Asih Nur Qulbi - A1C419019 - R003 - Laporan 4 (Pembuatan Media Dan Sterilisasi)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

“PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME


DAN STERILISASI”

Dosen Pengampu :
1. Dra. Harlis, M.Si.
2. Retni Sulistiyoning B, S.Pd., M.Si.

Disusun oleh :
Nama : Asih Nur Qulbi
Nim : A1C419019
Kelas : R003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
I. Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum ini adalah:
1. Untuk terampil membuat media pertumbuhan mikroorganisme
2. Untuk mempelajari cara-cara sterilisasi (pensucihamaan) terhadap bahan dan
peralatan baik secara fisik maupun secara kimia.

II. Landasan Teori


a. Pengertian Media dan Sterilisasi
Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang
dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme baik dalam mengkultur bakteri,
jamur, dan mikroorganisme lain. Begitu pun menurut Thohari, dkk (2019:725)
media merupakan sarana pertumbuhan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan
oleh mikroorganisme sebagai makanannya. Mikroorganisme dalam
pertumbuhannya membutuhkan unsur logam seperti natrium, kalium, kalsium,
magnesium, mangan, besi, seng, tembaga, fosfor, cobalt, hidrogen, oksigen dan
sulfur.
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu alat dari mikroorganisme
yang menempel, serta untuk mensterilkan alat tersebut. Begitu juga menurut Istini
(2020:42) sterilisasi adalah proses penghilangan atau membunuh mikroorganisme
(protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) dalam benda/peralatan untuk menjaga
peralatan dilaboratorium tetap bersih/steril, serta mencegah terjadinya kontaminasi.

b. Macam-macam Media
Beberapa media yang biasanya digunakan untuk menumbuhkan mikroba
adalah media Potato Dexstrose Agar (PDA) dan Nutrien Agar (NA).
1. Potato Dexstrose Agar (PDA)
Potato Dexstrose Agar (PDA) digunakan untuk menumbuhkan atau
mengidentifikasi yeast atau kapang. PDA dapat juga digunakan untuk enumerasi
yeast dan kapang dalam suatu sampel. PDA mengandung sumber karbohidrat
dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa
sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk
pertumbuhan bakteri. Berdasarkan kompisisinya PDA termasuk dalam media
semi sintesis karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesisi
(dextrose dan agar) (Nurdin, 2020: 1).
2. Nutrient Agar (NA)
Nutrient Agar (NA) adalah media yang umumnya untuk uji air dan produk
diary. NA juga berfungsi untuk pertumbuhan mikroorganisme yang tidak
selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media
sederhana yang biasanya dibuat dari ekstrak daging, pepton, dan agar. NA
merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi
seperti uji biasa dari air, sewage, dan mengisolasi organism dalam kultur murni
(Juariah dan Sari, 2018: 24-25).

c. Teknik Sterilisasi
Terdapat beberapa teknik sterilisasi yang dapat dilakukan , yaitu: sterilisasi
secara fisik, sterilisasi secara kimia, dan sterilisasi secara mekanik.
Selama senyawa kimia yang disterilkan tidak berubah atau terurai akibat
suhu tinggi dan atau tekanan tinggi, selama itu sterilisasi secara fisik dapat
dilakukan. Misalnya dengan pemanasan udara panas, uap air bertekanan, pemijaran,
penggunaan sinar-sinar bergelombang pendek seperti sinar X, sinar gamma, UV dan
sebagainya.
Sterilisasi secara kimia yaitu memaparkan alat atau bahan yang mengandung
mikroorganisme terhadap suatu senyawa kimia sehingga dengan suatu reaksi
tertentu dapat membunuh atau menghentikan pertumbuhan mikroorganisme tersebut
tanpa merusak bahan atau alat yang disterilisasi.
Prinsip sterilisasi secara mekanik (filtrasi) yaitu menyaring suatu cairan non
steril dengan kertas membran sehingga cairan yang melewatinya akan terbebas dari
mikroorganisme (steril) (Hafsan, 2014: 62-67).
III. Alat Bahan dan Prosedure Kerja
3.1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Labu Erlenmeyer
2. Pengaduk
3. Bunsen
4. Autroklaf
3.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Akuades 1000 mL
2. PDA sintesis 39 gram
3. NA sintesis 20 gram

