Anda di halaman 1dari 3

Pemakaian Tanda Baca

1. Tanda Titik (.)

 Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan

 Dipakai untuk mengakhiri singkatan yang belum resmi. Sebagai contoh, tanda ini
ditaruh setelah yang merupakan singkatan yang terhormat, hlm. yang merupakan
singkatan dari halaman, ataupun a.n. yang merupakan singkatan dari atas nama.
 Tanda titik (.) tidak dipakai pada judul ataupun keterangan pengirim maupun tujuan
pada surat.
 Dipakai untuk membatasi singkatan pada gelar sarjana dengan bidang yang
diambilnya, contohnya S.Pd yang merupakan sarjana pendidikan, S.E yang
merupakan sarjana ekonomi, maupun S.Hum yang merupakan singkatan dari sarjana
humaniora.
 Dipakai untuk mengakhiri angka ataupun huruf pada bentuk laporan ataupun tabel.
 Dipakai dalam daftar pustaka sebagai pembatas antara keterangan yang satu dengan
yang lain.

2. Tanda Koma (,)

 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau


pembilangan.
Contoh: Ibu membeli ayam, telur, sayuran, dan bumbu dapur di pasar.
 Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk
kalimatnya.
Contoh: Karena hujan lebat dan tidak membawa payung, Rina menjadi telat pulang
ke rumah.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.Contoh:
1. “Kamu pasti tidak bawa payung,” kata ibu saat melihat Andy tiba di rumah
dengan kondisi basah kuyub.
 Menjadi pemisah antara nama dengan gelar.
Contoh: Akhirnya, ia berhasil menjadi sarjana dan kini ia bergelar Ayuningtias, S.E.
 Menjadi pemisah nama pengarang yang dibalik pada daftar pustaka.
Contoh: Christian, Diego. 2016. Kepada Gema. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
 Menjadi pembatas antara satu keterangan dengan keterangan lain yang ada di catatan
kaki.
Contoh: Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pustaka Rakyat, 150), hlm. 20.
 Mengapit keterangan tambahan di dalam kalimat.
Contoh: Pria yang hampir berusia 80 tahun tersebut, Pak Kusnan, rutin berjalan pagi
keliling kompleks tiap harinya.

3. Titik Koma (;)

 Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat
majemuk
Contoh:-Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
-Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah; Adik membaca cerita pendek

 Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Misalnya:
Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
 Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian
dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
Misalnya:

Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; pisang, apel, dan jeruk.

4. Titik Dua (:)


 Dipakai untuk membatasi antara sebuah keterangan dengan rinciannya.
Contoh: Menjelang tahun ajaran baru, ibu sibuk membelikan kamu perlengkapan
sekolah: seragam, sepatu, peralatan tulis, juga tas.
 Dipakai dalam dialog pada naskah drama yang membatasi antara pengujar dan
kalimat yang diucapkan.
 Dipakai sebagai batas antara penerbit dengan kota penerbit dalam daftar
pustaka.
 Dipakai sebagai pembatas keterangan dalam tulisan yang bersifat laporan.
5. Tanda Hubung (-)
 Dipakai sebagai penghubung antara kata-kata yang mengalami pengulangan.
Contoh: Anak-anak bermain di taman hingga menjelang senja.
 Dipakai sebagai penghubung antara imbuhan Indonesia dengan kata asing.
Contoh: Riasan wajahnya begitu rapi karena di-make up langsung oleh perias
profesional.

Anda mungkin juga menyukai