Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSTIPASI
A. Definisi
Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi pergerakan usus yang
disertai dengan perpan3angan waktu dan kesulitan pergerakan feses
(Stanley, 2007).
Konstipasi adalah suatu penurunan defekasi yang normal pada
seseorang$ disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak
lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
(Wilkinson,2006
Konstipasi merupakan ge3ala$ bukan penyakit# Konstipasi adalah
 penurunan frekunsi defekasi$ yang diikuti oleh
pengeluaran feses yang lama atau keras dan kering#
'danya upaya mengedan saat defekasi adalah suatu
tanda yang terkait dengan konstipasi# 'pabila motilitas
usus halus melambat$ masa feses lebih lama terpapar
pada dinding usus dan sebagian besar kandungan air dalam
feses diabsorpsi# Se3umlah ke6il air ditinggalkan
untuk melunakkan dan melumasi feses# Pengeluaran
feses yang kering dan keras dapat
menimbulkan nyeri pada rektum# - Potter 7 Perry$
2"0#

/. Ti#e Kons0i#asi
erdasarkan International Workshop on Constipation$
adalah sebagai berikut8
!# Konstipasi .ungsional

Kriteria8
/ua atau lebih dari keluhan ini ada paling sedikit
dalam !2 bulan8

a# &engedan keras 2"9 dari '


 b# .
eses
yang
keras
2"9 dari
'
6#
1asa
tidak
tuntas
2"9 dari
'
d#
'
kurang dari 2
kali per minggu
2#

Penundaan
pada muara
rektum
Kriteria8

a# :ambatan pada anus lebih dari 2"9 '


 b# 4aktu untuk ' lebih lama
6# Perlu bantuan 3ari;3ari untuk mengeluarkan
feses
Konstipasi fungsional disebabkan waktu
per3alanan yang lambat dari feses$
sedangkan penundaan pada muara
rektosigmoid menun3ukkan adanya disfungsi
anorektal# Yang terakhir ditandai adanya
 perasaan sumbatan pada anus#

1. E0iolo2i
Penyebab umum konstipasi yang dikutip dari Potter dan
Perry$ 2" adalah

sebagai berikut8
!# Kebiasaan defekasi yang tidak teratur dan
mengabaikan keinginan untuk 

defekasi dapat menyebabkan konstipasi#


2# Klien yang mengonsumsi diet rendah serat dalam bentuk
hewani
-misalnya daging$ produk;produk susu$ telur0 dan karbohidrat murni
-makanan penutup yang berat0 sering mengalami masalah
konstipasi$
karena bergerak lebih lambat didalam saluran

6erna# 'supan 6airan yang rendah 3uga

memperlambat peristaltik#
<# Tirah baring yang pan3ang atau kurangnya
olahraga yang teratur 

menyebabkan konstipasi#
)# Pemakaian laksatif yag berat menyebabkan
hilangnya refle= defekasi

normal# Selain itu$ kolon bagian bawah yang

dikosongkan dengan sempurna$ memerlukan

waktu untuk diisi kembali oleh masa feses#


"# >bat penenang$ opiat$ antikolinergik$ ?at
besi -?at besi mempunyai efek men6iutkan
dan ker3a yang lebih se6ara lokal pada
mukosa usus untuk menyebabkan
konstipasi# (at besi 3uga mempunyai efek
mengiritasi dan dapat menyebabkan diare
pada sebagian orang0$ diuretik$ antasid
dalam kalsium atau
aluminium$ dan obat;obatan
antiparkinson
dapat
menyebabkan konstipasi#
5# ,ansia mengalami perlambatan peristalti6$
kehilangan elastisitas otot abdomen$ dan
penurunan sekresi mukosa usus# ,ansia
sering
mengonsumsi makanan rendah serat#
*# Konstipasi 3uga dapat disebabkan
oleh kelainan saluran
GI