3.3. Peosedure Kerja


Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah:
a. Potato Dexstrose Agar (PDA) sintesis
Labu Erlenmeyer

Dimasukkan semua media kedalam erlenmeyer aduk hingga homogen


sambil dipanaskan pada kompor listrik

Ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung kecil dari dasar


Erlenmeyer

Ditutup Erlenmeyer menggunakan kapas yang telah dilapisi perban lalu,


lapisi dengan alumunium foil pada bagian atas

Disterrilisasikan pada autoklaf selama 15 menit pada suhu 121°C dan


tekanan 15 lbs atau 1 atm

Hasil
b. Nutrient Agar (NA) sintesis
Labu Erlenmeyer

Dimasukkan semua media kedalam erlenmeyer aduk hingga homogen


sambil dipanaskan pada kompor listrik

Ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung kecil dari dasar


Erlenmeyer

Ditutup Erlenmeyer menggunakan kapas yang telah dilapisi perban lalu,


lapisi dengan alumunium foil pada bagian atas

Disterrilisasikan pada autoklaf selama 15 menit pada suhu 121°C dan


tekanan 15 lbs atau 1 atm

Hasil

c. Sterilisasi Dengan Saringan

Autoklaf

Diisilah autoklaf dengan akuades hingga batas yang ditentukan

Dimasukkan medium atau peralatan yang akan disterilkan

Ditutup autoklaf rapat-rapat dengan mengunci pada kunci yang berlawanan

Dibiarkan klep uap terbuka dengan mendirikannya, nyalakan autoklaf (on)

Diklep telah menetes air, menandakan suhu sudah jenuh lalu tutup klep

Diarkan autoklaf menyala hingga tercapai suhu 1210 C dan tekanan uap 15 lbs.
Bila tekanan 15 lbs sudah tercapai, pertahankan selama 15-20 menit.

Dibiarkan setelah 15-20 menit pada tekanan 15 lbs, matikan autoklaf tunggu
tekanan menurun selama 5-10 menit. Buka klep uap perlahan-lahan, keluarkan uap
sehingga tekanan kembali nol.

Hasil
IV. Hasil Dan Pembahasan

4.1. Hasil

Adapun hasil pada praktikum pembuatan media pertumbuhan mikroorganisme dan


sterilisasi ini adalah:
No Keterangan Gambar
1 Potato Dexstrose Agar (PDA)

Sumber: Nurdin, 2020: 3.


2 Nutrient Agar (NA)

Sumber: Wantania, dkk, 2016: 60.


