Anda di halaman 1dari 23

PEMBANGUNAN/PEMELIHARAAN JALAN LINGKUNGAN, DRAINASE DAN TALUD DI KAWASAN

PERMUKIMAN

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO


DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Jl. Veteran No. 17 Sengkang Kabupaten Wajo Kode Pos 90912

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PERENCANAAN PENYEDIAAN
PRASARANA DAN UTILITAS
UMUM DI PERUMAHAN UNTUK
MENUNJANG FUNGSI HUNIAN
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK/TOR )
PERENCANAAN PENYEDIAAN PRASARANA DAN UTILITAS UMUM DI
PERUMAHAN UNTUK MENUNJANG FUNGSI HUNIAN
PADA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KAB. WAJO
TAHUN ANGGARAN 2021

BAB I
UMUM

1.1. LATAR BELAKANG


Pemerintah Kabupaten Wajo dalam hal ini, Dinas Perumahan Dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Wajo bermaksud untuk melaksanakan Kegiatan
Kegiatan Perencanaan Penyediaan Prasarana Dan Utilitas Umum Di
Perumahan Untuk Menunjang Fungsi Hunian, dalam upaya untuk menjaga agar
jaringan jalan lingkungan Perumahan tetap dalam keadaan/kondisi yang baik, dan
mengusahakan agar jalan Perumahan yang bersangkutan tidak bertambah rusak
agar dapat menunjang perkembangan perekonomian, dan menyediakan
prasarana yang cukup bila terjadi adanya perubahan pola pengangkutan dimasa
yang akan datang.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang tepat mutu sehingga kondisinya dapat
bertahan sampai akhir umur rencana dengan biaya yang efisien, maka
sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut diperlukan adanya persyaratan atau
ketentuan-ketentuan yang dapat dipertanggung jawabkan dan dapat
diterapkan, baik dalam proses pelelangan maupun pada saat pelaksanaan.
Berkenaan dengan hal tersebut, Pekerjaan Perencanaan Kegiatan Penyediaan
Prasarana Dan Utilitas Umum Di Perumahan Untuk Menunjang Fungsi Hunian
memerlukan jasa Konsultan untuk pekerjaan perencanaan teknis seperti
tersebut pada lampiran KAK ini.
Untuk itu Konsultan yang diserahi tugas ini wajib menyediakan jasa-jasanya
semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan pekerjaan perencanaan
Teknis, sehingga diperoleh hasil pekerjaan berupa Dokumen Perencanaan
yang terdiri dari Engineering Estimate, gambar rencana serta Dokumen
Perencanaan yang sesuai dengan standart Dinas Perumahan Dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Wajo dan persyaratan yang ditetapkan dan dapat
dipertanggung jawabkan.

1.3. SASARAN
Konsultan wajib memberikan jasanya semaksimal mungkin pada setiap
tahapan proses pelaksanaan pekerjaan ini, dengan maksud agar hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan guna melaksanakan pekerjaan konstruksi
pada kegiatan Penyediaan Prasarana Dan Utilitas Umum Di Perumahan Untuk
Menunjang Fungsi Hunian, serta mengusahakan sekecil mungkin adanya
perbaikan -perbaikan atau perencanaan tambahan dikemudian hari.
Secara garis besarnya, proses perencanaan dan pembuatan Dokumen
Lelang tersebut dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
a. Pengumpulan data lapangan
b. Analisa data lapangan, perencanaan dan penggambaran
c. Penyusunan Dokumen Lelang

1.4. LINGKUP PEKERJAAN


a) Lingkup jasa konsultan yang diperlukan dan persyaratan teknis yang
tercakup di dalam pekerjaan ini, secara garis besarnya terdiri dari bagian-
bagian pekerjaan sebagai berikut :
b) Bagian –bagian pekerjaan yang tercakup dalam proyek ini meliputi:
1. Survei Pendahuluan.
2. Survei Lapangan.
3. Dokumen Perencanaan.
4. Dokumen Lelang.
5. Laporan.

Dalam pelaksanaan yang dimaksud, konsultan :


1. Diwajibkan berkonsultasi kepada instalasi yang terkait untuk memperoleh
informasi data sekunder, dan masukan lain yang perlu.
2. Diwajibkan membuat jadwal kegiatan rencana kerja serta detail dalam jangka
waktu yang ditetapkan.
3. Diwajibkan melaksanakan konsultasi berkala kepada Pejabat Pembuat
Komitmen.
4. Berinisiatif memprakarsai penerapan penemuan baru dalam
perencanaan.
5. Seluruh kegiatan survei dilapangan harus didokumentasi foto-foto asli
yang dilampirkan dalam laporan survei.

