Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rahma Arifah Muflikhah

NIM : 18520108

Kelas : Akuntansi Syari’ah “B”

Tugas 1

1. Produk yang digunakan oleh Bank Muamalat Syari’ah:


1) Pembiayaan iB Muamalat Modal Kerja
Pembiayaan Modal Kerja adalah produk pembiayaan yang akan
membantu kebutuhan modal kerja usaha Anda sehingga kelancaran
operasional dan rencana pengembangan usaha Anda akan terjamin
Peruntukkan : Perorangan (WNI) pemilik usaha dan badan usaha yang
memiliki legalitas di Indonesia. Dalam produk ini Bank Muamalat
Menggunakan Akad Murabahah dan Mudharabah, akad Murabahah bank
Muamalat memberikan pinjaman berdasarkan prinsip syariah dengan akad
berbasis jual beli (murabahah), maupun bagi hasil
(mudharabah dan musyarakah).
2) Pembiayaan iB Muamalat Asset Refinance Syari’ah
Produk Pembiayaan iB Asset Refinance Syariah adalah produk
pembiayaan khusus segmentasi corporate dengan skema refinancing
berdasarkan prinsip syariah, yang bertujuan untuk membiayai suatu
perusahaan yang memiliki investasi atas suatu aset produktif maupun aset atas
proyek usaha yang telah berjalan atau memiliki kontrak kerja dengan bowheer
dan telah menghasilkan pendapatan yang bersifat rutin. Peruntukkan Nasabah
Non Individual (Berbentuk Badan Hukum Perseroan Terbatas). Produk ini
juga termasuk dalam akad murabahah dan mudharabah.
3) Pembiayaan iB Muamalat Investasi
Pembiayaan Investasi adalah produk pembiayaan yang akan membantu
kebutuhan investasi usaha Anda sehingga mendukung rencana ekspansi yang
telah Anda susun. Peruntukkan Perorangan (WNI) pemilik usaha dan badan
usaha yang memiliki legalitas di Indonesia. Sama dengan 2 pembiayaan di atas
juga menggunakan akad murabahah dan mudharabah
4) Pembiayaan iB Hunian Syari’ah Bisnis
Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis adalah produk pembiayaan yang
akan membantu usaha Anda untuk membeli, membangun ataupun merenovasi
properti maupun pengalihan take-over pembiayaan properti dari bank lain
untuk kebutuhan bisnis Anda. Peruntukkan Badan usaha dalam negeri (non-
asing) yang memiliki legalitas di Indonesia. Produk ini juga menggunakan kad
sama seperti pembiayaan yang lainnya akad murabahah dan mudharabah.
5) Tabungan Mudharabah Corporate IB
Kartu debit yang dimiliki oleh Nasabah korporasi dan memiliki fitur
lengkap untuk bertransaksi seperti tarik tunai, transfer online antar rekening
dan antar bank, beragam pembayaran seperti listrik, telepon, ponsel, dan
sebagainya melalui ATM Muamalat. Corporate Debit Card merupakan
fasilitas dari rekening Nasabah korporasi yang dapat diakses oleh banyak kartu
dan dapat diberikan kepada mitra dari Nasabah korporasi untuk tujuan
tertentu. Produk tabungan ini juga menggunakan akad mudharabah tentunya
sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah.
6) Giro Hijrah iB Ultimate Corporate
Produk giro berbasis akad wadiah yang memberikan kemudahan dan
kenyamanan dalam bertransaksi. Merupakan sarana untuk memenuhi
kebutuhan transaksi bisnis Nasabah Non-perorangan yang didukung oleh
fasilitas Cash Management. Produk ini tentunya juga sudah sesuai dengan
kententuan dalam akad wadi’ah yang terjadi antara dua pihak, dimana pihak
pertama menitipkan suatu barang kepada pihak kedua. Lembaga keuangan
menerapkan akad ini pada rekening giro.
7) Giro iB Muamalat Attijary Corporate
Produk giro berbasis akad wadiah yang memberikan kemudahan dan
kenyamanan dalam bertransaksi. Merupakan sarana untuk memenuhi
kebutuhan transaksi bisnis Nasabah Non-perorangan yang didukung oleh
fasilitas Cash Management. Akad ini juga sama berbasis akad wadi’ah
tentunya juga sesuai dengan prinsip-prinsip akad syari’ah
8) Deposito iB Hijrah Mudharabah
Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang
fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal bagi Anda. Produk
akad mudharabah yang sesuai dengan akad syari’ah karena dalam pengertian
mudharabah sendiri Akad jual beli dimana harga dan keuntungan disepakati
