Abdulah Bin Umar
Abdulah Bin Umar
―Demi Allah,‖ujar Ibnu Umar Pula: ―saya Dan pada suatu hari Hajjaj‘) tampil
tak sudi dalam umur saya yang tujuh berpidato, katanya: ―Ibnu Zubair telah
puluh tahun ini, ada seorang manusia merubah Kitabullah!‖
yang terbunuh disebabkan saya …
Maka berserulah Ibnu Umar
Marwanpun pergi berlalu sambil menentangnya: ―Bohong bohong . . . . ,
berdendang: kamu bohong . ! ―
―Api fitnah berkobar sepeninggal Abu Hajjaj yang selama ini ditakuti oleh siapa
Laila, pun juga, merasa terpukul mendapat
serangan tiba-tiba ….Tetapi kemudian dia
Dan kerajaan akan berada di tangan yang melanjutkan pembicaraan dengan
kuat lagi perkasa‖. mengancamnya akan memberi balasan
yang seburuk-buruknya. Ibnu Umar
Yang dimaksud dengan Abu Laila ialah mengacungkan tangannya ke muka Hajjaj,
Muawiyah bin Yazid. dan di hadapan orang-orang yang sama
terpesona dijawabnya: ―Jika ancamanmu
Penolakan untuk menggunakan kekerasan itu kamu laksanakan, maka sungguh tak
dan alat senjata inilah yang menyebabkan usah heran, kamu adalah seorang diktator
Ibnu Umar tak hendak campur tangan dan yang biadab!‖ Tetapi bagaimana juga
bersikap netral dalam kekalutan bersenjata keras dan beraninya, sampai akhir
yang terjadi di antara pengikut Ali dan hayatnya Ibnu Umar selalu ingin agar tidak
penyokong Muawiyah dengan mengambil terlibat dalam fitnah bersenjata itu dan
kalimat-kalimat berikut sebagai semboyan menolak untuk berpihak kepada salah satu
dan prinsipnya: golongan ….
Berkatalah Abul ‗Aliyah al-Barra: Hal itu dijelaskannya dengan gamblang
ketika ia ditanyai oleh Nafi‘: ―Hai Abu
―Pada suatu hari saya berjalan di belakang Abdurrahman, anda adalah putera Umar
Ibnu Umar tanpa diketahuinya. Maka saya dan shahabat Rasulullah saw., dan anda
dengar ia berbicara kepada dirinya: adalah serta
‗Mereka letakkan pedang-pedang mereka anda . . .! Tetapi apa yang menghalangi
di atas pundak-pundak lainnya, mereka anda bertindak?‖ — maksudnya membela
berbunuhan lalu berkata: ―Hai Abdullah Ali. Maka ujarnya:
bin Umar ikutlah dan berikan bantuan .
sungguh sangat menyedihkan.‖ ―Sebabnya ialah karena Allah Ta‘ala telah
mengharamkan atasku menumpahkan
la amat menyesal dan duka melihat darah darah Muslim! Firman-Nya ‗Azza wa
Kaum Muslimin tertumpah oleh Jalla:
sesamanya. Dan sebagai kita baca dalam
kata pengantar mengenai riwayatnya. ini, Perangilah mereka itu hingga tak ada lagi
―tiadalah ia hendak mernbangunkan orang fitnah dan hingga orang-orang beragama
Muslimin yang sedang tertidur‖. itu semata ikhlas karena Allah. (Q.S. 2
al-Baqarah: 193).
Dan sekiranya ia mampu menghentikan
peperangan dan menjaga darah tertumpah Nah, kita telah melakukan itu dan
pastilah akan dilakukannya, tetapi suasana memerangi orang-orang musyrik, hingga
ternyata tidak mengidzinkan, oleh sebab agama itu semata bagi Allah! Tetapi
itu dijauhinya. sekarang apa tujuan kita berperang . . .?
