Anda di halaman 1dari 18

Nama : Hardianto Paputungan

Nim : 432 416 019


Kelas : A, Biologi S1
MK : Biosistematika Hewan

1. Pengertian Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata Yunani, Echinos = duri, derma = kulit,
berarti hewan yang kulitnya berduri. Kelompok hewan ini meliputi Bintang laut
(Kelas Asteroida) Bintang Ular (Kelas Ophiuroida), dan mentimun laut atau
Teripang (Kelas Holotheroida). Hampir semua bersifat simetris radial ketika
dewasa, dan pada umumnya mempunyai kerangka dalam bersifat kapur dengan
spina-spina (Kastawi, 2005).
Nama Echinodermata dimunculkan pertama kali oleh Jacob klein pada
tahun 1734. Echinodermata merupakan hewan laut yang hidup dipantai. Tetapi
kebanyakan didasar laut. Hewan-hewan yang termasuk Echinodermata adalah
hewan coelomata dengan simetri radial pentaremous, dimana tubuh dapat dibagi
lima bagian tersusun mengelilingi mempunyai kepala. Memiliki endoskeleton
berupa ossikula kalkareus, terbentuk dari mesodemis, terdapat juga spina eksternal
yang dapat juga digerakkan atau tidak. Ada sebuah coelom besar yang bersifat
entercoleos bersilia sistem berbelit-belit, satu diantaranya disebut Sistem
pembuluh air yang dibangun dari kaki tabung yang halus (Kastawi, 2005).

2. Ciri Umum
1. Tubuh tak bersegmen, simetri radial (dewasa), simetri bilateral (larva),
tubuh terbagi menjadi lima belahan, bulat, silinder atau seperti bintang.
2. Triplobalstik, endodrem berasal dari bagian mesoderm sehingga disebut
endomesodermal.
3. Tidak mempunyai kepala
4. Berangka dalam (endoskeleton)
5. Mempunyai saluran air
6. Mempunyai rongga tubuh (coelom) yang disebut enteroselus

146
7. Selom berisi sel-sel amubosit; pada tingkat larva sulom berfungsi sebagai
Sistem saluran air.
8. Sistem pencernaan makanan biasanya lengkap.Sistem respirasi = insang
kulit, kaki tabung, pohon pernafasan.
9. Dinding tubuh kloaka (Kelas Holothuroidea) bersae (Kelas Ophiuradea)
10. Sistem peredaran darah terbatas di dalam saluran selom (rongga tubuh)
11. Sistem syaraf terdiri atas cincin syaraf yang melingkari bagian oral,
bercabang-cabang kearah radial.
12. Organ sensori kurang begitu berkembang, terdiri atas organ.
13. Taktil kemosreseptor, podia, ujung tentakel, photoreceptor, dan statokist.
14. Tidak mempunyai organ ekskresi
15. Alat kelaminnya terpisah (beberapa hermaprodit) dengan saluran yang
sederhana
16. Ukuran gonad besar: tunggal (kelas Holothuroidea) tetapi kebanyakan
jumlahnya berlipat dengan saluran yang sederhana.
17. Fertilisasi eksternal.
18. Larvanya dapat berenang bebas pada beberapa jenis disertai
metamorphosis.
19. Daya regenerasinya tinggi (Rusyana, 2011).
Semua Echinodermata hidup dilaut, sebagian spesres mampu bergerak:
merangkak dan lambat. Kelompok Echinodermata yang sessil hanyalah lilia laut.
Nama Echinodermata sendiri berarti kulit duri, tampilan khusus anggota filum ini.
Tepat dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk kerangka. Cirri
lain dari Echinodermata adalh simetri pentaradial: tubuhnya berkembang dalam
dalam bidang antimere yang memancar dari sebuah cakram pusat dimana
mulutnya berada ditengah. Mereka memiliki sistem peredaran air yang terdiri dari
sederet tabung yang berisi cairan yang dipakai dalam pergerakkan. Perubahan
ditekan disistem ini memungkinkan seekor Echinodermata merenggang dan
menarik kaki tabung. Kaki tabung dipakai untuk bergerak dan pada beberapa
spesies dipakai untuk menangkap mangsa. Pada Echinodermata, jenis kelamin
terpisah (Castello dkk, 2010).