1.5. STANDAR / PEDOMAN PERENCANAAN


Dalam hal melaksanakan perencanaan, daftar referensi seperti tersebut di bawah
ini ditetapkan dan dipakai sebagai dasar perhitungan. Referensi dimaksud
adalah :
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI No.
28/PRT/M/2016 tanggal 1 Agustus 2016 tentang Pedoman Analisa
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI No.
47/PRT/M/2015 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur.
• Tata Cara Pelaksanaan Survai Lalau Lintas. No.01/T/BNKT/1990.
• Tata Cara Survai Kondisi Jalan Kota. No.005/T/BNKT/1991.
• Tata Cara Survai Inventarisasi Jalan dan Jembatan Kota
No.016/T/BNKT/1990.
• Standar Pembebanan Untuk Jembatan RSNI T-02-2005.
• Pedoman Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen Pd T-14-2003,
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Tahun 2003.\
• Petunjuk Perencanaan Trotoar. No. 007/T/BNKT/1990.
• Petunjuk Perencanaan Marka Jalan . No.021/T/BNKT/1990.
• Manual Pemeriksaan Perkerasan Jalan Dengan Alat Benkelman
Beam. No.01/MN/B/1993
• Standart Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan. Maret 1992.
• Spesifikasi Perencanaan Klasifikasi Fungsi Jalan di wilayah
perkotaan No.010/T/BNKT/1990.
• Peraturan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode
• Analisa Komponen. SNI-1732-1989-F ( SK BI-2.3.26.1987).
• Tata Cara Perencanaan Teknis Lansekap jalan. No.033/T/BM/1996.
• Tata Cara Perencanaan Pembebanan Jembatan / Jalan Raya. SNI-1725-
1989 F ( SK BI-1.3.28.1987).
• Urban Drainage Guide Lines and Technical Design Standart tahun 1994
yang dikeluarkan oleh direktorat Jenderal Cipta Karya.
• Peraturan Bupati Wajo No. Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2018.
• Petunjuk / Tata Cara Standart lainnya yang berhubungan.

1.6. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan perencanaan teknis ini ditetapkan selama 60 (Enam
Puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja
oleh Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Perencanaan Penyediaan Prasarana
dan Utilitas Umum di Perumahan Untuk Menunjang Fungsi Hunian. Dalam jangka
waktu tersebut, konsultan sudah harus menyelesaikan dan menyerahkan semua
hasil pekerjaan dalam bentuk Detail Engineering Design kepada Pejabat Pembuat
Komitmen.

1.7. SUMBER DANA


Sumber dana untuk kegiatan Perencanaan Penyediaan Prasarana dan Utilitas
Umum di Perumahan Untuk Menunjang Fungsi Hunian ini berasal dari dana
APBD/DPA Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kab. Wajo Tahun
Anggaran 2021.

1.8. LOKASI KEGIATAN


No Kegiatan Lokasi Anggaran (Rp)
1 Pembangunan rabat beton ambo dongi 10.000.000
Kec. Pammana
desa lagosi kec. Pammana
2 Pembangunan rabat beton desa
Kec. Pammana 9.500.000
wecudai kec. Pammana

3 Pengerasan jalan dan talud jalan 10.000.000


Kec.
sungai walannae lilngkungan paseru
Sabbangparu
kel. Sompe kec. Sabbangparu
4 Lanjutan pembangunan rabat Kec. 7.500.000
beton/talud A. Makkasau perbatasan Sabbangparu
desa kampiri - desa pallawarukka
5. Pembangunan rabat beton desa bola Kec. Bola 9.750.000
kec. Bola
6. Pembangunan rabat beton tocule desa Kec. Bola 10.000.000
bola kec. Bola
7. pengerasan jalan desa tocule desa Kec. Bola 7.500.000
bola poros jennae desa manurung kec.
Bola
TOTAL 64.250.000,-
.
1.9. METODOLOGI
Penawaran Konsultan harus menggambarkan cara pendekatan dan metodologi
yang akan dilaksanakan oleh konsultan yang tercakup dalam rencana kerja.
Rencana kerja dilengkapi dengan jadwal pekerjaan dan jadwal penugasan
personil, tugas masing-masing tenaga ahli, tempat tugas, serta pengaturan
logistik/fasilitas pendukung.
Tanggung jawab masing-masing tenaga ahli dan hubungan kerja antar
tenaga ahli dalam melaksanakan tugas digambarkan dalam organisasi
Pelaksanaan yang mencakup struktur organisasi dan uraian tugas Organisasi
konsultan harus menggambarkan juga hubungan kerja konsultan dengan
organisasi Pekerjaan Pembangunan Jalan Permukiman Kabupaten Wajo.