antara penjual dan pembeli. Jenis dan Jumlah barang dijelaskan dengan rinci.
Barang diserahkan setelah akad jual beli dan pembayaran bisa dilakukan
secara mengangsur/cicilan atau sekaligus.
9) Remittance iB Muamalat
Adalah layanan pengiriman atau penerimaan uang valas dari atau
kepada pihak ketiga kepada atau dari pemilik rekening Bank Muamalat
Indonesia baik tunai maupun non tunai dalam denominasi valuta asing.
Menggunakan akad wakalah yang karena dari pihak ketiga akad wakalah
biasnaya digunakan pengiriman atau penerimaan dari luar negeri. Produk ini
juga menggunakan akad yang sama pada produk BMI-BMMB (Bank
Muamalat Indonesia- Bank Muamalat Malaysia Berhard), Remittance
BMI, dan Remittance IB Muamalat
10) Bank Garansi
Bank Garansi (atau disingkat BG) adalah Jaminan Pembayaran yang
diberikan oleh Bank atas permintaan Nasabahnya, kepada pihak penerima
jaminan dalam hal Nasabah yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya
kepada pihak penerima jaminan.
BG merupakan fasilitas non dana ( Non Funded Facility ) yang diberikan Bank
berdasarkan akad Kafalah bil Ujrah. Bank akan menerbitkan BG sejumlah
nilai tertentu yang dipersyaratkan oleh pihak penerima jaminan yang
merupakan klien/mitra bisnis/ counter part dari Nasabah Bank untuk
kepentingan transaksi / proyek tertentu yang akan dijalankan oleh Nasabah
Bank. Akad kafalah bil ujrah disini juga sama dengan produk lainnya
diantaranya : Trade Finance- Ekspor, Trade Finance- Impor, dan SBLC
(Standby L/C) .
Dalam pengertian akad kafalah adalah Akad jaminan satu pihak
kepada pihak lain dalam lembaga keuangan biasanya digunakan untuk
membuat garansi atas suatu proyek (performance bond), partisipasi dalam
tender (tender bond) atau pembayaran lebih dulu (advance payment bond).
2. Perbedaan Laporan Keuangan Syari’ah dan Laporan Keuangan Konvesional
sesuai dengan PSAK
a) Aktivitas
Perbedaan pertama terletak pada aktifitas pembukuan kedua bank
tersebut. bank syariah menerapkan aktivitas meliputi kewajiban, investasi
tidak terikat + ekuitas. Sedangkan pada bank konvensional menerapkan
aktivitas berupa utang dan modal. selain itu pada bank konvensional tidak
terlihat adanya penambahan investasi tidak terikat yang berupa dana investasi
tidak terikat.
b) Pos pembukuan
Selanjutnya, pada bank syariah pos pembukuan terdiri dari piutang
murabah, piutang salam, piutang isthisna, serta piutang qardh. Sedangkan pada
bank konvensonal, pos pembukuan hanya terdiri data nama pemilik akun
piutan dagang.
c) Laporan Keuangan
Laporan keuangan bank syariah secara umum sama dengan laporan
keuangan bank konvensional, yakni neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas dan cash flow, akan tetapi selain itu ada beberapa tambahan
berupa laporan sumber dan penggunaan dana ZIS yang disalurkan melalui
qardh. Inilah yang menjadi pembeda antara laporan keuangan konvensional
dan syariah. Dana qardh pada bank syariah nantinya digunakan sebagai
pengemban social, sehingga didalamnya terdapat laporan perubahan dana
investasi tidak terikat.
d) Laporan Laba rugi
Laporan keuangan bank konvensional terdiri dari bunga bersih, beban
operasional, laba operasional, pendapatan non operasional, beban non operasional,
laba seteah pajak, laba penghasilan, serta laba bersih. Sedangkan laporan keuangan
bank syariah terdiri dari, pendapatan operasional kegiatan syariah meliputi
pendapatan dari penyaluran dana, pedapatan operasional lainnya, bagi hasil untuk
investor dana terikat, penyisihan dan penghapusan aktivitas beban estimasi, kerugian
dan kontjensi beban operasional lainnya, pendapatan non operasional, beban
operasional, dan masih banyak lainnya.
Selain itu, bank syariah menerapkan laporan laba rugi berasal bank syariah
berasal dari dana operasional utama yang terdiri dari pendapatan dari jual beli an
pendapatan sewa bersih. sedangkan pada bank konvensional pendapatan berasal dari
pendapatan bunga. Itu tadi empat perbedaan dalam laporan keuangan bank syariah
dan bank konvensional.

Anda mungkin juga menyukai