Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Nutrisi Pasien Stroke


Sasaran : Keluarga pasien di Rumah Sakit Kab.Tangerang
Hari, Tanggal : Rabu, 3 Februari 2021
Tempat : Ruang Cempaka
Pelaksana : Program Pendidikan Profesi Ners Keperawatan STIKes
Banten
Waktu : Pukul 08.00 – 10.00 WIB

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan
memahami dan mampu melakukan perawatan pasien stroke
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x30 menit, diharapkan peserta
penyuluhan mampu :
a. Mengetahui tujuan pemberian nutrisi pada pasien stroke
b. Mengetahui syarat nutrisi pada pasien stroke
c. Mengetahui tahapan pemberian nutrisi pada pasien stroke
d. Mengetahui jenis asupan nutrisi yang diperbolehkan dan tidak
diperbolehkan untuk pasien stroke

B. POKOK BAHASAN
1. Pengertian
2. Tujuan pemberian nutrisi pada pasien stroke
3. Syarat nutrisi pada pasien stroke
4. Tahapan pemberian nutrisi pada pasien stroke
5. Jenis nutrisi pada pasien stroke
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. MEDIA
1. Leaflet

E. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahapan dan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Waktu
Pra kegiatan Petugas menyiapkan ruangan dan Peserta penyuluhan
5 menit tempat untuk peserta penyuluhan duduk di tempat yang
telah disediakan
Pendahulua Pembukaan :
n a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
5 menit b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menyampaikan tujuan dan c. Mendengarkan
maksud penyuluhan
d. Menjelaskan kontrak waktu dan d. Mendengarkan dan
mekanisme kegiatan penyuluhan menyetujui
e. Menyebutkan materi penyuluhan e. Mendengarkan
Pelaksanaan Pelaksanaan :
kegiatan a. Menggali pengetahuan dan a. Menjawab
penyuluhan pengalaman sasaran penyuluhan pertanyaan
15 menit tentang pencegahan infeksi
nosokomial
b. Menjelaskan materi penyuluhan : b. Memperhatikan
1. Pengertian
2. Tujuan pemberian nutrisi pada
pasien stroke
3. Syarat nutrisi pada pasien
stroke
4. Tahapan pemberian nutrisi
pada pasien stroke
5. Jenis nutrisi pada pasien c. Mempraktikkan
stroke
c. Meminta peserta untuk bersama-
sama menyebutkan jenis nutrisi
yang diperbolehkan dan tidak
diperbolehkan pada pasien pasca d. Mengajukan
stroke pertanyaan
d. Memberikan kesempatan kepada
sasaran penyuluhan untuk
mengajukan pertanyaan e. Mendengarkan
mengenai materi yang
disampaikan
e. Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh peserta penyuluhan
Penutup Evaluasi :
5 menit a. Menanyakan kembali materi a. Menjawab pertanyaan
yang telah disampaikan b. Memperhatikan
b. Memberikan reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan c. Mendengarkan
c. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan d. Menerima leaflet
d. Fasilitator membagikan leaflet
kepada peserta penyuluhan

MATERI
A. Pengantar Nutrisi Pasien Pasca Stroke  
Stroke atau penyakit perdarahan otak adalah kerusakan pada bagian otak
yang terjadi bila pembuluh darah yang membawa oksigen dan zat-zat gizi ke
bagian otak tersumbat atau pecah. Akibatnya, dapat terjadi beberapa kelainan
yang berhubungan dengan kemampuan makan pasien yang pada akhirnya
berakibat penurunan status gizi.    Untuk mencegah penurunan status gizi dan
mencapai gizi yang optimal, diperlukan penatalaksanaan asupan gizi yang tepat
pada penderita stroke. (Sunita Almatsier 2004).

B. Tujuan pemberian nutrisi


Menurut Sunita Almatsier (2004) tujuan umum penatalaksanaan diet pada
stroke adalah:
1. Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien
dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit.
2. Memperbaiki keadaan stroke, seperti disfagia, pneumonia, kelainan ginjal
dan dekubitus.
3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.