1.10. TENAGA AHLI


Tidak adanya tenaga asing yang dikaryakan dalam pekerjaan ini karena
tenaga dari dalam negeri sudah cukup mampu untuk melaksanakannya.
Jabatan/posisi-posisi personil dan keahliannya yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini, serta tugas dan tanggung jawabnya yaitu sebagai
berikut:

1. Team Leader
Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman 1 (Satu) tahun (S1) setelah lulus dari
perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah diakreditasi dan memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA Ahli Teknik Jalan Muda) dalam bidang perencanaan
jalan atau jembatan dan pekerjaan lain yang menunjang/terkait, mengetahui
dengan baik proses perencanaan dengan segala permasalahannya.
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:
a. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini
sehingga bisa mencapai sasaran sesuai Kerangka Acuan Kerja.
b. Mempersiapkan petunjuk teknis dan mengendalikan setiap kegiatan
pekerjaan baik pengambilan data, pengolahan maupun penyajian akhir
seluruh hasil pekerjaan.
c. Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh hasil pekerjaan sesuai
Kerangka Acuan Kerja
BAB II
SURVEY PENDAHULUAN

Dalam survai pendahuluan, konsultan wajib mengumpulkan sebanyak mungkin


data-data yang diperlukan untuk perencanaan lebih lanjut.

Untuk itu konsultan wajib melakukan hal-hal sebagai berikut :


1. Mengumpulkan dan meriview data-data mengenai alinyemen jalan dan
situasinya serta informasi lainnya secara umum, termasuk didalamnya konfirmasi
ruas yang akan ditangani.
2. Mengumpulkan dan mereview data banjir, erosi dan daerah tergenang pada
lokasi dari Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Wajo.
3. Mengumpulkan dan mereview pemilihan lokasi atau daerah-daerah khusus yang
diperkirakan banyak membantu dalam tahap selanjutnya.
4. Mengumpulkan dan mereview data mengenai bahan-bahan/material maupun
peralatan yang tersedia yang dapat menentukan jenis konstruksi.
5. Mengumpulkan dan mereview data harga satuan bahan dan material dilokasi.
6. Membuat foto-foto dokumentasi mengenai kondisi lapangan yang bersangkutan dan
khusus untuk kepentingan lansekap jalan.
7. Memperhatikan usulan lainnya dari Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Wajo.
8. Menyusun jadwal pelaksanaan dilapangan.
9. Mengumpulkan data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap
penting.

Dari survai pendahuluan ini diharapkan konsultan sudah dapat mengusulkan metode
penelitian dan perencanaan yang akan di tetapkan dan mengidentifikasi masalah-
masalah yang mungkin timbul. Semua hasil survai pendahuluan harus dilaporkan
dalam Laporan lengkap dengan foto (asli) untuk dikonsultasikan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen sebagai dasar persiapan langkah selanjutnya.
BAB III

SURVEY DAN ANALISA DATA LAPANGAN

A. PEKERJAAN JALAN
Survey kondisi jalan yang diperlukan dan persyaratan teknis yang tercakup di
dalam pekerjaan ini, secara garis besarnya terdiri dari bagian-bagian pekerjaan
sebagai berikut :
I. Survey Lapangan :
i. Inventarisasi Geometrik
ii. Pengukuran Topografi
iii. Pemeriksaan Lokasi Sumber Material
iv. Penelitian Hidrologi
II. Perencanaan Teknis
III. Penyusunan Dokumen Lelang

Selanjutnya, uraian selengkapnya dari masing-masing bagian pekerjaan tersebut


di atas adalah sebagai berikut :