- gastrointestinal0  $ seperti obstruksi


usus$ ileus

paralitik$ dan di

%ertikulitus#
@# Kondisi neurologis yang menghambat implus saraf ke
kolon -misalnya

6edera pada medula spinalis$ tumor0 dapat


menyebabkan konstipasi#
+# Penyakit;penyakit organik$ seperti hipotirodisme$
hipokalsemia$ atau

hypokalemia dapat menyebabkan konstipasi#


 Ada juga penyebab yang lain dari sumber lain,
yaitu:
!# Peningkatan stres psikologi# Amosi
yang kuat diperkirakan menyebabkan
konstipasi dengan menghambat gerak peristaltik
usus melalui ker3a dari epinefrin dan sistem
syaraf simpatis# Stres 3uga dapat menyebabkan
usus spastik -spastikBkonstipasi hipertonik atau
iritasi 6olon 0# Yang berhubungan dengan
konstipasi tipe ini adalah kram pada abdominal$
meningkatnya 3umlah mukus dan periode
bertukar;tukarnya
antara diare dan konstipasi#
!!# Cmur  
>tot semakin melemah dan melemahnya
tonus spinkter yang ter3adi
 pada orang tua turut berperan menyebabkan
konstipasi#
D. +anifes0asi 3linis
&enurut Stanley -2*0 8
a# &enge3an berlebihan saat '
 b# &assa feses yang keras
6# Perasaan tidak puas saat '
d# Sakit pada daerah rektum saat '
e# &enggunakan 3ari;3ari untuk mengeluarkan feses

E. Pa0ofisiolo2i
/efekasi seperti 3uga pada berkemih adalah suatu
proses fisiologis yang menyertakan ker3a otot;otot
polos dan serat lintang$ persarafan sentral dan
 perifer$ koordinasi dari sistem refleks$ kesadaran
yang baik dan kemampuan fisis untuk men6apai tempat
'# Kesukaran diagnosis dan pengelolaan dari
konstipasi adalah karena banyaknya mekanisme
yang terlibat pada proses
' normal -/orongan untuk defekasi se6ara
normal dirangsang oleh distensi rektal melalui
empat tahap ker3a$ antara lain8 rangsangan refleks
 penyekat rektoanal$ relaksasi otot sfingter internal$
relaksasi otot sfingter e=ternal dan otot dalam
region pel%ik$ dan peningkatan tekanan intra;
abdomen0# Gangguan dari salah satu
mekanisme ini dapat berakibat konstipasi#
/efekasi dimulai dari gerakan peristaltik usus
besar yang menghantarkan feses ke rektum untuk
dikeluarkan# .eses masuk dan meregangkan
ampula dari rektum diikuti relaksasi dari sfingter anus
interna# Cntuk meghindarkan pengeluaran feses yang
spontan$ ter3adi refleks kontraksi dari sfingter anus
eksterna dan kontraksi otot dasar pel%is yang
depersarafi oleh saraf pudendus# >tak menerima
rangsang keinginan untuk ' dan sfingter anus
eksterna diperintahkan untuk relaksasi$ sehingga
rektum mengeluarkan isinya dengan bantuan kontraksi
otot dinding perut# kontraksi ini akan menaikkan
tekanan dalam perut$ relaksasi sfingter dan otot ele
%ator 
ani# aik persarafan simpatis maupun parasimpatis
terlibat dalam proses '# Patogenesis dari
konstipasi ber%ariasi$ penyebabnya multipel$ 
men6akup
 beberapa faktor yang tumpang tindih# 4alaupun
konstipasi merupakan keluhan yang banyak pada usia
lan3ut$ motilitas kolon tidak terpengaruh oleh
 bertambahnya usia# Proses menua yang normal tidak
mengakibatkan
 perlambatan dari per3alanan saluran 6erna# Perubahan
patofisiologi yang
menyebabkan konstipasi bukanlah karena

