Anda di halaman 1dari 7

596

Tabel 17.5 Koefisien Kinetika Dari Sistem Lumpur Aktif


Limbah HRT (jam) SRT (hari) T (󠄀ᵒC) Y (g/g) Ʀe (hari) Ʀ (hari) K (mg/L) Referensi
Domestik 3-5 6,0 – 16,6 ≈ 15 0,70b 0,025 Keyes and Asano (1975)
Domestikc 20 0,46 – 0,69d 4,3 – 28,7d 10 – 180d Henze et al. (1987)
Domestik 0,5b 0,055 Lawrence and McCarty (1970)c
Domestik 20 - 21 0,67b 0,048 Lawrence and McCarty (1970)c
Domestik 0,67d 0,07 5,6d 22d Lawrence and McCarty (1970)c
Domestik 0,5b 0,06 26,4b 120b Mynhier and Grady (1975)c
Glukosa 8 0,9 – 4,1 25 0,59c 0,14 21,2 – 25,2d 115 – 123d Srinivasaraghavan and Gaudy (1975)
Glukosa 0,42b 0,087 3,0b 355b Lawrence and McCarty (1970)c
Glukosa 10 0,59b 3,3b Lawrence and McCarty (1970)c
Glukosa 0,40e 20,5e 8e Lawrence and McCarty (1970)c
Glukosa- pepton 20 0,49b 10,3b Lawrence and McCarty (1970)c
Industri 53 0,60d 0,52 5,6d 890d Jackson (1982)
Pepton 6,6 5,5 22 37d Selna and Schroeder (1978)
Pepton 6,0 – 6,9 10 21,5 47d Selna and Schroeder (1978)
Pepton 30 0,43b 14,5b 65b Lawrence and McCarty (1970)c
Pengolahan unggas 1,32b 0,72 54,5b 500b Mynhier and Grady (1975)c
Pengolahan udang 0,50b 1,6 37,0b 85,5b Mynhier and Grady (1975)c
Susu murni 0,48b 0,045 5,1b 100b Lawrence and McCarty (1970)c
Tempat jagal 6 – 30 0,25 – 1,25 52 0,30d 0,32 19,8d 30d Couillard et al. (1989)
Tempat jagal 6 – 30 0,25 – 1,25 58 0,32d 0,78 31,1d 992d Couillard et al. (1989)
Tempat jagal 22 0,34d 0,03 1,7d 362d Lovett et al. (1984)
Tempat jagal 19 - 23 0,41d 0,04 0,67d 150d Lovett et al. (1984)
Kedelai 0,74b 0,14 16,2d 355d Mynhier and Grady (1975)c
Sintetis 0,65b 0,18 Lawrence and McCarty (1970)c
a
Koefisien digunakan pada persamaan 17.1a
b
BOD5 awal
c
Hasil pengamatan
d
COD awal
e
Berat awal
597

17.14.1 Trickling Filters


Trickling filter (Gambar 17.12) bukan sebuah penyaring meskipun kalimat ini sering
digunakan pada waktu dulu. Filtrasi bukanlah mekanisme penghilangan yang signifikan.
Media pada trickling filter biasanya berupa batu atau potongan plastik. Limbah ditampung
dan tertutup rapat di atas medium dan teresap. Proses pengangkutan massa memindahkan
substrat dan melewati selaput biologis yang menempel pada media. Beragam mikroflora
menghuni trickling filter, meskipun bakteri merupakan mikroorganisme yang bertanggung
jawab untuk menghilangkan substrat. Udara (oksigen) tersedia melalui arus konveksi alami
karena perbedaan suhu antara udara dan limbah.
Lapisan film menempel pada media tumbuh sampai kekurangan substrat dan / atau
sebagian besar berat lapisan film ini tidak mampu menahan kekuatan geser cairan yang
mengalir di atas film. Film lalu turun. Karena berat dari biofilm yang tersumbat,
penyelesaian
598

Gambar 17.12 (a) Trickling filter dengan tiang tipe rotary distributor dan media sintetis ;
(b) Tipikal spreader assembly . Sumber Eimco.
biasanya tidak diketahui dalam operasi trickling filter. Namun, efluen clarifie memiliki lebih
banyak partikel organik terapung yang mampu menurunkan kualitas limbah dibandingkan
dengan proses lumpur aktif.
Luas permukaan yang besar dan volume void yang tinggi keduanya mendukung
perawatan yang lebih efisien. Media sintetis dapat dioptimalkan untuk luas permukaan
maksimum dengan rasio volume (permukaan spesifik) dan volume void yang tinggi namun
butuh biaya besar untuk media sintetis. Nilai loading rate tinggi dapat ditemukan untuk filter
media sintetis. Karakteristik untuk sintetis, batu, dan media lain dapat dilihat pada Tabel
17.6. Gambar 18.7 menunjukkan beberapa diantaranya. Loading rate, kedalaman, dan
karakteristik lain dari tipe trickling filter yang berbeda terdapat pada Tabel 17.7.
Bermacam-macam cairan dan skema resirkulasi lumpur digunakan untuk mencapai
tingkat hidrolik dan organik yang di inginkan (Gambar 17.13). Satu atau dua filter digunakan
bergantung pada kekuatan limbah dan kualitas efluen yang di inginkan. Proses trickling filter
dua tingkat memberikan kualitas efluen terbaik. Kadang clarifier kelas menengah digabung
menjadi proses dua tingkat. WEF dan ASCE (1992a) memberikan informasi perbandingan
kinerja tambahan pada sistem pada Gambar 17.3.
Pengembangan persamaan yang menggambarkan kinerja trickling filter telah
berkembang sepanjang tahun. Korelasi antara kedalaman penyaringan dan penghilangan
substrat sudah jelas; Velz (1948) berasumsi reaksi orde pertama. Jumlah biomassa pada
filter sulit untuk diperkirakan dan konsentrasi biomassa biasanya tidak digabungkan ke
dalam persamaan laju reaksi.
dS
=−kS (17.56)
dD