I. Survey Lapangan
a. Inventarisasi Geometrik
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan data umum
mengenai kondisi perkerasan yang ada dan kondisi geometrik jalan yang
bersangkutan.
Pemeriksaan dilakukan dengan metoda yang disederhanakan, yaitu cukup
mencatat kondisi rata-rata setiap 1.0 km.
Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah
• Lebar perkerasan yang ada, dalam meter.
• Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti
saluran samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase
samping, jarak pagar/bangunan penduduk/tebing kepinggir
perkerasan.
• Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan
lokasi yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnva.
• Data yang diperoleh dicatat didalam sebuah formulir.
• Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan minimal l
(satu) buah foto per 100 meter.
• Foto ditempel pada sebuah formulir dengan mencatumkan hal-hal
yang diperlukan seperti nomor dan nama ruas jalan, arah
pengambilan foto, tanggal pengambilan foto dan tinggi petugas
yang memegang nomor station.

b. Pengukuran Topografi
Pekerjaan pengukuran Tofografi adalah kegiatan pengumpulan data
permukaan bumi, penghitungan dan memetakannya dengan skala
tertentu serta disajikan pada lembaran kertas.
Pekerjaan pengukuran topografi ini, terdiri dari :

1. Pekerjaan pengukuran
Pekerjaan ini terdiri dari
• Pengukuran titik kontrol horizontal dan vertikal.
• Pengukuran situasi.
• Pengukuran penampang memanjang dan melintang.
• Pengukuran khusus.
• Perhitungan dan penggambaran peta.
Pekerjaan ini diusahakan mengikuti jalur atau koridor rintisan dan
mengadakan pengukuran tambahan pada daerah persilangan dengan
sungai dan jalan lain, sehingga memungkinkan diperoleh sumbu
jalan yang sesuai dengan standar yang ditentukan
Awal pengukuran dilakukan pada tempat yang mudah dikenali
dan aman
Awal dan akhir proyek hendaknya diikatkan pada titik-titik tetap
Ketentuan dan tata-cara pelaksanaan pengukuran dilapangan
dan cara penggambarannya, adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan dan koreksi alat ukur :
• Sebelum dilakukan pengukuran, harus dilakukan
pemeriksaan dan koreksi terhadap alat-alat ukur yang
akan digunakan. Pemeriksaan harus dilakukan dilokasi
pekerjaan.
• Alat ukur theodolit harus memenuhi syarat-syarat :
➢ Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak & nivo
tabung.
➢ Sumbu II tegak lurus Sumbu I.
➢ Kesalahan kolimasi horizontal = 0.
➢ Kesalahan index vertikal = 0
• Alat ukur waterpass, harus memenuhi syarat-syarat :
➢ Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak & nivo tabung.
➢ Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo.
• Cara pemeriksaan dan koreksi alat berdasarkan pada
standar teori ilmu ukur tanah, atau buku petunjuk pemakaian
alat.
• Hasil pemeriksaan dan koreksinya serta hasil akhir setelah
dikoreksi harus dicatat dalam buku ukur sesuai
pekerjaannya, dan dilampirkan dalarn laporan.

b. Pemasangan Patok-patok
• Patok-patok kayu yang digunakan untuk pengukuran
poligon, sipat datar dan detail-detail situasi, harus dipilih
kayu yang cukup keras, lurus dengan diameter sekitar 5
Cm, panjang 50 cm, bagian bawahnya diruncingkan,
bagian atas dan bagian tengahnya diratakan untuk
penulisan nomor patok. Patok harus ditanam cukup kuat
sedalam lebih kurang 30 cm.
• Patok-patok kayu diberi tanda cat kuning, dan diberi nomor
urut dengan tulisan hitam yang diletakkan pada lokasi
yang diperkirakan aman dari kegiatan konstruksi dikemudian
hari.
• Untuk memudahkan pencarian patok-patok sebaiknya pada
pohon-pohon disekitar patok diberi cat atau pita atau
tanda-tanda tertentu yang dapat terlihat dengan jelas.
• Khusus untuk profil memanjang yang titik-titiknya terletak
disumbu jalan, diberi paku dengan dilingkari cat kuning
sebagai tanda dan nomor urut/STA (bila badan jalannya
sudah beraspal).

