pada Prestasi Kerja Pegawai Di Maspion Group Surabaya Jawa Timur

untuk mendapatkan bahasan yang lebih kom- akan diperhatikan para pengikutnya. Penyam-
prehensip. paian informasi yang baik dan partisipatif
menjadi salah satu modal penting untuk
Kepemimpinan partisipatif berpengaruh berkomunikasi, disisi lain fator pengambilan
signifikan terhadap motivasi kerja pegawai keputus juga sangat penting dimiliki seorang
Maspion Group Surabaya Jawa Timur. pemimpin.
Penelitian ini searah dengan penelitian yang
Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis
dilakukan Irianto Bambang (2004) tentang
penelitian yang telah dikakukan sebelumnya
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Gaya
maka pada penelitian ini, di dapat bahwa
Komunikasi terhadap prestasi kerja karyawan
Kepemimpinan, partisipatif signifikan mem-
pada Dinas pendidikan dan kebudayaan Kabu-
pengaruhi motivasi kerja pegawai Maspion
paten Sampang, hasil penelitiannya menunjuk-
Group Surabaya Jawa Timur, dengan koefisien
kan bahwa secara bersama-sama gaya kepe-
regresi sebesar 0,137 (sign= 0.036). Hal ini
mimpinan dan gaya komunikasi berpengaruh
menunjukkan bahwa cukup besar peranan
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.
faktor kepemimpinan partisipatif bila dihu-
Evi Hendriati (2005) tentang Pengaruh Kepe-
bungkan dengan motivasi kerja pegawai
mimpinan, Lingkungan Kerja dan Motivasi
Maspion Group Surabaya Jawa Timur. Faktor
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Setda
keseimbangan pengawasan, kebersamaan da-
Pemerintah Kota Semarang. Hasil penelitian-
lam proses pengambilan keputusan, dan pim-
nya menunjukkan bahwa kepemimpinan ber-
pinan mendengarkan pendapat bawahan ada-
pengaruh terhadap lingkungan, motivasi dan
lah faktor-faktor pembentuk variabel kepe-
kinerja. Penelitian Chairil Anwar (2008) ten-
mimpinan partisipatif. Temuan penelitian ini
tang Dampak Kepemimpinan dan Komunikasi
menginformasikan bahwa faktor-faktor ini
terhadap Motivasi dan Prestasi kerja di PT.
mempunyai kaitan yang positif terhadap moti-
Miwon gresik, juga menemukan bahwa Kepe-
vasi kerja pegawai Maspion Group Surabaya
mimpinan berpengaruh terhadap motivasi.
Jawa Timur. Kepemimpinan partisipatif men-
jelaskan bahwa: manajer menggunakan secara
ekstensif supervisi kelompok yang berarti Kepemimpinan partisipatif berpengaruh
pada setiap individu. Pertemuan berkelompok signifikan terhadap prestasi kerja pegawai
memudahkan partisipasi bawahan dalam me- Maspion Group Surabaya Jawa Timur.
ngambil keputusan, memperbaiki komunikasi, Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis
mendorong kerjasama dan memudahkan pe- penelitian yang telah dikakukan sebelumnya
mecahan konflik. Peran manajer dalam per- maka pada penelitian ini, di dapat bahwa
temuan kelompok pertama-tama memandu Kepemimpinan, partisipatif signifikan mempe-
diskusi dan membuat dukungan, konstruktif ngaruhi prestasi kerja pegawai Maspion Group
dan berorientasi pada pemecahan masalah. Surabaya Jawa Timur, dengan koefisien re-
Partisipasi dari bawahan dalam mengambil gresi sebesar 0,282 (sign= 0.034). Hal ini
keputusan cenderung akan menghasilkan ke- menunjukkan bahwa cukup besar peranan
puasan dan kinerja yang lebih tinggi (Esrael, faktor kepemimpinan partisipatif atas prestasi
Walter Crasg, 1992) kerja pegawai Maspion Group Surabaya Jawa
Karena pada hakekatnya faktor memperbai- Timur bila dihubungkan dengan prestasi kerja.
ki komunikasi, mendorong kerjasama dan Faktor keseimbangan pengawasan, kebersama-
memudahkan pemecahan konflik dan ketela- an dalam proses pengambilan keputusan, dan
danan adalah faktor penting pada seorang pimpinan mendengarkan pendapat bawahan
pemimpin, dimana faktor ini menjadi salah adalah faktor-faktor pembentuk variabel kepe-
satu faktor yang sangat strategis untuk mem- mimpinan partisipatif. Temuan penelitian ini
buat kepemimpinan menjadi langgeng dan menginformasikan bahwa faktor-faktor ini
disukai para anak buah. Kewibawaan juga mempunyai kaitan yang positif terhadap pres-
menjadi salah satu yang penting dari seoarang tasi kerja pegawai Maspion Group Surabaya
pemimpin, karena pemimpin yang berwibawa Jawa Timur. Kepemimpinan adalah cara se-

