KONSTIPASI
A. Definisi
Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi pergerakan usus yang
disertai dengan perpan3angan waktu dan kesulitan pergerakan feses
(Stanley, 2007).
Konstipasi adalah suatu penurunan defekasi yang normal pada
seseorang$ disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak
lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
(Wilkinson,2006
Konstipasi merupakan ge3ala$ bukan penyakit# Konstipasi adalah
penurunan frekunsi defekasi$ yang diikuti oleh
pengeluaran feses yang lama atau keras dan kering#
'danya upaya mengedan saat defekasi adalah suatu
tanda yang terkait dengan konstipasi# 'pabila motilitas
usus halus melambat$ masa feses lebih lama terpapar
pada dinding usus dan sebagian besar kandungan air dalam
feses diabsorpsi# Se3umlah ke6il air ditinggalkan
untuk melunakkan dan melumasi feses# Pengeluaran
feses yang kering dan keras dapat
menimbulkan nyeri pada rektum# - Potter 7 Perry$
2"0#
/. Ti#e Kons0i#asi
erdasarkan International Workshop on Constipation$
adalah sebagai berikut8
!# Konstipasi .ungsional
Kriteria8
/ua atau lebih dari keluhan ini ada paling sedikit
dalam !2 bulan8
Penundaan
pada muara
rektum
Kriteria8
1. E0iolo2i
Penyebab umum konstipasi yang dikutip dari Potter dan
Perry$ 2" adalah
sebagai berikut8
!# Kebiasaan defekasi yang tidak teratur dan
mengabaikan keinginan untuk
memperlambat peristaltik#
<# Tirah baring yang pan3ang atau kurangnya
olahraga yang teratur
menyebabkan konstipasi#
)# Pemakaian laksatif yag berat menyebabkan
hilangnya refle= defekasi
paralitik$ dan di
%ertikulitus#
@# Kondisi neurologis yang menghambat implus saraf ke
kolon -misalnya
E. Pa0ofisiolo2i
/efekasi seperti 3uga pada berkemih adalah suatu
proses fisiologis yang menyertakan ker3a otot;otot
polos dan serat lintang$ persarafan sentral dan
perifer$ koordinasi dari sistem refleks$ kesadaran
yang baik dan kemampuan fisis untuk men6apai tempat
'# Kesukaran diagnosis dan pengelolaan dari
konstipasi adalah karena banyaknya mekanisme
yang terlibat pada proses
' normal -/orongan untuk defekasi se6ara
normal dirangsang oleh distensi rektal melalui
empat tahap ker3a$ antara lain8 rangsangan refleks
penyekat rektoanal$ relaksasi otot sfingter internal$
relaksasi otot sfingter e=ternal dan otot dalam
region pel%ik$ dan peningkatan tekanan intra;
abdomen0# Gangguan dari salah satu
mekanisme ini dapat berakibat konstipasi#
/efekasi dimulai dari gerakan peristaltik usus
besar yang menghantarkan feses ke rektum untuk
dikeluarkan# .eses masuk dan meregangkan
ampula dari rektum diikuti relaksasi dari sfingter anus
interna# Cntuk meghindarkan pengeluaran feses yang
spontan$ ter3adi refleks kontraksi dari sfingter anus
eksterna dan kontraksi otot dasar pel%is yang
depersarafi oleh saraf pudendus# >tak menerima
rangsang keinginan untuk ' dan sfingter anus
eksterna diperintahkan untuk relaksasi$ sehingga
rektum mengeluarkan isinya dengan bantuan kontraksi
otot dinding perut# kontraksi ini akan menaikkan
tekanan dalam perut$ relaksasi sfingter dan otot ele
%ator
ani# aik persarafan simpatis maupun parasimpatis
terlibat dalam proses '# Patogenesis dari
konstipasi ber%ariasi$ penyebabnya multipel$
men6akup
beberapa faktor yang tumpang tindih# 4alaupun
