Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AKHIR MODUL 4 : Karakteristik Peserta Didik

NAMA : TISNA SATYA PRABU, S.Pd


PPG ANGKATAN 4 2019

Jawaban :

Analisis soal
Jenis kelamin Laki – laki = 20 orang
 Perempuan = 10 orang
 Total = 30 orang
a.Status Sosial
Buruh pabrik (BRH) = 50% = 15 orang PNS = 20% = 6 orang
Pedagang (PDG) = 10% = 3 orang
Pegawai swasta (PSW) = 10% =3 orang
b.Total Minat Siswa = 100% = 30 orang
Olahraga (ORG) = 50% = 15orang
 Akademis = 10% = 3 orang
Kegiatan Seni (SNI) = 100% = 30orang
Keterampilan (KET) = 100% = 30 orang
c.Total Kemampuan Siswa = 100% = 30orang
Batas Bawah (B) = 40% = 12 orang
Batas Menengah (M) = 40% = 12orang
BatasTinggi(T)=100%=30orang
d.Total Referensi Belajar = 100% = 30 orang
Kinestetik (K) = 40% =12 orang
Visual (V) = 30% = 9 orang  Auditory (A) = 30% = 9 orang
-Total = 100% = 30 orang
Jawaban
1. Pengelolaan Kelas
Berdasarkan data pada soal di atas, pembelajaran yang cocok digunakan adalah model cooperatif. Model
pembelajaran dikembangkan dari adanya perbedaan karakteristik siswa yang bervariasi. Karena siswa memiliki berbagai karakteristik
kepribadian, kebiasaan-kebiasaan, cara belajar yang bervariasi antara individu satu dengan yang lain, maka model pembelajaran tidak
terpaku hanya pada model tertentu. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan
untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya pada mata pelajaran
Penjaskes, pengelolaan kelas dan mengakomodasi pembelajaran sesuai dengan karakteristik di atas antara lain;
a. Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas 4  o r a n g y a n g bersifat
heterogen. Dalam kasus soal di atas kelompok yang akan dibentuk terdiri atas 6 kelompok, dan setiap
kelompok terdiri atas 6 orang. Dalam pembagian kelompok ini diperhatikan karakteristik umum siswa yang
(dalam soal meliputi gender, status sosial dan minat belajar) sehingga terbentuk kelompok-kelompok yang
heterogen. Selain itu pembagian kelompok ini juga harus memperhatikan kemampuan siswa. Siswa yang memilki kemampuan
tinggi harus dibagi rata disetiap kelompok, begitu juga yang memilki kemampuan sedang dan rendah. Pencapaian
tujuan dalam pembelajaran kooperatif bersifat inklusif yang saling menguntungkan, yaitu usaha bersama. Di dalamnya berlaku
prinsip: Saya perlu kamu, kamu perlu saya, untuk sama-sama mencapai tujuan. Oleh karena itu guru dapat merancang aktivitas
yangharusdilaksanakanbersama,baikbersamaandalamhalwaktumaupunbergantian.

b. Tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas-tugas pembelajaran yang h a r u s


