Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY NY FITRI DENGAN RDS dd

PNEUMONIA + BBLC + BKBT + PTI 53 W DI RUANG NICU


RUMAH SAKIT TK. II DUSTIRA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas


Keperawatan Kegawatdarurat dan Kritis

Dosen Koordinator Mata Kuliah : M. Budi Santoso, S.Kep., Ners., M.Kep

Dosen Pembimbing : Musri S.Kp.M.N

Oleh :
ANNISA RATNA JUWITA
214120033

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2021
ASUHAN KEPERAWATAN BBLN PADA BY NY. F

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Bayi : By.Ny.F
Umur bayi : 13 Hari
Tgl/Jam lahir : Cimahi, 29 Januari 2021
Jenis kelamin : Laki - laki
No.RM : 628747

Nama Orang Tua


Nama Ibu : Ny.F
Umur : -
Suku/ kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat Rumah : Jl. Karawang No.3 rt 007/008 Kebonwaru,
Batununggal
Nama Ayah : Tn. D
Umur :-
Suku/ kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Jl. Karawang No.3 rt 007/008 Kebonwaru,
Batununggal

B. STATUS KESEHATAN
1. Riwayat penyakit kehamilan
tidak ada
2. Riwayat Persalinan Sekarang
Jenis persalinan : Normal
Ditolong oleh : Dokter
Lama Persalinan : 30 menit
Kala I :-
Kala II :-
Ketuban pecah : Saat lahir
Warna : Tidak terkaji
Bau/ tidak : Tidak terkaji
Jumlah : Tidak terkaji
3. Komplikasi Persalinan
Ibu : Tidak terkaji
Bayi : Tidak terkaji
4. Riwayat Kelahiran Yang Lalu
-
5. Riwayat Prenatal dan Intranatal
-

C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan bayi baru lahir :
Kesadaran Alert
1. Ukuran antopometrik:
-BB : 3216 gr
-TB : 51 cm
-Lingkar kepala : 35 cm
-Lingkar dada : 34 cm
-Lingkar abdomen : 32 cm
2. Tanda-tanda vital : Suhu 37,0oC, denyut nadi 121x/menit, RR
54x/menit

Pemeriksaan secara rinci


1. Kepala
Terdapat caput scuadenum, bentuk kepala simetris, fontanel anterior
dan fontanel posterior belum menutup
2. Mata
Sclera bewarna putih, konjung tiva merah muda, reflek terhadap
cahaya normal, tampak simetris
3. Telinga
Tampak simetris dan elastisitas tulang pina
4. Hidung
Kedua lubang hidung tampak simetris, hidung cukup bersih
5. Mulut
Mulut tampak simetris antara bibir atas dan bawah, dan tidak ada
kelainan
6. Leher
Bentuk leher pendek, terdapatnya verniks caseosa pada daerah leher
kepala bergerak bebas, tidak terdapat kelainan
7. Pernapasan: Reguler, RR : 54x /menit, pola napas normal, bentuk dada
normal, pch (-), sianosis (-), menggunakan alat bantu nafas mode P A/C
rate 58, Retraksi dinding dada minimal, sesak (-)
Sirkulasi : sianosis (-), tidak pucat, CRT < 3 detik
8. Neurologi : Kesadaran alert, menangis tidak ada
9. Gastrointestinal : Mukosa bibir lembab, muntah (-), bising usus
x/menit, lingkar perut 32 cm, terpasang OGT, terpasang ETT no.4/10
10. Eliminasi : BAB (+) BAK (+)
11. Integritas : Kulit normal, tidak ada lesi/benjolan, terpasang infus
sebelah kanan
12. Muskuloskeletal : Gerak kurang aktif

D. DATA PENUNJANG

1. Laboratorium :
Nilai Interpretas
No Nama Test Hasil Unit
Normal i
Hematologi
-Hemoglobin 10.5 g/dl 12.7-18.7 Rendah
-Hematokrit 27.7 % 31.0-43.0 Rendah
-Leukosit 4.4 10^3/uL 5.0-20.0 Rendah
-Trombosit 4 10^3/uL 217-497 Rendah
-Eritrosit 3.6 10^6/uL 4.0-6.0 Rendah

MCV,MCH,MCHC
-MCV 76.7 fL 74.0-102.0 Normal
-MCH 29.1 Pg 23.0-31.0 Normal
-MCHC 37.9 G/dL 32.0-36.0 Tinggi
-RDW 15.6 % 10.0-16.0 Normal

HITUNGAN
JENIS 0.2 % 0.0-1.0 Normal
-Basofil 0.5 % 1.0-4.0 Rendah
-eosinofil 46.4 % 50.0-80.0 Rendah
-neutrofil 50.0 % 25.0-50.0 Normal
-limfosit 2.9 % 4.0-8.0 Rendah
-monosit