c. Pengukuran titik kontrol horizontal


• Pengukuran titik control horizontal dilakukan dalam bentuk
poligon.
• Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimal 100
meter dan jarak ini diukur dengan menggunakan pegas ukur
(meteran) atau alat ukur jarak elektronis.
• Patok-patok untuk titik-titik poligon dan titik-titik ikat terbuat
dari kayu.
• Sudut-sudut polygon diukur menggunakan alat ukur
theodolite dengan ketelitian dalam detik terbaca.
• Tingkat ketelitian pengukuran poligon tersebut adalah:
➢ Kesalahan sudut horizontal yang diijinkan adalah 10
detik kali akar jumlah titik polygon.
➢ Batas kesalahan azimuth adalah tidak lebih dari 5 detik.
➢ Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal dan
akhir proyek serta pada setiap jarak 5 kilometer jalur
pengukuran. Setiap pengamatan matahari dilakukan
dalam 4 seri rangkap (4 biasa dan 4 luar biasa).

d. Pengukuran titik kontrol vertikal.


• Pekerjaan pengukuran titik kontrol vertikal menggunakan
alat pengukur ketinggian (waterpas) orde II.
• Pelaksanaan pengukurannya dilakukan dengan cara dua
kali mendirikan alat.
• Batas ketelitian yang dicapai tidak lebih besar dari 10 kali
akar D (milimeter). D adalah panjang pengukuran (km) dalam
I (satu) hari.
• Menggunakan rambu ukur yang baik kondisinya.
• Setiap kali pembacaan, dicatat bacaan Benang Atas
(BA), Benang Tengah (BT) dan Benang Bawah (BB) dalam
satuan millimeter.

e. Pengukuran Situasi.
• Pengukuran situasi dilakukan dengan cara Tachymetri.
• Ketelitian alat yang digunakan adalah 30 detik terbaca.
• Pengukuran mencakup semua keterangan yang ada di
daerah sepanjang rencana jalan tersebut.
• Pada tempat-tempat yang merupakan perpotongan
dengan sungai atau dengan jalan lain, pengukurannya
diperluas.
• Tempat-tempat yang merupakan sumber material jalan
yang terdapat di sekitar jalur pengukuran, dilakukan
pengukurannya dan dicatat untuk dipetakan serta di foto.

f. Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang.


Tujuan pengukuran ini adalah untuk menentukan volume
galian dan timbunan.
• Pengukuran Penampang Memanjang
➢ Pengukuran ini dilakukan sepanjang sumbu
rencana jalan.
➢ Peralatan yang digunakan sama dengan peralatan
yang digunakan pada pengukuran situasi.

• Pengukuran Penampang Melintang.


➢ Pengukuran ini dilakukan setiap 25 meter baik pada
jalur lurus maupun pada jalur menikung atau
pegunungan.
➢ Rentang atau lebar pengukuran penampang melintang
15 meter ke kiri dan ke kanan dari sumbu rencana
atau sampai Batas daerah milik jalan.
➢ Peralatan yang digunakan sama dengan peralatan
yang digunakan pada pengukuran situasi.
g. Perhitungan dan Penggambaran
• Pengamatan Matahari.
Pencatatan pengamatan dan perhitungan azimuth
matahari menggunakan formulir standar. Tabel almanak
matahari menggunakan tabel yang diterbitkan oleh Dit. Top.
TNI-AD atau penerbitan lainnya pada tahun yang sama
dengan tahun pengamatannya.
• Perhitungan Koordinat.
Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi, antara
pengamatan matahari yang satu dengan pengamatan
berikutnya, dan diikatkan pada titik-titik ikat (BM). Koreksi
sudut diberikan tidak sama rata, melainkan pada sisi
yang lebih pendek diberikan koreksi yang lebih besar.
• Perhitungan sipat datar/Waterpass.
Perhitungan sipat datar/waterpass dengan 3 desimal harus
dilakukan kontrol pada setiap halaman, yaitu jumlah
beda tinggi harus sama dengan jumlah pembacaan benang
tengah rambu belakang dikurangi dengan jumlah pembacaan
benang tengah rambu muka.
• Perhitungan ketinggian detail.
Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok yang
dipakai sebagai titik pengukuran detail, dihitung secara
tachymetris.
• Penggambaran titik-titik polygon.
➢ Penggambaran titik-titik poligon harus digambar pada
kertas milimeter, dengan skala 1 : 1000.
➢ Garis-garis "grid" harus digambar pada setiap jarak 10
cm pada gambar, dan diberi angka absis (x) maupun
ordinat (y), serta dicantumkan arah Utara pada tiap 2
meter digambar.
➢ Penggambaran titik-titik poligon didasarkan pada hasil
perhitungan koordinat, tidak secara grafis.
➢ Untuk titik-titik ikat (BM), atau titik-titik baru harus
dicantumkan koordinatnya (x, y, z).
• Penggambaran detail situasi.
➢ Gambar ukur yang berupa gambar situasi harus
digambar berdasarkan titik-titik poligon dengan skala I :
1000 dan interval kontur 1 meter.
➢ Ketinggian titik-titik detail harus tercantum dalam gambar
ukur. begitu pula semua keterangan-keterangan yang
penting.
➢ Penulisan data ketinggian dengan dua desimal
(sampai dengan centimeter).