bertambahnya usia tapi memang khusus ter3adi pada

mereka dengan konstipasi#


Penelitian dengan petanda radioopak yang
ditelan oleh orang usia lan3ut yang sehat tidak
mendapatkan adanya perubahan dari total waktu
gerakan usus$ termasuk akti%itas motorik dari kolon#
Tentang waktu pergerakan usus dengan mengikuti
petanda radioopak yang ditelan$ normalnya kurang
dari < hari sudah dikeluarkan# Sebaliknya$ penelitian
pada orang usia lan3ut yang menderita konstipasi
menun3ukkan perpan3angan waktu gerakan usus dari
);+ hari# Pada mereka yang dirawat atau terbaring
di tempat tidur$ dapat lebih
 pan3ang lagi sampai !) hari# Petanda radioaktif yang
dipakai terutama lambat
 3alannya pada kolon sebelah kiri dan paling lambat saat
pengeluaran dari kolon sigmoid# Pemeriksaan
elektrofisiologis untuk mengukur akti%itas motorik
dari kolon pasien dengan konstipasi menun3ukkan
berkurangnya respons motorik dari sigmoid akibat
berkurangnya iner%asi intrinsi6 karena degenerasi
ple=us mienterikus# /itemukan 3uga berkurangnya
rangsang saraf 
 pada otot polos sirkuler yang dapat menyebabkan
meman3angnya waktu

gerakan usus#
Indi%idu di atas usia 5 tahun 3uga terbukti
mempunyai kadar plasma
 beta;endorfin yang meningkat$ disertai peningkatan
ikatan pada reseptor opiate endogen di usus# :al
ini dibuktikan dengan efek konstipatif dari sediaan
opiate yang dapat menyebabkan relaksasi tonus kolon$
motilitas
 berkurang$ dan menghambat refleks gaster;kolon#
Selain itu$ terdapat ke6enderungan menurunnya
tonus sfingter dan kekuatan otot;otot polos berkaitan
dengan usia$ khususnya pada perempuan# Pasien
dengan konstipasi mempunyai
kesulitan lebih besar
untuk mengeluarkan feses yang ke6il dan keras
sehingga upaya menge3an lebih keras dan lebih lama#
:al ini dapat berakibat penekanan pada saraf
pudendus
sehingga menimbulkan kelemahan lebih lan3ut#
Sensasi dan tonus dari rektum tidak banyak
berubah pada usia lan3ut# Sebaliknya$ pada mereka
yang mengalami konstipasi dapat mengalami tiga
 perubahan patologis pada rektum$ sebagai berikut8
!# /iskesia 1ektum
/itandai dengan penurunan tonus rektum$
dilatasi rektum$ gangguan sensasi rektum$ dan
peningkatan ambang kapasitas# /ibutuhkan lebih
 besar regangan rektum untuk menginduksi
refleks relaksasi dari sfingter eksterna dan interna#
Pada 6olok dubur pasien dengan diskesia rektum
sering didapatkan impaksi feses yang tidak
disadari karena dorongan untuk ' sering
sudah tumpul# /iskesia rektum 3uga dapat
diakibatkan karena tanggapnya atau penekanan pada
dorongan untuk ' seperti yang di3umpai pada
penderita demensia$ imobilitas$ atau sakit daerah
anus dan rektum
2# /is;sinergis Pel%is
Terdapatnya kegagalan untuk relaksasi otot
pubo;rektalis dan sfingter anus eksterna saat
'# Pemeriksaan se6ara
manometrik menun3ukkan peningkatan tekanan pada
saluran anus saat menge3an#
<# Peningkatan Tonus 1ektum
Ter3adi kesulitan mengeluarkan feses yang
bentuknya ke6il# Sering ditemukan pada kolon
yang spastik seperti pada penyakit Irritable owel
Syndrome$ dimana konstipasi merupakan hal yang
dominan#