147
3. Permukaan oral
Sisi tubuh yang menghadap substrat terdiri atas mulut atau lubang oral,
diatas dan berwarna orange gelap sampai keunguan, disebut permukaan oral atau
actinal. Pada permukaan aral terdapat bentukan-bentukan berikut:
1. Mulut
Pada permukaan oral, ditengah dari diskus sentral yang disebut actinosome
atau mulut. Dia adalah sebuah lubang pentagonal dengan lima sudut, masing-
masing dihubungkan kearah lengan. Mulut dikelilingi oleh membrane yang lunak
atau lembut disebut membrane perstomial atau prestone dan dilindungi oleh lima
kelompok duri-duri oral atau papilla. Papilla mulut (Kastawi, 2005).
2. Celah Ambulakral
Dari masing-masing sudut mulut memancar sebuah alur sempit disebut
celah ambulakral yang berjalan sepanjang tengah-tengah dan permukaan oral dari
masing-masing lengan (Kastawi, 2005).
3. Kaki Tabung atau podia
Masing-masing celah ambukral terdiri atas empat baris kaki tabung atau
podia yang berfungsi untuk pergerakan, penangkapan makanan, organ-organ
respirasi dan sensori. Kaki tabung adalah lunak, berdingding tipis, berbentuk
tabung, berstruktur retractile (dapat ditarik masuk), dilengkapi dengan diskus
terminal atau batil penghisap (Kastawi, 2005).
4. Duri-duri ambukral
Masing-masing celah ambukral dilindungi oleh 2 atau 3 baris duri
ambukral (kalkareus) dibagian lateralnya yang dapat digerakkan dan dapat
menutup celah. Dekat mulut, duri-duri ini selalu menjadi lebih besar, kuat
berkumpul dalam lima kelompok, satu pada masing-masing inter-radius dari
diskus dan disebut papilla mulut. Diluar duri ambukral ada tiga baris duri yang
tidak dapat digerakkan (Kastawi, 2005).
5. Organ-organ sensoris
Organ-oragan sensoris termasuk 5 tentakel-tentakel terminal yang tidak
berpasangan dan lima bintik mata yang tidak berpasangan, ujung dari masing-
masing lengkap menunjang satu median kecil, non-retractile, disebut tentakel

148
terdapat bintik mata yang sensitive terhadap cahaya merah terang dibentuk dari
beberapa ocelli (Kastawi, 2005).
4. Permukaan Aboral
Sisa tubuh yang menghadap keatas, adalah cenbung dan berwarna orange
terang sampai keungu-unguan disebut permukaan abuctinal. Pada permukaan
aboral terdapat bentukan-bentukan berikut:
1. Anus
Sebuah lubang kecil permukaan aboral dari diskus sentral dari permukaan
aboral (Kastawi, 2005).
2. Madreporit
Permukaan aboral dari diskus sentral, datar, subcircular, lempengan
asimetris dan beralur disebut lempengan madreporit atau madreporit terletak
diantara dua dari lima lengan (Kastawi, 2005).
3. Duri-duri
Seluruh permukaan aboral ditutupi oleh sejumlah duri-duri atau tubercle
kalkareus: pendek, keras, tumpul duri-duri bervariasi dan tersusun dalam
barisan yang tidak teratur berjalan parallel sampai sepanjang sumbu dari
lengan-lengan. Duri-duri diperkuat oleh lempeng-lempeng kalkarcus berbentuk
tidak teratur atau ossicle-ossicle yang terpendam didalam intergument dan
membentuk endoskeleton (Kastawi, 2005).
4. Papulae atau insang
Ossicle dan intergumen ada sejumlah besar lubang-lubang dermal yang
kecil. Melalui masing-masing lubang dermal menyembul suatu sangat kecil,
halus, berbentuk tabung atau kerucut, seperti jari atau seperti benang,
berdinding tipis, bersifat rectacle disebut branchia derma atau insang atau
papula berfungsi, respiratori dan ekskretori.
5. Pedicellaria
Disamping duri-duri dan insang seluruh permukaan aboral ditutupi oleh
rahang-rahang atau supit-supit sangat kecil seperti duri berwarna keputihan
disebut pedicellaria. Masing-masing pedicellaria terdiri atas bentukan panjang
atau pendek, kuat, tangkai, fleksibel tidak di tunjang oleh kalkareus internal.

149
Tangkai mempunyai tiga ossicle kalkareus atau lempeng-lempeng kalkareus
(Kastawi, 2005).

Gambar 29. Permukaan


aboral dan oral
Asterias

(Jordan & Verma, 1983).