3 Sterilisasi Alat-alat laboratorium

4.2. Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dihasilkan bahwasanya pembuatan media
PDA merupakan media untuk pertumbuhan jamur sedangkan pada media NA
merupakan media yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri. Pembiakan
mikroorganisme seperti jamur dapat dilakukan melalui media pertumbuhan. yang
terdiri atas campuran nutrien (zat makanan). Media agar yang umum digunakan untuk
mengisolasi jamur di laboratorium salah satunya adalah PDA (Potato Dextrose Agar).
Berdasarkan komposisinya PDA termasuk dalam media semi sintetik karena tersusun
atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar). Padahal masih
banyak media yang dapat digunakan selain PDA yaitu dengan menggunakan media
alternatif. Media alternatif harus mengandung bahan yang kaya akan karbohidrat dan
protein. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh dari sumber alam yang melimpah
sehingga dapat mengurangi keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan dalam
penelitian. Beberapa peneliti berhasil menemukan media alternatif (Nurdin, 2020: 3).
Media NA (nutrient agar) merupakan media yang berbentuk serbuk berwarna putih
kekuningan dan apabila setelah digunakan akan berbentuk padat karena terdapat
kandungan agar sebagai pemadatnya. Komposisi yang terpenting dalam media ini
adalah karbohidrat dan protein yang terdapat pada ekstrak daging dan pepton sesuai
dengan kebutuhan sebagian besar bakteri (Thohari, dkk, 2019: 726).
Pada media ini didapatlah peran komposisi pada media PDA dan media NA yaitu,
Peranan jamur dalam kehidupan sangat banyak, baik yang menguntungkan (saprofit)
maupun merugikan (patogen). Beberapa jamur jenis tertentu mampu menghasilkan
suatu senyawa organik beracun yang disebut mikotoksin. Komposisi PDA salah
satunya adalah ekstrak kentang yang merupakan sumber karbohidrat, sehingga
dilakukan alternatif yang komposisinya hampir sama dengan kentang, yakni dengan
menggunakan singkong (Manihot esculenta Crantz). Umbi singkong merupakan
sumber energi yang kaya karbohidrat. Selain umbi akar singkong banyak mengandung
glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit
tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida
(Oktavia dan Wantini, 2017: 626). Pada media NA sendiri komposisi terpenting yaitu
karbohidrat dan protein yang terdapat dalam ekstrak daging dan pepton sesuai dengan
kebutuhan sebagian besar bakteri (Thohari, dkk, 2019: 726).
Sterilisasi autoklaf menggunakan panas dan tekanan dari uap air. Biasanya untuk
mensterilkan media menggunakan temperatur 1210C dengan tekanan 2 bar selama 15
menit. Alasan mengapa digunakan temperatur 1210C karena pada saat itu
menunjukkan tekanan 2 bar yang akan membantu membunuh mikroorganisme dalam
suatu benda. Keuntungan dari sterilisasi autoklaf ini yaitu waktu yang diperlukan untuk
proses sterilisasi lebih cepat serta dapat membunuh jasad atau renik atau
mikroorganisme. Sebelum dilakukannya praktikum sebaiknya alat dan bahan di
sterilisasikan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme lain
yang menempel pada alat dan bahan tersebut.
V. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
1. Media pembuatan bakteri atau disebut dengan NA (Nutrient Agar) merupakan
media buatan yang dapat digunakan untuk menumbuhkan bakteri yang terdiri dari
bahan dextrose dan agar. Pada media pertumbuhan jamur disebut juga dengan PDA
(Potato Dexstrose Agar) merupakan media buatan dari ekstrak kentang, dextrose,
dan agar.
2. Seterilisasi merupakan suatu usaha untuk mensterilkan alat agar tidak
terkontaminasi dengan mikroba. Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan
3 cara yaitu secara mekanik, fisik, dan kimiawi. Sterilisasi secara fisik dilakukan
dengan cara pemanasan atau penyimpanan sedangkan Sterilisasi secara kimia yaitu
memaparkan alat atau bahan yang mengandung mikroorganisme terhadap suatu
senyawa kimia sehingga dengan suatu reaksi tertentu dapat membunuh atau
menghentikan pertumbuhan mikroorganisme tersebut tanpa merusak bahan atau alat
yang disterilisasi. Dengan cara menggunakan disinfektan.
DAFTAR PUSTAKA

Hafsan. 2014. Mikrobiologi Analitik. Alaiddin University Press:Makasar. ISBN: 978-602-


237-889-1.
Istini. 2020. Pemanfaatan Plastic Polipropline Standing Pouch Sebagai Salah Satu
Kemasan Sterilisasi Peralatan Laboratorium. Jurnal Of Laboratory. 2(3). ISSN:
2655-1624.
Juariah dan Sari. 2018. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu Sebagai Media Alternative
Pertumbuhan Bacillus sp. Jurnal Analisis Kesehatan Klinikal Sains. 6(1). ISSN:
2338-4921
Nurdin. 2020. Perbandingan Variasi Media Alternative Dengan Berbagai Sumber
Karbohidrat Terhadap Pertumbuhan Candida albicans. Jurnal Bionature. 21(1).
ISSN: 2654-5160.
Oktavia dan Wantini. 2017. Perbandingan Pertumbuhan Jamur Pada Media PDA Dan
Media Alternative Dari Singkong. Jurnal Analisis Kesehatan. 6(2). Hal: 625-631.
Thohari, dkk. 2019. Pemanfaatan Tepung Kacang Hijau Sebagai Media Alternative NA
(Nutrient Agar) Untuk Pertumbuhan Bakteri E. Coli. Jurnal Analisi Kesehatan.
8(2). ISSN: 2320-3635.
Wantania, dkk. 2016. Isolasi Bakteri Simbion Dengan Spons Dari Perairan Tonggkeina.
Jurnal Sains Dan Teknologi. 3(1). Hal: 57-65.

Anda mungkin juga menyukai