7
Djoko Soelistya

orang pemimpin mempengaruhi perilaku ba- bentuk variabel komunikasi pegawai. Temuan
wahan agar mau bekerja sama dan bekerja penelitian ini menginformasikan bahwa faktor-
secara produktif untuk mencapai tujuan orga- faktor ini mempunyai kaitan yang positif ter-
nisasi yang ditetapkan seorang manajer dalam hadap motivasi kerja pegawai Maspion Group
organisasi dapat menciptakan integrasi yang Surabaya Jawa Timur. Karena pada hakekat-
serasi dan mendorong gairah kerja karyawan nya faktor hubungan tugas sangat menentukan
untuk mencapai sasaran yang maksimal. keberhasilan sorang pegawai, dengan pengeta-
Pemimpin adalah seorang yang memperguna- huan secara detail tentang tugas yang akan
kan wewenang dan kepemimpinannya, menga- dikerjakan, maka seorang pegawai akan dapat
rahkan bawahannya untuk mengerjakan pe- melaksanakan tugasnya dengan sangat baik.
kerjaaannya dalam mencapai tujuan organi- Faktor hubungan prestasi dan pengembangan
sasi. Sementara Hadi (2006), menemukan bah- juga sangat menentukan, karena prestasi dan
wa gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pengembangan diri adalah salah satu yang
partisipasi dapat memotivasi bawahan, dan membuat pegawai selalu tertantang untuk ber-
dengan tim manajemen yang baik, akan ber- buat yang terbaik, dan selalu tertantang untuk
dampak terhadap peningkatan kinerja melakukan pengembangan diri, maka seorang
Penelitian ini searah dengan penelitian yang pegawai dapat memberi contoh dan teladan
dilakukan Irianto Bambang (2004) tentang bagi pegawai lainnya, bagaimana seharusnya
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Gaya pegawai bersikap untuk menjadi pegawai yang
Komunikasi terhadap prestasi kerja karyawan berprestasi.
pada Dinas pendidikan dan kebudayaan Kabu- Penemuan ini sesuai dengan hasil penelitian
paten Sampang, hasil penelitiannya menunjuk- yang dilakukan oleh Syaiful Abidin (2006),
kan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi ter-
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil hadap prestasi kerja karyawan PT. Siantar Top
penelitianEvi Hendriati (2005) yang menun- Sidoarjo Tbk”, hasil penelitian menunjukkan
jukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh ki- bahwa gaya kepemimpinan dan komunikasi
nerja pegawai. Hasil penelitian Chairil Anwar secara bersama-sama maupun secara parsial
(2008) tentang Dampak Kepemimpinan dan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan
Komunikasi terhadap Motivasi dan Prestasi PT. Siantar Top Sidoarjo Tbk. Chairil Anwar
kerja di PT. Miwon gresik, juga menemukan (2008) tentang Dampak Kepemimpinan dan
bahwa Kepemimpinan berpengaruh terhadap Komunikasi terhadap Motivasi dan Prestasi
prestasi kerja. kerja di PT. Miwon gresik, juga menemukan
bahwa komunikasi berpengaruh terhadap mo-
Komunikasi berpengaruh signifikan terha- tivasi kerja.
dap motivasi kerja pegawai Maspion Group
Surabaya Jawa Timur. Komunikasi berpengaruh signifikan terha-
Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis dap prestasi kerja pegawai Maspion Group
penelitian yang telah dikakukan sebelumnya Surabaya Jawa Timur.
maka pada penelitian ini, di dapat bahwa Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis
komunikasi pegawai, signifikan mempengaruhi penelitian yang telah dikakukan sebelumnya
motivasi kerja pegawai Maspion Group Sura- maka pada penelitian ini, di dapat bahwa
baya Jawa Timur, dengan koefisien regresi komunikasi pegawai, signifikan mempengaruhi
sebesar 0,765 (sign= 0.000). Hal ini menun- prestasi kerja pegawai Maspion Group Sura-
jukkan bahwa cukup besar peranan faktor baya Jawa Timur, dengan koefisien regresi
komunikasi pegawai di Maspion Group Sura- sebesar 0,268 (sign= 0.025). Hal ini menun-
baya Jawa Timur bila dihubungkan dengan jukkan bahwa cukup besar peranan faktor
prestasi pegawai. Faktor hubungan tugas, hu- komunikasi pegawai di Maspion Group Sura-
bungan prestasi dan pengembangan, dan efek- baya Jawa Timur bila dihubungkan dengan
tivitas komunikasi adalah faktor-faktor pem- prestasi pegawai. Karena pada hakekatnya