c. Pemeriksaan Lokasi Sumber Material.


Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai
bahan-bahan perkerasan yang dapat dipakai untuk pelaksanaan
pekerjaan konstruksi pada ruas jalan yang akan dikerjakan.
Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :
• Jenis bahan untuk perkerasan yang ada, misalnya pasir, kerikil, tanah
timbunan, batu.
• Lokasi quarry setiap jenis bahan perkerasan berikut perkiraan jumlah
yang ada.
• Perkiraan harga satuan tiap jenis perkerasan.
• Perkiraan jarak pengangkutan bahan dari quarry ke base camp
proyek.
• Peta lokasi quarry berikut keterangan lokasinya (Km, Sta).
• Data yang diperoleh dicatat dalam sebuah formulir.

d. Penelitian Hidrologi.
Penelitian Hidrologi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengumpulkan
data yang diperlukan dalam analisa Hidrologi dan selanjutnya dapat
dipakai untuk perencanaan drainase sepanjang jalan. Sedangkan
perencanaan drainase sangat diperlukan untuk penentuan jenis dan
dimensi dari bangunan-bangunan saluran samping, serta bentuk
potongan jalan yang direncanakan.
a. Teknis Penelitian.
Penelitian dilakukan dengan bantuan data statistik yang ada didaerah
setempat serta mengindentifikasi curah hujan yang paling berpengaruh
terhadap daerah tangkapan sehingga akan mendapatkan data yang
paling optimal.

b. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan kegiatan penelitian Hidrologi ini, secara umum
meliputi kegiatan-kegiatan:
a. Mengambil peta topografi pada daerah sekitar ruas jalan yang ada
dengan skala 1 : 250.000 serta peta situasi skala 1 :1000.
b. Mengambil data curah hujan dan banjir tahunan dari sumber--
sumber yang bersangkutan (data dalam 10 tahun terakhir).
c. Menginventarisir gorong-gorong dan saluran samping existing (bila
ada), meliputi :
• STA / KM.
• Dimensi gorong-gorong.
• Kondisi gorong-gorong.
d. Menginventarisir konstruksi jembatan bentang < 10 meter (bila
ada), meliputi :
 STA/KM.
 Dimensi.
 Kondisi Jembatan/pola aliran sungai.
e. Memprediksi kemungkinan terjadinya curah hujan yang paling
besar agar dapat memperkirakan besarnya intensitas curah hujan
dan banjir rencana dengan metoda-metoda yang ada.
f. Dari data lapangan dan hasil perhitungan tersebut di atas,
selanjutnya menentukan.
 Jenis dan dimensi bangunan drainase yang diperlukan, seperti
saluran samping dan sejenisnya.
 Jenis dan dimensi gorong-gorong tambahan yang diperlukan
serta lokasinya.
g. Membuat laporan lengkap mengenai perihal tersebut di atas. yang
meliputi :
 Perhitungan-perhitungan perencanaan saluran dan gorong
gorong, box culvert (jika diperlukan) lengkap dengan kapasitas,
STA, dan dimensi, gambar-gambar potongan dan saran-saran
yang diperlukan (dalam bentuk tabel).
 Grafik-grafik dan tabel intensitas curah hujan pada sekitar
ruas jalan yang bersangkutan.
 Pemilihan type sarana Drainase Standar berdasarkan kelas
jalan.
h. Laporan disajikan dengan lengkap dan jelas.

II. PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN TEKNIS

a. Standard Perencanaan Geometrik


Dalam merencanakan geometrik jalan, sejauh mungkin berpegang pada
buku peraturan Standard Spesifikasi Perencanaan Geometrik Jalan Raya
No. 008-1/BM/2008 Edisi Revisi Desember 2010 dari Direktorat Jenderal
Bina Marga.
b. Perencanaan Perkerasan Jalan
Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, konsultan harus
mengadakan analisa data dan perencanaan perkerasan jalan dengan
mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Analisa lendutan balik atau CBR.
Lendutan balik rencana atau CBR rencana, ditentukan dengan
menggunakan program komputer yang tersedia, dimana untuk
Lendutan balik (D) ditentukan berdasarkan formula :
D = x + 1,0s

dimana : D = lendutan balik rencana pada section tertentu. x


= lendutan balik rata-rata pada section tertentu
s = standar deviasi pada section tertentu

Nilai CBR rencana ditentukan dengan formula :


CBR(desain) = CBR (rata-rata) – 1 Standar
Deviasi.
2. Analisa data lalu lintas, untuk menghitung besarnya beban
gandar kumulatif selama umur rencana dan menghitung besarnya
ADT pada pertengahan umur rencana.
3. Penentuan unique section, yaitu suatu seksi jalan yang
mempunyai karakteristik kurang Iebih seragam dalam beberapa
variabel desain seperti :
 lebar perkerasan yang ada.
 Lendutan balik rencana atau.
 Nilai CBR Rencana.
 Nilai beban lalu lntas.
 Perubahan camber/kemiringan melintang.

4. Mempelajari kemungkinan pemakaian tipe bahan perkerasan


yang sesuai untuk suatu daerah tertentu. Type perkerasan yang
diijinkan dalam pekerjaan ini adalah type yang sekarang dipakai
Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah.
5. Melakukan disain tebal perkerasan tambahan menurut metoda
Road Design System yaitu program komputer yang dikembangkan
oleh Ditjen Bina Marga dengan menggunakan umur rencana 10
(sepuluh) tahun
6. Menyiapkan gambar-gambar khusus yang diperlukan untuk
setiap ruas jalan tertentu/setiap paket proyek yaitu :
a. Gambar 1.01 Alignment dan Cakupan Kontrak.
b. Gambar 1.04 Jadwal/Daftar Kuantitas.
c. Gambar 1.06 Sumber Material.
d. Gambar 2.01 Ukuran Perkerasan.

c. Konsep Detail Perencanaan (Draft Desain).


Konsultan wajib membuat konsep perencanaan teknis (Draft Design) dari
setiap detail perencanaan kemudian melaporkannya kepada Koordinator
Pengawas untuk dimintakan persetujuannya.
Konsep perencanaan tersebut digambar di atas kertas milimeter atau
langsung di atas kertas standard sheet yang telah ditetapkan oleh
Pemberi Tugas.
Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep perencanaannya,
antara lain :
1. Plan (alinyemen horizontal) digambar di atas peta situasi skala 1 :
1000 dengan interval garis tinggi I (satu) meter dan dilengkapi dengan
index, antara lain :
• Lokasi (STA) dan nomor-nomor titik kontrol horizontal vertikal.
• Lokasi dari semua data topografis yang penting seperti batas
rawa, kebun, hutan lindung, rumah, sungai dan lain-lain.
• Elemen-elemen lengkung horizontal (curva data) yang
direncanakan dengan bentuk tikungan full circle atau lengkung
peralihan untuk sudut lengkung > 20°.
• Lokasi dari gorong-gorong dan jembatan.
Setelah disetujui Koordinator Pengawas maka draft desain
tersebut dapat langsung dipindahkan ke kertas standard sheet.

2. Profil (alinyemen vertikal).


Konsep alinyemen vertikal dapat langsung digambar (dengan pensil)
di atas standard sheet dibagian bawah dari gambar alinyemen
horizontal. Alinyemen vertikal digambar dengan skala horizontal 1
: 1000 dan skala vertikal 1 : 100 yang mencakup hal-hal sebagai
berikut :

• Tinggi elevasi sumbu jalan dan tinggi nomor


potongan melintang.
• Kondisi dan rencana kemiringan maksimum dari
lengkung horizontal (diagram superelevasi).
• Elemen-elemen/data-data lengkung vertical.

