Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS FAKTOR KESULITAN BELAJAR SECARA ONLINE MATA PELAJARAN ILMU GIZI

TERHADAP SISWA KELAS XI DI SMK BOPKRI 2 YOGYAKARTA

SEMINAR PROPOSAL

Oleh :
Nama : Tryda Meya Banimema
Nim : 2017007111 -

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
Yogyakarta
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia Nya, Tugas seminar proposal
dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan mata kuliah seminar yang berjudul
“ANALISIS FAKTOR KESULITAN BELAJAR SECARA ONLINE MATA PELAJARAN ILMU GIZI
TERHADAP SISWA KELAS XI DI SMK BOPKRI 2 YOGYAKARTA” dapat disusun sesuai dengan
harapan.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adlah mempelajari cara pembuatan skripsi
oada universitas sarjana wiyata taman siswadan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan .
Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik mungkin ,penulis
menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan .oleh karena itu ,penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan
segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini .
Akhir kata ,penulis berharap semoga roposal penelitian ini berguna bagi para pembaca dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan .
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Kemajuan dan perkembangan teknologi di dunia pendidikan di zaman
modern ini diarahkan pada perubahan tingkah laku atau yang sering disebut sebagai soft
skill.
Perkembangan adanya teknologi informasi dan komunikasi di era industri 4.0
telah memiliki pengaruh yang besar terhadap proses pengajaran dan pembelajaran.
Kemudahan akses teknologi telah digunakan oleh para pengajar untuk memudahkan
proses pembelajaran. Akses teknologi juga mampu meningkatkan kualitas pendidikan.
Sejak ditemukan nya internet, hampir segalanya menjadi mungkin dalam dunia
pendidikan. Saat ini peserta didik dapat belajar tidak hanya dimana saja tetapi sekaligus
kapan saja dengan fasilitas sistem electronic yang ada. Tetapi bukan berarti tidak
memiliki kesulitan yang ada terhadap peserta didik dalam menggunakan electronic
sebagai penunjang proses pembelajaran.

Pendidikan kejuruan sebagai subsistem dari pendidikan nasional, memiliki tujuan


utama yaitu menyiapkan lulusannya memasuki dunia kerja professional dalam bidang
tertentu. Dalam hal ini, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)merupakan suatu lembaga
pendidikan tingkat menengah yang berfungsi mempersiapkan peserta didik untuk
bekerja dalam bidang tertentu sesuai dengan kompetensi keahlian yang terdapat di
sekolah. Hal ini tercermin oleh banyaknya jumlah lulusan SMK yang mengisi kebutuhan
tenaga kerja dalam dunia industri. Untuk mencapai tujuan tersebut, proses belajar
mengajar merupakan salah satu aspek penting yang menjadi penentunya.Sebagai
kegiatan yang memiliki proses yang panjang, belajar merupakan unsur fundamental
dalam setiap penyelenggaraan jenjang pendidikan. Dengan adanya teknologi dan
electronic dijaman modern ini, dapat membantu siswa atau pelajar untuk belajar secara
cepat dengan sistem webinar. Apalagi dengan adanya situasi pandemi covid- 19
tersebut yang menjadi keharusan atau dorongan bagi siswa siswi menjalani
pembelajaran secara webinar atau Online.

Siswa merupakan salah satu dari beberapa komponen pendidikan di


sekolah. Oleh karenanya, siswa perlu mendapatkan perhatian yang besar dari
lingkungan pendidikannya, terutama dengan menggunakan teknologi / electronic yang
disediakan dalam melakukan webinar.sehingga kemajuan belajar siswa baik secara
offlline maupun webinar/online tetap seimbang kesetaraan nya. Sebagai usaha
peningkatan kualitas belajar mengajar di kelas tidak tergantung pada peningkatan
kualitas guru saja, namun harus disertai dengan peningkatan kualitas belajar siswa
melalui webinar.Proses belajar yang dialami oleh siswa akan menentukan kualitas
pendidikan di SMK itu. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di luar
sekolah terdapat berbagai kesulitan yang berasal dari dalam dirinya sendiri, materi yang
diterima, guru-guru, lingkungan sekitar, keluarga dan lain sebagainya.apalagi
mendapatkan kesulitan dalam menggunakan electronic dalam proses pembelajaran
pada siswa siswi di situasi pandemi covid -19 ini dengan jaringan yang kurang efektif
dalam proses pembelajaran.

