Anda di halaman 1dari 3

KUIS 6 AUDITING

Nama : Rosidta Aliandawati

NRP : 0115124046

Kelas : Reguler B2 semester 5

a. Tujuan pelaksanaan audit atas laporan keuangan dan audit pengendalian internal
Terkaiat dengan tujuan pengendalian intern, dalam PSA No 69 dijelaskan bahwa auditor :
- Harus mempertimbangkan pengendalian intern dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu
audit.suatu audit.
- Memperoleh pemahaman tentang pengendalian intern yang memadai untuk
merencanakan audit dengan melaksanakan prosedur untuk memahami desain
pengendalian yang relevan dengan audit atas laporan keuangan, dan apakah pengendalian
intern tersebut dioperasikan.
- Menegaskan dan menerbitkan laporan mengenai penilaian manajemen terhadap
pengendalian internal atas pelaporan keuangan, auditor harus memahami dan melakukan
pengujian atas pengendalian untuk semua saldo akun, kelas transaksi, dan pengungkapan
yang signifikan, serta asersi terkait dalam laporan keuangan.

Berhubungan dengan laporan keuangan :


SAS I (AU 110) menyatakan bahwa tujuan dari audit biasa atas laporan keuangan oieh auditor
independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil operasi, serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (GAAP).

b. Pengertian tanggung jawab auditor


Menurut PSA 1 (SA 110) revisi, menyatakan bahwa :
“Auditor memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan menjalankan audit untuk memperoleh
keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji material, yang
disebabkan oleh kesalahan ataupun kecurangan. Karna sifat dari bahan bukti audit dan
karakteristik kecurangan, auditor harus mampu mendapatkan keyakinan yang memadai, namun
bukan absolute, bahwa salah saji material telah dideteksi. Auditor tidak memiliki tanggung jawab
untukmerencanakan dan menjalankan audit untuk mendapatakan keyakinan yang memadai bahwa
kesalahan penyajian yang disebabkan oleh kesalahan maupun kecurangan, yang tidak signifikan
terhadap laporan keuangan telah terdeteksi”
c. Laporan keungan terbagi atas siklus berikut
a. Siklus penjualan dan penagihan, merupakan fokus utama pada sebagian besar audit.
Penagihan piutang usaha dalam jurnal penerimaan kas sebagai arus utama dalam kas di
bank.
b. Siklus akuisisi modal dan pembayaran. Transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran
mencakup pembelian persediaan, perlengkapan, dan barang serta jasa-jasa lain. Transaksi
dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, seperti penerbitan saham atau surat
utang, pembayaran dividen, dan pelunasan utang.
c. Siklus penggajian dan personalia
Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait.
Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua perusahaan,
bahkan perusahaan kecil sekalipun.
d. Siklus persediaan dan pergudangan
Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang berkaitan erat dengan siklus
transaksi lainnya. Siklus persediaan dan pergudangan diakhiri dengan penjualan barang
dalam siklus penjualan dan penagihan.
e. Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali
Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, berfokus pada akuisisi sumber daya modal
melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik dan pembayaran kembali modal tersebut.
Siklus ini juga mencakup pembayaran utang dan dividen.
4. Asersi manajemen tentang laporan keuangan
Asersi manajemen adalah representasi pernyataan yang tersirat dan atau diekspresikan oleh
manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta mengungkapan yang terkait dalam laporan
keuangan.
SAS 106 (AU 326) mengklasifikasikan asersi ke dalam tiga kategori:
1. Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit
2. Asersi tentang saldo akun pada akhir periode
3. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan
5. Tujuan audit umum untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapan
a. Keterjadian-Transaksi yang Dicatat Memang Ada. Menentukan apakah transaksi yang
tercatat memang benar-benar terjadi.
b. Kelengkapan-Transaksi yang Terjadi Telah Dicatat. Menentukan apakah semua transaksi
yang harus dimasukkan dalam jurnal benar-benar telah dicatatkan.
c. Keakuratan-Transaksi yang Dicatat Dinyatakan pada Jumlah yang Benar. Membahas
keakuratan informasi tentang transaksi akuntansi dan merupakan salah satu bagian dari
asersi keakuratan untuk kelas transaksi.
d. Pengikhtisaran-Transaksi yang Dicatat Dimasukkan ke dalam File Induk dan Diikhtisarkan
dengan Benar.
e. Klasifikasi-Transaksi yang Dicatat dalam Jurnal Klien telah Diklasifikasikan secara Tepat.
Tujuan ini menyatakan apakah transaksi telah dimasukkan dalam akun yang tepat, dan
merupakan padanan auditor atas asersi klasifikasi manajemen untuk kelastransaksi.
f. Penetapan Waktu-Transaksi Dicatat pada Tanggal yang Benar.Tujuan penetapan waktu
transaksi merupakan padanan auditor atas asersi cutoff manajemen.
6. Tujuan audit umum untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapan
Setelah audit umum yang berkaitan dengan transaksi ditentukan, selanjutnya dikembangkan
tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi untuk setiap kelas transaksi yang material.
Umumnya mencakup penjualan, penerimaan kas, akuisisi barang dan jasa, penggajian, dan
sebagainya. Jika auditor yakin bahwa tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi tidak
relevan atau tidak penting dalam situasi tersebut. Setidaknya satu tujuan audit khusus yang
berkaitan dengan transaksi harus disertakan pada setiap tujuan audit umum.

Anda mungkin juga menyukai