1. Produk yang digunakan oleh Bank Muamalat Syari’ah:
1) Pembiayaan iB Muamalat Modal Kerja Pembiayaan Modal Kerja adalah produk pembiayaan yang akan membantu kebutuhan modal kerja usaha Anda sehingga kelancaran operasional dan rencana pengembangan usaha Anda akan terjamin Peruntukkan : Perorangan (WNI) pemilik usaha dan badan usaha yang memiliki legalitas di Indonesia. Dalam produk ini Bank Muamalat Menggunakan Akad Murabahah dan Mudharabah, akad Murabahah bank Muamalat memberikan pinjaman berdasarkan prinsip syariah dengan akad berbasis jual beli (murabahah), maupun bagi hasil (mudharabah dan musyarakah). 2) Pembiayaan iB Muamalat Asset Refinance Syari’ah Produk Pembiayaan iB Asset Refinance Syariah adalah produk pembiayaan khusus segmentasi corporate dengan skema refinancing berdasarkan prinsip syariah, yang bertujuan untuk membiayai suatu perusahaan yang memiliki investasi atas suatu aset produktif maupun aset atas proyek usaha yang telah berjalan atau memiliki kontrak kerja dengan bowheer dan telah menghasilkan pendapatan yang bersifat rutin. Peruntukkan Nasabah Non Individual (Berbentuk Badan Hukum Perseroan Terbatas). Produk ini juga termasuk dalam akad murabahah dan mudharabah. 3) Pembiayaan iB Muamalat Investasi Pembiayaan Investasi adalah produk pembiayaan yang akan membantu kebutuhan investasi usaha Anda sehingga mendukung rencana ekspansi yang telah Anda susun. Peruntukkan Perorangan (WNI) pemilik usaha dan badan usaha yang memiliki legalitas di Indonesia. Sama dengan 2 pembiayaan di atas juga menggunakan akad murabahah dan mudharabah 4) Pembiayaan iB Hunian Syari’ah Bisnis Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis adalah produk pembiayaan yang akan membantu usaha Anda untuk membeli, membangun ataupun merenovasi properti maupun pengalihan take-over pembiayaan properti dari bank lain untuk kebutuhan bisnis Anda. Peruntukkan Badan usaha dalam negeri (non- asing) yang memiliki legalitas di Indonesia. Produk ini juga menggunakan kad sama seperti pembiayaan yang lainnya akad murabahah dan mudharabah. 5) Tabungan Mudharabah Corporate IB Kartu debit yang dimiliki oleh Nasabah korporasi dan memiliki fitur lengkap untuk bertransaksi seperti tarik tunai, transfer online antar rekening dan antar bank, beragam pembayaran seperti listrik, telepon, ponsel, dan sebagainya melalui ATM Muamalat. Corporate Debit Card merupakan fasilitas dari rekening Nasabah korporasi yang dapat diakses oleh banyak kartu dan dapat diberikan kepada mitra dari Nasabah korporasi untuk tujuan tertentu. Produk tabungan ini juga menggunakan akad mudharabah tentunya sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah. 6) Giro Hijrah iB Ultimate Corporate Produk giro berbasis akad wadiah yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis Nasabah Non-perorangan yang didukung oleh fasilitas Cash Management. Produk ini tentunya juga sudah sesuai dengan kententuan dalam akad wadi’ah yang terjadi antara dua pihak, dimana pihak pertama menitipkan suatu barang kepada pihak kedua. Lembaga keuangan menerapkan akad ini pada rekening giro. 7) Giro iB Muamalat Attijary Corporate Produk giro berbasis akad wadiah yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis Nasabah Non-perorangan yang didukung oleh fasilitas Cash Management. Akad ini juga sama berbasis akad wadi’ah tentunya juga sesuai dengan prinsip-prinsip akad syari’ah 8) Deposito iB Hijrah Mudharabah Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal bagi Anda. Produk akad mudharabah yang sesuai dengan akad syari’ah karena dalam pengertian mudharabah sendiri Akad jual beli dimana harga dan keuntungan disepakati antara penjual dan pembeli. Jenis dan Jumlah barang dijelaskan dengan rinci. Barang diserahkan setelah akad jual beli dan pembayaran bisa dilakukan secara mengangsur/cicilan atau sekaligus. 