Mata pelajaran Ilmu Gizi merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib
dipelajari oleh siswa pada kompetensi keahlian Tata Boga di SMK. Ilmu Gizi ini adalah
ilmu yang mempelajari tentang pemahaman pengetahuan konsep dasar Angka
Kecukupan Gizi (AKG), pemahaman konsep dasar Daftar Kebutuhan Bahan Makanan
(DKBM), kebutuhan sumber zat gizi bagi tubuh, penyusunan menu dan penyakit-peyakit
di dalam tubuh bagi tiap jenjang usia. Mata pelajaran ini perlu diberikan kepada semua
siswa di SMK yang bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir teliti,
kreatif, analitis dan sistematis. Mata pelajaran ini merupakan salah satu mata pelajaran
produktif, yaitu mata pelajaran yang proses pembelajarannya membutuhkan
keterampilan yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur serta standar
kerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan tuntutan
pasar. Indikasinya yaitu seberapa jauh siswa dapat menguasai pengetahuan yang
diberikan di sekolah yang diwujudkan dengan hasil belajar dengan menggunakan
teknologi / electronic secara online atau webinar.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa mata pelajaran Ilmu Gizi
merupakan mata pelajaran yang penting untuk dipahami oleh siswa sebagai bekal dalam
menyusun menu sehat dan kebutuhannya bagi seseorang. Untuk mencapai tujuan
tersebut, siswa harus melalui proses belajar. Proses belajar tersebut tidak selalu
berjalan tanpa kesulitan. Dalam pelaksanaannya, siswa yang dianggap berhasil adalah
kelompok atau individu yang dapat mencapai tujuan tersebut sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan. Ada pula siswa yang mengalami berbagai kesulitan dalam
mencapai tujuan tersebut. Siswa tersebutlah yang diperkirakan mengalami kesulitan
belajar . Salah satu kesulitan yang dihadapi siswa saat ini di situasi pandemi seperti ini
yaitu kesulitan menggunakan teknologi baik Handphone dan laptop secara online dalam
proses belajar mengajar sedang berlangsung .
Berdasarkan hasil pengamatan selama melaksanakan kegiatan proses belajar
mengajar, siswa menjadi sangat kesulitan dalam menerima pembelajaran secara
Daring/online.adapun kesulitannya seperti Siswa sangat terpergantung pada koneksi
internet , boros penggunaan data internet, tidak optimal menyerap informasi dalam
proses pembelajaran, interaksi dalam membangun relasi terbatas dan keterikatan
antara peserta /siswa kurang kuat.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dijabarkan beberapa
identifikasi masalahnya sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran siswa sangat ketergantungan pada koneksi internet
2. Menggunakan pembelajaran secara Online secara intens mengakibatkan Prestasi belajar
siswa yang masih kurang dari kriteria yang ditentukan
3. Interaksi dalam membangun relasi terbatas dan keterikatan antara peserta / siswa
kurang kuat.
4. Kesulitan Siswa menjadi tidak optimal menyerap informasi dalam proses pembelajaran.
5. Pendidikan memiliki peranan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang
berkompeten dalam bidang tertentu dan memiliki kemampuan akademik yang baik.
3. Pembatasan Masalah
1. Mengetahui faktor kesulitan belajar s mata pelajaran Ilmu gizi secara online
2. Memberikan penjelasan kesulitan belajar secara online mata pelajaran Ilmu gizi
3. Menjelaskan faktor utama kesulitan belajar secara online pelajaran Ilmu gizi terhadap
peserta didik.
4. Membantu dan memudahkan proses pembelajaran terhadap siswa menggunakan
daring/online agar masalah atau kesulitan yang dihadapi tidak terlalu memberatkan.
4. Rumusan Masalah
1. Apakah pembelajaran berbasis daring terbukti efektif berdasarkan pengalaman siswa?
2. Apa kelebihan dan kekurangan Daring terhadap proses pembelajaran pada siswa?
3. Kesulitan apa yang menjadi faktor utama siswa melakukan pembelajaran secara online
pada mata pelajaran Ilmu gizi?
4. Bagaimana suasana penerapan daring dalam proses pembelajaran?
5. Perbaikan apa saja yang siswa harapkan agar penerapan daring/online menjadi lebih
baik?
5. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis ini memiliki tujuan sebagai
berikut :
1. Mengetahui efektifitas daring berdasarkan pengalaman siswa
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan daring berdasarkan pengalaman siswa
3. Mengetahui kesulitan yang menjadi faktor utama siawa melakukan pembelajaran secara
daring pada mata pelajaran Ilmu gizi
4. Mengetahui suasana penerapan daring/online dalam proses pembelajaran
5. Mengetahui harapan siSwa mengenai hal yang harus diperbaiki agar penerapan
daring/online menjadi lebih baik.

6. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan, maka diharapkan penelitian ini
mempunyai menfaat sebagai berikut :

1. Bagi institut pendidikan


Sebagai koreksi dan masukan bagi SMK BOPKRI 2 Yogyakarta dan
guru mata pelajaran Ilmu Gizi tentang kesulitan belajar yang
dialami oleh peserta didik kelas XI dalamenggunakan electronic
sebagai proses pembelajaran secara daring/oonline.
2. Bagi siswa
Dapat mengetahui permasalahan yang menyebabkan kesulitan
belajar siswa menggunakan secara daring /online pada proses
pembelajaran sehingga mampu dicari solusi atau pemecahannya
untuk mencegah faktor-faktor yang dapat menimbulkan
kegagalan belajar tersebut secara online pada mata pelajaran ilmu
gizi.
3. Bagi peneliti
Dapat memberikan informasi mengenai kesulitan belajar peserta
didik kelas XI jurusan Tata Boga pada mata pelajaran Ilmu Gizi
tahun ajaran 2018/2019.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Slamento, 2010: 2). Menurut Hamalik (2004: 27) belajar adalah
modifikasi atau memperteguh kelakukan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini,
belajar merupakan proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Menurut pendapat Reber dalam Sugihartono dkk. (2013: 74) menyatakan
bahwa definisi belajar ada dua pengertian. Pertama, belajar sebagai proses memperoleh
pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif
langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Pendapat tersebut dilengkapi oleh
Sugihartono dkk. (2013: 74) yang menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses
memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan
kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi
individu dan lingkungannya.
Sedangkan menurut Wittig dalam Syah (2004: 90) mendefinisikan belajar
ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan
tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman. Selanjutnya menurut Crow &
Crow dalam buku Educational Psychology yang dikutip oleh Sobur (2011: 219).
menyatakan, “Learning is acquisition of habits, knowledge, and attitude”, belajar adalah
memperoleh kebiasaan kebiasaan,pengetahuan, dan sikap. Menurut mereka, hal-hal
yang dirumuskan di atas meliputi cara-cara yang baru guna melakukan suatu upaya
memperoleh penyesuaian diri terhadap perubahan yang progresif dari tingkah laku.
Belajar dalam pandangan Crow & Crow, menunjuk adanya perubahan yang progresif
dari tingkah laku. Belajar dapat memuaskan minat individu untuk mencapai tujuan.
Menurut Jihad (2008: 1) belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.
Hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada
keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan di lingkungan sekitarnya. Pada
dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yag relatif positif dan
mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif,
dengan kata lain belajar merupakan kegiatan berproses yang terdiri dari beberapa
tahap.
Dari sejumlah pandangan dan definisi tentang belajar, maka dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan berproses yang merupakan usaha sadar
yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang
tercermin dalam perubahan sikap dan kemampuan bereaksi yang bersifat langgeng
sebagai hasil dari interaksi individu dengan lingkungannya.