KIMIA Klinik
GAS DARAH 7.569 7.350-7.450 Alkalosis
Ph 20.2 mmHg 35.0-45.0 Alkalosis
PCO2 respiratorik
45.6 mmHg 83.0-108.0 Asidosis
PO2 18.7 mmol/L 22.0-26.0 Asidosis
HCO3 88.5 % 95.0-99.0 Asidosis
SO2 -1.30 Mmol/L -2.00-3.00 Normal
BE (Base Excess) 19.3 Mmol/L 23.0-27.0 Asidosis
TCO2 37.0 Celcius
Temperatu

2. Terapi Medis :
Dosis dan
Nama Obat Rute
Frekuensi
Merofenem 3 x 65 mg IV
N.Acetyisistein 2 x 100 mg IV
PCT drip 4 x 35 mg IV
Cloxacilin 3 x 100 mg IV
Fluccnazole 1 x 25 mg IV
Vanccmicin loading acse 40 mg IV
Vanccmicin mantance 2 x 35 mg IV
Furosemid 3 mg IV
I. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Analisa Data

Etiologi
No Data menyimpang Masalah
(Pathway)
1 DS : - BBLR Gangguan
DO : .
Imunitas paru dan pertukaran gas
- Keadaan umum
neormuskular
lemah
- Menangis (-) Vaskuler paru
matur
- Gerak (-)
- PCO2 20.2 mmHg Insufisiensi
- PO2 45.6 pernapasan
- HCO3 18.7 mmHg
- pH 7.569 Ketidakseimbangan
kadar CO2 dan O2
dalam tubuh

Gangguan
pertukaran gas
2 Ds : - BBLR Pola napas tidak
Do :
efektif
- Terpasang ETT Pertumbuhan diding
dada belum sempurna
no.4/10
- Retraksi dada
Vasekuler paru
minimal imature
- Respirasi
51x/menit Regulasi pernapasan
- O2 ventilator belum baik
mode P A/C rate
58 Pola napas tidak
efektif
3 DS : - BBLR Bersihan jalan
DO :
napas tidak efektif
- Terpasang ETT no Fungsi organ belum
4/10 baik
- RR 51 x/menit
- Retraksi dada Meningkatkan suhu
tubuh
minimal

Meningkatkan
metabolisme tubuh

Peningkatan kadar
O2

Bersihan jalan
napas tidak efektif
4 DS : - BBLR Defisit Nutrisi
DO :
- Terpasang OGT Jaringan lemak
- BB 3340 subkutan tipih
- ASI 8 x 20 cc

Kekurangan
cadangan energi

Malnutrisi

Hiperglikemia

Defisit Nutrisi
5 DS : - Belum maturnya Risiko Infeksi
DO : imunitas
- Eritrosit 3.6
10^6/uL
Kemampuan
- Leukosit 4.4
pagositosit belum
10^3/uL
matang
- HB 10.5 g/dl
- Terpasang ETT no
Virus, bakteri, kuman
4/10
mudah masuk
- Terpasang OGT

Pertahanan tubuh
kurang adekuat

Mudah terkena
gangguan penyakit

Risiko terjadinya
infeksi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakefektifan perfusi
ditandai dengan dyspnea
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai
dengan retraksi dada minimal
3. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubunungan dengan benda asing dalam
jalan napas dibuktikan dengan terpasang ETT no.4/10
4. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan makan ditandai dengan
otot menelan lemah
5. Risiko infeksi dibuktikan dengan ketidakmampuan pertahanan tubuh primer

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO SDKI SLKI SIKI
.
1. Gangguan Setelah dilakukan Pemantauan Respirasi
pertukaran gas tindakan keperawatan Observasi
berhubugan selama 1 x 24 jam - Monitor frekuensi,
dengan diharapkan pertukaran irama, kedalaman dan
ketidakseimbanga gas membaik dengan upaya napas
n ventilasi perfusi kriteria hasil : - Monitor pola napas
ditandai dengan - Tingkat kesadaran Terapeutik
dispnea meningkat (nilai 5 ) - Atur interval
- Dispnea menurun pemantauan respirasi
(nilai 5) sesuai kondisi pasien
- PCO2 membaik - Dokumentasikan hasil
(nilai 5 ) pemantauan
- PO2 membaik (nilai
5) Manajemen Ventilasi
- PH arteri membaik Mekanik
(nilai 5) Observasi
- Monitor efek ventilator
terhadap status
oksigenasi
- Monitor efek negative
ventilator
- Monitor gejala
peningkatan pernapasan
Terapeutik
- Reposisi pasien setiap 2
jam
- Ganti sirkuit ventilator
setiap 24 jam
Kolaborasi
- Kolaborasi pemilihan
mode ventilator
- Dokumentasikan hasil
pemantauan

