Observasi
Observasi
Kelas : IX H
No. Presensi : 04
Pada tanggal 26-30 September 2019 diadakan Pameran Keliling yang bertema Museum untuk
Peradaban Bangsa. Pameran ini diadakan di Gedung KORPRI Wonosobo. Tidak hanya satu
museum , pameran ini menunjukkan beberapa museum. Ada Museum Sekolah Slawi, Museum
BPK RI, Museum Keris Nusantara, Museum Radyapustaka, Museum Penerangan dan Wonosobo
Heritage.
Pada Museum Sekolah Slawi, ditunjukkan beberapa alat-alat untuk menunjang pendidikan pada
masa dahulu. Stand ini memperlihatkan papan tulis (blabak) yang berukuran 130x90 cm dan
penyangganya berukuran tinggi 190 cm. Terdapat pula sabak atau batu tulis yang difungsikan
sebagai alat tulis yang terbuat dari batu berbentuk papan tipis diberi bingkai untuk media tulis.
Ukuran sabak ini adalah 27x22 cm. Selain itu terdapat sempoa yang merupakan alat kuno untuk
berhitung. Sempoa ini telah digunakan berabad-abad sebelum dikenalnya bilangan Hindu Arab.
Menurut sejarahnya, Museum Keris Nusantara diresmikan oleh Presiden Joko
Widodo pada 9 Agustus 2017. Museum ini merupakan tindak lanjut dari diakuinya
keris Indonesia oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Pada stand ini
terdapat berbagai macam keris. Ada Keris Lombok, Keris Bali, Keris Bugis, dan
Keris Bengkinang. Selain keris, stand ini juga memperlihatkan Panakawan yang
difungsikan untuk media dakwah Islam di Pulau Jawa.
Selain stand-stand diatas, terdapat pula Wonosobo Heritage. Dalam stand ini,
terdapat berbagai budaya asli Wonosobo contohnya Bundengan. Menurut
informasi dari stand itu, Bundengan adalah alat musik
dari kelopak ruas bambu yang diberi senar dan bilah
bambu. Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan
cara dipetik mirip gitar.