Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
sains
Maret 30, 2008
Krisis Sains
Objek <!--[if gte vml 1]> <! Paradigma Pos Newtonian
[endif]--><!--[if !vml]--
>Paradigma Newtonian<!--
[endif]-->
Alam Mesin Sistem / jaringan
Fenomena objek Interaksi benda Transformasi objek
Ruang, waktu Datar, tak berbatas Melengkung, tak berbatas
Kekuatan alam Determenistik, realistik Indeterministik, anti-realistik
Sains memiliki tiga sifat utama yaitu netral, humanistik dan universal. Namun
pada perkembangannya ternyata sains tidak netral, humanistik dan universal.
Sains sangat tergantung pada kondisi ekonomi, sehingga pemilik modal dapat
mengarahkan perkembangan sains. Pada masa perang dunia II sains memberi
kontribusi besar pada kematian umat manusia lewat penemuan senjata
pemusnah masal. Sains juga kehilangan sifat netralnya karena pengembangan
sains sangat tergantung dari pemilik modal. Sains berpihak kepada pemilik
modal.
Sains bersifat humanistik yaitu manusia sebagai pusat dari segalanya.
Ternyata pandangan ini malah menghancurkan manusia. Kemajuan sains seiring
dengan kemajuan teknologi. Teknologi sangat menguntungkan manusia karena
bersifat memudahkan. Teknologi membutuhkan sumber daya yang diambil dari
alam dan teknologi juga menghasilkan limbah yang sulit diuraikan aoleh sistem
alam. Eksploitasi sumber daya alam berlebih mengakibatkan keseimbangan
lingkungan terganggu yang menjadikan Bumi rentan terhadap bencana. Limbah
hasil industri diketahui berbahaya bagi manusia, sehingga menimbulkan kanker
yang membunuh jutaan manusia tiap tahunnya.
Sains hanya alat untuki mencapai sesuatu, namun dasar motivasi untuk
mencapai suatu hal adalah hal yang berbeda. Akal budi lebih berperan untuk
menentukan arah tujuan sains tersebut. Perkembangan dari sains seharusnya
diikuti dengan perkembangan akal budi agar tercipta kehidupan manusia yang
lebih baik.