5. Klasifikasi
5.5.1 Kelas Asteroida
(Gr. Aster = bintang + erodos = bentuk).
1. Struktur
Bentuk seperti bintang (berlengan 5). Tubuhnya berdiri tersusun atas zat
kapur (osikel). Dikelilingi duri pada bagian dasar terdapat duri yang sudah
mengalami perubahan yang disebut pediselaria. Pediselaria berfungsi untuk:
a. Pelindung insang kulit (organ respirasi)
b. Menangkap makanan
c. Mencegah sisa-sisa organism tidak tertimbun pada permukaan tubuhnya.
Pediselaria terdiri atas dua tipe, yaitu:
a)Tipe tang
b)Tipe gunting (Rusyana, 2011).

150
Gambar 30. Stuktur tubuh Asterias forbesi
(Rusyana, 2011).

2. Sistem Amburakral
Sistem Ambulakral terdiri atas:
a. Madreporit, tempat masuk air
b. Saluran batu
c. Saluran gelang (saluran cincin)
d. Badan Tiedemann (berfungsi = tempat pembentukan sel-sel amuboid
sel-sel amuboid ini bertindak sebagai pengisi cairan selam yang
berfungsi untuk respirasi, srkulasi dan eksresi).
e. Empat buah gelembung tali
f. Lima buah saluran radial
g. Saluran transversal (saluran yang menghubungkan antara saluran
radial dan ampullas.
h. Ampullas
i. Kaki tabung bersucker (Rusyana, 2011).

Gambar 31. Bagan dari


sis tem Vaskular air
(Jasin,
1992).

Sistem Ambulakral disebut


juga sistem pembuluh air, Sistem pembulu air dimulai dari suatu lempengan yang

151
berlubang-lubang-lubang di bagian aboral disebut madreporit, kemudian
diteruskan ke saluran cincin melalui saluran batu. Saluran cincin disebut letaknya
mengelilingi mulut yang kemudian bercabang satu buah ketiap-tiap lengannya.
Cabang-cabang tersebut dinamakan saluran radial. Saluran ini kemudian
bercabang-cabang lagi kebagian samping dan disebut saluran transversal. Ujung
saluran transversal inilah terdapat kaki ambukral yang berhubungan dengan
semacam gelembung berotot yang disebut ampulla. Jika mapulla ini berkontraksi
maka cairan dalam Sistem saluran air akan tertekan masuk kedalam kaki
ambulakral, dengan demikian kaki tersebut akan menjulur jika kaki tersebut
dengan lempengan penghisap telah menempel pada suatu benda maka otot-otot
longitudinal dibagian kaki akan berkontraksi pula (Rusyana, 2011).
3. Sistem perencanaan makanan
Tipe makanan Asterias forbesi: saprozoik dan holozoik. Saluran
perencanaan terdiri atas:
a. Mulut (dibagian oral) dilengkapi otot lingkar dan otot radial
b. Esofagus Pendek
c. Lambung kardia (lambung besar)
d. Lambung pilorik (lambung kecil), lambung pilorik bercabang-cabang
kesetiap bagian lengan yang disebut sekum pilorik dan cabang yang
terdapat dibagian aboral (dekat anus) disebut sekum rectal (Intestrin
pendek). Setiap sekum pilorik dilengkapi kelenjar pencernaan, sedangkan
makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut (Rusyana, 2011).
Gambar 32. Sistem pencernaan makanan Asterias forbesi
(Rusyana, 2011).

4. Sistem syaraf
Terdapat tiga tempat unit
syarat, yaitu:
a. Dibagian
mulut
(ektoneural),
tersusun atas

152
cincin syaraf yang mengelilingi mulut dan lima tali syaraf radial yang
masing-masing menuju kebagian tangan dan letaknya dibagian bawah
saluran radial.
b. Sistem syaraf bagian dalam (Hyponeural), terdiri atas cincin syaraf
sirkumoral ganda yang terletak diatas cincin syaraf ektoneur,
bercabang yang menuju kemasing-masing syaraf radial.
c. Sistem syaraf yang terletak dibagian selum (Aboral), terdiri atas syaraf
anal, dan syaraf sepanjang bagian atas masing-masing lengan
(Rusyana, 2011).
5. Organ sensoris
Organ sensoris terdiri atas:
a. Organ taktil (Indera peraba) terdapat dipermukaan tubuh
b. Bintik mata (terdapat pada ujung masing-masing lengan, berfungsi
untuk membedakan gelap dan terang (Rusyana, 2011).

