Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM HUKUM ARCHIMEDES

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran fisika

Disusun Oleh:

Roy Intan Afringe


Siti Nabillah Syazlika

KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU


SMA NEGERI 1 PASIR PENYU
T.P. 2020/2021
XII IPA 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan di atas zat
cair. Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, zat cair
akan memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda, dimana besarnya gaya keatas
(gaya apung) sama dengan berat zat cair yang dipindahkan (Halliday, 1987). Pada prinsip
Archimedes, sebuah benda akan mengapung di dalam fluida jika massa jenis suatu benda
lebih kecil daripada massa jenis zat cair (Jewwet, 2009). Massa jenis adalah kuantitas
yang menggambarkan massa per satuan volume suatu zat. Massa jenis juga merupakan
salah satu sifat dari suatu zat karena setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda-beda
(Giancoli, 2001). Zat cair yang biasa diukur massa jenisnya yaitu produk susu, minyak
goreng atau oli. Susu, minyak goreng, dan pelumas umumnya telah mempunyai standar
massa jenis yang telah ditetapkan untuk menunjukkan kualitas dari zat cair tersebut
(Sutiah dkk, 2008).
Alat ukur massa jenis suatu zat cair adalah hidrometer. Prinsip kerja dari hidrometer
didasarkan pada prinsip Archimedes. Semakin rendah kerapatan zat cair, maka
hidrometer akan semakin tenggelam (Giancoli, 2001). Dalam perkembangannya, hingga
saat ini alat ukur hidrometer sangat langka keberadaannya. Kalaupun ada, pemakaiannya
terbatas untuk keperluan industri dan penelitian di laboratorium. Sehingga, pengukuran
nilai massa jenis masih banyak yang menggunakan metode konvensional (menghitung
massa dibagi volume) dan dengan menerapkan hukum Archimedes. Nurlaili (2010)
menerapkan hukum Archimedes sebagai metode penelitian dengan menggunakan minyak
tanah dan air sebagai zat cair yang akan ditentukan massa jenisnya. Alat yang dirancang
menggunakan tabung reaksi sebagai benda yang akan dicelupkan ke dalam zat cair, gotri
sebagai massa beban agar tabung reaksi berdiri secara vertikal, bejana sebagai wadah
yang menampung zat cair, serta kertas skala untuk mengukur perubahan volume. Jika
benda (tabung reaksi) itu tenggelam seluruhnya, maka perubahan skala akan
menunjukkan volume dari benda tersebut. Sedangkan pengukuran volume tabung reaksi
terlebih dahulu diukur dengan mengukur diameternya, dan dengan menggunakan rumus
maka diperoleh massa jenis dari air dan minyak tanah. Kelemahan dari penelitian Nurlaili
(2010) yaitu masih menggunakan cara pengukuran manual dengan menggunakan

2
persamaan hukum Archimedes, sehingga dapat terjadi ketidakakuratan pengukuran saat
pengukuran volume benda yang tercelup dalam zat cair dan ketidakakuratan pada data
yang diperoleh. Meskipun dengan cara tersebut sudah memberikan hasil yang cukup
untuk kebutuhan praktikum di laboratorium dalam mengukur massa jenis suatu zat,
namun untuk mendapatkan data dengan keakuratan tinggi misalnya untuk tujuan riset,
perlu dilakukan perbaikan terhadap kelemahan tersebut. Dewasa ini, perkembangan
teknologi semakin pesat baik di dunia riset maupun industri. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya teknologi dan penelitian yang telah diciptakan oleh mahasiswa serta ilmuwan
di negeri ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas penulis menyadari bahwa
perlu adanya sebuah rumusan permasalahan yang merujuk pada pokok pembahasan pada
laporan ini. Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang terjadi bila telur direndam pada air yang diberikan garam dengan takaran
yang berbeda?
2. Bagaimana cara menentukan peristiwa tenggelam, terapung, dan melayang pada telur
dengan menggunakan hukum archimedes?

C. Tujuan

Setelah mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada pada pembahasan kali ini,


laporan ini juga perlu adanya tujuan penulisan sebagai landasan utama bagi para pembaca
untuk mengetahui arah dan solusi dari pemecahan permasalahan tersebut. Oleh karena itu
penulis menetapkan tujuan penulisan yang mengacu pada rumusan masalah di atas, antara
lain sebagai berikut.
1. Mengetahui perbedaan telur bila direndam pada air yang diberikan garam dengan
takaran yang berbeda.
2. Mengetahui cara menentukan peristiwa tenggelam, terapung, dan melayang pada telur
dengan menggunakan hukum archimedes.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

Hukum Archimedes mengatakan bahwa "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu
zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya besarnya dengan
beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut".

