Asih Nur Qulbi - A1C419019 - R003 - Laporan 4 (Pembuatan Media Dan Sterilisasi)
Asih Nur Qulbi - A1C419019 - R003 - Laporan 4 (Pembuatan Media Dan Sterilisasi)
Asih Nur Qulbi - A1C419019 - R003 - Laporan 4 (Pembuatan Media Dan Sterilisasi)
Dosen Pengampu :
1. Dra. Harlis, M.Si.
2. Retni Sulistiyoning B, S.Pd., M.Si.
Disusun oleh :
Nama : Asih Nur Qulbi
Nim : A1C419019
Kelas : R003
b. Macam-macam Media
Beberapa media yang biasanya digunakan untuk menumbuhkan mikroba
adalah media Potato Dexstrose Agar (PDA) dan Nutrien Agar (NA).
1. Potato Dexstrose Agar (PDA)
Potato Dexstrose Agar (PDA) digunakan untuk menumbuhkan atau
mengidentifikasi yeast atau kapang. PDA dapat juga digunakan untuk enumerasi
yeast dan kapang dalam suatu sampel. PDA mengandung sumber karbohidrat
dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa
sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk
pertumbuhan bakteri. Berdasarkan kompisisinya PDA termasuk dalam media
semi sintesis karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesisi
(dextrose dan agar) (Nurdin, 2020: 1).
2. Nutrient Agar (NA)
Nutrient Agar (NA) adalah media yang umumnya untuk uji air dan produk
diary. NA juga berfungsi untuk pertumbuhan mikroorganisme yang tidak
selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media
sederhana yang biasanya dibuat dari ekstrak daging, pepton, dan agar. NA
merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi
seperti uji biasa dari air, sewage, dan mengisolasi organism dalam kultur murni
(Juariah dan Sari, 2018: 24-25).
c. Teknik Sterilisasi
Terdapat beberapa teknik sterilisasi yang dapat dilakukan , yaitu: sterilisasi
secara fisik, sterilisasi secara kimia, dan sterilisasi secara mekanik.
Selama senyawa kimia yang disterilkan tidak berubah atau terurai akibat
suhu tinggi dan atau tekanan tinggi, selama itu sterilisasi secara fisik dapat
dilakukan. Misalnya dengan pemanasan udara panas, uap air bertekanan, pemijaran,
penggunaan sinar-sinar bergelombang pendek seperti sinar X, sinar gamma, UV dan
sebagainya.
Sterilisasi secara kimia yaitu memaparkan alat atau bahan yang mengandung
mikroorganisme terhadap suatu senyawa kimia sehingga dengan suatu reaksi
tertentu dapat membunuh atau menghentikan pertumbuhan mikroorganisme tersebut
tanpa merusak bahan atau alat yang disterilisasi.
Prinsip sterilisasi secara mekanik (filtrasi) yaitu menyaring suatu cairan non
steril dengan kertas membran sehingga cairan yang melewatinya akan terbebas dari
mikroorganisme (steril) (Hafsan, 2014: 62-67).
III. Alat Bahan dan Prosedure Kerja
3.1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Labu Erlenmeyer
2. Pengaduk
3. Bunsen
4. Autroklaf
3.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Akuades 1000 mL
2. PDA sintesis 39 gram
3. NA sintesis 20 gram
Hasil
b. Nutrient Agar (NA) sintesis
Labu Erlenmeyer
Hasil
Autoklaf
Diklep telah menetes air, menandakan suhu sudah jenuh lalu tutup klep
Diarkan autoklaf menyala hingga tercapai suhu 1210 C dan tekanan uap 15 lbs.
Bila tekanan 15 lbs sudah tercapai, pertahankan selama 15-20 menit.
Dibiarkan setelah 15-20 menit pada tekanan 15 lbs, matikan autoklaf tunggu
tekanan menurun selama 5-10 menit. Buka klep uap perlahan-lahan, keluarkan uap
sehingga tekanan kembali nol.