6. Sistem Reproduksi

153
Gambar 33. Perkembangan dari bintang laut, Astarias Vulgaris, B-E
pembelahan; E = Blastula; F-G = Penampang pada gambar akhir
menunjukan migrasi sel-sel mesenchym. H = Blastopha menjadi
anus, J = Larva bipinaria: K-L = larva branchiolarva: M = Bintang
laut Mulai tebentuk disebelah bawah dari branchiolaria bagian atas
selanjutnya akan terhisap (Jasin, 1992).

Seks Bintang laut terpisah yakni ada yang jantan dan yang betina. Alat
reproduksi strukturnya bercabang-cabang pada masing-masing lengan yang
terdapat dua cabang yang berada dibagian dasar pertemuan lengan. Hewan betina
memiliki alat seksnya dapat melepaskan 2,5 juta telur dalam tiap dua jam,
sehingga tiap musim bertelur dapat melepaskan telur sebanyak kurang lebih 200
juta. Hewan jantan pun dapat menghasilkan sperma lebih banyak dari jumlah sel
telur betina (Jasin, 1992).
Dengan kelamin terpisah, fertilisasi eksternal dan terjadi sebelum musim
panas tiba. Larvanya disebut bipinaria (Rusyana, 2011).
Bintang laut terkenal memiliki regenerasi yang besar sekali. Sebuah lengan
dengan bagian cakramnya akan dapat membentuk seluruh tubuh yang terlepas,
sehingga pilih kembali menjadi utuh. Bila sebuah lengan mendapat luka, biasanya
akan dilepaskan pada daerah kaki ambulakral ke 4 atau 5 ini disebut autotomi
(Jasin, 1992).

a) Kelas Ophiuoida
(Gr. Opis = Ular, oura = ekor, eidos = bentuk). Contoh Ophioderma
brevisvinum.
1. Struktur tubuh
Tubuh seperti bola cakral kecil dengan 5 buah lengan bulat panjang. Tiap-
tiap lengan terdiri atas ruas yang sama. Masing-masing ruas terdapat 2 garis
tempat melekatnya

154
osikula. Dibagian lateral terdapat duri, sedangkan pada bagian darsal dan ventral
duri tidak ada.
Gambar 34. Morfologi Ophioderma resispinum
(Rusyana, 2011).

Bagian dalam dari ruas-ruas lengan sebagian besar terisi osikula. Osikula
yang tertanam pada bagian prokisme (dekat tubuh) bentuknya silinder, dan pada
bagian distal bentuknya sendinya pleura. Empat otot antara osikula silindris itu
memungkinkan lengan dapat dibengkokkan. Kaki tabung tanpa penghisap, dan
tidak berfungsi sebagai alat gerak akan tetapi akan bertindak sebagai nalat
sensoris dan membantu Sistem respirasi. Tidak mempunyai pada pediselaria dan
anus, mulut terletak dipusat tubuh dan dikelilingi oleh lima kelompok lempeng
kapur yang berfungsi sebagai rahang (Rusyana, 2011).

Gambar 35. Anatomi


Ophioderma brevispinum
(Rusyana, 2011).

2. Sistem pencernaan makanan


Makanan berupa bangsa udang, mollusca, dan serpihan organisme lain
atau sampah. Alat percernaan makanan terdapat didalam bola cakram. Lambung
bentuknya seperti kantung-tak memiliki sekum dan anus. Bahan yang tidak
dicerna dikeluarkan kembali melalui mulut (Rusyana, 2011).
3. Sistem Respirasi
Organ respirasi terdiri dari 5 pasang kantung bursae. Kantung tersebut
selain berfungsi sebagai organ respirasi juga berfungsi untuk menerima saluran
gonad (Rusyana, 2011).
4. Sistem Ambulakral

