Anda di halaman 1dari 4

Dibalik Pribadi Lalat dan Lebah

ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم الَّ ِذيْ أَ ْن َع َم َعلَ ْينَا بِأ َ ْن َو‬
،‫اع ا ْمتِنَانِ ِه‬ َ ‫ اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ أَرْ َس َل نَبِيَّهُ ُم َح َّمدًا‬،‫اَ ْل َح ْم ُد هلل‬
ُ‫ َوأَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا ﷺ الَّ ِذيْ َج َعلَهُ هللا‬،ُ‫أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ اِلَهَ اِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَه‬
‫ فَيَا‬:‫ أَما بعد‬.‫ف ِعبَا ِد ِه‬ ِ ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ﷺ اَ ْش َر‬ َ َ‫ اَللَّهُ َّم ف‬.‫خَ ي َْر خ َْلقِ ِه‬
‫ بِس ِْم‬،‫ال هللاُ تَ َعالَى فِي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‬ َ َ‫ ق‬. َ‫ فَقَ ْد فَا َز ْال ُمتَّقُوْ ن‬،ِ‫ص ْينِ ْي نَ ْف ِس ْي َوإِيَّا ُك ْم بِتَ ْق َوى هللا‬
ِ ْ‫ اُو‬،ِ‫ِعبَا َد هللا‬
ِ ‫هللاِ الرَّحْ َم ِن الر‬.
‫َّحي ِْم‬
َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬
Lalat adalah salah satu hewan yang tidak disukai oleh hampir semua orang. Hal ini dikarenakan
lalat kerap kali hinggap dan bahkan masuk ke dalam makanan ataupun minuman kita. Sehingga
orang yang mengalaminya akan merasa jijik dengan hal tersebut.

Terlebih lagi, kita ketahui bahwa lalat memang hidup di tempat yang kotor seperti tempat
sampah, kotor hewan dan lainnya. Maka tidak heran banyak orang yang merasa bahwa lalat
adalah binatang pembawa berbagai macam penyakit.

Lalat gemar hingap di tempat kotor lalu tak segan mengganggu dan mencuri makanan manusia.
Allah Ta’ala menceritakan,

ُ‫َوإِ ْن يَ ْسلُ ْبهُ ُم ال ُّذبَابُ َش ْيئًا اَل يَ ْستَ ْنقِ ُذوهُ ِم ْنه‬
Artinya: “Jika lalat merampas sesuatu dari mereka (manusia), mereka tidak akan dapat
merebutnya kembali”. [QS. Al-Hajj (23): 73.]

Ditambah lagi yang dipindahkan oleh lalat pun adalah virus penyakit yang merugikan. Inilah
karakter pribadi lalat.

Secara sosial, lalat tidak hidup bermasyarakat. Justru hidup sendiri-sendiri dan tidak teratur.

Seorang penyair berkata :

‫اعي َموْ ِطنَ ْال ِعلَ ِل‬


ِ ‫ب يُ َر‬ ُّ ‫ ِم ْث ُل‬.… ‫اس ُم ْشتَ ِغ ُل‬
ِ ‫الذبَا‬ ِ ْ‫َشرُّ ْال َو َرى بِ ُعيُو‬
ِ َّ‫ب الن‬
Seburuk-buruk manusia adalah yang hanya sibuk mencari aib/kekurangan orang-orang….
Seperti lalat yang hanya memperhatikan bagian luka

‫ْح ْالفِ ْع ِل َو ْالخَ لَ ِل‬


ِ ‫ فَالَ يَ َرى َغي َْر قَبِي‬.… ٌ‫فَ َع ْينُهُ أَبَداً باِل َّسوْ ِء ُم ْغ َر َمة‬
Selalu saja matanya tertarik dengan melihat keburukan… Maka tidaklah ia memandang kecuali
perbuatan buruk dan kesalahan…

‫ار َوال َّزلَ ِل‬


ِ ‫ض‬َ ْ‫ َوتَ ْشتَ ِهي ُْر َؤيَةَ األَو‬.… ‫اوئَنَا‬
ِ ‫َوالَ تَ َرى َع ْينُهُ إِالَ َم َس‬
Tidaklah matanya melihat kecuali keburukan-keburukan kita…Bahkan ia senang jika melihat
kotoran-kotoran dan ketergelinciran…