,. Ko4#li3asi
&enurut /armo3o7&artono -250
akibat;akibat atau komlikasi dari
k
o
n
s
t
i
p
a
s
i

a
n
t
a
r
a

l
a
i
n
8

a
#
I
m
p
a
k
s
i

f
e
s
e
s
Impaksi feses merupakan akibat dari terpaparnya
feses pada daya

 penyerapan dari kolon dan rektum yang


berkepan3angan#
 b# Dol%ulus daerah sigmoid
&enge3an berlebihan dalam 3angka waktu lama
pada penderita dengan
konstipasi dapat
berakibat prolaps dari
rektum# 6#
:aemorrhoid
Tin3a yang keras dan padat menyebabkan makin
susahnya defekasi
sehingga ada kemungkinan akan
menimbulkan haemorrhoid# d# Kanker
kolon
akteri menghasilkan ?at;?at penyebab kanker#
Konsistensi tin3a yang keras akan memperlambat
pasase tin3a sehingga bakteri memiliki waktu
yang 6ukup lama untuk memproduksi karsinogen

dan karsinogen yang diproduksi men3adi lebih

konsentrat#
e# Penyakit di%ertikular
&engedan berlebihan -peningkatan tekanan
intraabdominal0 pada
 penderita konstipasi dapat menyebabkan
terbentuknya kantung;kantung
 pada dinding kolon$ di mana kantung;kantung ini
berisi sisa;sisa makanan# Kantung;kantung ini dapat
meradang dan disebut dengan di%ertikulitis #

G. Pe4e!i3saan #enun5an2
Pemeriksaan fisik pada konstipasi sebagian besar
tidak mendapatkan kelainan yang 3elas# Namun
demikian pemeriksaan fisik yang teliti dan
menyeluruh diperlukan untuk menemukan kelainan
yang berpotensi
mempengaruhi fungsi usus besar#
Pemeriksaan dimulai pada rongga mulut meliputi
gigi geligi$ adanya luka pada selaput lendir mulut dan
tumor yang dapat mengganggu rasa
 penge6ap dan proses menelan#
/aerah perut diperiksa apakah ada pembesaran
perut$ peregangan atau ton3olan# Perabaan
permukaan perut untuk menilai kekuatan otot
perut# Perabaan lebih dalam dapat mengetahui
massa tin3a di usus besar$ adanya tumor atau
pelebaran batang nadi# Pada pemeriksaan
ketuk di6ari
 pengumpulan gas berlebihan$ pembesaran organ$
6airan dalam rongga perut

atau adanya massa tin3a#


Pemeriksaan dengan stetoskop digunakan untuk
mendengarkan suara gerakan usus besar serta
mengetahui adanya sumbatan usus# Sedang
 pemeriksaan dubur untuk mengetahui adanya wasir$ hernia$ fissure
-retakan0