2. Pola napas tidak Setelah dilakukan Manajemen jalan napas


efektif tindakan keperawatan Observasi
berhubungan selama 1 x 24 jam - Monitor pola napas
dengan hambatan diharapkan pola napas (frekuennsi, kedalaman,
upaya napas membaik dengan usaha napas)
dibuktikan dengan kriteria hasil : - Monitor bunyi napas
dispnea - Dispnea menurun tambahan
(nilai 5) - Monitor sputum
- Penggunaan otot Terapeutik
bantu napas - Berikan oksigen
menurun (nilai 5) Kolaborasi
- Frekuensi napas - Kolaborasi pemberian
membaik (nilai 5) bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
Pemantauan Respirasi
Observasi
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor AGD
Terapeutik
- Dokumentasikan hasil
pemantauan

3. Bersihan jalan Setelah dilakukan Manajemen jalan napas


napas tidak efektif tindakan keperawatan Observasi
berhubungan selama 1 x 24 jam - Monitor pola napas
dengan benda diharapkan bersihan (frekuennsi, kedalaman,
asing dalam jalan jalan napas membaik usaha napas)
napas dibuktikan dengan kriteria hasil : - Monitor bunyi napas
dengan terpasang - Produksi sputum tambahan
ETT no 4/10 cm menurun (nilai 5) - Monitor sputum
- Frekuensi napas Terapeutik
membaik (nilai 5) - Berikan oksigen
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik

Pemantauan Respirasi
Observasi
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor AGD
Terapeutik
- Dokumentasikan hasil
pemantauan

4. Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi


berhubungan tindakan keperawatan Observasi
dengan selama 1x24 jam defisit - Identifikasi status
ketidakmampuan nutrisi teratasi dengan nutrisi
makan ditandai kriteria hasil : - Monitor berat badan
dengan otot - Indeks masa tubuh Kolaborasi
menelan lemah (IMT) membaik - Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
(nilai 5) menentukan jumlah
- Membrane mukosa kalori yang
dibutuhkan setiap
membaik (nilai 5) harinya
5. Risiko infeksi Setelah dilakukan Manajemen
dibuktikan dengan tindakan keperawatan imunisasi/vaksinisasi
ketidakmampuan 1x24 jam resiko injuri Observasi
pertahanan tubuh teratasi dengan kriteria - Monitor adanya
primer hasil : infeksi
- Demam menurun - Monitor tanda tanda
(nilai 5) vital
- Kebersihan badan Terapetik
meningkat ( nilai 5) - Berikan suntikan
pada bayi di bagian
paha anterorateral
- Jadwalkan imunisasi
pada interval waktu
yang tepat

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Gangguan Pemantauan Respirasi S:
pertukaran gas Observasi
berhubugan dengan - Memonitor frekuensi, O:
ketidakseimbangan irama, kedalaman dan - Keadaan umum
ventilasi perfusi upaya napas lemah
ditandai dengan - Memonitor pola napas - Kesadaran letargi
dispnea Terapeutik - Menangis tidak ada
- Mengatur interval - Gerak aktif (-)
pemantauan respirasi - PCO2 20.2 menurun
sesuai kondisi pasien - PO2 45.6 menurun
- Mendokumentasikan - PH 7.56 meningkat
hasil pemantauan - Respirasi 51 x /
menit
Manajemen Ventilasi
Mekanik A : Gangguan
Observasi pertukaran gas belum
- Memonitor efek teratasi
ventilator terhadap
status oksigenasi P : Intervensi dilanjutkan
- Memonitor efek Pemantauan Respirasi
negative ventilator Observasi
- Memonitor gejala - Memonitor
peningkatan frekuensi, irama,
pernapasan kedalaman dan
Terapeutik upaya napas
- Mereposisi pasien - Memonitor pola
setiap 2 jam napas
- Mengganti sirkuit Terapeutik
ventilator setiap 24 - Mengatur interval
jam pemantauan respirasi
Kolaborasi sesuai kondisi pasien
- Berkolaborasi - Mendokumentasikan
pemilihan mode hasil pemantauan
ventilator
- Mendokumentasikan Manajemen Ventilasi
hasil pemantauan Mekanik
Observasi
- Memonitor efek
ventilator terhadap
status oksigenasi
- Memonitor efek
negative ventilator
- Memonitor gejala
peningkatan
pernapasan
Terapeutik
- Mereposisi pasien
setiap 2 jam
- Mengganti sirkuit
ventilator setiap 24
jam
Kolaborasi
- Berkolaborasi
pemilihan mode
ventilator
- Mendokumentasikan
hasil pemantauan