Hasil
IV. Hasil Dan Pembahasan
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dihasilkan bahwasanya pembuatan media
PDA merupakan media untuk pertumbuhan jamur sedangkan pada media NA
merupakan media yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri. Pembiakan
mikroorganisme seperti jamur dapat dilakukan melalui media pertumbuhan. yang
terdiri atas campuran nutrien (zat makanan). Media agar yang umum digunakan untuk
mengisolasi jamur di laboratorium salah satunya adalah PDA (Potato Dextrose Agar).
Berdasarkan komposisinya PDA termasuk dalam media semi sintetik karena tersusun
atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar). Padahal masih
banyak media yang dapat digunakan selain PDA yaitu dengan menggunakan media
alternatif. Media alternatif harus mengandung bahan yang kaya akan karbohidrat dan
protein. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh dari sumber alam yang melimpah
sehingga dapat mengurangi keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan dalam
penelitian. Beberapa peneliti berhasil menemukan media alternatif (Nurdin, 2020: 3).
Media NA (nutrient agar) merupakan media yang berbentuk serbuk berwarna putih
kekuningan dan apabila setelah digunakan akan berbentuk padat karena terdapat
kandungan agar sebagai pemadatnya. Komposisi yang terpenting dalam media ini
adalah karbohidrat dan protein yang terdapat pada ekstrak daging dan pepton sesuai
dengan kebutuhan sebagian besar bakteri (Thohari, dkk, 2019: 726).
Pada media ini didapatlah peran komposisi pada media PDA dan media NA yaitu,
Peranan jamur dalam kehidupan sangat banyak, baik yang menguntungkan (saprofit)
maupun merugikan (patogen). Beberapa jamur jenis tertentu mampu menghasilkan
suatu senyawa organik beracun yang disebut mikotoksin. Komposisi PDA salah
satunya adalah ekstrak kentang yang merupakan sumber karbohidrat, sehingga
dilakukan alternatif yang komposisinya hampir sama dengan kentang, yakni dengan
menggunakan singkong (Manihot esculenta Crantz). Umbi singkong merupakan
sumber energi yang kaya karbohidrat. Selain umbi akar singkong banyak mengandung
glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit
tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida
(Oktavia dan Wantini, 2017: 626). Pada media NA sendiri komposisi terpenting yaitu
karbohidrat dan protein yang terdapat dalam ekstrak daging dan pepton sesuai dengan
kebutuhan sebagian besar bakteri (Thohari, dkk, 2019: 726).
Sterilisasi autoklaf menggunakan panas dan tekanan dari uap air. Biasanya untuk
mensterilkan media menggunakan temperatur 1210C dengan tekanan 2 bar selama 15
menit. Alasan mengapa digunakan temperatur 1210C karena pada saat itu
menunjukkan tekanan 2 bar yang akan membantu membunuh mikroorganisme dalam
suatu benda. Keuntungan dari sterilisasi autoklaf ini yaitu waktu yang diperlukan untuk
proses sterilisasi lebih cepat serta dapat membunuh jasad atau renik atau
mikroorganisme. Sebelum dilakukannya praktikum sebaiknya alat dan bahan di
sterilisasikan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme lain
yang menempel pada alat dan bahan tersebut.
V. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
1. Media pembuatan bakteri atau disebut dengan NA (Nutrient Agar) merupakan
media buatan yang dapat digunakan untuk menumbuhkan bakteri yang terdiri dari
bahan dextrose dan agar. Pada media pertumbuhan jamur disebut juga dengan PDA
(Potato Dexstrose Agar) merupakan media buatan dari ekstrak kentang, dextrose,
dan agar.
2. Seterilisasi merupakan suatu usaha untuk mensterilkan alat agar tidak
terkontaminasi dengan mikroba. Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan
3 cara yaitu secara mekanik, fisik, dan kimiawi. Sterilisasi secara fisik dilakukan
dengan cara pemanasan atau penyimpanan sedangkan Sterilisasi secara kimia yaitu
memaparkan alat atau bahan yang mengandung mikroorganisme terhadap suatu
senyawa kimia sehingga dengan suatu reaksi tertentu dapat membunuh atau
menghentikan pertumbuhan mikroorganisme tersebut tanpa merusak bahan atau alat
yang disterilisasi. Dengan cara menggunakan disinfektan.
DAFTAR PUSTAKA