155
Sistem Ambulakral sama dengan sistem ambulakral pada asterioda,
madreporit terletak didaerah permukaan dekat mulut (Rusyana, 2011).
5. Sistem Reproduksi
Jenis kelamin terpisah, fertilisasi eksternal. Hasil pembuahan akar
menghasilkan larva mikroskopis yang disebut pluteus (memiliki lengan bersilia),
kemudian akan mengalami metamorfosis menjadi suatu bentuk seperti bintang
laut dan akhirnya menjadi bintang ular laut (Rusyana, 2011).
Hasil pembuatan akan menghasilkan larva mikroskopis yang disebut
pluteus yang memiliki lengan bersilia, kemudian mengalami metamorphosis
menjadi suatu bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang laut.
Beberapa bintang laut, misalnya: Ophioplocus menyangga beberapa anaknya pada
bursae, karena anak tidak memiliki fase berenang bebas (Jasin, 1992).
6. Habitat
Habitanya dilaut dangkal, dalam, bersembunyi dibawah batu-batu karang
atau rumput laut, menguburkan diri dalam lumpur atau pasir, aktif dalam malam
hari (Rusyana, 2011).
7. Perilaku
Hewan ini berpindah tempat dengan gerakan yang mengular, memegang
suaut objek dengan satu lengan atau lebih, kemudian menghentakkannya, diantara
filum Echinodermata golongan hewan inilah yang dapat bergerak paling cepat.
Tangannya mudah putus dan memiliki daya regenerasi tinggi (Rusyana, 2011).

b) Kelas Edinoidea
Gr.Echinos = duri + erdos = bentuk. Contoh Arbacia Punctulata.
1. Struktur Tubuh
Bentuk tubuh kurang lebih globular, terdiri atas lima bagian tubuh yang
sama, tanpa tangan, berduri. Duri melekat pada otot yang menyerupai bongkol
(tuberkel). Mempunyai pediselaria. Kaki ambulakral pendek dan terletak diantara
duri-duri yang panjang. Mulut dikelilingi oleh lima buah gigi yang berkumpul di
dalam bibir yang corong. Didaerah ujung aboral (disebut juga daerah periprok),
terdapat :

156
a. Anus
b. Goropal (lubang genital)
c. Madireforit (Rusyana, 2011).

Gambar 36. Struktur luar


dan struktur dalam Arabacia pundulato (Jasin, 1992).

2. Sistem Pernafasan
Respirasi dilakukan oleh sepuluh buah kantung (Modifikasi podia) yang
terletak didaerah sekitar mulut (Rusyana, 2011).
Madreforit terdapat didaerah aboral, sedang saluran cincin melingkar
esophagus, dan saluran radial tetap dalam anterior cangkok, yang terhubung
dengan kaki-kaki ambulakral. Surat cincin melingkari mulut, selanjutnya
bercabang 5 saraf radial (Jasin, 1992).
3. Sistem Pencernaan Makanan
Makanan berupa tumbuh-tumbuhan atau hewan-hewan yang sudah mati
yang jatuh kedasar laut makanan dicerna oleh suatu struktur yang agak kompleks
yang disebut lentera aristoteles. Saluran pencernaan makanan terdiri atas mulut
lentera Aristoteles esophagus lambung usus anus (Rusyana, 2011).
4. Sistem Ambulakrum
Sistem ambulakral terdiri atas:
a. Madreporit (terletak didaerah periproct)
b. Saluran batu (dikelilingi oleh kelenjar aksial)
c. Saluran cincin (mengelilingi esophagus)
d. Lima saluran radial yang tersebar. Sepanjang daerah interior dan
berhubungan dengan kaki tabung (Rusyana, 2011).

157
5. Sistem Syaraf
Sistem syaraf terdiri atas: (1) cincin syaraf yang mengelilingi mulut, (2)
lima syaraf radial (terdapat sepanjang saluran radial), (3) pleksus subepidermal
yang mensyaafi podia, duri dan pediselaria (Rusyana, 2011).
6. Organ Sensori
Podia, duri, pedisalaria dapat bertindak sebagai organ sensori (Rusyana,
2011).
7. Sistem Reproduksi
Organ kelamin terpisah, gonad terletak dibagian dalam permukaan aboral
dan mempunyai lubang genitalia (gonopere) yang terletak didaerah periproct.
Larvanya disebut pluteus (Rusyana, 2011).
8. Perilaku
Hewan ini bergerak menggunakan duri dan kaki tabung, duri dapat
dianggap sebagai pelindung tubuh (Rusyana, 2011).
9. Fungsi
Gonad Echinidea merupakan alat yang besar sekali yang mengambil
tempat setengah ruangan cangkang, alat ini banyak dijadikan bahan makanan oleh
orang didaerah laut tengah, Amerika Selatan (Rusyana, 2011).