atau fistula -hubungan abnormal pada saluran 6erna0$

3uga kemungkinan tumor di dubur yang bisa

mengganggu proses buang air besar#


Eolok dubur memberi informasi tentang tegangan
otot$ dubur$ adanya

timbunan tin3a$ atau adanya darah#


Pemeriksaan laboratorium dikaitkan dengan upaya
mendeteksi faktor 

risiko konstipasi seperti gula darah$ kadar hormon

tiroid$ elektrolit$ anemia akibat keluarnya darah dari

dubur#
'noskopi dian3urkan untuk menemukan
hubungan abnormal pada saluran 6erna$ tukak$ wasir$
dan tumor# .oto polos perut harus diker3akan pada
 penderita konstipasi untuk mendeteksi adanya pemadatan tin3a atau
tin3a keras
yang menyumbat bahkan melubangi usus# Fika ada
penurunan berat badan$ anemia$ keluarnya darah dari
dubur atau riwayat keluarga dengan kanker usus
 besar perlu dilakukan kolonoskopi# agi sebagian
orang konstipasi hanya sekadar mengganggu# Tapi$
bagi sebagian ke6il dapat menimbulkan
komplikasi serius# Tin3a dapat mengeras sekeras batu
di poros usus -*90$ usus besar -290$ dan
pangkal usus besar -!90# :al ini menyebabkan
kesakitan dan meningkatkan risiko perawatan di rumah
sakit dan berpotensi menimbulkan akibat yang fatal#
Pada konstipasi kronis kadang;kadang ter3adi demam
sampai <+$"oE $ delirium -kebingungan dan penurunan
kesadaran0$
 perut tegang$ bunyi usus melemah$ penyimpangan irama
3antung$ pernapasan 6epat karena peregangan sekat
rongga badan# Pemadatan dan pengerasan tin3a
 berat di muara usus besar bisa menekan kandung kemih
menyebabkan retensi urine bahkan gagal gin3al serta
hilangnya kendali otot lingkar dubur$ sehingga keluar
tin3a tak terkontrol# Sering menge3an berlebihan
menyebabkan turunnya
 poros usus#

H. Pena0ala3sanaan

!#

a
l

k
 

Keadaan status hidrasi yang buruk dapat


menyebabkan konstipasi# Ke6uali ada
kontraindikasi$ orang lan3ut usia perlu
diingatkan untuk minum sekurang kurangnya
5;@ gelas sehari -!" ml 6airan
perhari0 untuk men6egah dehidrasi# 'supan
6airan dapat di6apai bila tersedia
6airanBminuman yang dibutuhkan di dekat
pasien$ demikian pula 6airan yang berasal
dari sup$sirup$ dan es# 'supan 6airan perlu
lebih
 banyak bagi mereka yang mengkonsumsi
diuretik tetapi kondisi
 3antungnya stabil#

 b0 Serat
Pada orang usia lan3ut yang lebih muda$
serat berguna menurunkan waktu transit
-transit time0# Pada orang lan3ut usia
disarankan agar mengkonsumsi serat skitar
5;! gram per hari# 'da
 3uga yang menyarankan agar mengkonsumsi
serat sebanyak !";2 per hari# Serat
berasal dari bi3i;bi3ian$ sereal$ beras
merah$ buah$ sayur$ ka6ang;ka6angan# Serat
akan memfasilitasi gerakan usus dengan
meningkatkan masa tin3a dan mengurangi
waktu transit usus# Serat
 3uga menyediakan substrat untuk bakteri
kolon$ dengan produksi gas dan asam lemak
rantai pendek yang meningkatkan gumpalan
tin3a# Perlu diingat serat tidaklah efektif tanpa
6airan yang 6ukup$ dan dikontraindikasikan
pada pasien dengan impaksi tin3a -skibala0
atau dilatasi kolon# Peningkatan 3umlah
serat dapat menyebabkan ge3ala kembung$
banyak gas$ dan buang besar tidak teratur
terutama pada 2;< minggu pertama$ yang
seringkali menimbulkan ketidakpatuhan obat#

60 owel training

Pada pasien yang mengalami penurunan


sensasi akan mudah lupa untuk buang air
besar# :al tersebut akan menyebabkan
rektum lebih mengembang karena adanya
penumpukan feses# &embuat 3adwal untuk
buang air besar merupakan langkah awal yang
lebih baik untuk dilakukan pada pasien tersebut$
dan baik 3uga diterapkan pada pasien
usia lan3ut yang mengalami gangguan
kognitif# Pada pasien yang sudah memiliki
kebiasaan buang air besar pada waktu yang
teratur$ dian3urkan meneruskan kebiasaan
teresebut# Sedangkan pada pasien yang tidak
memiliki 3adwal teratur untuk buang air besar$
waktu yang
 baik untuk buang air besar adalah setelah

