Jawaban :
Analisis soal
Jenis kelamin Laki – laki = 20 orang
Perempuan = 10 orang
Total = 30 orang
a.Status Sosial
Buruh pabrik (BRH) = 50% = 15 orang PNS = 20% = 6 orang
Pedagang (PDG) = 10% = 3 orang
Pegawai swasta (PSW) = 10% =3 orang
b.Total Minat Siswa = 100% = 30 orang
Olahraga (ORG) = 50% = 15orang
Akademis = 10% = 3 orang
Kegiatan Seni (SNI) = 100% = 30orang
Keterampilan (KET) = 100% = 30 orang
c.Total Kemampuan Siswa = 100% = 30orang
Batas Bawah (B) = 40% = 12 orang
Batas Menengah (M) = 40% = 12orang
BatasTinggi(T)=100%=30orang
d.Total Referensi Belajar = 100% = 30 orang
Kinestetik (K) = 40% =12 orang
Visual (V) = 30% = 9 orang Auditory (A) = 30% = 9 orang
-Total = 100% = 30 orang
Jawaban
1. Pengelolaan Kelas
Berdasarkan data pada soal di atas, pembelajaran yang cocok digunakan adalah model cooperatif. Model
pembelajaran dikembangkan dari adanya perbedaan karakteristik siswa yang bervariasi. Karena siswa memiliki berbagai karakteristik
kepribadian, kebiasaan-kebiasaan, cara belajar yang bervariasi antara individu satu dengan yang lain, maka model pembelajaran tidak
terpaku hanya pada model tertentu. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan
untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya pada mata pelajaran
Penjaskes, pengelolaan kelas dan mengakomodasi pembelajaran sesuai dengan karakteristik di atas antara lain;
a. Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas 4 o r a n g y a n g bersifat
heterogen. Dalam kasus soal di atas kelompok yang akan dibentuk terdiri atas 6 kelompok, dan setiap
kelompok terdiri atas 6 orang. Dalam pembagian kelompok ini diperhatikan karakteristik umum siswa yang
(dalam soal meliputi gender, status sosial dan minat belajar) sehingga terbentuk kelompok-kelompok yang
heterogen. Selain itu pembagian kelompok ini juga harus memperhatikan kemampuan siswa. Siswa yang memilki kemampuan
tinggi harus dibagi rata disetiap kelompok, begitu juga yang memilki kemampuan sedang dan rendah. Pencapaian
tujuan dalam pembelajaran kooperatif bersifat inklusif yang saling menguntungkan, yaitu usaha bersama. Di dalamnya berlaku
prinsip: Saya perlu kamu, kamu perlu saya, untuk sama-sama mencapai tujuan. Oleh karena itu guru dapat merancang aktivitas
yangharusdilaksanakanbersama,baikbersamaandalamhalwaktumaupunbergantian.
B.Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan sangat aktif yang dianugerahkan kepada manusia adalah kecerdasan kinestetik-tubuh. Kecerdasan
kinestetik menyoroti kemampuan untuk menggunakan seluruh badan (atau bagian dari badan) dalam
membedakan berbagai cara baik untuk ekspresi gerak (tarian, akting) maupun aktivitas bertujuan (atletik).
Semua orang dengan kecerdasan kinestetik-tubuh yang menonjol mampu menggunakan otot-ototnya untuk
mengendalikan gerak badannya, memiliki koordinasi tangan-mata, dan mampu menggerakkan objek untuk
melengkapi sejumlah gerak kompleks atau mengatur sebuah pesan. Karakteristik kecerdasan kinestetik
sebagai berikut:
1. Belajar dengan terlibat langsung Para siswa dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran, misalnya
siswa disuruh untuk mempraktekkan bagaimana teknik start pada lari jarak pendek.
2. Sensitive dan responsive terhadap lingkungan dan sistem secara fisik. Perserta didik/siswa dituntut untuk
mudah mengerti dan faham bagaimana cara atau teknik start dengan cepat dan benar. Misalnya pada aba-
aba “Ya” siswa haru secepat tanggap (respon) pada saat akan berlari.
3. Mendemonstrasikan keseimbangan, keterampilan, dan ketelitian dalam tugas fisik. Artinya siswa didalam
kelompoknya akan saling mengajarkan kepada teman/anggota kelompoknya, misalnya tentang teknik
start dan memasuki garis finish dalam lari sprint. 4. Mempunyai kemampuan untuk memperbaiki segala
sesuatu dan sempurna secara pementasan fisik. Dalam proses pembelajaran pada materi atletik yaitu lari
jarak pendek (sprint), kecerdasan kinestetik sangat diperlukan, karena kecerdasan ini memberikan
pengaruh yang signifikan pada aktivitas olah tubuh (fisik), belajar langsung terlibat dengan masalah yang
dihadapi dilapangan.
C.Kecerdasan interpoersonal
Kecerdasan interpersonal yaitu kepekaan terhadap ekspresi wajah, suara, gerak- isyarat serta kemampuan
membedakan aneka tanda interpersonal&menanggapinyasecaraefektif.Karakteristikkecerdasaninterpersonalsebagaiberikut:
a) Terikat dengan orang tua dan berinteraksi dengan orang lain.
b) Merasakan pikiran, perasaan, motivasi, tingkah laku orang lain.
c) Mempengaruhi pendapat dan perbuatan orang lain
d) Menyesuaiakan diri terhadap lingkungan dan grup yang berbeda
e) Tertarik pada karir seperti mengajar, pekerjaan social, konseling
Dalam proses pembelajaran kooperatif menuntut siswa banyak berinteraksi
dengan orang lain terutama dengan teman-teman satu kelompoknya. Proses
interaksi ini sangat baik untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal peserta
didik.
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang disekitar kita,
kecerdasan ini adalah kemampuan kita untuk memahami dan memperkirakan perasaan, temperamen, suasana
hati, maksud dan keinginan orang lain dan menanggapinya secara layak.