konstipasi merupakan keluhan yang banyak pada usia
lan3ut$ motilitas kolon tidak terpengaruh oleh
bertambahnya usia# Proses menua yang normal tidak
mengakibatkan
perlambatan dari per3alanan saluran 6erna# Perubahan
patofisiologi yang
menyebabkan konstipasi bukanlah karena
gerakan usus#
Indi%idu di atas usia 5 tahun 3uga terbukti
mempunyai kadar plasma
beta;endorfin yang meningkat$ disertai peningkatan
ikatan pada reseptor opiate endogen di usus# :al
ini dibuktikan dengan efek konstipatif dari sediaan
opiate yang dapat menyebabkan relaksasi tonus kolon$
motilitas
berkurang$ dan menghambat refleks gaster;kolon#
Selain itu$ terdapat ke6enderungan menurunnya
tonus sfingter dan kekuatan otot;otot polos berkaitan
dengan usia$ khususnya pada perempuan# Pasien
dengan konstipasi mempunyai
kesulitan lebih besar
untuk mengeluarkan feses yang ke6il dan keras
sehingga upaya menge3an lebih keras dan lebih lama#
:al ini dapat berakibat penekanan pada saraf
pudendus
sehingga menimbulkan kelemahan lebih lan3ut#
Sensasi dan tonus dari rektum tidak banyak
berubah pada usia lan3ut# Sebaliknya$ pada mereka
yang mengalami konstipasi dapat mengalami tiga
perubahan patologis pada rektum$ sebagai berikut8
!# /iskesia 1ektum
/itandai dengan penurunan tonus rektum$
dilatasi rektum$ gangguan sensasi rektum$ dan
peningkatan ambang kapasitas# /ibutuhkan lebih
besar regangan rektum untuk menginduksi
refleks relaksasi dari sfingter eksterna dan interna#
Pada 6olok dubur pasien dengan diskesia rektum
sering didapatkan impaksi feses yang tidak
disadari karena dorongan untuk ' sering
sudah tumpul# /iskesia rektum 3uga dapat
diakibatkan karena tanggapnya atau penekanan pada
dorongan untuk ' seperti yang di3umpai pada
penderita demensia$ imobilitas$ atau sakit daerah
anus dan rektum
2# /is;sinergis Pel%is
Terdapatnya kegagalan untuk relaksasi otot
pubo;rektalis dan sfingter anus eksterna saat
'# Pemeriksaan se6ara
manometrik menun3ukkan peningkatan tekanan pada
saluran anus saat menge3an#
<# Peningkatan Tonus 1ektum
Ter3adi kesulitan mengeluarkan feses yang
bentuknya ke6il# Sering ditemukan pada kolon
yang spastik seperti pada penyakit Irritable owel
Syndrome$ dimana konstipasi merupakan hal yang
dominan#
,. Ko4#li3asi
&enurut /armo3o7&artono -250
akibat;akibat atau komlikasi dari
k
o
n
s
t
i
p
a
s
i
a
n
t
a
r
a
l
a
i
n
8
a
#
I
m
p
a
k
s
i
f
e
s
e
s
Impaksi feses merupakan akibat dari terpaparnya
feses pada daya
konsentrat#
e# Penyakit di%ertikular
&engedan berlebihan -peningkatan tekanan
intraabdominal0 pada
penderita konstipasi dapat menyebabkan
terbentuknya kantung;kantung
pada dinding kolon$ di mana kantung;kantung ini
berisi sisa;sisa makanan# Kantung;kantung ini dapat
meradang dan disebut dengan di%ertikulitis #
G. Pe4e!i3saan #enun5an2
Pemeriksaan fisik pada konstipasi sebagian besar
tidak mendapatkan kelainan yang 3elas# Namun
demikian pemeriksaan fisik yang teliti dan
menyeluruh diperlukan untuk menemukan kelainan
yang berpotensi
mempengaruhi fungsi usus besar#
Pemeriksaan dimulai pada rongga mulut meliputi
gigi geligi$ adanya luka pada selaput lendir mulut dan
tumor yang dapat mengganggu rasa
penge6ap dan proses menelan#
/aerah perut diperiksa apakah ada pembesaran