sarapan dan makan malam# d0 ,atihan 3asmani

Falan kaki setiap pagi adalah bentuk


latihan 3asmani yang sederhana tetapi
bermanfat bagi orang usia lan3ut yang masih
mampu
 ber3alan# Falan kaki satu setengah 3 am setelah
makan 6ukup membantu#
agi mereka yang tidak mampu bangun dari
tampat tidur$ dapat didudukkan atau
didudukkan atau diberdirikan disekitar tempat
tidur#
 Positioning  bagi pasien usia lan3ut yang
tidak dapat bergerak$ meninggalkan tempat
tidurnya menu3u ke kursi beberapa kali
dengan inter%al !" menit$ adalah salah
satu 6ara untuk men6egah ulkus dekubitus#
Tentu sa3a pasien yang mengalami tirah
baring dapat dibantu dengan menyediakan
toilet atau komod dengan tempat tidur$
 3angan diberi bed pan# &engurut perut dengan
hati;hati mungkin dapat
 pula dilakukan untuk

merangsang gerakan

usus# e0 A%aluasi

penggunaan obat

A%aluasi yang seksama tentang


penggunaan obat;obatan perlu dilakukan untuk
mengeliminasi$ mengurangi dosis$ atau
mengganti obat yang diperkirakan menimbulkan
konstipasi# >bat antidepresan$ obat Parkinson
merupakan obat yang potensial menimbulkan
konstipasi# >bat yang mengandung ?at
besi 3uga 6enderung menimbulkan
konstipasi$ demikian obat anti hipertensi
-antagonis kalsium0# 'ntikolinergik lain dan
3uga narkotik merupakan obat;obatan yang
sering pula menyebabkan konstipasi#

2# Tatalaksana farmakologik 

a0 Pen6ahar pembentuk tin3a -pen6ahar bulk/bulk laxative0

Pen6ahar bulk merupakan 2"9 pen6ahar


yang beredar di
 pasaran# Sediaan yang ada merupakan bentuk
serat alamiah non!heat seperti pysilium
dan isophagula husk$ dan senyawa sintetik
seperti metilselulosa# "ulking agent  sistetik
dan serat natural sama;sama efektif dalam
meningkatkan frekuensi dan %olume tin3a#
>bat ini tidak 
menyebabkan malabsorbsi ?at besi atau
kalsium pada orang usia lan3ut$ tidak seperti
bran yang tidak diproses# Pen6ahar bulk
terbukti menurunkan konstipasi pada orang
usia lan3ut dan nyeri defekai pada hemoroid#
Sama halnya dengan serat$ obat ini 3uga
harus diimbangi dengan asupan 6airan#

 b0 Pelembut tin3a

/o6usate seringkali
direkomendasikan dan digunakan oleh
orang lan3ut usia sebagai pen6ahar dan
sebagai pelembut tin3a#
/o6usate sodium bertindak sebagaisurfaktan$
menurunkan tegangan
 permukaan feses untuk membiarakan air
masuk dam memperlunak feses# /o6usate
sebenarnya tidak dapat menolong
konstipasi yang kronik$ penggunaannya
sebaiknya dibatasi pada situasi dimana
mangedan harus di6egah#

60 Pen6ahar stimulan

Senna merupakan obat yang aman


digunakan oleh orang usia lan3ut# Senna
meningkatkan peristaltik di kolon
distal dan menstimulasi peristaltik diikuti
dengan e%akuasi feses yang lunak#
Pemberian 2 mg senna per hari selama 5
bulan oleh pasien berusia lebih dari @
tahun tidak menyebabkan kehilangan
protein atau elektrolit# Senna umumnya
menginduksi e%akuasi tin3a @;!2 3am
setelah pemberian# >rang usia lan3ut
biasanya memerlukan waktu yang lebih lama
yakni sampai dengan ! minggu sebelum
men6apai kebiasaan defekasi yang teratur#
Pemberian sebelum tidur malam
mengurangi risiko inkontininsia fekal malam
hari dan dosis 3uga harus ditritasi
berdasarkan respon indi%idu# Terapi
dengan isakodil supositoria memiliki
absorbsi sistemik minimal dan sangat
menolong untuk mengatasi diske?ia re6tal
pada usia lan3ut# Sebaiknya diberikan segera
setelah makan pagi se6ara supositoria untuk
mendapatka efek 
refleks gastrokolik# Penggunaan rutin setiap
hari dapat menyebabkan sensasi terbakar
pada re6tum$ 3adi sebaiknya digunakan
se6ara rutin$ melainkan sekitar < kali
seminggu#

