Dalam Javasche Bankwet tidak ada pasal jang mengatakan bahwa peredaran uang kertas Bank
dibatasi dengan suatu djumlah jang tertentu ; disitu hanja di tetapkan bahwa harus ada djaminan
emas terhadap djumlah kertas uang Bank dan beberapa hutang lain dari de Javasche Bank. Djaminan
ini mula-mula 40%, dalam tahun 1951 diturunkan hingga 20% dari djumlah peredaran uang kertas
Bank itu. (Mimbar Penerangan Tahun Ke II No. 10 25 Mei 1951)
Pasal 16 (1) Undang Unda Republik Indonesia No. 11 Tahun 1953 tentang Penetapan Undang-
Undang Pokok Bank Indonesia, menyebutkan : Jumlah semua uang-kertas-bank, saldo rekening-
koran dan tagihantagihan lain yang segera dapat ditagih dari Bank harus satu perlima dijamin
dengan emas, mata-uang emas, bahan mata-uang emas atau cadangan yang terdiri atas alat-alat
pembayaran luar negeri yang umumnya dapat ditukar-tukarkan, begitu pula dengan hak-hak atas
International Monetary Fund dan Worldbank yang diserahkan atau akan diserahkan kepada Bank
dengan Undang-undang.