9) Remittance iB Muamalat Adalah layanan pengiriman atau penerimaan uang valas dari atau kepada pihak ketiga kepada atau dari pemilik rekening Bank Muamalat Indonesia baik tunai maupun non tunai dalam denominasi valuta asing. Menggunakan akad wakalah yang karena dari pihak ketiga akad wakalah biasnaya digunakan pengiriman atau penerimaan dari luar negeri. Produk ini juga menggunakan akad yang sama pada produk BMI-BMMB (Bank Muamalat Indonesia- Bank Muamalat Malaysia Berhard), Remittance BMI, dan Remittance IB Muamalat 10) Bank Garansi Bank Garansi (atau disingkat BG) adalah Jaminan Pembayaran yang diberikan oleh Bank atas permintaan Nasabahnya, kepada pihak penerima jaminan dalam hal Nasabah yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya kepada pihak penerima jaminan. BG merupakan fasilitas non dana ( Non Funded Facility ) yang diberikan Bank berdasarkan akad Kafalah bil Ujrah. Bank akan menerbitkan BG sejumlah nilai tertentu yang dipersyaratkan oleh pihak penerima jaminan yang merupakan klien/mitra bisnis/ counter part dari Nasabah Bank untuk kepentingan transaksi / proyek tertentu yang akan dijalankan oleh Nasabah Bank. Akad kafalah bil ujrah disini juga sama dengan produk lainnya diantaranya : Trade Finance- Ekspor, Trade Finance- Impor, dan SBLC (Standby L/C) . Dalam pengertian akad kafalah adalah Akad jaminan satu pihak kepada pihak lain dalam lembaga keuangan biasanya digunakan untuk membuat garansi atas suatu proyek (performance bond), partisipasi dalam tender (tender bond) atau pembayaran lebih dulu (advance payment bond). 2. Perbedaan Laporan Keuangan Syari’ah dan Laporan Keuangan Konvesional sesuai dengan PSAK a) Aktivitas Perbedaan pertama terletak pada aktifitas pembukuan kedua bank tersebut. bank syariah menerapkan aktivitas meliputi kewajiban, investasi tidak terikat + ekuitas. Sedangkan pada bank konvensional menerapkan aktivitas berupa utang dan modal. selain itu pada bank konvensional tidak terlihat adanya penambahan investasi tidak terikat yang berupa dana investasi tidak terikat. b) Pos pembukuan Selanjutnya, pada bank syariah pos pembukuan terdiri dari piutang murabah, piutang salam, piutang isthisna, serta piutang qardh. Sedangkan pada bank konvensonal, pos pembukuan hanya terdiri data nama pemilik akun piutan dagang. c) Laporan Keuangan Laporan keuangan bank syariah secara umum sama dengan laporan keuangan bank konvensional, yakni neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan cash flow, akan tetapi selain itu ada beberapa tambahan berupa laporan sumber dan penggunaan dana ZIS yang disalurkan melalui qardh. Inilah yang menjadi pembeda antara laporan keuangan konvensional dan syariah. Dana qardh pada bank syariah nantinya digunakan sebagai pengemban social, sehingga didalamnya terdapat laporan perubahan dana investasi tidak terikat. d) Laporan Laba rugi Laporan keuangan bank konvensional terdiri dari bunga bersih, beban operasional, laba operasional, pendapatan non operasional, beban non operasional, laba seteah pajak, laba penghasilan, serta laba bersih. Sedangkan laporan keuangan bank syariah terdiri dari, pendapatan operasional kegiatan syariah meliputi pendapatan dari penyaluran dana, pedapatan operasional lainnya, bagi hasil untuk investor dana terikat, penyisihan dan penghapusan aktivitas beban estimasi, kerugian dan kontjensi beban operasional lainnya, pendapatan non operasional, beban operasional, dan masih banyak lainnya. Selain itu, bank syariah menerapkan laporan laba rugi berasal bank syariah berasal dari dana operasional utama yang terdiri dari pendapatan dari jual beli an pendapatan sewa bersih. sedangkan pada bank konvensional pendapatan berasal dari pendapatan bunga. Itu tadi empat perbedaan dalam laporan keuangan bank syariah dan bank konvensional.