c) Kelas Helothuroidae
Gr. Holothurim = Mentimun laut. Contoh Curcumaria Frondosa.
1. Struktur Tubuh
Bentuk hewan dewasa bulat panjang, oval atau menyerupai cacing dewasa
dengan warna tubuh yang bermacam-macam. Tidak mempunyai lengan,
pediselaria, dan duri. Mulut dikelilingi oleh 10-13 buah tentakel yang dapat
dikeluar masukkan. Dinding tubuh terdiri atas otot sirkular dan otot longitudinal
dan ditutupi oleh kutikula, dan epidermis tanpa silia (Rusyana, 2011).
Kaki tabung terdapat disepanjang garis longitudinal. Pada bagian ventral
hanya mempunyai 3 buah kaki tabung bagian ventral tersebut sering berubah
menjadi segmen. Segmen tesebut disebut sole. Rongga selam besar dan tidak

158
terbagi menjadi beberapa belahan. Rongga selam diisi dengan cairan selom dan
mengandung beberapa selomitit (Rusyana, 2011).
Gambar 37. Struktur
Mentimun laut Cucumaria
Frondos
(Jasin, 1992).

2. Sistem Pencernaan
Makanan
Makanannya berupa zat
atau pertikel organik yang
diambil oleh tentakelnya.
Saluran pencernaan
makanan terdiri atas: mulut, esophagus, lambung (berbentuk oval), usus, kloaka
dan anus.
Saluran pencernaan yang bulat panjang merentang diatas tubuh dalam
rongga coelom. Oesophogus yang pendek merupakan sambungan dari mulut ke
lambung, selanjutnya intestinum yang panjang ditopang oleh mesenteris dan
dihubungkan dengan cloaca yang berotot dan berakhir pada anus yang terletak
sebelah posterior. Dua saluran yang bercabang-cabang seperti pohon yang
terkenal sebagai pohon respirasi yang merupakan perluasan cloaca kedalam
coelom. Air dipompa masuk keluar kedalam saluran ini, karena otot cloaca.
Saluran ini berfungsi sebagai alat respirasi dan ekskresi. Sebagian air dalam
“saluran pohon” itu menyebabkan coelom tetap tegar. Sistem vascular meliputi,
madreporit dalam coelom, saluran cincin sekeliling oesophagus dan 5 saluran
radial yang berhubungan dengan kaki buluh, yang masing-masing kaki memiliki
otot (Jasin, 1992).
3. Sistem Repirasi
Pernafasan dilakukan oleh bagian-bagian tentakel, kaki tabung (kaki
ambulakral), dinding tubuh, kloaka dan pohon respirasi (Rusyana, 2011).
4. Sistem Pembuluh air
Sistem pembuluh air atau sistem ambulakrum sama dengan sistem
pembuluh air pada Echinodea. Hanya pada saluran cincin terdapat sejumlah

159
vesikula pori (kantung yang menggantung kedalam rongga tubuh, berfungsi untuk
perluasan dari sistem pembuluh air) (Rusyana, 2011).
5. Sistem Syaraf
Sistem syaraf terdiri atas cincin syaraf yang terletak dibagian oval dengan
5 syaraf radial (Rusyana, 2011).
6. Sistem Peredaran Darah dan Reproduksi
Sistem perdaran darah lebih jelas bila dibandingkan dengan
Echinodermata lainnya yang memiliki intestinum panjang cincin saraf
mengelilingi oesophagus, yang selanjutnya memperluas sepanjang saluran radial.
Seks terpisah, kecuali beberapa jenis masih menjadi satu. Gonad yang berbentuk
seperti sikat, dengan saluran penghubung yang terbuka di daerah darsal dekat
tentakel. Banyak mentimun laut mengeluarkan sel telur dan sel sperma kedalam
air laut dan selanjutnya akan tumbuh menjadi larva auricalaria. Beberapa jenis
mentimun laut menyimpan telur yang telah dibuahi kedalam atau pada tubuh
(Jasin,1992).
7. Organ Sensoris
Organ sensoris digunakan untuk menerima rangsangan sentuhan,
membedakan gelap dan terang dan pada beberapa spesies mempunyai statosista
(Rusyana, 2011).
5.5 Kelas Crinoidea
Gr. Crinon = Lili + eidos = bentuk.
1. Struktur Tubuh
Bagian mulut berbeda dengan spesies lain dari filum Echinodermata
lainnya, yaitu menghadap keatas. Anus terletak dibawah tonjolan dekat mulut.
Tubuh atau kelopak ditutupi oleh (tegmen) yang mengandung lempengan zat
kapur. Kutikula dan epidermis dan epidermis belum begitu berkembang. Hewan
dewasa biasanya memiliki 5 – 10 buah lengan yang bercabang-cabang. Cabang-
cabang tersebut sering terdapat dibagian dasar, juga mempunyai cabang-cabang
kecil yang disebut pinnula disepanjang sisinya, sehingga sepintas hewan ini
kelihatan seperti tumbuhan. Bagian kelopak dan tangan disebut crown. Beberapa
jenis lili laut memiliki tangkai yang berasal dari daerah aboral dari calyx. Tangkai

