Anda di halaman 1dari 4

Nama : Toni Gunawan

Kelas : XI TMPO 1
No : 34

JAWABAN
1. - Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke poros propeler.
- Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan).
- Memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur (reserve) pada kendaraan lebih dari 2 roda.

2. 1) Top gear shaft (input shaft)


2) Needle bearing
3) 4th blocker ring
4) Insert spring

3. - Posisi Netral
Saat posisi netral tenaga dari mesin tidak diteruskan ke poros out put, karena sincromesh dalam
keadaan bebas atau tidak terhubung dengan roda gigi tingkat.
- Posisi 1.
Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit sincromesh untuk
berkaitan dengan gigi tingkat 1. Posisi 1 akan menghasilkan putaran yang lambat tetapi momen pada
poros out put besar
- Posisi 2.
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit sincromesh berhubungan
dengan roda gigi tingkat no 2. Posisi 2 putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 1
- Posisi 3.
Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit sincromesh untuk
berkaitan dengan gigi tingkat 3. Posisi 3 akan menghasilkan putaran yang cepat dibanding posisi 2
- Posisi 4.
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit sincromesh berhubungan
dengan roda gigi tingkat no 4. Posisi 4 putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 3
- Posisi 5.
Tuas ditarik ke belakang menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromesh berhubungan
dengan roda no 5. Transmisi pada posisi gigi lima kecepatanya paling tinggi tetapi momen yang
dihasilkan pada poros out put paling kecil
- Posisi R.
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromesh berhubungan
dengan roda gigi R. Antara roda gigi R dan roda gigi pembanding dipasangkan roda gigi idel (idler
gear) yang menyebabkan putaran poros input berlawanan arah dengan poros out put

4. TAHAP PERTAMA
Hub sleeve mendorong bagian atas shifting key, shifting key mendorong syncrhonizer ring
hingga berhubungan dengan dog gear. Sehingga syncrhonizer ring ikut berputar.
TAHAP KEDUA
Hub sleeve mendorong dengan kuat chamfer dari blocker ring dan blockering menekan dog
gear menyebabkan kecepatan putar dari gigi percepatan sama dengan kecepatan putar hub sleeve.
TAHAP KETIGA
Hub sleeve terus bergerak kekanan dan alur alur pada hub sleeve berkaitan dengan dog gear
pada gigi percepatan.

5.
a. Identifikasi Masalah.
Langkah pertama dalam proses troubleshooting komputer adalah mengidentifikasi masalah. Dalam
langkah ini, seorang IT Support harus mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin dari
pemilik perangkat komputer yang bermasalah. Pengumpulan data atau informasi dapat berupa
pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan jawaban detail) atau tertutup (hanya berupa jawaban ya atau
tidak), memeriksa bunyi beep BIOS dengan cara restart komputer, dan memeriksa komputer secara
langsung melalui BIOS, Event Viewer, Device Manager atau menggunakan Diagnostic Tools.
Kumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi pada
komputer.

b. Tetapkan Teori Kemungkinan Penyebab Masalah.


Hal pertama dalam langkah kedua ini adalah membuat daftar penyebab paling umum untuk masalah
tersebut. Meskipun kemungkinan ada masalah besar, mulailah dengan mencari masalah yang jelas
sebelum beralih ke diagnosa yang lebih kompleks. Cantumkan penyebab termudah atau paling jelas di
bagian atas kemudian penyebab yang lebih kompleks di bagian bawah. Jika perlu, lakukan penelitian
internal (Daftar log, jurnal) atau eksternal (Melalui internet) berdasarkan gejalanya. Setelah itu,
tetapkan kemungkinan atau penyebab masalah berdasarkan hasil identifikasi masalah dan daftar
penyebab masalah.

c. Uji Teori Kemungkinan Untuk Memastikan Penyebab Masalah. Dalam langkah ini, IT Support
dapat menentukan penyebab masalah secara pasti dengan melakukan pengujian teori kemungkinan
yang sudah dibuat secara satu per satu dimulai dari yang termudah. Setelah menguji teori
kemungkinan secara satu per satu dan penyebab masalah dapat ditemukan secara pasti, IT Support
dapat menentukan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah. Jika seorang IT Support tidak
dapat menentukan penyebab pasti masalah setelah menguji semua teorinya, munculkan teori baru
tentang kemungkinan penyebab dan lakukan pengujian. Jika perlu, alihkan masalah ini ke teknisi yang
lebih berpengalaman. Sebelum itu, dokumentasikan setiap tes yang dicoba.

d. Lakukan Aksi Untuk Mengatasi Penyebab Masalah Dan Terapkan Solusinya.


Setelah seorang IT Support menentukan penyebab pasti masalahnya, maka seorang IT Support harus
membuat tindakan solusi berupa perbaikan untuk menyelesaikan masalah. Terkadang, perbaikan cepat
bisa memperbaiki masalah. Jika perbaikan cepat dapat memperbaiki masalah, lakukan pemeriksaan
untuk memverifikasi apakah fungsionalitas sistem dapat berjalan secara penuh dan lakukan tindakan
pencegahan kalau diperlukan. Jika perbaikan cepat tidak dapat memperbaiki masalah, selidiki
masalahnya lebih lanjut dan kemudian kembali ke Langkah 3 untuk membuat teori baru tentang
kemungkinan penyebabnya.

e. Periksa Apakah Fungsi Sistem Dapat Berjalan Secara Penuh Dan Lakukan Tindakan Pencegahan
Jika Diperlukan.
Setelah melakukan perbaikan, pastikan fungsi sistem yang telah diperbaiki dapat berjalan normal
secara penuh dan menerapkan tindakan pencegahan masalah untuk waktu mendatang (jika
diperlukan). Memeriksa sistem secara penuh memastikan seorang IT Support telah menyelesaikan
masalah utama dan memastikan tidak membuat masalah lain saat proses perbaikan komputer
dilakuakn. Bila memungkinkan, mintalah pemilik perangkat untuk memastikan sistem perangkatnya
telah berjalan normal.

f. Dokumentasikan Tindakan Perbaikan Yang Telah Dilakukan


Setelah perbaikan komputer selesai, bicarakan proses perbaikan dengan pemilik perangkat. Jelaskan
masalah dan solusinya kepada pemilik perangkat baik secara lisan maupun tertulis. Jika perlu, pemilik
perangkat dapat menguji sendiri perangkatnya dan memverifikasi apakah masalah dalam
perangkatnya sudah teratasi atau belum. Jika pemilik perangkat sudah memastikan bahwa masalah
perangkat masalahnya sudah teratasi, seorang IT Support dapat mendokumentasikan perbaikannya
dalam bentuk urutan kerja didalam jurnalnya. Selain itu, sertakan informasi dibawah ini dalam
pendokumentasian:
- Deskripsi masalahnya
- Langkah untuk menyelesaikan masalah
- Komponen yang digunakan dalam perbaikan

6. Saat 2H
Aliran tenaga :
Output shaft Ü high & low clutch hub Ü high speed input gear Ü transfer idler gear Ü transfer output
gear Ü transfer output rear shaft.

Saat 4H
Aliran tenaga :
Output shaft Ü high & low clutch hub Ü high speed input gear Ü transfer idler gear Ü transfer output
gear Ü transfer output -
rear shaft.
Ü Transfer front drive clutch hub Ü transfer output front shaft

Saat 4L
Aliran tenaga :
Output shaft Ü high & low clutch hub Ü low speed input gear Ü transfer idler gear Ü transfer output
gear Ü transfer output -
rear shaft.
Ü Transfer front drive clutch hub Ü transfer output front shaft

Anda mungkin juga menyukai