dikerjakan. Minat dapat diartikan suatu rasa lebih suka, rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas.
Hurlock, E. (1990: 114) menyatakan bahwa minat merupakan suatu sumber motivasi yang mendorong
seseorang untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya. Apabila seseorang melihat sesuatu yang memberikan
manfaat, maka dirinya akan memperoleh kepuasan dan akan berminat pada hal tersebut. Misalnya pada saat
melakukan proses pembelajaran, di awal pembelajaran terlebih dahulu guru mengemukakan tema yang
akan dipelajari, menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapakan dimiliki, dan manfaat yang peserta
didik setelah mempelajari tema tersebut. Pada tahap ini guru harus pandai menumbuhkan minat siswa
sehingga timbullah perasaan senang, ketertarikan peserta didik, perhatian dalam belajar, keterlibatan
belajar serta manfaat dan fungsi dari pelajaran / materi yang akan disampaikan. Misalnya dengan
melalui permainan belalang dan kupu-kupu. Melalui permainan tersebut nantinya akan dikaitkan terhadap
materi pembelajaran misalnya aktivitas atletik lari jarak pendek (sprint). Dengan diawali permainan tersebut,
suasana kelas tampak antusias, aktif, dan menyenangkan. Dengan begitu dapat menumbuhkan minat siswa
dalam pembelajaran. Melihat dari minat siswa, maka bahan ajar dan tugas yang diberikan pada setiap soal
nantinya akan dipraktikkan oleh siswa sesuai dengan kelompoknya. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengakomodasi reverensi belajar siswa yang 40 % adalah kinestetik.
c.Tiap kelompok didorong untuk mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-
tugas pembelajaran melalui diskusi kelompok dan kemudian di praktikan. Dalam fase ini
siswa didorong untuk mengolah data hasil kerja mereka. Hasil pengolahan data dapat ditampilkan dalam
bentuk bahan presentasi beraudio. Hal ini dimaksudkan untuk mengakomodasi reverensi belajar siswa yang
30% visual dan 30% auditori.
d.Selama proses pembelajaran secara kelompok guru berperan sebagai fasilitator
dan motivator. Guru harus proaktif memfasilitasi dan memotivasi siswa baik secara kelompok maupun
secara individu, dengan mengakomodasi setiap pertanyaan, dan selalu memberi pengarahan
jika siswa membutuhkan. Selain Guru sebagai pendidik dan pengajar, guru termasuk dituntut sebagai
motivator bagi siswanya agar dia tidak jenuh dalam belajar. Motivator adalah seseorang yang memberi
tambahan impuls atau impuls baik terhadap individu, organisasi atau perusahaan bersama target bisa
menaikkan impuls dan mutu pembelajaran. Motivasi bisa disimpulkan sebagai daya penggerak di dalam diri
siswa yang minimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberi tambahan arah kegiatan belajar, agar
diharapkan target bisa tercapai.
e.Guru melaksanakan evaluasi baik secara individu maupun kelompok.  Dalam fase ini
evaluasi berupa kuiz atau semacamnya diberikan diakhir pembelajaran, atau bisa juga dilakukan pada
pertemuan berikutnya.
f. Bagi siswa atau kelompok siswa yang memperoleh nilai sempurna diberi
penghargaan.Penghargaan atau reward yang diberikan dapat secara verbal berupa pujian
dan sebagainya maupun non verbal berupa hadiah lansung (bisa berupa alat tulis dsb), Agar siswa dapat
lebih termotivasi.

2. Pengembangan Kecerdasan Majemuk


Berdasarkan karakteristik siswa serta dalam contoh proses pembelajaran di
atas maka kecerdasan majemuk yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut
A. Kecerdasan visualspasial
  Kecerdasan ini meliputi kemampuan-kemampuan untuk merepresentasikan dunia melalui gambaran-gambaran mental dan
ungkapan artistik. Pusat bagi kecerdasan ruang adalah kapasitas untuk merasakan dunia visual secara akurat, untuk melakukan
transformasi dan modifikasi terhadap persepsi awal atas penglihatan, dan mampu menciptakan kembali aspek dari pengalaman
visual, bahkan sampai pada ketidakhadiran dari stimulus fisik yang berhubungan dengan pengalaman visualnya. Kecerdasan
visual-spasial berhubungan dengan objek dan ruang yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Karakteristik kecerdasan visual
spasialsebagaiberikut:
1) Belajar dengan melihat, mengamati, mengenali wajah
  – wajah, benda
  – benda, warna, detail
  – detail, dan pemandangan.
2) Melihat hal atau benda dengan perspektif baru.
3) Merasakan pola – pola yang lembut maupun rumit.
4) Cakap mendesain secara abstrak atau representasional
5) Mengekspresikan ketertarikan menjadi artis, fotografer, teknisi,
Kecerdasan visual special dalam kasus ini juga dapat dikembangkan dalam
proses pembelajaran yaitu siswa dituntut untuk mengamati gerakan yang dilakukan oleh temannya
dalam kelompok tersebut. Kemudian hasil dari pengamatan dipersentasikan didepan, hasil dari
penampilan meraka itulah yang dijadikan sebagai acuan dalam keterampilan yang diolah oleh
kelompok tersebut. Anggota kelompok lainnya mengamati gerakan yang dilakukan oleh kelompok
yang ditunjuk. Dengan melihat gerakan tersebut, maka kecerdasan visual anak dapat berkembang.