C. Syarat pemberian nutrisi


1. Energi cukup, yaitu 24-25 Kkal/kg BB. Pada fase akut energi diberikan
1100-1500 Kkal/hari.
2. Protein cukup, yaitu 0,8-1 gr/kgBB. Apabila pasien berada dalam keadaan
gizi kurang, protein diberikan 1,2-1,5 gr/kgBB. Apabila penyakit disertai
komplikasi Gagal Ginjal Kronis (GGK), protein diberikan rendah yaitu 0,6
gr/kgBB.
3. Lemak Cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan Energi total. Utamakan
sumber lemak tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh yaitu < 10%
dari kebutuhan energi total. Kolesterol dibatasi < 300 mg.
4. Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan Energi total. Untuk
pasien dengan diabetes mellitus diutamakan karbohidrat kompleks.
5. Vitamin cukup, terutama vitamin A, riboflavin, B6, asam folat, B12, C
dan Vitamin E.
6. Mineral cukup, terutam kalsium, magnesium dan kalium. Penggunaan
natrium dibatasi dengan memberikan garam dapur maksimal 1,5 sendok
teh per hari (setara dengan + 5 gram garam dapur atau 2 gram natrium).
7. Serat diberikan cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol
darah dan mencegah konstipasi.
8. Cairan diberikan cukup, yaitu 6-8 gelas per hari, kecuali pada keadaan
edema dan asites, cairan dibatasi. Minuman hendaknya diberikan setelah
selesai makan agar porsi makanan dapat dihabiskan. Untuk pasien dengan
disfagia, cairan diberikan secara hati-hati. Cairan dapat dikentalkan
dengan gel atau guarcol.
9. Bentuk makanandisesuaikan dengan keadaan pasien.
10. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.

D. Tahapan pemberian nutrisi


Menurut Sunita Almatsier (2004) berdasarkan tahapannya diet stroke
dibagi menjadi 2 fase, yaitu:
1. Fase Akut (24-48 jam)
Fase akut adalah keadaan tidak sadarkan diri atau kesadaran menurun.
Pada fase ini diberikan makanan parenteral (nothing per oral / NPO) dan
dilanjutkan dengan makanan enteral (naso gastric tube / NGT). Pemberian
makanan parenteral total perlu dimonitor dengan baik. Kelebihan cairan
dapat menimbulkan edema serebral. Kebutuhan energi pada NPO total
adalah AMB x 1 x 1,2; protein 1,5 gr/kgBB; lemak maksimal 2,5 gr/kgBB;
dekstrosa maksimal 7 gr/kgBB.
2. Fase pemulihan
Fase pemulihan adalah fase dimana pasien sudah sadar dan tidak 
mengalami gangguan fungsi menelan (disfagia). Makanan diberikan
peroral secara bertahap dalam bentuk Makanan cair, Makanan saring,
Makanan lunak dan Makanan biasa.
Bila ada disfagia, makanan diberikan secara bertahap, sebagai gabungan
makanan NPO, peroral dan NGT sebagai berkut:
1.      NPO
2.      ¼ bagian per oral (bentuk semi padat) dan ¾ bagian melalui NGT
3.      ½ bagian per oral (bentuk semi padat) dan ½ bagian melalui NGT
4.      diet per oral (bentuk semi padat dan semi cair) dan air melalui NGT
5.      diet lengkap per oral

E. Jenis Nutrisi
Sesuai dengan fase penyakit diberikan diet Stroke I atau II.
1. Nutrisi Stroke I
Nutrisi stroke I diberikan kepada pasien dalam fase akut atau bila ada
gangguan fungsi menelan. Makanan diberikan dalam bentuk cair kental yang
diberikan secara oral atau NGT sesuai dengan keadaan penyakit. Makanan
diberikan dalam porsi kecil tiap 2-3 jam. Lama pemberian makanan disesuaikan
dengan keadaan pasien. Bahan makanan yang dianjurkan disajikan dalam Tabel