‫ض َوتَفَ ِّشي ْال ِحسِّ بِ ْالفَ َش ِل‬


ِ ْ‫ ِمنَ النُّهُو‬.… ‫اس بِاألَصْ فَا ِد تَ ْمنَ ُعهُ ْم‬
َ َّ‫يَ ْكبِ ُل الن‬
Ia mengikat manusia dengan belenggu yang menahan mereka …untuk bangkit dan menjadikan
orang-orang selalu merasa gagal…

Ada sebagian orang yang hobinya hanya mencari-cari kesalahan dan kekurangan, hampir-
hampir tidak ada sesuatupun yang menyenangkannya. Tidaklah ia memandang makanan yang
lezat terhidangkan kecuali matanya tertuju pada sehelai rambut yang tidak sengaja terjatuh di
atas makanan tersebut, lalu diapun mencela makanan tersebut!

Anas bin Maalik radhiallahu ‘anhu berkata,

َّ‫صنَ ْعتُهُ لِ َم فَ َع ْلتَ َك َذا َو َك َذا؟ أَوْ لِ َش ْي ٍء تَ َر ْكتُهُ هَال‬ َ َ‫َوهللاِ لَقَ ْد خَ َد ْمتُهُ تِ ْس َع ِسنِ ْينَ َما َعلِ ْمتُهُ ق‬
َ ‫ال لِ َش ْي ٍء‬
‫فَ َع ْلتَ َك َذا َو َك َذا؟‬
“Demi Allah aku telah melayani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selama sembilan tahun,
aku tidak pernah mengetahuinya berkata kepada apa yang aku kerjakan, “Kenapa engkau
melakukan ini dan itu”, dan tidak juga pernah berkata kepada sesuatu yang aku tinggalkan,
“Kenapa engkau tidak melakukan ini dan itu?” (HR Muslim no 2309).

Lebah

Secara pribadi, lebah memiliki karakter baik. Sebab dia hanya makan yang baik-baik dan
menghasilkan yang baik-baik pula. Secara sosial pun, lebah hidup bermasyarakat dengan
sangat baik. Memiliki pemimpin yang dipatuhi. Saling bekerjasama antara lebah pekerja dengan
lebah penjaga. Semua bekerja dalam sistem yang sangat rapi. Berbanding terbalik dengan sifat
dan kepribadian lalat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ْ ‫ َو َوقَ َع‬،‫ت طَيِّبًا‬


“‫ت‬ ْ ‫ض َع‬ ْ َ‫ أَ َكل‬،‫ إِ َّن َمثَ َل ْال ُم ْؤ ِم ِن لَ َك َمثَ ِل النَّحْ لَ ِة‬،‫َوالَّ ِذي نَ ْفسُ ُم َح َّم ٍد بِيَ ِد ِه‬
َ ‫ َو َو‬،‫ت طَيِّبًا‬
‫فَلَ ْم تَ ْك ِسر ولم تُ ْف ِسد‬
“Demi Allah, sesungguhnya perumpamaan mukmin itu seperti lebah. Yang dia makan adalah
yang baik-baik. Yang dia keluarkan juga yang baik-baik. Bila hinggap di sesuatu, maka ia tidak
mematahkan atau merusaknya”. [HR. Ahmad dan dinilai sahih oleh al-Hakim.]

Al-Imam As-Syaafi’i rahimahullah berkata :

‫صي ُِّن‬
َ ‫ك‬ ُ ْ‫ َو ِد ْينُكَ موفو ٌر َو ِعر‬.… ‫إَ َذا ُر ْمتَ أَ ْن تَحْ يَا َسلِيْما ً ِمنَ ال َّردَى‬
َ ‫ض‬
Jika engkau ingin hidup selamat dari kehinaan…. Agamamu terjaga demikian pula harga
dirimu…

‫اس أَ ْلس ُُن‬


ِ َّ‫ات َولِلن‬ ُ ُّ‫ فَ ُكل‬.… ‫ان بِ َسوْ أَ ٍة‬
ٌ ‫ك َسوْ َء‬ ُ ‫فَالَ يَ ْن ِطقَ ْن ِم ْنكَ اللِّ َس‬
Maka janganlah sekali-kali lisanmu mengucapkan keburukan….Sesungguhnya seluruh dirimu
adalah kekurangan dan orang-orang juga memiliki lisan (yang bisa mencelamu)