160
bersambungan dengan ciri yang lentur. Fungsi ciri yaitu untuk memegang suatu
objek. Tidak mempunyai madreporit, duri, dan pediselaria. Pada bidang oral
renpa lengan memiliki lekukan ambulakral yang ditandai dengan garis bersilia dan
berisi tentakel seperti kaki buluh, fungsinya untuk mengangkut makanan masuk
kedalam tubuh (Rusyana, 2011).

Gambar 38. Struktur Tubuh Lili Laut (Rusyana, 2011).


2. Sistem Pencernaan Makanan
Makanannya berupa zat atau pertikel organik yang diambil oleh
tentakelnya. Saluran pencernaan makanan terdiri atas mulut, esophagus, lambung
(berbentuk oval), usus, kloaka dan anus (Rusyana, 2011).
3. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas cincin saraf dan saraf radial (menuju kebagian-
bagian lengan). Organ sensoris terbelakang dan primitive (Rusyana, 2011).

4. Organ Sensoris
Organ sensoris terbelakang dan primitif (Rusyana, 2011).
5. Sistem Reproduksi
Jenis kelamin terpisah. Gonad biasanya terdapat dalam pinula. Beberapa
Crinoidea melepaskan telur dalam air, tetapi ada juga yang menahan tetap pada
pinula sampai menetas. Larvanya disebut doliolaria. Doliolaria dapat berkembang
berenang bebas untuk sementara sebelum melekatkan diri pada suatu objek.
Larvanya yang mudah sekali maish yang mendapatkan makanan dari kuning telur.
Doliolaria belum mempunyai mulut (Rusyana, 2011).

161
6. Sistematika
5.6.1. Kelas Asteroidea
1. Ordo Platysterida, contoh Planaster spec
2. Ordo Hemizonida, contoh Taeniactis
3. Ordo Phanerozonia, contoh Ctenodiscis, Astropecter, Luidia,
Dermasterias
4. Ordo Spinolusa, contoh Asterina, Patrria, Henricia
5. Ordo Forapulata, contoh Pyenopodia, Asterias, Pisaster
5.6.2. Kelas Ophiuroidea
1. Ordo Ophiurae, Contoh: Ophiothrix, Ophioderma, Ophioscolex,
Ophiolepie.
2. Ordo Euryalae, Contoh: Astrophyton, Astroporpa.
5.6.3. Kelas Echinoidea
1. Ordo Lepidocentroida, contoh: Phormosoma.
2. Ordo Cidaroidea, contoh: Notocidaris, Cidaris.
3. Ordo Camrodonta, contoh salah satu spesies yaitu Strongylocentrotus,
Arbacia.
4. Ordo Spatangoida, contoh: Sparangus, Lovenia, Echinocardium.
5.6.4. Kelas Holothuroidea
1. Ordo Aspidochirota, contoh: Mesothuria, Holothuria.
2. Ordo Elasipoda, contoh: Benthodytes, Palgothuria.
3. Ordo Dendrochirota, contoh: Thyone, Cucumaria.
4. Ordo Molpadonia, contoh: Paracaudina, Molpadia.
5. Ordo Apoda, contoh: Chiridota, Synapta, leptosynapta.
5.6.5 Kelas Crinoidea
1. Ordo Inadunata
2. Ordo Articulata, contoh Isocrinus, Asterias (Rusyana, 2011).

162
Daftar Pustaka
Barnes, R. D. 1987. Invertebrate Zoology. Orlando, Florida: Dryden Press.
Costello, MJ., dkk. 2010. A census of Marine Brodiversity Knowledge, Resources
and Future Challenges. Plos One.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.
Kastawi, Yusuf. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang: UNM.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta.

163

Anda mungkin juga menyukai