perut$ peregangan atau ton3olan# Perabaan
permukaan perut untuk menilai kekuatan otot
perut# Perabaan lebih dalam dapat mengetahui
massa tin3a di usus besar$ adanya tumor atau
pelebaran batang nadi# Pada pemeriksaan
ketuk di6ari
pengumpulan gas berlebihan$ pembesaran organ$
6airan dalam rongga perut
dubur#
'noskopi dian3urkan untuk menemukan
hubungan abnormal pada saluran 6erna$ tukak$ wasir$
dan tumor# .oto polos perut harus diker3akan pada
penderita konstipasi untuk mendeteksi adanya pemadatan tin3a atau
tin3a keras
yang menyumbat bahkan melubangi usus# Fika ada
penurunan berat badan$ anemia$ keluarnya darah dari
dubur atau riwayat keluarga dengan kanker usus
besar perlu dilakukan kolonoskopi# agi sebagian
orang konstipasi hanya sekadar mengganggu# Tapi$
bagi sebagian ke6il dapat menimbulkan
komplikasi serius# Tin3a dapat mengeras sekeras batu
di poros usus -*90$ usus besar -290$ dan
pangkal usus besar -!90# :al ini menyebabkan
kesakitan dan meningkatkan risiko perawatan di rumah
sakit dan berpotensi menimbulkan akibat yang fatal#
Pada konstipasi kronis kadang;kadang ter3adi demam
sampai <+$"oE $ delirium -kebingungan dan penurunan
kesadaran0$
perut tegang$ bunyi usus melemah$ penyimpangan irama
3antung$ pernapasan 6epat karena peregangan sekat
rongga badan# Pemadatan dan pengerasan tin3a
berat di muara usus besar bisa menekan kandung kemih
menyebabkan retensi urine bahkan gagal gin3al serta
hilangnya kendali otot lingkar dubur$ sehingga keluar
tin3a tak terkontrol# Sering menge3an berlebihan
menyebabkan turunnya
poros usus#
H. Pena0ala3sanaan
!#
a
l
k
b0 Serat
Pada orang usia lan3ut yang lebih muda$
serat berguna menurunkan waktu transit
-transit time0# Pada orang lan3ut usia
disarankan agar mengkonsumsi serat skitar
5;! gram per hari# 'da
3uga yang menyarankan agar mengkonsumsi
serat sebanyak !";2 per hari# Serat
berasal dari bi3i;bi3ian$ sereal$ beras
merah$ buah$ sayur$ ka6ang;ka6angan# Serat
akan memfasilitasi gerakan usus dengan
meningkatkan masa tin3a dan mengurangi
waktu transit usus# Serat
3uga menyediakan substrat untuk bakteri
kolon$ dengan produksi gas dan asam lemak
rantai pendek yang meningkatkan gumpalan
tin3a# Perlu diingat serat tidaklah efektif tanpa
6airan yang 6ukup$ dan dikontraindikasikan
pada pasien dengan impaksi tin3a -skibala0
atau dilatasi kolon# Peningkatan 3umlah
serat dapat menyebabkan ge3ala kembung$
banyak gas$ dan buang besar tidak teratur
terutama pada 2;< minggu pertama$ yang
seringkali menimbulkan ketidakpatuhan obat#
60 owel training
merangsang gerakan
usus# e0 A%aluasi
penggunaan obat
2# Tatalaksana farmakologik
/o6usate seringkali
direkomendasikan dan digunakan oleh
orang lan3ut usia sebagai pen6ahar dan
sebagai pelembut tin3a#
/o6usate sodium bertindak sebagaisurfaktan$
menurunkan tegangan
permukaan feses untuk membiarakan air
masuk dam memperlunak feses# /o6usate
sebenarnya tidak dapat menolong
konstipasi yang kronik$ penggunaannya
sebaiknya dibatasi pada situasi dimana
mangedan harus di6egah#
60 Pen6ahar stimulan
d0 Pen6ahar hiperosmolar
e0 Anema
I. Dia2nosa 3e#e!a6a0an
eberapa diagnose keperawatan yang mungkin mun6ul
pada pasien dengan
konstipasi diantaranya8
!0 Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi
tidak teratur
20 Ketidakseimbangan nutrisi8 kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan
dengan anoreksia
<0 Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses
keras pada abdomen
J. Ren7ana 0in8a3an 3e#e!a6a0an
!0 Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi
tidak teratur
N>E 8 setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama < = 2) 3am
diharapkan konstipasi dapat
teratasi dengan kriteria hasil8
a# &empertahankan
bentuk feses lunak setiap
!;< hari
b# ebas dari ketidaknyamanan dan
konstipasi
6# &engidentifikasi indi6ator
untuk men6egah konstipasi d#
.eses lunak dan
berbentuk
Inter%ensi 8
Eonsti
pationB
impa6tion
manageme
n a#
&onitor
tanda dan
ge3ala
konstipasi
b# &onitor bising usus
6# &onitor feses$ frekuensi$ konsistensi dan
%olume
d# Konsultasi dengan dokter tentang
penurunan atau peningkatan
bising usus
e# &onitor tanda dan ge3ala rupture usus atau
peritonitis
f# Felaskan etiologi dan
rasionalisasi tindakan terhadap
pasien g# Identifikasi faktor
penyebab dan kontribusi konstipasi
h# /ukung intake 6airan
i# Kolaborasi dalam pemberian laksatif
3# Pantau tanda dan ge3ala konstipasi
k# /orong untuk meningkatkan asupan
6airan ke6uali yang di
kontraindikasikan
l# A%aluasi profil obat untuk
efek samping gastrointestinal m#
'n3urkan pasien untuk diet tinggi
serat
n# 'n3urkan pasien untuk men6atat warna$
konsistensi$ frekuensi dan
%olume feses
o# &enyarankan pasien untuk
berkonsultasi dengan dokter 3ika
sembelit atau impaksi terus ada
20 Ketidakseimbangan nutrisi8 kurang dari kebutuhan
kriteria hasil8
a# 'danya peningkatan berat badan
b# erat badan sesuai dengan tinggi
badan
6# &u
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi d#
Tidak ada
tandatanda
malnutrisi
e# &enun3ukkan peningkatan
fungsi penge6apan dan menelan f#
Tidak ter3adi penurunan berat
badan yang berarti
Inter%ensi8
Nutrition managemen8
y
a
n
g
d
i
b
u
t
u
h
k
a
n
6
#
'
n
3
u
r
k
a
n
i
n
t
a
k
e
.
e
d# 'n3urkan pasien untuk meningkatkna protein
dan %itamin E
e# Yakinkan diet yang digunakan tinggi
serat untuk men6egah
konstipasi
f# '3arkan pasien bagaimana
membuat 6atatan harian makanan g#
&onitor 3umlah nutrisi dan
kandungan kalori
h# erikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi
i# Ka3i kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
diinginkan
)0 Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses
keras pada abdomen
N>E8 setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama < = 2) 3am
diharapkan nyeri akut dapat
teratasi dengan kriteria
hasil8 a# &u
mengontrol nyeri
b# &elaporkan bahwa nyeri berkurang
6# /engan
menggunakan
managemen
nyeri d#
&u
mengenali
nyeri
e# &erasakan rasa
nyaman setelah nyeri berkurang
Inter%ensi8
Pain managemen8
Kur
angi
fkto
r
pres
ipita
si
nyer
i
h# Pilih dan lakukan penanganan nyeri
i# Ka3i tipe dan sumber nyeri untuk menentukan inter
%ensi
3# '3arkan tentang teknik nonfarmakologi
k# Kolaborasi
untuk pemberian
obat analgetik l#
A%aluasi
keefektifan 6ontrol
nyeri
m# &onitor penerimaan pasien tentang manageman
nyeri
DA,TAR
PUSTAKA
Stanley dan eare$ 2*# uku '3ar Keperawatan
Gerontik# Fakarta 8 AGE#
4ilkinson$ Fudith#&$ 25# uku Saku
/iagnosis Keperawatan -Adisi *0#
Fakarta 8AGE