Dimana, D = kedalaman filter dan k = laju konstan yang kemudian menghasilkan persamaan

Sc =Si e−kD (17.57)

Konsentrasi influen substrat bergantung pada jumlah resirkulasi (r), mirip dengan PF
pada proses lumpur aktif
Q S o +rQ S c S o+ r S c
Si = = (17.58)
Q+rQ 1+r

Jumlah perlakuan bergantung pada lama waktu limbah kontak dengan lapisan film.
Waktu kontak nominal (t) yang mengalir melalui filter dapat dihitung dari kecepatan
permukaan (ʋ).
D D
t= = (17.59)
υ Qt / A

Dimana, Qt = Q + rQ dan A = luas permukaan filter

Aliran dalam filter berliku-liku dan sebuah fungsi dari media geometri dan
karakteristik balutan. Oleh karena itu waktu kontak aktual (t c) dihitung dari modifikasi
persamaan 17.59.
599
600

Tabel 17.6 Karakteristik Media Pada Proses Fixed Film a


Volume
Ukuran Berat Unit Permukaan spesifik
Media Void (%)
cm in. Kg / m3 lb / m3 m2 / m 3 ft2 / ft3
Batu 2,5 – 6,5 1 – 2,5 1250 – 1442 78 – 90 56 – 69 17 – 21 40 - 50
10 – 12,5 4–5 800 – 993 50 – 62 39 – 164 12 – 50 50 – 60
Ampas 5 – 7,5 2–3 897 – 1200 56 – 75 56 – 69 17 – 21 40 – 50
7,5 – 12,5 3–5 800 – 993 50- 62 46 – 59 14 – 18 50 – 60
Kayu merah 122 x 122 x 51 48 x 48 x 20 32 – 96 2–6 39 – 49 12 – 15 70 – 80
Crossflow 61 x 61 x 122 24 x 24 x 48 24 - 63 1,5 – 3,9 98 - 226 30 – 69 > 95
Paket acak 1,5 – 8,9 0,6 – 3,5 53 – 112 3,3 – 7,0 102 - 330 31 - 101 88 – 95
Fleksibel nab nab 98 - 223 30 - 68 na na Na
Hanging sheets
a
Kompilasi dari Metcalf and Eddy (1991), USEPA (1993), WEF dan ASCE (1992a)
b
na, tidak tersedia
601

Tabel 17.7 Informasi Tipe Desain Pada Trickling Filter a


Klasifikasi Filter
Item
Tingkat Rendah Tingkat Menengah Tingkat Tinggib Seadanya
Hydraulic loading, m3/m2/hari 1,2 – 3,7 3,7 – 9,4 9,4 – 38 47 – 190
(gal/ft2/hari) (30 – 86) (86 – 230) (230 – 992) (1150 – 4600)
BOD5 loading, kg/m3/ hari 0,08 – 0,40 0,24 – 0,48 0,48 – 0,96 1,6 – 8,0
(lb/1000 ft3/hari) (5 - 25) (15 – 30) (30 – 60) (100 – 500)
Kedalaman, m (ft) 1,8 – 2,4 1,8 – 2,4 0,9 – 1,8 4,5 – 12
(6 – 8) (6 – 8) (3 – 6) (15- 40)
Rasio resirkulasi 0 0-1 1 -2 1-4
Media filter Batu, ampas, dll Batu, ampas, dll Batu, ampas, sintetis Sintetis, kayu merah
Keperluan tenaga, kW/103 m3 2–4 2–8 6 – 10 10 – 20
(kW/103 ft3) (70 – 140) (70 – 280) (210 – 350) (350 – 700)
Filter flies Banyak Sedang Beberapa Beberapa atau tidak ada
Liku aliran Berselang Berselang Kontinu Kontinu
Interval dosis Tidak lebih dari 5 menit 15 – 60 detik Tidak lebih dari 15 detik Kontinu
Efisiensi penghilangan BOD5 80 - 90 50 - 70 65 - 85 40 - 65
Effluen Biasanya nitrifikasi penuh Sebagian nitrifikasi Nitrifikasi saat loading rendah Nitrifikasi saat loading rendah
a
Kompilasi dari Metcalf and Eddy (1991, 1979), WPCF (1988)
b
Filter media sintetis mungkin memiliki tingkat pemuatan hidrolik dan organik hingga dua kali lipat dari yang terdaftar untuk filter tingkat tinggi
602

Gambar 17.13 Konfigurasi Trickling Filter Dari WEF and ASCE (1992a), Design of Municipal
Wastewater Treatment Plants, vol. 1, WEF, © WEF 1992

CD
t c= (17.60)
(Qt / A)n

Dimana, C dan n = konstan bergantung pada medium, A = hubungan orde satu yang
digunakan untuk menggambarkan penghilangan sehubungan dengan waktu kontak.

Anda mungkin juga menyukai