2. Kesulitan Belajar secara online


Kesulitan belajar secara online merupakan kesulitan yang dijalani oleh siswa
kelas XI DI SMK BOPKRI 2 pada mata pelajaran ilmu gizi yang dilakukan secara daring
/online pada proses pembelajaran dikarenakan situasi Pandemi covid-19 ini menjadi
suatu masalah bagi setiap siswa /peserta didik tersebut. Adanya masalah tersebut yang
dirasakan siswa kelas XI adalah dalam menggunakan electronic (laptop dan HandPhone)
sebagai penunjang dan pembantu dalam proses pembelajaran di situasi pandemi
tersebut. Perbandingan antara proses pembelajaran secara offline maupun online
sangat berbeda, pembelajaran secara offline lebih menekan terhadap siswa untuk lebih
efektif dalam proses belajar mengajar sedangkan proses pembelajaran secara
daring/online kurang efektif dalam menerima pelajaran yang diberikan guru. Sehingga
timbul faktor yang menjadi kesulitan bagi siswa kelas XI DI SMK BOPKRI 2 Yogyakarta.
Adapun kesulitan proses belajar terhadap siswa kelas XI pada mata pelajaran
ilmu gizi yaitu ketergantungan terhadap koneksi internet, pembirosan dalam
menggunakan kuota internet, menjadi kurang efektif dalam pembagian tugas baik
individu maupun kelompok, dan siswa kelas XI menjadi sulit menerima dan memahami
materi pelajaran ilmu gizi .
3. Faktor- Faktor penyebab kesulitan belajar secara online
Adapun faktor- faktor kesulitan belajar secara online yang dijalankan oleh siswa
kelas XI terhadap mata pelajaran ilmu gizi sebagai berikut:
1. Secara Intern
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.
Secara rinci faktor intern dapat diuraikan menjadi sebagai berikut:
1. Faktor jasmaniah terdiri dari: faktor kesehatan dan cacat tubuh. Kesehatan adalah
keadaan atau hal sehat. Kesehatan siswa akan berpengaruh terhadap belajarnya.
Contohnya seperti siswa menjadi cepat lelah, kurang bersemangat, mudah
pusing,mengantuk dan tidur di kelas. Sedangkan cacat tubuh adalah sesuatu yang
menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan, mislanya
kondisi panca indera seperti gangguan penglihatan, gangguan pendengaran. Proses
belajar siswa akan terganggu jika kondisi siswa sedang tidak sehat atau sakit.
2. Faktor emosional : faktor ini merupakan faktor emosi dalam diri siswa yang timbul
dengan sendirinya. Terutama menghadapi situasi pandemi tersebut dalam proses
belajar secara online yang menjadi hambatan ketika ada kesulitan yang muncul terkait
jaringan, kuota dan lain sebagainya. Sehingga dalam proses pembelajaran menjadi sulit
dalam menyampaikan /memaparkan materi secara online.
3. Perhatian. Menurut Gazali dalam Slamento (2010: 56) perhatian adalah keaktifan jiwa
yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek atau sekumpulan
objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai
perhatian terhadap materi yang dipelajari.
4. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan beberapa kegiatan.
Kegiatan yang diminati akan diperhatikan secara terus menerus disertai dengan rasa
senang. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila materi pelajaran
yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tidak akan tertarik untuk
belajar. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan dalam belajarnya.
5. Kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan timbul
dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan. Menyikapi
pengertian tersebut dalam proses belajar kesiapan siswa perlu diperhatikan, karena
siswa yang sudah siap untuk belajar akan lebih mudah menangkap materi yang
diberikan oleh guru.
2. Secara Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu yang sedang belajar.
Secara rinci faktor ekstern yang mempengaruhi belajar dapat diuraikan menjadi:
1. Faktor keluarga : faktor keluarga menjadi point pertama yang perlu diperhatikan ketika
siswa tersebut melakukan proses pembelajaran secara online dilingkungan keluarga/
rumah. Sehingga situasi seperti ini mengakibatkan kurang dukungan yang real karena
berada dilingkungan keluarga sendiri. Seperti ketika proses belajar berlangsung ada
salah satu anggota keluarga yang mengganggu, suasana rumah tangga yang kurang
kondusif tidak memberikan ketenangan terhadap anak yang sedang belajar, kurang
relasi antar anggota keluarga yaitu memberikan kasih sayang dan bimbingan terhadap
siswa ,kurang memotivasi diri terhadap siswa dari keluarga dalam proses belajar secara
online.
2. Lingkungan : belajar daring bagi siswa menjadi tantangan dalam kehidupan menjalani
proses belajar mengajar ,terutama soal keterjangkauan sinyal seluler .hal ini pun
menjadi hal terpenting bagi siswa dan patut diperhatikan juga oleh KEMENDIKBUD
karena beberapa daerah,tempat bagi siswa tersebut kurang adanya fasilitas yang
memadai sebagai penunjang proses belajar siswa secara online .

 Media pembelajaran online

1. Pengertian media
Media berasal dari Bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar(aristo ,
2003:9)AECT (association of educational and communication
technology)mengatakan bahwamedia adalah segala sesuatu yang
diigunakan orang untuk menyalurkan pesan :gagne mengartikan bahwa
media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang mereka untuk belajar .
Media menurut heinich et al (1996:8)adalah saluran komunikasi
,misalnya film,diagram,cetakan,computer,dan instruktur .media sering
digunakan dalam proses pembelajaran dan kegiatan lain seperti seminar,
rapat dan ceramah .
Berdasarkan pendapat di atas ada persamaan bahwa media adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pemikiran ,perasaan dan perhatian
.

