Anda di halaman 1dari 3

Tugas Sejarah Indonesia

Nama : Triana Velia Hutabalian


Kelas : XI MIPA 1

Soal !

1. Apa latar belakang berdirinya VOC dan alasan apa sehingga VOC dibubarkan
2. Berikan uraian tentang Sistem Tanam Paksa ( Cultuur Stelsel )
3. Tuliskan kebijakan Inggris pada masa pemerintahan Raffles di Indonesia dibidang
pemerintahan dan ekonomi.

Jawaban !
1. Latar belakang berdirinya VOC :
Persaingan perdagangan yang ketat antara negara-negara Eropa dengan membentuk
kemitraan dagang masing-masing dimulai dari Inggris pada tahun 1600 dengan nama
East India Company (EIC), dan kemudian Belanda pada tahun 1602 mendirikan
perjuangan patungan untuk membendung imbas Inggris.
Pada tanggal 20 Maret 1602 VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) dibuat atas
prakarsa Pangeran Maurits dan Olden Barneveld dan kemudian VOC membentuk kantor
pertama di Banten.
Alasan VOC dibubarkan :
 Keuntungan VOC semakin menurun
 Banyak pegawai yang korupsi
 Perubahan politik Belanda dari berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan
liberal dengan menganjurkan perdagangan bebas
 VOC terjerat banyak hutang
 Pembiayaan perang
 Banyaknya persaingan dagang di Asia khususnya Inggris dan Perancis
2. Sejarah dan Latar Belakang Tanam Paksa :
Tahun (1825-1830) Belanda telah berhasil menumpas pemberontakan yang terjadi di
Jawa dalam Perang Diponegoro. Namun hal itu menyebabkan keuangan Belanda
menjadi surut bahkan memiliki utang. Oleh sebab itu Raja Wiliam 1 mengutus Johannes
van den Bosch untuk mencari cara menghasilkan uang dari sumber daya di Indonesia.
Lahirlah Cultuurstelsel, para petani sangat menderita kala itu karena alih-alih mereka
berfokus menanam padi untuk makan sendiri, mereka malah harus menanam tanaman
ekspor yang harus diserahkan ke pemerintah kolonial.
Van den Bosch menyusun peraturan-peraturan pokok yang termuat pada lembaran negara
(Staatsblad) Tahun 1834 No.22
Meski peraturan tersebut jelas memberatkan para petani dan penduduk, namun kenyataan
di lapangan, penderitaan yang dialami jauh lebih besar dan berkepanjangan karena
dicekik kemiskinan dan ketidaktentuan penghasilan ke depannya.

Tujuan Tanam Paksa :


1. Mengisi kembali kas negara Belanda yang kosong karena pengeluaran negara yang
sangat banyak saat Perang Jawa.
2. Membantu menyediakan dana untuk membayar utang negara yang sangat besar akibat
peperangan.
3. Memberi suntikan dana untuk membiayai peperangan yang dilakukan di Eropa dan di
Indonesia.
4. Mendapatkan keuntungan sebesar – besarnya untuk pendapatan negara.

Dampak Tanam Paksa Bagi Indonesia :


 Rakyat menderita dan memiliki beban yang sangat berat karena harus menyerahkan
sebagian tanah dan hasil panennya, mengikuti kerja rodi dan juga membayar pajak.
 Timbulnya berbagai wabah penyakit serta kelaparan yang berkepanjangan karena
kesejahteraan yang tidak tercapai akibat tidak mempunyai penghasilan yang cukup.
 Kemiskinan yang semakin meluas.
 Para petani yang menanam paksa menjadi tahu berbagai tanaman ekspor ke depannya
serta Teknik menanamnya.

Penghapusan Sistem Tanam Paksa :


Pada tahun 1840, penderitaan rakyat sudah terlihat sangat jelas dengan berbagai wabah
penyakit di mana-mana serta kelaparan yang meraja lela. Di samping hal tersebut, pajak
naik dan menyiksa rakyat.
Akhirnya setelah dua puluh tahun kemudian secara berangsur, sistem tanam paksa
dihapus secara radikal. Mulai dari tanam paksa lada, indigo, teh, tebu dan menyusul
lainnya. Di Jawa, sistem tanam paksa benar-benar dihapus pada tahun 1870.
3. Kebijakan Raffles di bidang ekonomi, yaitu :

Kebijakan ekonomi Raffles ini dikenal sebagai sistem pajak tanah (landrent system).
 Penyewaan tanah di beberapa daerah dilakukan berdasarkan kontrak dan batas
waktu.
 Segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa dihapuskan. Rakyat bebas
menanam tanaman yang dianggap menguntungkan.
 Semua tanah menjadi miliki pemerintah kolonial. Petani mempunyai kewajiban
membayar sewa tanah kepada pemerintah kolonial belanda. Pungutan sewa tanah
ini dilakukan secara langsung dan tidak melalui perantara bupati.

Kebijakan Raffles di bidang pemerintahan, yaitu :


 Penerapan pajak tanah dan penghapusan penyerahan wajib
 Penghapusan perbudakan
 Menjadikan Bupati sebagai jabatan yang tidak diwariskan
 sistem Hukum Inggris dengan juri dalam siding
 Menerapkan sistem Karesidenan

Anda mungkin juga menyukai