8
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dan Komunikasi Terhadap Motivasi Kerja
Serta Dampaknya Pada Prestasi Kerja Pegawai Di Maspion Group Surabaya Jawa Timur

komunikasi diperlukan agar karyawan menge- hakekatnya faktor perilaku kerja sangat me-
tahui kewajiban dan tanggung jawabnya, sehi- nentukan motivasi sorang pegawai, dengan
ngga karyawan mengetahui posisinya dalam keinginan pegawai bekerja dengan efektif dan
organisasi. Jadi mekanisme komunikasi dapat menghasilkan output yang maksimal, pegawai
membuat keterpaduan perilaku setiap karya- menyenangi pekerjaannya, dan pegawai mem-
wan dalam kelompoknya, agar mencapai satu punyai tanggung jawab atas pekerjaannya,
tujuan yang dikehendaki bersama. Faktor maka seorang pegawai akan termotivasi untuk
hubungan tugas, hubungan prestasi dan pe- dapat melaksanakan tugasnya. Faktor promosi
ngembangan, dan efektivitas komunikasi ada- juga sangat menentukan, karena promosi mem-
lah faktor-faktor pembentuk variabel komuni- beri kesempatan mengembangkan karir dan
kasi pegawai. Temuan penelitian ini meng- kesempatan mengikuti pendidikan atau pela-
informasikan bahwa faktor-faktor ini mem- tihan, akan membuat pegawai termotivasi
punyai kaitan yang positif terhadap prestasi untuk selalu melakukan yang terbaik. Faktor
kerja pegawai Maspion Group Surabaya Jawa penghargaan/ penghasilan juga sangat menen-
Timur. tukan termotivasinya pegawai, dengan pembe-
Penemuan ini sesuai dengan hasil penelitian rian penghargaan yang layak akan memotivasi
yang dilakukan oleh Syaiful Abidin (2006), pegawai melalukan yang terbaik dalam pe-
dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh kerjaannya.
Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi terha- Penemuan ini sesuai dengan hasil penelitian
dap prestasi kerja karyawan PT. Siantar Top yang dilakukan oleh Brahim Abdullah (2005)
Sidoarjo Tbk”, hasil penelitian menunjukkan dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh
bahwa komunikasi berpengaruh terhadap pres- Sistem Kompensasi terhadap Motivasi dan
tasi kerja karyawan PT. Siantar Top Sidoarjo Kinerja Karyawan di PT. Batamindo Invest-
Tbk. Hasil Penelitian Chairil Anwar (2008) ment Cakrawala Batam”, hasil penelitian
tentang Dampak Kepemimpinan dan Komuni- menunjukkan motivasi berpengaruh sangat
kasi terhadap Motivasi dan Prestasi kerja di kuat terhadap kinerja. Agus Suhendra (2006)
PT. Miwon gresik, juga menemukan bahwa dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh
komunikasi berpengaruh terhadap prestasi Gaya Kepemimpinan Partisipatif terhadap
kerja. Motivasi Kerja dan Dampaknya terhadap Pres-
tasi kerja karyawan Divisi Maintenance Faci-
Motivasi pegawai berpengaruh signifikan lity PT. Merpati Nusantara Airlines di Sura-
terhadap prestasi kerja pegawai Maspion baya”, hasil penelitian menunjukkan bahwa
Group Surabaya Jawa Timur. motivasi karyawan berpengaruh terhadap pres-
tasi kerja.
Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan
penelitian yang telah dikakukan sebelumnya
pengujian model tersebut diatas, ternyata se-
maka pada penelitian ini, di dapat bahwa
mua dugaan yang telah dihipotesiskan terbuk-
motivasi pegawai, signifikan mempengaruhi
ti. Bedasarkan hal tersebut bahwa kepemim-
prestasi kerja pegawai Maspion Group Sura-
pinan partisipatif dan komunikasi pegawai di
baya Jawa Timur, dengan koefisien regresi
Maspion Group Surabaya Jawa Timur, ter-
sebesar 0,494 (sign= 0.005). Hal ini menun-
bukti berpengaruh terhadap motivasi pegawai
jukkan bahwa cukup besar peranan faktor
dan berdampak pada prestasi kerja pegawai
motivasi pegawai Maspion Group Surabaya
Maspion Group Surabaya Jawa Timur.
Jawa Timur bila dihubungkan dengan prestasi
pegawai. Faktor perilaku kerja, promosi, dan
penghargaan/ penghasilan adalah faktor-faktor DAFTAR PUSTAKA
pembentuk variabel motivasi pegawai. Temuan Amstrong. M., 1994, A Handbook of Human
penelitian ini menginformasikan bahwa faktor- Resource Management, Terjemahan, Elex
faktor ini mempunyai kaitan yang positif Media Komputindo, Jakarta
terhadap prestasi kerja pegawai Maspion
Group Surabaya Jawa Timur. Karena pada