‫اس أَ ْعي ُُن‬ ْ ‫إن أَ ْبد‬


ِ َّ‫ َوقُلْ يَا َعي ُْن لِلن‬، ‫ فَ َد ْعهَا‬.… ً ‫َت إِلَ ْيكَ َم َعايِبا‬ ْ ‫ك‬َ ‫َو َع ْينَا‬
Dan jika kedua matamu melihat aib-aib (orang lain)… maka tinggalkanlah dan katakanlah
kepada matamu, “Wahai mataku, sesungguhnya orang-orang juga memiliki mata”

‫ َودَافِ ْع َولَ ِك ْن بِالَّتِي ِه َي أَحْ َس ُن‬.… ‫ َو َسا ِمحْ َم ِن ا ْعتَدَى‬، ‫ُوف‬


ٍ ‫َاشرْ بِ َم ْعر‬
ِ ‫َوع‬
Hendaknya engkau bergaul dengan cara yang baik, maafkanlah orang yang bersalah
kepadamu…Serta tolaklah kesalahan orang tersebut akan tetapi dengan cara yang terbaik

Ingatlah kata Imam As-Syafi’i, “dirimu seluruhnya adalah kekurangan!“. Jika orang lain ingin
mencari kesalahanmu maka seluruh bagian tubuhmu bisa menjadi bahan celaan, songkokmu,
kaca matamu, cara jalanmu, wajahmu, tubuhmu, semuanya bisa jadi bahan celaan!
Tapi, Ini bukan berarti kita meninggalkan nasehat, bahkan menasehati kesalahan-kesalahan
merupakan kewajiban. Akan tetapi janganlah terlalu detail dan bersikap “mencari-cari”, akan
tetapi kesalahan yang jelas nyata dan tersebar maka tegakkanlah nasehat sebagai pengamalan
perintah Allah dan RasulNya dalam ber-nahi mungkar!

Pelajaran yang bisa kita petik dari dua sifat makhluk Alloh ini antara lain

Pertama, hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih

Lebah hanya hinggap ditempat-tempat pilihan. Dia sangat jauh berbeda dengan lalat. Serangga
yang lain amat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau
busuk. Tapi lebah tidak, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat
bersih lainnya yang mengandung bahan madu atau nektar.

Begitu lah pula sifat seorang mukmin, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ِ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكلُوا ِم ْن طَيِّبَا‬


َ‫ت َما َرزَ ْقنَا ُك ْم َوا ْش ُكرُوا هَّلِل ِ إِ ْن ُك ْنتُ ْم إِيَّاهُ تَ ْعبُ ُدون‬
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”
(QS. Al-Baqarah : 172)

Kedua, mengeluarkan yang bersih

Lebah mengeluarkan madu, dan madu mempunyai khasiat kesehatan untuk manusia. Dia
produktif dengan kebaikan, dan hasilnya dapat bermanfaat bagi mahluk lain. Begitu juga dengan
sifat seorang mukmin mampu mengeluarkan kebaikan yang dirasakan oleh manusia dan mahluk
lainnya.

Ketiga, tidak merusak

Seperti yang disebutkan di atas, lebah tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang ia
hinggapi. Begitu pula seorang mukmin, setidaknya ia tidak pernah melakukan perusakan dalam
hal apapun baik material atau pun non-material.

Keempat, tidak pernah melukai kecuali kalau diganggu

Lebah tidak pernah memulai untuk menyerang. Ia akan menyerang hanya manakala merasa
tergangggu atau terancam. Dan untuk mempertahankan kehormatan umat lebah itu, mereka
rela mati dengan melepas sengatnya ditubuh pihak yang diserang. Sifat ini pun setidaknya perlu
dimiliki oleh seorang mukmin.

Itulah karakter karakter lebah yang patut ditiru oleh orang-orang mukmin.