d0 Pen6ahar hiperosmolar 

Pen6ahar hiperosmolar terdiri atas


laktulosa disakarida dan sorbitol# /i dalam
kolon keduanya di metabolisme oleh bakteri
kolon men3adi bentuk laktat$ aetat$ dan
asam dengan melepaskan karbondioksida#
'sam organik dengan berat molekul rendah ini
se6ara osmoti6 meningkatkan 6airan
intraluminal dan menurunkan p: feses#
,aktulosa sebagai pen6ahar hiperosmolar
terbukti memperpendek waktu transit pada
se3umlah ke6il penghni panti rawat 3ompo
yang mengalami konstipasi# ,aktulosa
dan sorbitol 3uga sama;sama
menun3ukkan efektifitasnya dalam mengobati
konstipasi pada orang usia lan3ut yang
berobat 3alan# Sorbitol sebaiknya diberikan
2;< selama empat kali sehari#
Glikol polietelin merupakan
pen6ahar hiperosmolar yang potensial yang
mengalirkan 6airan ke lumen dan merupakan ?
at pembersih usus yang efektif# Gliserin
adalah pen6ahar hiperomolar yang dugunakan
hanya dalam bentuk supositoria#

e0 Anema

Anema merangsang e%akuasi sebagai


respon terhadap distensi kolon hasil yang
kurang baik biasanya karena pemberian yang
tidak memadai# Anema harus digunakan
se6ara hati;hati pada usia lan3ut# Pasien
usia lan3ut yang mengalami tirah baring
mungkin membutuhkan enema se6ara berkala
untuk men6egah skibala# Namun$
 pemberian enema tertentu terlalu sering
dapat mengakibatkan efek samping# Anema
yang berasal dari kran -tap !ater 0
merupakan tipe
 paling aman untuk penggunaan rutin$ karena
tidak menghasilkan
iritasi mukosa kolon# Anema yang berasal
dari air sabun - soapsuds0 sebaiknya tidak
diberikan pada orang usia lan3ut#

I. Dia2nosa 3e#e!a6a0an
eberapa diagnose keperawatan yang mungkin mun6ul
pada pasien dengan

konstipasi diantaranya8
!0 Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi
tidak teratur 
20 Ketidakseimbangan nutrisi8 kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan

dengan anoreksia
<0 Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses
keras pada abdomen
J. Ren7ana 0in8a3an 3e#e!a6a0an
!0 Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi
tidak teratur 
 N>E 8 setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama < = 2) 3am
diharapkan konstipasi dapat
teratasi dengan kriteria hasil8
a# &empertahankan
bentuk feses lunak setiap
!;< hari
 b# ebas dari ketidaknyamanan dan
konstipasi
6# &engidentifikasi indi6ator
untuk men6egah konstipasi d#
.eses lunak dan
berbentuk 
Inter%ensi 8
Eonsti
pationB
impa6tion
manageme
n a#
&onitor
tanda dan
ge3ala
konstipasi
 b# &onitor bising usus
6# &onitor feses$ frekuensi$ konsistensi dan
%olume
d# Konsultasi dengan dokter tentang
penurunan atau peningkatan

 bising usus
e# &onitor tanda dan ge3ala rupture usus atau
peritonitis
f# Felaskan etiologi dan
rasionalisasi tindakan terhadap
pasien g# Identifikasi faktor
penyebab dan kontribusi konstipasi
h# /ukung intake 6airan
i# Kolaborasi dalam pemberian laksatif 
 3# Pantau tanda dan ge3ala konstipasi
k# /orong untuk meningkatkan asupan
6airan ke6uali yang di

kontraindikasikan
l# A%aluasi profil obat untuk
efek samping gastrointestinal m#
'n3urkan pasien untuk diet tinggi
serat
n# 'n3urkan pasien untuk men6atat warna$
konsistensi$ frekuensi dan

