Oleh :
ANNISA RATNA JUWITA
214120033
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Bayi : By.Ny.F
Umur bayi : 13 Hari
Tgl/Jam lahir : Cimahi, 29 Januari 2021
Jenis kelamin : Laki - laki
No.RM : 628747
B. STATUS KESEHATAN
1. Riwayat penyakit kehamilan
tidak ada
2. Riwayat Persalinan Sekarang
Jenis persalinan : Normal
Ditolong oleh : Dokter
Lama Persalinan : 30 menit
Kala I :-
Kala II :-
Ketuban pecah : Saat lahir
Warna : Tidak terkaji
Bau/ tidak : Tidak terkaji
Jumlah : Tidak terkaji
3. Komplikasi Persalinan
Ibu : Tidak terkaji
Bayi : Tidak terkaji
4. Riwayat Kelahiran Yang Lalu
-
5. Riwayat Prenatal dan Intranatal
-
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan bayi baru lahir :
Kesadaran Alert
1. Ukuran antopometrik:
-BB : 3216 gr
-TB : 51 cm
-Lingkar kepala : 35 cm
-Lingkar dada : 34 cm
-Lingkar abdomen : 32 cm
2. Tanda-tanda vital : Suhu 37,0oC, denyut nadi 121x/menit, RR
54x/menit
D. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium :
Nilai Interpretas
No Nama Test Hasil Unit
Normal i
Hematologi
-Hemoglobin 10.5 g/dl 12.7-18.7 Rendah
-Hematokrit 27.7 % 31.0-43.0 Rendah
-Leukosit 4.4 10^3/uL 5.0-20.0 Rendah
-Trombosit 4 10^3/uL 217-497 Rendah
-Eritrosit 3.6 10^6/uL 4.0-6.0 Rendah
MCV,MCH,MCHC
-MCV 76.7 fL 74.0-102.0 Normal
-MCH 29.1 Pg 23.0-31.0 Normal
-MCHC 37.9 G/dL 32.0-36.0 Tinggi
-RDW 15.6 % 10.0-16.0 Normal
HITUNGAN
JENIS 0.2 % 0.0-1.0 Normal
-Basofil 0.5 % 1.0-4.0 Rendah
-eosinofil 46.4 % 50.0-80.0 Rendah
-neutrofil 50.0 % 25.0-50.0 Normal
-limfosit 2.9 % 4.0-8.0 Rendah
-monosit
KIMIA Klinik
GAS DARAH 7.569 7.350-7.450 Alkalosis
Ph 20.2 mmHg 35.0-45.0 Alkalosis
PCO2 respiratorik
45.6 mmHg 83.0-108.0 Asidosis
PO2 18.7 mmol/L 22.0-26.0 Asidosis
HCO3 88.5 % 95.0-99.0 Asidosis
SO2 -1.30 Mmol/L -2.00-3.00 Normal
BE (Base Excess) 19.3 Mmol/L 23.0-27.0 Asidosis
TCO2 37.0 Celcius
Temperatu
2. Terapi Medis :
Dosis dan
Nama Obat Rute
Frekuensi
Merofenem 3 x 65 mg IV
N.Acetyisistein 2 x 100 mg IV
PCT drip 4 x 35 mg IV
Cloxacilin 3 x 100 mg IV
Fluccnazole 1 x 25 mg IV
Vanccmicin loading acse 40 mg IV
Vanccmicin mantance 2 x 35 mg IV
Furosemid 3 mg IV
I. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Analisa Data
Etiologi
No Data menyimpang Masalah
(Pathway)
1 DS : - BBLR Gangguan
DO : .
Imunitas paru dan pertukaran gas
- Keadaan umum
neormuskular
lemah
- Menangis (-) Vaskuler paru
matur
- Gerak (-)
- PCO2 20.2 mmHg Insufisiensi
- PO2 45.6 pernapasan
- HCO3 18.7 mmHg
- pH 7.569 Ketidakseimbangan
kadar CO2 dan O2
dalam tubuh
Gangguan
pertukaran gas
2 Ds : - BBLR Pola napas tidak
Do :
efektif
- Terpasang ETT Pertumbuhan diding
dada belum sempurna
no.4/10
- Retraksi dada
Vasekuler paru
minimal imature
- Respirasi
51x/menit Regulasi pernapasan
- O2 ventilator belum baik
mode P A/C rate
58 Pola napas tidak
efektif
3 DS : - BBLR Bersihan jalan
DO :
napas tidak efektif
- Terpasang ETT no Fungsi organ belum
4/10 baik
- RR 51 x/menit
- Retraksi dada Meningkatkan suhu
tubuh
minimal
Meningkatkan
metabolisme tubuh
Peningkatan kadar
O2
Bersihan jalan
napas tidak efektif
4 DS : - BBLR Defisit Nutrisi
DO :
- Terpasang OGT Jaringan lemak
- BB 3340 subkutan tipih
- ASI 8 x 20 cc
Kekurangan
cadangan energi
Malnutrisi
Hiperglikemia
Defisit Nutrisi
5 DS : - Belum maturnya Risiko Infeksi
DO : imunitas
- Eritrosit 3.6
10^6/uL
Kemampuan
- Leukosit 4.4
pagositosit belum
10^3/uL
matang
- HB 10.5 g/dl
- Terpasang ETT no
Virus, bakteri, kuman
4/10
mudah masuk
- Terpasang OGT
Pertahanan tubuh
kurang adekuat
Mudah terkena
gangguan penyakit
Risiko terjadinya
infeksi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakefektifan perfusi
ditandai dengan dyspnea
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai
dengan retraksi dada minimal
3. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubunungan dengan benda asing dalam
jalan napas dibuktikan dengan terpasang ETT no.4/10
4. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan makan ditandai dengan
otot menelan lemah
5. Risiko infeksi dibuktikan dengan ketidakmampuan pertahanan tubuh primer
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO SDKI SLKI SIKI
.