9
Djoko Soelistya

Baker, Sytvia Ann, 1998, Involved and Lear- ges (Disertation) Unpublished, Georgia
ning Leadership Style and Employee Pro- State University, USA
ductivity (Tesis), Unpublished, Michigan, Goleman, Daniel, 2000. Leadership That Gets
USA Results. Harvard Business Review, (March-
Bernandin, H. John and Joyce E. A. Russel, April ), pp.78- 90
1993, Human Resources Management, Mc Hersey, Paul, Kenneth H Blanchard and
Graw Hill Inc. Singapore Dewey E Johnson, 1993. Management of
Cascio, W. F., 1992, Managing Human Organizational Behavior : Utilizing Human
Resources: Productivity, Quality of Work Resources (New Jersey: Prentice Hall, Inc),
Life, Profits, Third Edition, Mc Graw Hill terjemahan Agus Dharma, 1994. Manaje-
Inc, New York. men Perilaku Organisasi: Pendayagunaan
Sumber Daya Manusia (Jakarta: Erlangga).
Christine M. Shea, 1999, The Effect on Lea-
dership on Performance Improvement on A Mc. Cormick, Michael J., 2002, Extending
Manufacturing Tas ABI/INFORM Rese- Self-Efficacy Theory to Leadershio: A Revi-
arch ew and Emperical Test. School of Human
Sciences and Humanities. USA: University
Colvin, Robert E., 1999, Transformational
of Houston-Clear Lake
Leadership: A Percription for Contempo-
rary Organizations. Rajiv, Mehta, Dubinsky, Alan J dan Anderson,
Rolph E., 2003, Leadership Style, Motiva-
Davis, T. R. and Luthan F., 1984. Defining
tion and Performance in International
and Researching Leadership as a Beha-
Marketing Channels. School of Manage-
vioral Construct: An Idiopathic Approach,
ment, New Jersey, Institute ot Technology,
Journal of Applied Behavioural Science,
Newark, New Jersey, USA
20, pp. 237-252.
Robbins, P Stephen, 1997. Organizational
Davis, Keith dan Jhon W. Newstrom., 1998,
behavior (9th Edition), Prentice Hall Inter-
Perilaku Dalam Organisasi, Alih bahasa
national, New York
Agus Dharma, Erlangga, Jakarta.
Robert, H Karlene, and David M, Hunt, 1991.
Dessler, Gary, 1998, Manajemen Sumber
Organizational Behavior, 2nd Edition.
Daya Manusia, Edisi Bahasa Indonesia,
Jilid 2, PT. Prehallindo, Jakarta Robinson, David, Ninosimourd dan Frank
Porporino, 1999, Research on Staff Com-
Di Paolo, Donald G., 2002, Voices of leader-
mitment: A Discussion Paper, Corectional
ship, School of Education Universiy of
Service of Canada, http/:www.canada.qc.ca
Michigan Ann Arbor Michigan.
Stonner A.F James, and Edward R Freeman,
Edwin, Michelle and Gail T , 1975. Managing
1996. Management (New York: Prentice
by Communication : An Oragnizational
Hall Inc), terjemahan Wihelmus dan
Approach, Journal of Vocational Behavior,
Benyamin, 1994. Manajemen (Jakarta:
Vol. 3,pp.14-24
Intermedia).
Esrael, Walter Crasg, 1992, A Stwfy of Credit
Yeung, Rob, 2000, Employee Empowerment:
Union Leaderships Style and Organizationl
Management Styles, Human Resources
Performance (Thesis), Unpublished, Peabo-
Management. Journal of Accountancy. Vol.
dy College for Teacher of Vanderbilt
125.
University
Yulk, Gary, 1994, Kepemimpinan Dalam
Flynn, Evan Stround, 1992, The Relationship
Organisasi, Edisi Terjemahan, Prenhallin-
Between Perception of Leadership Style
do, Jakarta.
and Institutional Outcome Measures in
South Carolina Two-Year Technical Colla-

10

Anda mungkin juga menyukai