Tabel Bahan Makanan yang Dianjurkan Pada Nutrisi Stroke I


Bahan Makanan Dianjurkan
Sumber  karbohidrat Maizena, tepung beras, tepung terigu dan sagu
Sumber protein hewani Susu whole dan skim, telur ayam 3-4 btr/minggu
Sumber protein nabati Susu kedelai, sari kacang hijau dan susu tempe
Sumber lemak Margarin, minyak jagung
Buah Sari buah yang dibuat dari: jeruk, pepaya, tomat, sirsak
dan apel
Minuman Teh encer, sirup, air gula, madu dan kaldu

2.      Nutrisi Stroke II
Nutrisi stroke II diberikan sebagai makanan perpindahan dari nutrisi stroke
I atau kepada pasien pada fase pemulihan. Bentuk makanan merupakan kombinasi
Cair jernih dan Cair kental, Saring, Lunak dan Biasa. Pemberian nutrisi pada
pasien stroke disesuaikan dengan penyakit penyertanya. Nutrisi stroke II dibagi
dalam tiga tahap, yaitu:
Diet Stroke II A Makanan cair + 1700 Kalori
Bubur saring
Diet Stroke II B Lunak 1900 Kalori
Diet Stroke II C Biasa 2100 Kalori
Tabel  Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Pada Diet
Stroke II
Bahan Dianjurkan Tidak dianjurkan
makanan
Sumber Beras, kentang ubi, singkong, Produk olahan yang dibuat dengan
Karbohidrat terigu, hunkwe, tapioka, sagu, garam dapur atau soda/baking
gula, madu serta produk olahan powder; kue-kue yang terlalu
yang dibuat tanpa garam dapur manis dan gurih.
atau soda/baking powder, seperti
makaroni, mi, bihun, roti, biskuit
dan kue kering.
Sumber Daging sapi dan ayam tak Daging sapi dan ayam berlemak,
protein berlemak, ikan, telur ayam, susu jerohan, otak, hati, ikan banyak
hewani skim dan susu penuh dalam duri, susu penuh, keju, es krim dan
jumlah terbatas. produk olahan protein hewani
yang diawet seperti daging asap,
ham, bacon, dendeng dan kornet.
Sumber Semua kacang-kacangan dan Pindakas dan semua produk
protein produk olahan yang dibuat dengan olahan kacang-kacangan yang
nabati garam dapur, dalam jumlah diawet dengan garam natrium atau
terbatas. digoreng.
Sayuran Sayuran berserat sedang dimasak, Sayuran yang menimbulkan gas,
seperti bayam, kangkung, kacang seperti sawi, kol, kembang kol dan
panjang, labu siam, tomat, tauge lobak; sayuran berserat tinggi,
dan wortel. seperti daun singkong, daun katuk,
daun melinjo, daun pare; sayuran
mentah.
Buah Buah segar, dibuat jus atau Buah yang menimbulkan gas,
disetup, seperti pisang, pepaya, seperti nangka dan durian; buah
jeruk, mangga, nenas dan jambu yang diawet dengan natrium
biji (tanpa bahan pengawet). seperti buah kaleng dan asinan.
Lemak Minyak jagung dan minyak Minyak kelapa dan minyak kelapa
kedelai; margarin dan mentega sawit; margarin dan mentega
tanpa garam yang biasa; santan kental,
digunakan untuk menumis atau krim dan produk gorengan.
setup; santan encer.

Minuman Teh, kopi, cokelat dalam jumlah Coklat, kopi dan teh kental.
terbatas dan encer.
Bumbu- Bumbu yang tidak tajam, seperti Bumbu yang tajam, seperti cabe,
bumbu garam (terbatas), gula, bawang merica dan cuka; yang
merah, bawang putih, jahe, laos, mengandung bahan pengawet
asem, kayu manis dan pala. garam natrium, seperti kecap,
maggi, terasi, petis, vetsin, soda
danbaking powder

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. A. (2008). Pengantar kebutuhan dasar manusia (edisi kelima).


Jakarta : Salemba Medika.
Wuryanti, Sri. 2000. Pengaruh Nutrisi Enteral Tinggi Protein terhadap Status
Protein Penderita Stroke Akut. Tesis. Universitas Indonesia
www.strokefoundation.com diakses tanggal 12 April 2016

Anda mungkin juga menyukai