1. Gangguan Setelah dilakukan Pemantauan Respirasi
pertukaran gas tindakan keperawatan Observasi
berhubugan selama 1 x 24 jam - Monitor frekuensi,
dengan diharapkan pertukaran irama, kedalaman dan
ketidakseimbanga gas membaik dengan upaya napas
n ventilasi perfusi kriteria hasil : - Monitor pola napas
ditandai dengan - Tingkat kesadaran Terapeutik
dispnea meningkat (nilai 5 ) - Atur interval
- Dispnea menurun pemantauan respirasi
(nilai 5) sesuai kondisi pasien
- PCO2 membaik - Dokumentasikan hasil
(nilai 5 ) pemantauan
- PO2 membaik (nilai
5) Manajemen Ventilasi
- PH arteri membaik Mekanik
(nilai 5) Observasi
- Monitor efek ventilator
terhadap status
oksigenasi
- Monitor efek negative
ventilator
- Monitor gejala
peningkatan pernapasan
Terapeutik
- Reposisi pasien setiap 2
jam
- Ganti sirkuit ventilator
setiap 24 jam
Kolaborasi
- Kolaborasi pemilihan
mode ventilator
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Pemantauan Respirasi
Observasi
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor AGD
Terapeutik
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Gangguan Pemantauan Respirasi S:
pertukaran gas Observasi
berhubugan dengan - Memonitor frekuensi, O:
ketidakseimbangan irama, kedalaman dan - Keadaan umum
ventilasi perfusi upaya napas lemah
ditandai dengan - Memonitor pola napas - Kesadaran letargi
dispnea Terapeutik - Menangis tidak ada
- Mengatur interval - Gerak aktif (-)
pemantauan respirasi - PCO2 20.2 menurun
sesuai kondisi pasien - PO2 45.6 menurun
- Mendokumentasikan - PH 7.56 meningkat
hasil pemantauan - Respirasi 51 x /
menit
Manajemen Ventilasi
Mekanik A : Gangguan
Observasi pertukaran gas belum
- Memonitor efek teratasi
ventilator terhadap
status oksigenasi P : Intervensi dilanjutkan
- Memonitor efek Pemantauan Respirasi
negative ventilator Observasi
- Memonitor gejala - Memonitor
peningkatan frekuensi, irama,
pernapasan kedalaman dan
Terapeutik upaya napas
- Mereposisi pasien - Memonitor pola
setiap 2 jam napas
- Mengganti sirkuit Terapeutik
ventilator setiap 24 - Mengatur interval
jam pemantauan respirasi
Kolaborasi sesuai kondisi pasien
- Berkolaborasi - Mendokumentasikan
pemilihan mode hasil pemantauan
ventilator
- Mendokumentasikan Manajemen Ventilasi
hasil pemantauan Mekanik
Observasi
- Memonitor efek
ventilator terhadap
status oksigenasi
- Memonitor efek
negative ventilator
- Memonitor gejala
peningkatan
pernapasan
Terapeutik
- Mereposisi pasien
setiap 2 jam
- Mengganti sirkuit
ventilator setiap 24
jam
Kolaborasi
- Berkolaborasi
pemilihan mode
ventilator
- Mendokumentasikan
hasil pemantauan
Pemantauan Respirasi
Observasi
- Mengauskultasi
bunyi napas
- Memonitor saturasi
oksigen
- Memonitor AGD
Terapeutik
- Mendokumentasikan
hasil pemantauan
4. Defisit nutrisi Manajemen nutrisi S:
O : - Terpasang OGT
berhubungan Observasi
- BB 3340 gr
dengan - Mengidentifikasi meningkat dari
3216 gr
ketidakmampuan status nutrisi
- ASI 8 x 20 cc
makan ditandai - Memonitor berat A : Defisit nutrisi
teratasi sebagian
dengan otot badan
menelan lemah Kolaborasi P : Pertahankan
intervensi
- Berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk
Manajemen nutrisi
menentukan jumlah
kalori yang Observasi
dibutuhkan setiap
- Meng identifikasi
harinya
status nutrisi
- Memonitor berat
badan
Kolaborasi
- Berkolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori
yang dibutuhkan
setiap harinya
5. Risiko infeksi Manajemen S:
dibuktikan dengan imunisasi/vaksinisasi
O:
ketidakmampuan Observasi HR:
- Eritrosit 3.6
pertahanan tubuh - Memonitor adanya
10^6/uL
primer infeksi
- Leukosit 4.4
- Memonitor tanda tanda
10^3/uL
vital
- HB 10.5 g/dl
Terapetik
- Terpasang ETT no
- Memberikan suntikan
4/10
pada bayi di bagian
- Terpasang OGT
paha anterorateral
A : Resiko injuri belum
- Menjadwalkan teratasi
imunisasi pada interval
P : Lanjutkan intervensi
waktu yang tepat
Manajemen
imunisasi/vaksinisasi
Observasi
- Memonitor
adanya infeksi
- Memonitor tanda
tanda vital
Terapetik
- Memberikan
suntikan pada
bayi di bagian
paha
anterorateral
- Menjadwalkan
imunisasi pada
interval waktu
yang tepat