Saya telah mulai berperang semenjak
Sebetulnya hati kecilnya berpihak kepada berhala-berhala masih memenuhi Masjidil
Ali r.a., bahkan pada lahirnya Ibnu Umar Haram dari pintu sampai ke sudut-
yakin bahwa Ali r.a. di pihak yang benar, sudutnya, hingga akhirnya semua itu
hingga diriwayatkan bahwa setelah ia dibasmi Allah dari bumi Arab … !
menganalisa semua peristiwa dan situasi Sekarang, apakah saya akan memerangi
pada akhir hidupnya itu ia berkata: ―Tiada orang yang mengucapkan ―Lah ilaaha
sesuatu pun yang saya sesalkan karena illallaah‖, tiada Tuhan yang haq diibadahi
tidak kuperoleh, kecuali suatu hal, aku melainkan Allah?‖
sangat menyesal tidak mendampingi Ali
dalam memerangi golongan pendurhaka . . Demikianlah logika dan alasan dari Ibnu
.!‖ Umar, dan demikianlah pula keyakinan
dan pendiriannya! Jadi ia menghindari
Penolakannya berperang di pihak Ali yang peperangan dan tak hendak turut
sebenarnya mempertahankan haq dan mengambil bahagian padanya, bukanlah
berada di pihak yang benar, dilakukannya karena takut atau hal-hal negatif lainnya,
bukan dengan maksud hendak lari atau tetapi adalah karena tak menyetujui perang
menyelamatkan diri, saudara antara sesama ummat beriman,
dan menentang tindakan seorang Muslim
tetapi adalah karena tidak setuju dengan yang menghunus pedang terhadap Muslim
semua perselisihan dan fitnah itu, serta lainnya.
menghindari peperangan yang terjadi
bukan di antara Muslim dengan musyrik, Ibnu Umar menjalani usia lanjut dan
tetapi antara sesama Muslimin yang saling mengalami saat-saat dibukakannya pintu
menerkam saudaranya …. keduniaan bagi Kaum Muslimin. Harta
melimpah ruah,. jabatan beraneka ragam
dan kehendak serta keinginan berkobar- ―Umar hidup di suatu masa di mana
kobar. Tetapi kemampuan mentalnya yang banyak tokoh-tokoh yang menjadi
saingannya, tetapi Ibnu Umar hidup di
luar biasa, telah merubah khasiat suatu zaman, di mana tidak ditemui yang
zamannya! menjadi tolak bandingannya … !‖
Masa yang penuh dengan segala macam Perbandingan itu terlalu berlebihan, tetapi
keinginan, dengan fitnah dan harta benda dapat dima‘afkan terhadap orang seperti
itu, dirubahnyalah bagi dirinya menjadi Ibnu Umar . . . . Adapun Umar, tak
suatu masa yang diliputi oleh zuhud dan seorang pun dapat disejajarkan dengannya.
keshalihan, kedamaian dan kesejahteraan Tak mungkin ada bandingannya di setiap
yang dijalani oleh pribadi; tekun dan masa dari kaum mana pun juga!
melindungkan diri ini dengan segala
keyakinan, telah dibentuk dan ditempa Suatu hari dari tahun 73 H . . . , ketika
oleh Agama Islam di masa-masa sang surya telah condong ke Barat hendak
pertamanya yang gemilang dan tinggi memasuki peraduannya, salah sebuah
menjulang itu, tidak tergoyahkan sedikit kapal keabadian telah mengangkat jangkar
pun juga. dan mulai berlayar, bertolak menuju
rafiqul a‘la di alam barzakh, dengan
Dengan bermulanya masa Bani Umayah, membawa suatu sosok tubuh salah seorang
corak kehidupan mengalami perubahan, tokoh teladan terakhir mewakili zaman
suatu perubahan yang tak dapat dielakkan. wahyu di Mekah dan Madinah, yaitu jasad
Masa itu boleh disebut sebagai masa Abdullah bin Umar bin Khatthab -
kelonggaran dalam segala hal, kelonggaran
yang tidak Baja sesuai dengan keinginan -
keinginan pemerintah, tetapi juga dengan
keinginan-keinginan pribadi dan golongan.