Sungguh, tidaklah sia-sia Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut dan mengabadikan binatang
kecil itu dalam Al-Qur’an sebagai salah satu nama surah, yaitu An-Nahl. Wallahu a’lam bis-
Shawab.*/Muhammad bin Muchsin bin Aqil

Waalohua’lam bishshowab

‫أَقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا َ َوا ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َسائِ ِر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ إِنَّهُ هُ َو ال َس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬

‫اف األَ ْنبِيَا ِء َوالمرْ َسلِ ْينَ نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه‬
ِ ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى أَ ْش َر‬
َّ ‫الح ْم ُد هللِ َربِّ ال َعال ِم ْينَ َوال‬ َ
َ‫صحْ بِ ِه أَجْ َم ِع ْين‬
َ ‫َو‬

َ ‫ُصلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا‬


ً ‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِيما‬ َ ‫إِ َّن هَّللا َ َو َماَل ئِ َكتَهُ ي‬
‫ك َح ِم ْي ٌد‬‫صلَّيْتَ َعلَى إِب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم‪ ،‬إِنَّ َ‬ ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫ار ْكتَ َعلَى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم‪ ،‬إِنَّكَ َح ِم ْي ٌد‬ ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ‬ ‫َم ِج ْي ٌد‪َ .‬وبَ ِ‬
‫َم ِج ْي ٌد‬
‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ‬ ‫ت األَحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواألَ ْم َوا ِ‬
‫ت إِنَّ َ‬ ‫المؤ ِمنِ ْينَ َو ْ‬
‫المؤ ِمنَا ِ‬ ‫ت َو ْ‬ ‫اللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َوالم ْسلِ َما ِ‬
‫ُم ِجيْبُ ال َّد ْع َو ِة‬
‫ك َونَحْ ُن نَ ْعلَ ُم ‪َ ،‬ونَ ْستَ ْغفِرُكَ لِ َما الَ نَ ْعلَ ُم‬ ‫ك بِ َ‬ ‫اللَّهُ َّم إِنَّا نَعُو ُذ بِكَ أَ ْن نُ ْش ِر َ‬
‫ال َواألَ ْه َوا ِء‬ ‫ق َواألَ ْع َم ِ‬ ‫ت األَ ْخالَ ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم إِنَّا نَعُو ُذ بِكَ ِم ْن ُم ْن َك َرا ِ‬
‫ك الَ إِلَهَ إِالَّ‬ ‫ص ْمنَا‪ ،‬اللَّهُ َّم إِنَّا نَعُو ُذ بِ ِع َّزتِ َ‬ ‫ك َخا َ‬ ‫ك ت ََو َّك ْلنَا َوإِلَ ْيكَ أَنَ ْبنَا َوبِ َ‬ ‫اللَّهُ َّم لَكَ أَ ْسلَ ْمنَا َوبِكَ آ َمنَّا َو َعلَ ْي َ‬
‫وت َو ْال ِج ُّن َوا ِإل ْنسُ يَ ُموتُونَ‬ ‫ضلَّنَا‪ ،‬أَ ْنتَ ْال َح ُّى الَّ ِذى الَ يَ ُم ُ‬ ‫أَ ْنتَ أَ ْن تُ ِ‬
‫ب اآل ِخ َر ِة‬‫ي ال ُّد ْنيَا َو َع َذا ِ‬ ‫أجرْ نَا ِم ْن ِخ ْز ِ‬ ‫اللَّهُ َّم أَحْ ِس ْن عَاقِبَتَنَا فِي اأْل ُ ُموْ ِر ُكلِّهَا‪َ ،‬و ِ‬
‫اَللَّهُ َّم ا ْكفِنَا بِ َحالَلِكَ ع َْن َح َرا ِمكَ َوأَ ْغنِنَا بِفَضْ لِكَ َع َّم ْن ِس َواكَ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫صحْ بِ ِه و َ َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِإِحْ َسا ٍن إِلَى يَوْ ِم ال ّديْن‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬ ‫‪.‬و َ‬ ‫َ‬
‫آخ ُر َد ْع َوانَا أَ ِن ْال َح ْم ُد هلل َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ‬ ‫َو ِ‬
‫‪:‬عباد هللا‬
‫إِ َّن اللَّـهَ يَأْ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل ِ حْ َسا ِن َوإِيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َويَ ْنهَ ٰى َع ِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُمن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي ۚ يَ ِعظُ ُك ْم‬
‫﴾لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُونَ ﴿‪٩٠‬‬
‫‪.‬فَ ْاذ ُكرُوا هللا ال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُكم‪َ ،‬وا ْش ُكرُوهُ َعلَى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُكم‪ ،‬ول ِذك ُر هللا أكبَر‬

Anda mungkin juga menyukai