2. Pola napas tidak Manajemen jalan napas S:


efektif Observasi
berhubungan - Memonitor pola napas O:
dengan hambatan (frekuennsi, - Terpasang ETT no
upaya napas kedalaman, usaha 4/10 cm
dibuktikan dengan napas) - Retraksi dada
dispnea - Memonitor bunyi minimal
napas tambahan - O2 ventilasi mode P
- Memonitor sputum A/C 58 rate
Terapeutik - Respirasi 51 x /
- Memberikan oksigen menit
Kolaborasi
- Berkolaborasi A : Pola napas tidak
pemberian efektif belum teratasi
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik P : Intervensi dilanjutkan
Pemantauan Respirasi Manajemen jalan
Observasi napas
- Mengauskultasi bunyi Observasi
napas - Memonitor pola
- Memonitor saturasi napas (frekuennsi,
oksigen kedalaman, usaha
- Memonitor AGD napas)
Terapeutik - Memonitor bunyi
- Mendokumentasikan napas tambahan
hasil pemantauan - Memonitor sputum
Terapeutik
- Memberikan oksigen
Kolaborasi
- Berkolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik
Pemantauan Respirasi
Observasi
- Mengauskultasi
bunyi napas
- Memonitor saturasi
oksigen
- Memonitor AGD
Terapeutik
- Mendokumentasikan
hasil pemantauan

3. Bersihan jalan Manajemen jalan napas S:


napas tidak efektif Observasi
berhubungan - Memonitor pola napas O:
dengan benda asing (frekuennsi, - Terdapat
dalam jalan napas kedalaman, usaha penumpukan sputum
dibuktikan dengan napas) - Terpasang ETT no
terpasang ETT no - Memonitor bunyi 4/10 cm
4/10 cm napas tambahan - Retraksi dada
- Memonitor sputum minimal
Terapeutik - Respirasi 51 x /
- Memberikan oksigen menit
Kolaborasi
- Berkolaborasi A : Bersihan jalan napas
pemberian tidak efektif belum
bronkodilator, teratasi
ekspektoran, mukolitik
P : Intervensi dilanjutkan
Pemantauan Respirasi Manajemen jalan
Observasi napas
- Mengauskultasi bunyi Observasi
napas - Memonitor pola
- Memonitor saturasi napas (frekuennsi,
oksigen kedalaman, usaha
- Memonitor AGD napas)
Terapeutik - Memonitor bunyi
- Mendokumentasikan napas tambahan
hasil pemantauan - Memonitor sputum
Terapeutik
- Memberikan oksigen
Kolaborasi
- Berkolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik

Pemantauan Respirasi
Observasi
- Mengauskultasi
bunyi napas
- Memonitor saturasi
oksigen
- Memonitor AGD
Terapeutik
- Mendokumentasikan
hasil pemantauan
4. Defisit nutrisi Manajemen nutrisi S:
O : - Terpasang OGT
berhubungan Observasi
- BB 3340 gr
dengan - Mengidentifikasi meningkat dari
3216 gr
ketidakmampuan status nutrisi
- ASI 8 x 20 cc
makan ditandai - Memonitor berat A : Defisit nutrisi
teratasi sebagian
dengan otot badan
menelan lemah Kolaborasi P : Pertahankan
intervensi
- Berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk
Manajemen nutrisi
menentukan jumlah
kalori yang Observasi
dibutuhkan setiap
- Meng identifikasi
harinya
status nutrisi
- Memonitor berat
badan
Kolaborasi
- Berkolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori
yang dibutuhkan
setiap harinya
5. Risiko infeksi Manajemen S:
dibuktikan dengan imunisasi/vaksinisasi
O:
ketidakmampuan Observasi HR:
- Eritrosit 3.6
pertahanan tubuh - Memonitor adanya
10^6/uL
primer infeksi
- Leukosit 4.4
- Memonitor tanda tanda
10^3/uL
vital
- HB 10.5 g/dl
Terapetik
- Terpasang ETT no
- Memberikan suntikan
4/10
pada bayi di bagian
- Terpasang OGT
paha anterorateral
A : Resiko injuri belum
- Menjadwalkan teratasi
imunisasi pada interval
P : Lanjutkan intervensi
waktu yang tepat
Manajemen
imunisasi/vaksinisasi
Observasi
- Memonitor
adanya infeksi
- Memonitor tanda
tanda vital
Terapetik
- Memberikan
suntikan pada
bayi di bagian
paha
anterorateral
- Menjadwalkan
imunisasi pada
interval waktu
yang tepat

Anda mungkin juga menyukai