3. Potongan melintang (Cross Section).


Gambar potongan melintang dibuat menurut peta topografi sesuai
keadaan pada lokasi yang ditentukan di atas kertas standard sheet
dengan skala horizontal 1 : 100 dan skala vertikal 1 : 50.
Stationing dilakukan setiap interval 25-50 meter.
4. Bangunan Standard Pelengkap dan Drainase (Skala 1 : 10).
Gambar ini mencakup semua detail bangunan-bangunan lengkap
dengan bangunan-bangunan Drainase seperti lump pelindung talud,
gorong-gorong, saluran pasangan batu dan lain-lain.

d. Gambar Perencanaan Akhir (Final Design).


Pembuatan gambar trase jalan selengkapnya, dilakukan setelah Draft
Design mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas dengan
mencantumkan koreksi-koreksi dan saran-saran yang diberikan oleh
Pemberi Tugas, berikut posisi alternatif trace yang pernah diteliti.
Final Design digambar di atas kertas standard sheet.
Gambar perencanaan akhir tersebut selengkapnya terdiri dari :
1. Sampul luar (cover) dan sampul dalam.
2. Lembar judul yang memuat lay-out jalan skala 1 : 50.000.
3. Lembar simbol dan singkatan.
4. Gambar center line jalan skala 1 : 5000 dilengkapi dengan jalur
polygon serta koordinat dari semua patok pengukuran.
5. Lembar daftar volume pekerjaan.
6. Typical cross section skala 1 : 100 dilengkapi dengan detail
konstruksi perkerasan dan saluran samping
7. Plan dan Profil.
➢ Skala horizontal 1 : 1000, skala vertikal 1 : 100
➢ Dilengkapi dengan detail situasi yang ada, letak dan tanda patok
kayu, letak dan ukuran jembatan/gorong gorong, tanda-tanda lalu-
lintas dan sebagainya.
8. Potongan Melintang (Cross Section).
➢ Skala horisontal 1 : 100, skala vertikal 1 : 50
➢ Dibuat setiap jarak 25 m.
9. Lembar daftar jembatan dan gorong-gorong.
10. Lembar gambar bangunan pelengkap lainnya (jika diperlukan).
Gambar rencana jalan ini sebelum digandakan, agar dimintakan
persetujuan dari Pemberi Tugas.

e. Perhitungan Volume Pekerjaan Fisik.


➢ Daftar volume pekerjaan disusun menurut pay item/mata pembayaran
didalam Dokumen Kontrak
➢ Volume pekerjaan tanah dihitung dari gambar cross section

f. Perhitungan Biaya Pelaksanaan Fisik.


 Perhitungan Harga Satuan untuk setiap pay item.
 Perkiraan biaya untuk setiap segmen jalan.
 Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah dilampirkan.

III. PENYUSUNAN DOKUMEN LELANG


Dokumen lelang tersebut dibuat dan diserahkan sebanyak 3 (tiga) set untuk
setiap paket pekerjaan.
BAB IV

LAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

1. UMUM
Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh
pemberi tugas dengan ukuran kertas format A4 dan diserahkan kepada pemberi
tugas, setelah dilakukan asistensi dan disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen. Laporan yang dimaksud meliputi :
a. Laporan Akhir.

b. Dokumen Lelang dan Perkiraan Biaya.

c. Gambar Rencana berupa gambar asli diserahkan paling lambat pada akhir

jangka waktu pelaksanaan kontrak.

2. LAPORAN AKHIR.
Laporan ini berupa “ Laporan Teknis Perencanaan “ yang berisi perhitungan dan
uraian dari rumus-rumus yang digunakan, sketsa dan data-data perencanaan.
Dengan susunan laporan sebagai berikut :
• Daftar isi.

• Pendahuluan.

• Perhitungan geometri jalan.

• Perhitungan struktur bangunan pelengkap.

• Kesimpulan dan saran.

• Lampiran.

• Tabel dan grafik hasil perhitungan.

• Data perencanaan.

• Lain-lain yang ditentukan pemberi tugas.


3. DOKUMEN LELANG
Dokumen Lelang terdiri dari :

1. Jilid Satu : Dokumen Lelang berdasarkan SBD LKPP.


2. Jilid Dua : Rencana Anggaran Biaya (EE).
3. Jilid Tiga : Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Khusus.
4. Jilid Empat : Gambar rencana dengan ukuran Kertas A3.

Sengkang, Februari 2021


Ditetapkan Oleh :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

MURTI YAHYA, ST, M.Si


Nip. 19790921 200801 2 018

Anda mungkin juga menyukai