2. Media pembelajaran
Pembelajaran menurut oemar hamalik (1982:12) ialah sebagai alat,dan
teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi
dan interkasi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan
pengajaran disekolah .dengan menggunakan media guru dapat
memperkaya ,memprluas dan memperdalam proses belajar mengajar
,lebih –lebihbila tersedia media yang terangsang lebih dari satu organ
penginderaan .proses belajar mengajar padadasarnya merupakan proses
komunikasi ,sehingga media yang digunakan dalam proses pembelajaran
disebut media pembelajaran .
3. Jenis media pembelajaran
Jenis media pembelajaran menurut arief s.sudirman ,et al
( 1996:19)dikelompokkan menjadi tiga yaitu media grafis,media
audio,dan media proyeksi tiga yaitu media proyeksi diam
.pengelompokan yang dilakukan oleh para ahli ada bermacam- macam
kepentingan .masih ada pengelompokan yang dibuat oleh ahli lain .
namun apapun dasar yang digunakan dalam pengelompokan tersebut
tujuannya saja yaitu sama saja yaitu agar orang mudah mempelajarinya.
4. E learning
Istilah elearning mengandung pengertian yang sangat luas ,sehingga
banyak pakar yang menguraikan tentang defenisi e-learning dari berbagai
sudut pandang . Dari puluhan atau bahkan defenisi yang muncul dapat
kita simpulkan bahwa system atau konsep pendidikan yang
memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat
disebut sebagai suatu e-learning .
5. Online learning
Online e-learning (pembelajaran secara langsung) menurut Michael
molinda ( 2005:182) dapat didefinisikan sebagai upaya menghubungkan
pembelajar (peserta didik) dengan sumber belajarnya
(database,pakar/instruktur,perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau
bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi ,berinteraksi atau
berkolaborasi secara langsung maupun tidak lansung. Online merupakan
bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informasi ,misalnya internet ,video/audio
broadcasting ,video/audioconferencing,cd room. Bertujuan membantu
siswa agar bias menguasai materi pelajaran .

6. Manfaat media dalam pembelajaran


Beberapa manfaat media pembelajaran menurut kemampuan Dayton
sebagaimana dikutip oleh aristo (2003:15 adalah (1) penyampaian materi
pelajaran dapat diseragamkan (2) proses pembelajaran menjadi lebih
jelas dan menarik (3) proses pembelajaran menjadi lebih interaktif (4)
efisiensi dalam waktu dan tenaga (5) meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa (6) memungkinkan proses belajar dapat dilakukan diminta saja clan
kapan saja (7) menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi clan
proses belajar (8) merubah peran guru kea rah yang lebih positif dan
produktif .
7. Hakikat media pembelajaran online
Media pembelajaran adalah alat bantu guru dalam mengajar serta sarana
pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima belajar
(siswa),sehingga dapat merangsang pikiran,perasaan,perhatian ,minat
dan motivasi siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar
dapat berlangsung efektif dan efisien serta tujuan intraksional dapat
tercapai dengan baik.

4. Ilmu Gizi
Ilmu gizi merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh peserta didik kelas
X di SMK Negeri 3 Purworejo. Mata pelajaran ilmu gizi ini terdiri dari kegiatan teori dan
praktikum. Secara umum, mata pelajaran ilmu gizi ini bertujuan agar peserta didik memiliki
keahlian atau berkompeten pada setiap kompetensi dasar yang diberikan dalam lingkup mata
pelajaran Ilmu Gizi yang diberikan.
Ilmu Gizi ini adalah ilmu yang mempelajari tentang pemahaman pengetahuan
konsep dasar Angka Kecukupan Gizi (AKG),pemahaman konsep dasar Daftar Kebutuhan
Bahan Makanan (DKBM), kebutuhan sumber zat gizi bagi tubuh, penyusunan menu dan
penyakit-peyakit di dalam tubuh bagi tiap jenjang usia. Mata pelajaran ini perlu
diberikan kepada semua siswa di SMK yang bertujuan untuk membekali siswa dengan
kemampuan berfikir teliti, kreatif, analitis dan sistematis.
Mata pelajaran Ilmu Gizi merupakan salah satu dari berbagai mata pelajaran
keahlian yang memiliki arti luas dalam memberikan pemahaman Ilmu Gizi, dimana
peserta didik diberikan pembelajaran teori dan praktik dengan perbandingan
pembelajaran teori 40% dan praktik 60%. Dalam proses pembelajarannya diharapkan
akan adanya keefektifan belajar oleh peserta didik yang merupakan tingkat pencapaian
pengetahuan pada mata pelajaran Ilmu Gizi.