%olume feses
o# &enyarankan pasien untuk
berkonsultasi dengan dokter 3ika
sembelit atau impaksi terus ada
20 Ketidakseimbangan nutrisi8 kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan anoreksia


<0 N>E 8 8 setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama < = 2) 3am

diharapkan ketidakseimbangan nutrisi8 kurang

dari kebutuhan tubuh dapat teratasi dengan

kriteria hasil8
a# 'danya peningkatan berat badan
 b# erat badan sesuai dengan tinggi
badan
6# &ampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi d#
Tidak ada
tandatanda
malnutrisi
e# &enun3ukkan peningkatan
fungsi penge6apan dan menelan f#
Tidak ter3adi penurunan berat
badan yang berarti
Inter%ensi8
 Nutrition managemen8

a# Ka3i adanya alergi makanan


 b# Kolaborasi dengan ahli gi?i untuk
menentukan 3umlah kalori dan
n
u
t
r
i
s
i

y
a
n
g

d
i
b
u
t
u
h
k
a
n

6
#
'
n
3
u
r
k
a
n

i
n
t
a
k
e

.
e
d# 'n3urkan pasien untuk meningkatkna protein
dan %itamin E
e# Yakinkan diet yang digunakan tinggi
serat untuk men6egah

konstipasi
f# '3arkan pasien bagaimana
membuat 6atatan harian makanan g#
&onitor 3umlah nutrisi dan
kandungan kalori
h# erikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi
i# Ka3i kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang

diinginkan
)0 Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses
keras pada abdomen
 N>E8 setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama < = 2) 3am
diharapkan nyeri akut dapat
teratasi dengan kriteria
hasil8 a# &ampu
mengontrol nyeri
 b# &elaporkan bahwa nyeri berkurang
6# /engan
menggunakan
managemen
nyeri d#
&ampu
mengenali
nyeri
e# &erasakan rasa
nyaman setelah nyeri berkurang
Inter%ensi8
Pain managemen8

a# ,akukan pengka3ian nyeri se6ara komprehesif 


 b# >bser%asi reaksi non%erbal dari ketidaknyamanan
6# Gunakan komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman neri d# Ka3i kultur yang
mempengaruhi respon nyeri
e# A%aluasi pengalaman nyeri masa lampau
f# Eontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan$
 
pen
6aha
yaan
dan
kebi
sing
an
g#

Kur
angi
fkto
r
pres
ipita
si
nyer
i
h# Pilih dan lakukan penanganan nyeri
i# Ka3i tipe dan sumber nyeri untuk menentukan inter
%ensi
 3# '3arkan tentang teknik nonfarmakologi
k# Kolaborasi
untuk pemberian
obat analgetik l#
A%aluasi
keefektifan 6ontrol
nyeri
m# &onitor penerimaan pasien tentang manageman
nyeri
DA,TAR
PUSTAKA
Stanley dan eare$ 2*# uku '3ar Keperawatan
Gerontik# Fakarta 8 AGE#
4ilkinson$ Fudith#&$ 25# uku Saku
/iagnosis Keperawatan -Adisi *0#
Fakarta 8AGE

Potter 7 Perry$ 2"# uku '3ar .undamental


Keperawatan 8 Konsep$ Proses 7 Praktek# Adisi )# Dol !#
Fakarta 8 AGE
/armo3o dan &artono$ 25# Geriatri# Fakarta 8
Yudistira#

(ulkarnaen$ 2!!# 'suhan keperawatan konstipasi pada


lansia# /iunduh dari 8http8BBnu?
ulul;fkp+#web#unair#a6#id# diakses pada tanggal
< no%ember 2!" 3am!@#<

Anda mungkin juga menyukai