B.Kecerdasan Kinestetik 
Kecerdasan sangat aktif yang dianugerahkan kepada manusia adalah kecerdasan kinestetik-tubuh. Kecerdasan
kinestetik menyoroti kemampuan untuk menggunakan seluruh badan (atau bagian dari badan) dalam
membedakan berbagai cara baik untuk ekspresi gerak (tarian, akting) maupun aktivitas bertujuan (atletik).
Semua orang dengan kecerdasan kinestetik-tubuh yang menonjol mampu menggunakan otot-ototnya untuk
mengendalikan gerak badannya, memiliki koordinasi tangan-mata, dan mampu menggerakkan objek untuk
melengkapi sejumlah gerak kompleks  atau mengatur sebuah pesan. Karakteristik kecerdasan kinestetik
sebagai berikut:
1. Belajar dengan terlibat langsung Para siswa dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran, misalnya
siswa disuruh untuk mempraktekkan bagaimana teknik start pada lari  jarak pendek.
2. Sensitive dan responsive terhadap lingkungan dan sistem secara fisik. Perserta didik/siswa dituntut untuk
mudah mengerti dan faham bagaimana cara atau teknik start dengan cepat dan benar. Misalnya pada aba-
aba “Ya” siswa haru secepat tanggap (respon) pada saat akan berlari.
3. Mendemonstrasikan keseimbangan, keterampilan, dan ketelitian dalam tugas fisik. Artinya siswa didalam
kelompoknya akan saling mengajarkan kepada teman/anggota kelompoknya, misalnya tentang teknik
start dan memasuki garis finish dalam lari sprint. 4. Mempunyai kemampuan untuk memperbaiki segala
sesuatu dan sempurna secara pementasan fisik. Dalam proses pembelajaran pada materi atletik yaitu lari
jarak pendek (sprint), kecerdasan kinestetik sangat diperlukan, karena kecerdasan ini memberikan
pengaruh yang signifikan pada aktivitas olah tubuh (fisik), belajar langsung terlibat dengan masalah yang
dihadapi dilapangan.

C.Kecerdasan interpoersonal
Kecerdasan interpersonal yaitu kepekaan terhadap ekspresi wajah, suara, gerak- isyarat serta kemampuan
membedakan aneka tanda interpersonal&menanggapinyasecaraefektif.Karakteristikkecerdasaninterpersonalsebagaiberikut:
a) Terikat dengan orang tua dan berinteraksi dengan orang lain.
b) Merasakan pikiran, perasaan, motivasi, tingkah laku orang lain.
c) Mempengaruhi pendapat dan perbuatan orang lain
d) Menyesuaiakan diri terhadap lingkungan dan grup yang berbeda
  e) Tertarik pada karir seperti mengajar, pekerjaan social, konseling
 
Dalam proses pembelajaran kooperatif menuntut siswa banyak berinteraksi
dengan orang lain terutama dengan teman-teman satu kelompoknya. Proses
interaksi ini sangat baik untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal peserta
didik.
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang disekitar kita,
kecerdasan ini adalah kemampuan kita untuk memahami dan memperkirakan perasaan, temperamen, suasana
hati, maksud dan keinginan orang lain dan menanggapinya secara layak.

Anda mungkin juga menyukai