1. KERANGKA BERPIKIR
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan tingkat menengah
yang berfungsi mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu sesuai
dengan kompetensi keahlian yang terdapat di sekolah .
Siswa perlu mendapatkan perhatian yang besar dari lingkungan pendidikannya. Sebagai usaha
peningkatan kualitas belajar mengajar di kelas tidak tergantung pada peningkatan kualitas guru
saja, namun harus disertai dengan peningkatan kualitas belajar siswa. Dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah maupun di luar sekolah terdapat berbagai kesulitan yang berasal dari
dalam dirinya sendiri, materi yang diterima, guru-guru, lingkungan sekitar, keluarga dan lain
sebagainya.
Mata pelajaran Ilmu Gizi merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa
pada kompetensi keahlian Tata Boga di SMK.. Mata pelajaran ini merupakan salah satu mata
pelajaran produktif, yaitu mata pelajaran yang proses pembelajarannya membutuhkan
keterampilan yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur serta standar kerja yang
sesungguhnya untuk menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan tuntutan pasar.
Kenyataannya dalam proses belajar peserta didik secara online di kelas XI kurang afektif dan
kreatif . proses pembelajaran tersebut secara online timbul banyak kesulitan yang dihadapi bagi
siswa –siswi cenderung menjadi kurang semangat untuk belajar secara kreatif dan afektif
.kesulitan – kesulitan tersebut menjadi kendala bagi kemajuan peserta didik dalam melakukan
tugas dan materi pelajaran ilmu gizi .seperti salah satunya siswa mengalami kesulitan dalam
memahami materi yang disampaikan guru secara jelas
Upaya pemecahan permasalahan kesulitan belajar siswa dapat dilakukan jika penyebab
kesulitan tersebut telah teridentifikasi. Oleh karenanya perlu adanya usaha untuk
mengidentifikasi penyebab kesulitan dalam proses pembelajaran yang dialami oleh siswa.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Tempat dan waktu Penelitian


Tempat penelitian dilakukan di SMK Bopkri 2 yogyakarta yang beralamat di Jln. Bintara kidul
no.6 wirogunan ,kec. Mergangsan kota Yogyakarta dan SMK jurusan Pendidikan Teknik Boga
dan Busana yang beralamat . Waktu yang digunakan dalam penelitian yaitu dimulai pada bulan
oktober ….. 2020.

2. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
berfungsi mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data
sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum/generelisasi (Sugiyono, 1994:24). Menurut Arikunto (2010: 234)
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat
penelitian dilakukan.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif
cocok digunakan untuk penelitian ini karena sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, yaitu
memperoleh gambaran tentang kesulitan-kesulitan belajar Ilmu Gizi secara online yang
dihadapi oleh siswa kelas XI tata Boga SMK bopkri 2 yogyakarta.

3. Variable Penelitian
Variable penelitian adalah suatu atribut atau nilai dari orang ,obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu .variabel penelitian dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang akan menjadi objek atau penelitian ,sering pula dinyatakan bahwa variable
penelitian itu sebagai factor –faktor yang berperan dalam gejala yang akan diteliti.
Variable yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kesulitan belajar secara online
mata pelajaran ilmu gizi terhadap siswa kelas XI .

DAFTAR PUSTAKA

https://blog.google/outreach-initiatives/education-access-covid19/untuk
https://kelaspintar.id
https://microsoft.com/id-id/education/office
https://quipper.com/id/school/teachers/
https://www.sekolah.mu/tanpabatas
https://ruanguru.onelink.me/blPk/efe72b2e
https://amp.kompas.com/tekno/read/2020/09/15/10410097/media-asing-soroti-kesulitan-
siswa-dan-guru-di-indonesia-belajar-online

Anda mungkin juga menyukai