Rumus Prinsip Hukum Archimedes:

FA = p.g.V
Keterangan:
FA = Tekanan Archimedes = N/m2
p = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3
g = Gravitasi = N/Kg
V = Volume Benda Tercelup = M3

Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air dari pada di udara
karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda memiliki
berat yang sesungguhnya. Dalam Persamaan:

Wb = mb.g

Ketika dalam air, dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:

Wdf = Wb - FA
Keterangan:
Wdf = Berat dalam fluida, dikatakan juga berat semu (N)
Wb = Berat benda sesungguhnnya, atau berat di udara (N)
FA = Gaya angkat ke atas (N) / Gaya apung

4
BAB III
ALAT DAN BAHAN

A. Alat

Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan praktikum ini sebagai berikut.

No Nama Jumlah
1 Gelas Kaca 3 Buah

2 Sendok 1 Buah

3 Teko Air 1 Buah


Tabel 1.1 Alat

B. Bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan praktikum ini sebagai berikut.

No Nama Jumlah
1 Garam 500 gr

2 Air 500 ml

3 Telur 3 Buah
Tabel 1.2 Bahan

5
BAB IV
CARA KERJA

A. Percobaan Menggunakan Air Biasa

1. Menyiapkan Gelas
2. Isi gelas dengan air sebanyak 100 ml
3. Masukkan telur ke dalam gelas yang telah berisi air
4. Amati telur tersebut

B. Percobaan Menggunakan 1,5 sdm Garam yang dilarutkan

1. Menyiapkan gelas
2. Isi gelas dengan air sebanyak 100 ml
3. Tambahkan garam sebanyak 1,5 sdm dan aduk hingga larut
4. Masukkan telur ke dalam gelas yang telah berisi air garam
5. Amati telur tersebut

C. Percobaan Menggunakan 3 sdm Garam yang dilarutkan

1. Menyiapkan gelas
2. Isi gelas dengan air sebanyak 100 ml
3. Tambahkan garam sebanyak 3 sdm dan aduk hingga larut
4. Masukkan telur ke dalam gelas yang telah berisi air garam
5. Amati telur tersebut

6
BAB V
HASIL PENGAMATAN

A. Data Pengamatan

No Bahan Takaran Hasil

1 Hanya Air 100 ml Air Tenggelam

2 Air Garam 1 sdm Garam Melayang

3 Air Garam 3 sdm Garam Mengapung


Tabel 1.3 Data Pengamatan

B. Pembahasan

Dari tabel hasil pengamatan atau percobaan di atas dapat diproleh beberapa penjelasan
antara lain sebagai berikut.
1. Garam berfungsi untuk memperbesar massa jenis air dengan begitu semakin banyak
garam yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis airnya.
2. Telur tenggelam karena massa jenis telur > massa jenis air.
3. Telur melayang karena massa jenis telur = massa jenis air.
4. Telur mengapung karena massa jeniis telur < massa jenis air.

7
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari percobaan serta hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa telur
akan melayang atau bahkan terapung apabilah di masukkan kedalam air yang telah
dilarutkan dengan garam. Hal ini dikarenakan massa jenis air yang sebelumnya lebih
kecil dari pada massa jenis telur, dan massa jenis telur akan bertambah apabila
dicampurkan dengan garam (massa jenis garam lebih besar dari pada massa jenis air)
yang membuat massa jenis zat cair akan lebih besar dari massa jenis telur sehingga
menyebabkan telur menjadi terapung. Percobaan ini sesuai dengan hukum Archimedes
yang mengatakan bahwa “Apabilah suatu benda sebagian ataupun seluruhnya terbenam
ke dalam air, maka benda tersebut akan mengalami gaya tekan yang mengarah ke atas
yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh bagian benda yang terbenam
tersebut”.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam praktikum mengenai penerapan hukum Archimedes
ialah semoga kedepannya atau pada praktikum selanjutnya situasi dalam pelaksanaannya
lebih baik sehingga bisa memproleh data hasil yang akurat dan lebih bisa mendalami lagi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Tipler. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

Supramono, Eddy. 2005. Fisika dasar II. Malang: UM Press

Zaelani, ahmad. 2006. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: Yrama Widya

Anda mungkin juga menyukai